Puji syukur kami panjatkan kehaditat ALLAH SWT yang mana atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ADAB MAKAN DAN
MINUM”.Ucapan terimakasih kami kepada Dosen, serta teman-teman dan semua pihak yang
terlibat dalam pembuatan makalah “ADAB MAKAN DAN MINUM”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh sebab itu
kritik dan saran sangat kami harapkan. Atas kritik dan saran yang diberikan kami ucapkan
terimakasih.
Berikut yang dapat kami tuliskan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar ………………………………………………….............................................................2
Daftar isi …………………………………………………………………………………………………………….………. 3
Bab I : PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang ……………………………………………………………………………………………………………………….. 4
1.2 Rumusan masalah
………………………………………………………………………………………………………………..……………..…....... 4
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………...... 4
2.2 Apakah perbedaan antara makanan dan minuman yang halal dan haram …………….. 5
2.3 Bagaimana adab makan dan minum yang dilakukan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW . 8
3.1 kesimpulan ……………………………………………………………………………………………..……………. 12
3.2 saran ………………………………………………………………………………………………………..…………… 12
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………..……………….. 13
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rasulullah merupakan suri teladan yang patut di contoh oleh seluruh umat di dunia
ini, beliau di utus oleh Allah untuk menjadi panutan bagi seluruh umat. Rasul telah memberikan
contoh dalam berbagai hal dalam kehidupan ini, dari masalah yang kecil hingga masalah yang
berat demikianlah kesempurnaan beliau yang hujjahnya sangat jelas dan terang, sehingga tidak
ada suatu permasalahan yang tersisa melainkan telah di jelaskan olehNya.
2.Apakah perbedaan antara makanan dan minuman yang halal dan haram?
3.Bagaimana adab makan dan minum yang dilakukan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW?
1.3 TUJUAN
1.untuk mengetahui pegertian adab makan dan minum
2.untuk mengetahui Apakah perbedaan antara makanan dan minuman yang halal dan haram
3.untuk mengetahui adab makan dan minum yang dilakukan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW
Islam sangat memperhatikan soal adab makan dan minum. Adab makan dan minum
secara langsung di contohkan oleh Nabi Muhammad saw. Misalnya ketika makan atau minum
Nabi tidak pernah berdiri, berjalan, atau momdar-mandir, karena itu termasuk perbuatan
setan. Dan adab makan dan minum seperti itu sama halnya dengan makan yang dilakukan oleh
para binatang, tentunya sangat tidak layak dilakukan oleh manusia,sebab manusia diberi akal
oleh Allah SWT.
2.2Apakah perbedaan antara makanan dan minuman yang halal dan haram
Makanan yang Halal
Halal artinya boleh, jadi makan yang halal ialah makan yang di bolehkan untuk
dimakan menurut ketentuan syariat Islam. Segala sesuatu baik berupa tumbuhan, buahan-
buahan ataupun binatang pada dasarnya adalah halal dimakan, kecuali apabila ada nash Al-
Qur'an atau Al-Hadits yang menghatamkanya. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah : 17
Yang artinya:
“ Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada kamu menyembah.
Berdasarkan firman Allah dan Hadits Nabi saw. Dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis makan
yang halal adalah:
Haram artinya dilarang, jadi makanan yang haram adalah makanan yang dilarang oleh
syarat untuk di makanan. Yang termasuk makanan yang diharamkan adalah
a. Semua makanan yang disebutkan dalam firman Allah swt. S.Q.Al-Maidah ayat 3
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini[397]
orang-orang kafir Telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu
takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat
dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
b. “Katakanlah: "Tiadalah Aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu
yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai,
atau darah yang mengalir atau daging babi - Karena Sesungguhnya semua itu kotor - atau
binatang yang disembelih atas nama selain Allah. barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa,
sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha penyayang".
d. Semua jenis makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa, raga, akal,
moral dan aqidah.
f. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal seperti makanan hasil curian,
rampasan, dan korupsi riba dan cara-cara lain yang dilarang agama. Seperti :
1. Bangkai
Yaitu hewan yang mati bukan karena di sembeli atau di buruh. Hukumnya jelas haram
dan bahaya yang ditimbulkannya bagi agama dan badan manusia sangat nyata, sebab pada
bangkai terdapat darah yang mengendap sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan.
2. Darah
Yaitu darah yang mengalir sebagaimana dijelaskan dalam ayat lain:Sekalipun darah adalah
haram, tetapi ada pengecualian, demikian pula sisa-sisa darah yang menempel pada daging
atau leher setelah di sembeli. Semua hukumnya halal.
3. Daging Babi
Babi baik peliharaan maupun liar, jantan maupun betina dan mencakup seluruh anggota
tubuh babi sekalipun minyaknya. Tentang keharamnnya, telah dilandaskan dalam Al-Qur'an
Sembelihan Untuk Selain Allah
4. Yakni setiap hewan yang disembelih dengan selain nama Allah hukumnya haram, oleh
karenanya. Apabila seorang tidak mengindahkan hal itu bahkan menyebut nama selain Allah,
maka hukum, sembelihan tersebut adalah haram dengan kesepakatan ulama.
