Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENYELENGGARAAN INOVASI DESA 27 KADER

KESEHATAN
DI DESA SIAGA AKTIF SURO BALI
KECAMATAN UJAN MAS KABUPATEN KEPAHIANG
PROVINSI BENGKULU

(Desa Siaga Untuk Memberdayakan Warga)

KEPAHIANG 2020
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 tentang pedoman


pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan disebutkan bahwa
pembangunan kesehatan tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga harus
melibatkan seluruh elemen masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –tingginya.
Pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu proses aktif, dimana
sasaran /klien dan masyarakat yang diberdayakan harus berperan serta aktif (berpartisipasi)
dalam kegiatan dan program kesehatan. Ditinjau dari konteks pembangunan kesehatan,
partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan dan kemitraan masyarakat dan fasilitator
(pemerintah, LSM) dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
penilaian kegiatan dan program kesehatan serta memperoleh manfaat dari keikutsertaannya
dalam rangka membangun kemandirian masyarakat.
Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan
Propinsi serta Kabupaten?kota bertanggung jawab melaksanakan Program Indonesia Sehat
yang bertujuan untuk :1). Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang dalam lkingkungan hidup sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujudnya bangsa yang
mandiri, maju dan sejahtera: 2) terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat setinggi-tingginya.
Kebijakan Menteri Kesehatan melalui pendekatan paradigma sehat yang berupa
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan nasional, melalui promotif dan preventif
sebagai pilar utama kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan tetap mengacu RPJMN III
bidang kesehatan yang memfokuskan pada empat program prioritas yaitu penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka kematian Bayi, Perbaikan Gizi Masyarakat khusunya stunting,
Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat
mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, Presiden RI secara khusus
mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Germas) guna mewujudkan Indonesia sehat.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERNMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) harus di mulai dari keluarga, karena
keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dapat dilakukan dengan cara: Melalaui
aktifitas fisik , Mengkonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol,
Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan gerakan nasional yang
diprakarsai oleh Presiden RI melalui Instruksi Presiden RI no.1 Tahun 2017 yang
mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma
sehat. Untuk menyukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), tidak bisa hanya
mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran kementerian dan lembaga sektor lainnya
juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari
individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia
usaha, organisasi kemasyarakatan dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya
untuk berperilaku sehat: serta Pemerintah baik ditingkat pusat maupun daerah dalam
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Germas dapat diwujudkan melalui PHBS, Berdasar Peraturan Menteri Kesesehatan
Republik Indonesia Nomor : 2269/MENKES/PER?XI?2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat, (PHBS). PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok
atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) dibidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS harus dipraktekkan dimanapun
seseorang berada baik dirumah tangga, di institusi pendidikan, ditempat kerja, ditempat umum
dan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan data Riskesdas Tahun 2018 prevalensi merokok pada penduduk umur 10-18
tahun di Indonesia sebanyak 9,1 % dari 7,2 % di tahun 2013 dan proporsi konsumsi minuman
beralkohol pada pendududk umur <10 tahun di Indonesia sebanyak 3,3 % meningkat dari
tahun 2007 sebanyak 3,0 %.
Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan Tahun 2020 membuat
Inovasi daerah yaitu Pembentukkan Desa Germas di Kabupaten dan Kota se Provinsi
Bengkulu, yang merupakan suatu upaya untuk membiasakan masyarakat untuk hidup dalam
perilaku germas.
Daerah Kabupaten Kepahiang Desa Suro Bali Kecamatan Ujan sebagai Desa Inovasi
Kabupaten Kepahiang untuk tingkat provinsi. Penunjukan ini berdasarkan kerja langsung
petugas Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat selama bertahun-tahun membina
Desa Suro Bali di Kabupaten Kepahiang.
Beberapa faktor yang membandingkan Desa Suro Bali dengan beberpa desa lainnya
adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan Program Germas Adanya kelompok senam, kelompok sepak bola, bola volly,
dan olah raga lainnya yang merupakan aktifitas fisik.
Adanya sumber makanan sayur dan buah ditiap halaman rumah dan perkebunan yang
menjadi kebutuhan gizi keluarga.
Adanya Sarana pemeriksaan kesehatan , yaitu tenaga Bidan Poskesdes. Dan Posbindu
Adanya sumber air bersih yang sehat di setiap rumah tangga
Adanya Jamban sehat di setiap rumah tangga
Kebiasaan merokok masyarakat telah 61% dibandingkan desa lain diatas 80 %
Lingkungan desa yang tertata bersih, rapih, dan indah
B. HASIL PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Gambaran Umum Wilayah


