Kelas X Semester 1
A PETUNJUK BELAJAR
KOMPETENSI DASAR :
3.6 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap) dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.6 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya tentang gerak melingkar, makna
fisis dan pemanfaatannya.
INDIKATOR :
3.6.1 Mengidentifikasi fakta yang berhubungan dengan gerak melingkar beraturan
3.6.2 Menjelaskan karakteristik gerak melingkar beraturan
3.6.3 Menentukan besaran – besaran fisis gerak melingkar beraturan
3.6.4 Menganalisis besaran – besaran fisis gerak melingkar beraturan
3.6.5 Menjelaskan gaya dan percepatan sentripental
3.6.6 Menganalisis percepatan sentripental dalam berbagai peristiwa fisika dalam
kehidupan sehari-hari.
3.6.7 Menerapkan konsep gerak melingkar pada peristiwa angina putting
beliung/tornado
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa mampu mengidentifikasi fakta yang berhubungan dengan gerak melingkar
beraturan dengan tepat
2. Siswa mampu menjelaskan pengertian gerak melingkar beraturan dengan benar
3. Siswa mampu menjelaskan karakteristik gerak melingkar beraturan dengan tepat
4. Siswa mampu menentukan besaran – besaran fisis gerak melingkar beraturan dengan
benar
5. Siswa mampu menganalisis besaran– besaran fisis gerak melingkar beraturan pada
permasalahan yang terkait
6. Siswa mampu menjelaskan gaya dan percepatan sentripental
7. Siswa mampu menganalisis percepatan sentripental dalam berbagai peristiwa fisika
dalam kehidupan sehari-hari.
8. Siswa mampu menerapkan konsep gerak melingkar pada peristiwa angin puting
beliung/tornado
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1
C MATERI PEMBELAJARAN
1GERAK
GERAKMELINGKAR
MELINGKARBERATURAN
BERATURAN
Gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang lintasannya berbentuk lingkaran
(jari-jari R) dengan ciri-ciri:
1) Lintasan berupa lingkaran.
2) Jarak partikel ke titik acuan selalu tetap.
3) Kelajuan selalu tetap (v tetap).
4) kecepatan sudut selalu tetap ( ω tetap) .
5) kecepatan selalu berubah arah.
6) percepatan sudut α = 0.
7) percepatan yang selalu mengarah ke pusat lingkaran.
Gerak melingkar beraturan merupakan salah satu bagian penting dari gerak
melingkar karena memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari. Salah satu aplikasi
penting gerak melingkar beraturan ditemukan pada hubungan roda-roda seperti gerak
piringan, hubungan roda pada kompresor udara, hubungan antara gigi dengan roda
belakang sepeda motor, dan sebagainya. Aplikasi lain dari gerak melingkar beraturan
adalah gerak menggelinding pada roda seperti roda mobil dan roda sepeda motor.
Adapun aplikasi dari gerak menggelinding dengan laju tetap yaitu dapat ditemukan
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1
Gambar 1.2 Gerak pada Gambar 1.3 Gerak pada Gambar 1.4 Gerak pada
jarum jam piringan hitam bianglala
Gambar 1.5 Gerak CD pada Gambar 1.6 Gerak pada Gambar 1.7 Gerak pada
CD Player kipas angina baling-baling helicopter
Ada beberapa besaran yang perlu dipahami dalam mempelajari gerak melingkar
beraturan, diantaranya adalah:
n
f=
t
keterangan: f= frekuensi (Hz)
n=banyaknya putaran
t= lama berputar (s)
dalam hal ini berlaku hubungan antara frekuensi dan perioda:
1 1
f= atau T=
T f
keterangan:
f=frekuensi (Hz)
T= perioda (s)
3) Perpindahan sudut dalam gerak melingkar
Perpindahan sudut ∆ θ adalah sudut yang disapu oleh sebuah garis radial mulai
Δθ=θ−θ0
x 2 πr
θ ( rad )= = =2 π
r r rad
4) Kecepatan Linier
Kecepatan linier adalah kecepatan partikel untuk mengelilingi lingkaran yang
arahnya selalu menyinggung sisi lingkaran sehingga:
Δs
v=
Δt
Dengan: K= 2πR sehingga kecepatan linier adalah:
2 πR
v=
T
v= 2πf. R
v= ω. R
keterangan: R = jari-jari lingkaran (m)
T = perioda (s)
f =frekuensi (Hz)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
v = kecepatan linier (m/s)
5) Kecepatan sudut (ω)
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1
2 PERCEPATAN
PERCEPATANDAN
DANGAYA
GAYASENTRIPETAL
SENTRIPETAL
A. Percepatan Sentripental
Percepatan sentripetal didefenisikan sebagai percepatan sebuah benda yang
menyebabkan benda tersebut bergerak melingkar. Percepatan sentripetal selalu tegak
lurus terhadap kecepatan linearnya dan mengarah ke pusat lingkaran. Untuk partikel
yang melakukan gerak melingkar beraturan, percepatan tangensialnya sama dengan
nol, tetapi partikel itu masih mengalami percepatan sentripetal as.
