Masalah Kesehatan Intai Suku Baduy Dalam
Masalah Kesehatan Intai Suku Baduy Dalam
Pada akhirnya, setelah operasi hal baik pun menghampiri karna kondisi Atirah yang semakin
baik pada 31 desember 2021 dengan menyebutkan bahwa luka pasca operasi sudah sembuh
dan juga tanda-tanda infeksi sudah hilang.
Pakar Kesehatan Masyarakat, Irvan Afriandi mengatakan, kasus Atirah bisa menjadi cermin
dan pelajaran, apakah konstitusi negara tentang pemenuhan hak dasar masyarakatnya telah
dijalankan oleh pemerintah daerah, maupun pusat.
Kondisi fasilitas kesehatan yang minim, akses yang sulit, dan terbatasnya jumlah tenaga
kesehatan, menurut Irvan, mengindikasikan negara belum terlalu hadir dalam memenuhi hak
dasar kesehatan warga Baduy. "Kalau negara hadir, seharusnya ada semacam pemantauan
berkala, karena mereka punya kekhasan dari sisi adat," kata Wakil Dekan Universitas
Padjadjaran ini.
Selain pemantauan, laporan masalah kesehatan juga harus dibuka secara berkala untuk
mengetahui "apapun masalah kesehatannya".
Pemerintah, lanjut dia, juga punya kewajiban menerbitkan regulasi agar ketersediaan tenaga
kesehatan dan kemampuan masyarakat mengaksesnya terpenuhi, dengan mengacu pada rasio
dokter terhadap masyarakat 1:2500.
Pemerintah Kabupaten Lebak, kata Irvan, bertanggung jawab mengatasi kekurangan tenaga
medis di wilayah Baduy. Jika tidak ada anggaran, dia bilang, Pemkab Lebak seharusnya bisa
meminta bantuan ke pemerintah provinsi atau pusat.
"Ketika distribusi tenaga kesehatan tidak memenuhi standar yang diharapkan, itu jadi
masalah. Ketika pemerintah tidak bisa memastikan ketersediaan dokter atau tenaga kesehatan
yang bisa mengakses masyarakat, itu sebetulnya kegagalan pemerintah," cetus Irvan.
Di sisi lain, imbuh Irvan, pemanfaatan layanan kesehatan juga harus dimulai dari kemauan
dari masyarakat Baduy itu sendiri. Adanya kendala budaya dan adat yang diyakini suku
Baduy, kata Irvan, bisa dihadapi pemerintah dengan menerapkan strategi khusus. Misalnya,
melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk menjadi "agen"
dalam mengedukasi kesehatan kepada warganya. Menurut Irvan, pemerintah harus
memahami dan menghargai adat yang diusung warga Baduy, sepanjang penerapannya tidak
mengancam jiwa.
Masalah ini termasuk kedalam ketidakadilan karena di daerah atau pulau yang maju seperti di
pulau jawa dimulai dari berbagai fasilitas yang diberikan negara kepada warganya namun
tidak di bagian pedalaman atau daerah timur Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa
adanya ketidakadilan antara pulau yang maju dan yang tidak. maka dari itu, kasus ini
termasuk kedalam ketidakadilan marginalisasi karena adanya pemutusan / pengangguran
kelompok sosial.dari pemutusan hak untuk mendapatkan fasilitas kesehatan menjadi
terhalang karena berada di pedalaman yang sulit digapai melewati mobil pada umumnya.