1. Kependudukan tahun 2020
₋ Jumlah KK : 151 Jiwa
₋ Jumlah Jiwa : 521 Jiwa
 Laki-laki : 287 Jiwa
 Perempuan : 234 Jiwa
₋ Jumlah PUS : 146 Jiwa (73) Pasangan
₋ Jumlah WUS : 28 Jiwa
₋ Balita : 43 Jiwa
₋ Bumil :3 Jiwa,
₋ Bulin :1 Jiwa
2. Pembagian Wilayah
Desa Suro Bali Kecamatan Ujan Mas dibagi menjadi 3 Dusun.
3. Jumlah Penduduk Menurut Agama
₋ Agama Islam : 284 Jiwa
₋ Agama Katholik :- Jiwa
₋ Agama Kristen :1 Jiwa
₋ Agama Hindu : 184 Jiwa
₋ Agama Budha : 22 Jiwa
₋ Aliran Kepercayaan :- Jiwa
4. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian
₋ Petani : 102 Jiwa
₋ PNS/Perangkat Desa : 9/11 Jiwa
₋ Buruh : 40 Jiwa
₋ Pedagang : 13 Jiwa
₋ Wiraswasta : 13 Jiwa
₋ Pegawai swasta : 40 Jiwa
₋ TNI/POLRI : -/1 Jiwa
₋ Pensiunan :- Jiwa
5. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
₋ TK : 14 Jiwa
₋ SD : 72 Jiwa
₋ SMP : 27 Jiwa
₋ SMA : 37 Jiwa
₋ Perguruan Tinggi :- Jiwa
₋ Buta Huruf :- Jiwa
₋ Kejar Paket A :- Jiwa
₋ Kejar Paket B :- Jiwa
6. Sarana Prasarana dan Ketenagaan Bidang Kesehatan
₋ Jumlah Puskesmas Pembantu :1
₋ Jumlah BPS :
₋ Jumlah Poskesdes :
₋ Jumlah Posyandu Balita :
₋ Jumlah Posyandu Usila :
₋ Jumlah Posbindu :
₋ Jumlah Ambulan Desa :
₋ Jumlah Kader Posyandu : 10
₋ Jumlah Kader Desa Siaga :
₋ Jumlah SubPPKBD :
₋ Jumlah PPKBD :
₋ Jumlah Dukun Bayi :
₋ PAUD :
₋ TOGA :
₋ Kader UKGMD :
₋ Sekretariat Desa Siaga :
₋ Bkl :
₋ BKL :

7. Sumber Dana
₋ Swadana masyarakat
₋ Pemerintah (ADD, APBD GK, BOK)
₋ Jasa rujukan persalinan dan pasien umum dari BPJS

B. Dasar Pelaksanaan Desa program Kesehatan di Desa Suro Bali

1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (lembar Negara Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063)
2. Undang-Undang No 24 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Presiden No 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019
4. Instruksi Presiden No .01 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Sehat
5. Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan..
C. PROGRAM KERJA DESA GERMAS

Waktu
No Program Kerja Keterangan
Pelaksanaan
Tanggal 1 awal
1 Penggerakkan kegiatan
bulan