Percepatan sentripetal ditentukan dengan rumus:
v2
a s= ......................................................................(1)
r
dengan:
as = percepatan sentripetal (m/s2)
v = kecepatan linear (m/s)
r = jarak partikel ke pusat putaran (m)
Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat dimanapun benda itu berada dan
selalu tegak lurus dengan vektor kecepatannya.
B. Gaya Sentripental
Kita juga tahu bahwa persamaan untuk gaya adalah: F = m. a. Dari sini, kita bisa
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1
v2
f =m
r
v2
μs mg=m
r
v=√ rg μ s........................................................................................................(3
Jika mobil bergerak pada tikungan dengan jalan yang miring dengan sudut θ dan licin,
maka kelajuan maksimum mobil pada tikungan yang dimiringkan agar tidak selip dapat
ditentukan dengan menentukan komponen gaya yang bekerja pada mobil tersebut.
Dari rumus tersebut tampak bahwa kelajuan maksimum mobil untuk menikung
tanpa slip pada jalan miring licin bergantung bergantung pada sudut kemiringan jalan θ;
makin besar sudut kemiringan jalan, makin besar pula kelajuan maksimum yang
diperbolehkan agar mobil tidak selip.
Contoh soal:
Sebuah tikungan miring yang licin memiliki radius 40 √ 3 m. Jika kemiringan badan jalan
adalah 30o dan percepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan kecepatan maksimum yang
diijinkan saat melalui tikungan tersebut!
Penyelesaian:
v 2=gR tan θ
v=√ gR tan θ
v=√ ( 10 ) ¿ ¿
2. Tong Setan
Tong setan merupakan atraksi keterampilan mengemudikan sepeda motor di
dalam sebuah tong berbentuk tabung yang umumya berdiameter 8-9 meter dan
mempunyai kemiringan sekitar 70-90 derajat. Di dalam tong inilah pemain memacu
kendaraannya. Pengendara dalam atraksi tong setan ini menerapkan atau
mengaplikasikan konsep percepatan sentripetal agar aman dalam melakukan atraksi ini.
Bagaiamana penerapan percepatan sentripetal pada atraksi tong setan? Sekarang
perhatikan gambar atau ilustrasi dari sepeda motor yang berjalan di dalam tong setan
dibawah ini.
Ketika sepeda motor bergerak di dinding tong (tabung) ada sejumlah gaya yang
bekerja. Gaya berat w yang mengarah ke bawah, gaya gesek fs yang bersinggungan
langsung dengan ban sepeda dan berlawanan arah dengan gaya berat, dan juga gaya
sentripetal Fs yang sama dengan gaya Normal (N) yang mengarah ke pusat lingkaran.
Agar sepeda motor tetap melaju dilintasannya, harus ada kelajuan minimum dari sepeda
motor. Kelajuan ini akan menghasilkan gaya setripetal. Gaya sentripetal ini sama dengan
gaya normal yang menarah ke pusat lingkaran juga. Gaya normal ini akan mengakibatkan
timbulnya gaya gesek antara ban dan dinding tong. Semakin besar kelajuan sepeda motor
maka gaya sentripetalnya makin besar dan tentunya gaya gesek yang dihasilkan akan
bertambah juga. Ini sangat penting karena jika gaya berat lebih besar daripada gaya
gesek, maka sepeda motor akan meluncur ke bawah dan pengendara akan jatuh. Berapa
kelajuan minimum sepeda motor agar bisa tetap bergerak di dinding tong edan tanpa
terjatuh?
Untuk menentukan kecepatan minimum sepeda motor kita tinjau terlebih dahulu gaya
gaya yang bekerja pada motor pada arah horizontal (Sumbu X) dan arah Vertikal (Sumbu
Y).