5. Hewan yang Diterkam Binatang BuasYakni hewan yang diterkam oleh harimau, serigala
atau anjing lalu di makan sebagainya kemudian mati karenaya, maka hukumnya adalah haram
sekalipun darahnya mengalir dan bagian lehernya yang terkena.
Hal ini berdasarkan hadits: “ dari Abu Hurairah dari Nabi swa. Bersabda : “ setiap binatang buas
yang bertaring bukan hanya makru saja, pendapat yang mengatakan makru saja adalah
pendapat yang salah
Imam Nawawi berkata dalam syarah Shahih muslim 13/72-73: “Dalam hadits ini terdapat dalil
bagi Madzah Syafii, Abu Hanifah, Ahmad, Daud dan Mayoritas Ulama tentang haramnya
memakan binatang buas yang terbaring dan burung yang berkuku tajam.
Abu Hurairah ra. berkata : “Rasulullah SAW tidak pernah sedikit pun mencela makanan.
Bila beliau berselera, beliau memakannya. Dan jika beliau tidak menyukainya, maka beliau
meninggalkannya.” (HR. Bukhari Muslim)
Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang tertidur sedang di kedua tangannya
terdapat bekas gajih/lemak (karena tidak dicuci) dan ketika bangun pagi ia menderita suatu
penyakit, maka hendaklah dia tidak menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”
Rasulullah SAW bersabda : “Jika seseorang di antara kamu hendak makan, maka
sebutlah nama Allah SWT. Dan jika ia lupa menyebut nama-Nya pada awalnya, maka bacalah,
’Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan menyebut nama Allah SWT pada awalnya dan
pada akhirnya).” (HR. Abu Dawud)
Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW tersenyum, beliau
menjelaskan ketika seorang Muslim tidak membaca Basmalah sebelum makan, maka syaitan
akan ikut makan dengannya. Namun, ketika Muslim tersebut teringat dan menyebut nama
Allah SWT, maka syaitan pun langsung memuntahkan makanan yang sudah dimakannya.
Rasulullah SAW juga bersabda : “Sesungguhnya Allah SWT meridhai seorang hamba yang
ketika makan suatu makanan lalu dia mengucapkan Alhamdulillah. Dan apabila dia minum
suatu minuman maka dia pun mengucapkan Alhamdulillah.”(HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)
4. Makan menggunakan tangan kanan.
Abdullah bin Umar ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Jika salah seorang
diantaramu makan, maka hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan jika ia minum
maka hendaklah minum dengan tangan kanannya. Sebab syaitan itu makan dan minum
dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)
Rasulullah SAW bersabda : “Aku tidak makan dengan posisi bersandar (muttaki-an).” (HR.
Bukhari)
“Muttaki-an” ada yang menafsirkan duduk bersilang kaki dan ada pula yang menafsirkan
bersandar kepada sesuatu, baik itu bersandar di atas salah satu tangan atau bersandar pada
bantal. Ada pula yang menafsirkan bersandar pada sisi badan.
Rasulullah SAW jika makan, tidak makan dengan menggunakan alas duduk seperti bantal duduk
sebagaimana orang-orang yang ingin makan banyak dengan menu makanan yang variatif.
Rasulullah SAW menjadikan makannya sebagai ibadah kepada Allah SWT. Karenanya beliau
duduk tanpa alas dan mengambil makanan secukupnya.
Umar bin Abi Salamah ra. bercerita : “Saat aku belia, aku pernah berada di kamar
Rasulullah SAW dan kedua tanganku seringkali mengacak-acak piring-piring. Rasulullah SAW
bersabda kepadaku, ’Nak, bacalah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah
dari makanan baik yang terdekat.” (HR. Bukhari)
Dari Mikdam bin Ma’dikarib ra. menyatakan pernah mendengar Rasulullah SAW
bersabda : “Tiada memenuhi anak Adam suatu tempat yang lebih buruk dari pada perutnya.
Cukuplah untuk anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya.
Jika tidak ada cara lain, maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga lagi
untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Jika salah seorang diantaramu
makan, maka hendaklah ia menjilati jari-jemarinya, sebab ia tidak mengetahui dari jemari
mana munculnya keberkahan.” (HR. Muslim).Dalam hadits riwayat Imam Muslim pula, Ka’ab
bin Malik ra. memberikan kesaksian bahwa ia pernah melihat Rasulullah SAW makan dengan
menggunakan tiga jarinya dan beliau menjilatinya selesai makan.