Tanggal 1 awal
2 Pengumpulan data desa
bulan

Tanggal 1 awal
3 Pengumpulan data Kader Kesehatan
bulan

4 Pengumpulan data pengurus Desa Maret 2020

5 Pelaksanaan survey germas

6 Pelaksanaan Suvey SMD Posyandu

7 Pelaksanaan MMD

Pengadaan sarana dan prasarana posyandu

6 Pengembangan Desa Sehat Jiwa

7 Kemitraan BPS, LSM dengan Desa Siaga

8 Penggalangan Dana Sehat

Pendataan Bumil, Bayi, Kematian bayi dan ibu, 11/5/2020


9
dll 9/6/2020

10 Pengamatan penyakit

11 Pemetaan PHBS, Kadarzi, dan rumah sehat

12 Pemantauan jentik berkala

13 Penyuluhan PHBS Posyandu

14 Penyuluhan Kespro

Pemberian PMT (Balita Gizi Buruk dan Bumil Ada


15 PNPM/ADD
KEK)

16 P4K dan Pemasangan stiker ditempat bumil

17 Peningkatan cakupan ASI Eksklusif

18 Setikerisasi ambulance desa

19 Sosialisasi dan Evaluasi STBM

20 Sosialisasi peserta Vasektomi (peran KB Pria)

Sosialisasi Jamkesmas, Jamkesos dan


21
Jamkesta

22 Usaha ekonomi yang mendukung desa siaga


D. HASIL KEGIATAN DESA INOVASI KADER KESEHATAN 27 SURO BALI TAHUN
2020

A. Kegiatan Posyandu Bulan Junuari – Juni 2020

No Dusun S K D N BGM D/S N/D BGM/D


1. I 10 10 9 8 - 90% 88%
2. II 21 21 17 15 - 80% 88%
3. III 6 6 4 4 - 66% 100%
4.
Jumlah

B. Kegiatan KIA (sampai dengan Juni 2020)

N Dusun Bumi Bay Balit Buli K K4 Linake AK AK Bumi


O l i a n 1 s B I l
Risti
1. I 2 2 10 1 1 1 - - 2
2. II 3 5 21 2 1 2 - - -
3. III 1 1 6 - 1 - - - -
4.
Jumlah 6 8 37 3 2 1 3 2

C. Kelompok Pendonor Darah

Jumlah Pendonor/Gol darah


No Dusun
A B AB O
1. I 4 9 1 19
2. II 7 4 7 20
3. III 10 7 4 36
4.
Jumlah 21 20 12 75

D. Jumlah Yang Melakukan Donor Darah

Tahun 2018 : 2 Orang

Tahun 2019 : - Orang

Tahun 2020 : 1 Orang

Tahun 2021 : - Orang

E. Pemilik Ambulance Desa


No Dusun Jumlah
1. I -
2. II -
3. III 1
4.
Jumlah 1

F. Jumlah Pemakaian Ambulance Desa Siaga Th.2019 Dan Th.2020

 Kesepakatan Tarif Ambulance Desa

G. Pemetaan PHBS (Semester I Th. 2019)

Jml
STRATA
No Dusun Sampel
I II III IV
1. I 31
2. II 74
3. III 46
4.
Jumlah 151

H. Kegiatan Pemantauan Penyakit / Potensi KLB (Januari - Juni 2020)

Suspec TB DBD HIV/AIDS Jiwa

No Dusun Diare Jml BTA BTA

(-) (+)

1. I 4 0 0 0 0 0 1

2. II 5 0 0 0 0 0 1

3. III 6 0 0 0 0 0

4.
Jumlah 15 0 0 0 0 0 2

I. Pemetaan Kadarzi (Semester I tahun 2020)

No Dusun Jml Sampel Ya Tidak


1. I
2. II
3. III
4.
Jumlah

J. Pemantauan Jentik Nyamuk (Jan-Jun 2020)

No Dusun Jml Sampel Ada Tidak


1. I 20 5 15
2. II 30 5 25
3. III 10 2 8
4.
Jumlah 60 12 48

K. Pemantauan Rumah Sehat (Semester I tahun 2020)

Indikator
S Jam SP Tem Leta Ruan Venti Gent Lan LA Tida
A ban AL pat k gan lasi eng tai D k