1. Gaya yang bekerja pada motor arah vertikal (Sumbu Y)
Gaya-gaya pada arah vertikal (Sumbu Y) seimbang sehingga berlaku persamaan
berikut ini:
Gaya-Gaya yang bekerja pada Sumbu y
∑Fy = 0
fs = w
fs = m. g
µs. N = m. g
m. g
N = ……………………………………………………(5)
µs
2. Gaya yang bekerja pada motor pada arah horizontal (Sumbu X)
∑Fx = m.as
N = m.as
m. g
= m.as
µs
g V2
µs
=
r
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1
gr
V =
√ µs
……………………………………………….......(6)
Keterangan:
V = Kelajuan minimum (m/s)
r = Jari-jari tikungan yang berbentuk lingkaran (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
μs = Koefisien gesekan statis
gr
Jadi, dari persamaan V=
√ µs
dapat disimpulkan bahwa agar sepeda motor tidak jatuh,
semakin besar jari-jari atau diameter tong (tabung) maka kecepatan minimum yang
diperlukan makin besar.
3 GERAK
GERAKMELINGKAR
MELINGKARBERUBAH
BERUBAHBERATURAN
BERATURAN
A. Pengertian Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
Gerak Melingkar Berubah Beraturan adalah salah satu gerak melingkar yang
percepatan sudutnya tetap. Gerak Melingkar itu sendiri adalah gerak yang lintasannya
berupa lingkaran, sedangkan percepatan sudut adalah perubahan kecepatan sudut dalam
satuan waktu tertentu. Jika kecepatan sudutnya meningkat, maka terjadi penambahan
kecepatan (percepatan) sehingga percepatan sudutnya bernilai positif (α = +) yang
disebut juga sebgai GMBB dipercepat, sedangkan jika kecepatan sudunya menurun,
maka akan terjadi pengurangan kecepatan (perlambatan) sehingga percepatan sudutnya
bernilai negatif (α = -) yang disebut juga sebagai GMBB diperlambat.
4. Waktu Tempuh
Waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk berpindah
dari suatu posisi ke posisi yang lain dalam kecepatan tertentu. Satuan
Internasional untuk Waktu Tempuh adalah sekon (s), sedangkan simbol yang
dipakai untuk melambangkan waktu tempuh adalah t (huruf kecil). Waktu tempuh
dapat diperoleh dari hasil pembagian jarak dengan kecepatan.
internasional yang dipakai untuk frekuensi adalah Hertz (Hz). Simbol yang
digunakan untuk melambangkan frekuensi adalah f (huruf kecil).
b. Periode
Secara umum Periode adalah waktu yang ditempuh untuk melakukan suatu
peristiwa. Dalam gerak melingkar periode adalah waktu yang diperlukan untuk
menempuh satu lingkaran. Satuan yang sering digunakan untuk periode adalah
detik atau sekon (s). Simbol yang digunakan untuk melambangkan periode
adalah T (huruf besar).
6. Radius
Radius atau yang juga sering kita sebut dengan jari – jari lingkaran adalah garis
yang menghubungkan titik pusat dengan bagian terluar dari sebuah lingkaran.
Satuan yang sering dipakai untuk radius adalah satuan panjang seperti meter (m),
sentimeter (cm), kilometer (km), dll. Simbol yang digunakan untuk
melambangkan radius adalah r (huruf kecil).
Potensi kejadian angin puting beliung biasa terjadi pada musim peralihan, baik
peralihan musim hujan ke kemarau ataupun dari musim kemarau ke penghujan seringnya
kejadian tersebut disertai hujan, karena terbentuknya daerah – daerah konvergen atau
tempat berkumpulnya massa udara yang membentuk awan konvektif (awan yang
berpotensi hujan).
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1
e. Sangat lokal
f. Bergerak secara garis lurus
g. Waktunya singkat sekitar 3 menit dan tiba-tiba
h. Terjadi pada siang atau sore hari,
i. Malam jarang terjadi
j. Puting Beliung sangat sulit diprediksi,
k. Terjadi pada tanah lapang yang vegetasinya kurang
l. Jarang terjadi pada daerah perbukitan atau hutan yang lebat
D DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad, M.1980. Fisika SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Gelora Aksara
Pratama
2. Bob Foster. 2011. Akselerasi Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
3. Bambang, dkk. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Depdiknas: Jakarta
4. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Soal-soal Ujian
Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 1987 sesuai dengan tahun 1998.
5. Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
6. Halliday and Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
7. Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika untuk SMA /MA Kelas X. Depdiknas:
Jakarta
8. Marthen Kanginan.2016. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.