9. Membuang kotoran dari makanan yang terjatuh lalu memakannya.
Dari Anas bin Malik ra. berkata bahwa Rasulullah SAW sering makan dengan menjilati
ketiga jarinya (Ibu jari, telunjuk dan jari tengah), seraya bersabda : “Apabila ada makananmu
yang terjatuh, maka buanglah kotorannya dan hendaklah ia memakannya serta tidak
membiarkannya untuk syaitan Islam melarang hal-hal yang mubazir, termasuk dalam hal
makanan. Seringkali kita menyaksikan orang yang mengambil makanan berlebihan sehingga
tidak habis dimakan. Makanan yang mubazir itu akhirnya dibiarkan untuk syaitan, padahal bisa
jadi sebenarnya pada makanan tersebut terdapat keberkahan. Oleh karena itu, ketika
mengambil makanan harus berdasarkan perhitungan bahwa makanan tersebut akan habis
dimakan.
Rasulullah SAW suatu ketika melarang seorang lelaki minum sambil berdiri. Berkata
Qatadah : “Bagaimana dengan makan?” Rasul menjawab : “Itu lebih buruk lagi.” (HR. Muslim)
11. Tidak bernafas ketika minum dan menjauhkan mulut dari tempat minum ketika bernafas.
Dari Abu Al-Mutsni Al-Jahni ra berkata, aku pernah berada di rumah Marwan bin Hakam,
tiba-tiba datang kepadanya Abu Sa’id ra. Marwan berkata kepadanya : “Apakah engkau pernah
mendengar Rasulullah SAW melarang bernafas di tempat minum?”. Abu Sa’id menjawab : “Ya.
Ada seseorang pernah berkata kepada Rasulullah SAW, ”Aku tidak kenyang dengan air hanya
satu kali nafas.” Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Jauhkanlah tempat air (gelas) dari mulutmu,
lalu bernafaslah!” Orang itu berkata lagi, “Sesungguhnya aku melihat ada kotoran pada
tempat minum itu”. Lalu Rasulullah SAW bersabda, ”Kalau begitu, tumpahkanlah! (HR. Abu
Dawud)
Dan juga dari Ibnu Abbas ra. berkata : “Rasulullah SAW telah melarang untuk menghirup udara
di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.” (HR. Tirmidzi)
12. Tidak berprasangka buruk jika makan ditemani orang yang berpenyakit.
Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW pernah memegang tangan orang yang majdzum
(kusta), beliau meletakkan tangannya pada piring makan seraya bersabda : “Makanlah,
yakinlah kepada Allah SWT dan bertawakkallah.” (HR. Abu Dawud)
Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “Tutuplah tempat makanan dan
tempat minuman!” (HR. Bukhari Muslim)Menutup tempat makan dan minum sangat
bermanfaat untuk menghindarkan makanan dari polusi udara, kotoran atau zat-zat berbahaya
yang dapat masuk ke dalam makanan atau minuman yang tidak titutupi.
3.1. KESIMPULAN
Demikianlah yang harus diperhatikan oleh umat muslim ketika memenuhi
kebutuhannya demi melangsungkan kehidupannya agar dapat terus beribadah dan
melaksanakan perintah-Nya.
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Dalam buku Minhajul Qashidin (Menggapai kebahagiaan hidup Dunia dan Akhirat) karya ibnu
qudamah Al-Maqdisy yang diterjemahkan oleh Irfanuddin Rafi’uddin,Lc. Dijelaskan adab makan
yang baik dengan meneladani Rasulullah saw secara garis besar dan kurang memperhatikan
hal-hal yang sebenarnya sangat penting.Terbukti dengan tidak adanya syarat-syarat makanan
yang baik,dari segi kehalalannmya,cara memperolehnya dan cara mengolahnya.
Sedangkan buku Santunlah! : Etika Keseharian yang judul aslinya Adab-e Islam dan
diterjemahkan oleh Ilyas Abu Haidar menjelaskan Adab makan secara runtut dan
terperinci.Dimulai dari syarat-syarat makanan yang baik hingga membaca hamdalah.
Namun,kedua buku diatas sangat baik untuk dijadikan acuan bagi masyarakat yang ingin lebih
mendalami tata cara makan yang baik dengan meneladani Rasulullah saw
3.2 . SARAN
Dengan ditulisnya makalah ini maka kita menjadi tahu apa saja adab makan dan
minum. Oleh sebab itu alangkah lebih baik kalau kita peraktekan ilmu kita daam kehidupan
sehari hari.tidak usah muluk muluk kita mulai mempraktekannya dri yang kita anggap paing
mudah dulu lalu berlanjut pengalamannya agar kita memulai terbiasa dengan kebiasaan makan
dan minum ala rasulullah SAW.
DAFTAR PUSTAKA
https://aziachmad.wordpress.com/2010/04/24/adab-adab-makan-rasulullah-saw/
http://sibage.blogspot.co.id/2013/04/makalah-makan-minum-dan-pakaian-menurut.html
http://alfallahu.blogspot.co.id/2013/04/adab-makan-dan-minum.html
http://makalahpintar86.blogspot.co.id/2014/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html