Jml B Seh Sam Kand Rum yg kaca buk ada

N Dus Sa at pah ang ah Cuku dan an jenti

o n mp Trpis (≥m2 p Jend dari k

el ah 8 per ela tan nya


dari org) ah muk
Rum
ah
1 I 20 20 19 10 4 7 - 20 - 20 15
.
2 II 30 30 29 15 4 23 - 30 - 30 25
.
3 III 10 10 10 8 2 3 - 10 - 10 8
.
4
.
Jum 60 60 58 33 10 33 60 60 48
lah

L. Pelaksanaan KB (Januari - September 2020)

Akseptor KB Aktif
No Dusun Implan Kondo
Pil Suntik IUD MOW MOP
t m
1. I 5 6 2 2 1 0 2
2. II 4 4 2 4 1 0 2
3. III 3 4 0 1 1 0 2
4.
Jumlah 12 14 4 7 3 0 6
M. Kegiatan Dana Sehat (sampai dengan Bulan September 2020)

Uang
No Dusun Uang Keluar Uang Saldo Ket
Masuk
1.
2.
3.
4.
Jumlah

N. Kegiatan Batra

Dukun Dukun Akupresu Akupuntu Jamu Paranorma


No Dusun
Bayi Pijet r r Jawa l
1. I 0 - 0 0 0 0
2. II 0 2 0 0 0 0
3. III 0 - 0 0 0 0
4.
Jumla 0 0 0 0 0 0
h

O. Tingkat Kemandirian Posyandu

Tingkat Kemandirian
No Dusun
Pratama Madya Purnama Mandiri
1. I - - -
2. II
- - 1 -
3. III
- - -
4.
Jumlah 1

P. Kesehatan Lingkungan dan STBM

1. Sosialisasi STBM

2. Pemicuan stop BABS

3. Deklarasi bebas BABS Tingkat Desa

4. Evaluasi STBM

5. Percontohan Kawasan Dilarang Merokok

6. Percontohan Green and Clean

Q. Peran LSM dan Lembaga lain

1. Karang Taruna

a. Penggerak masyarakat dalam kegiatan Desa/Padukuhan


b. Ikut dalam tanggap bencana ( Tagana )

2. Kelompok Agama Islam

a. Khotbah Jum’at tentang kesehatan

b. Pembinaan kerohanian

3. PKBI

a. Memberikan penyuluhan kesehatan

b. VCT

c. Papsmear

d. Lomba kelompok peduli HIV/AIDS

4. BPS

a. Kemitraan BPS dengan Desa Siaga

b. Mou tentang percepatan ASI Eksklusif

R. Keberhasilan yang pernah diraih

1. Juara Lomba

2. Juara Lomba

C. HAMBATAN DAN MASALAH


1. kader mempunyai tugas rangkap
2. Belum semua kader mengikuti pelatihan
3. Sulitnya mencari kader baru
4. Keterbatasan dana operasional desa siaga
5. Masih ada warga masyarakat yang masih percaya kepada pengobatan dukun dan
kurang yakin terhadap pengobatan medis

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam usaha pengembangan Desa Inovasi kader 27f diperlukan upaya lebih
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa, menyiapsiagakan
masyarakat menghadapi masalah–masalah kesehatan, memandirikan masyarakat dalam
mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat diwilayahnya. Oleh karena itu maka dalam
pengembangan diperlukan langkah-langkah edukatif, yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi)
masyarakat untuk melaksanakan proses pembelajaran yang berupa masalah kesehatan di
wilayahnya dan bagaimana proses pemecahannya.

Tentunya masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kegiatan desa siaga di
Desa Babakan Bogor Kecamatan Kabawetan, maka kami mengharapkan masukan , komentar,
kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan kegiatan desa dan dusun siaga di Desa
Babakan Bogor kecamatan Kabawetan.

Anda mungkin juga menyukai