Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

FARMAKOLOGI

KOAGULAN, ANTIKOAGULAN dan


APLIKASINYA
PADA GANGGUAN HEMATOLOGI

DOSEN PEMBIMBING :

Medi Andriani M.pharm., Sci

DISUSUN OLEH :
Khairinnisa Aladha
(1848201030)

STIKes HARAPAN IBU JAMBI


FARMASI
2019 / 2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah yang berjudul “KOAGULAN, ANTIKOAGULAN dan APLIKASINYA PADA
GANGGUAN HEMATOLOGI” ini bisa selesai pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah farmakologi
Medi Andriani M.pharm., Sci. dan teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang


sempurna. Saya juga menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu saya mengharapkan saran serta masukan dari para
pembaca sekalian, demi menyusun makalah dengan tema serupa yang lebih baikm
lagi.

Jambi, 21 November 2019

Pe
nulis

A. Tujuan
1. Mengetahui prinsip dasar kerja obat yang digunakan sebagai
koagulan dan antikoagulan.
2. Mengetahui aplikasi prinsip dasar kerja obat koagulan dan
antikoagulan dalam mengatasi gangguan hematologi lainnya.

PEMBAHASAN
A. Koagulansia
Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik. Hemostatik
merupakan proses penghentian perdarahan pada pembuluh darah
yang cedera. Jadi, Obat haemostatik (Koagulansia) adalah obat
yang digunakan untuk menghentikan perdarahan. Dalam proses
hemostasis berperan faktor-faktor pembuluh darah
(vasokonstriksi), trombosit (agregasi), dan faktor pembekuan
darah.
Obat haemostatik ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan
yang meliputi daerah yang luas. Pemilihan obat hemostatik harus
dilakukan secara tepat sesuai dengan patogenesis perdarahan.
Proses pembekuan darah berjalan melalui 3 tahap yaitu :
1. Aktivasi tromboplastin
2. Pembentukan trombin dari protrombin
3. Pembentukan fibrin dari fibrinogen

Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu faktor


pembekuan darah dan dapat pula akibat defisiensi banyak faktor
yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati.
Defisiensi atau faktor pembekuan darah dapat diatasi dengan
memberikan faktor yang kurang yang berupa konsentrat darah
manusia.

Dalam proses ini diperlukan faktor-faktor pembekuan darah


antaranya :
Contoh obat anti perdarahan diantara nya :
1. Methylergometrin
Cara kerja obat :
Derivate semisintetik dari alkaloid alami yaitu
ergometrine dan senyawa spesifik uterotenik. Dibandingkan
dengan golongan alkaloid ergotamine, efek pada pembuluh
darah perifer lemah.

2. Tranexamic acid
Cara kerja obat :
 Aktifitas antiplasminik
Menghambat aktifitas dari aktifaktor plasmonogen
dan plasmine. Aktifitas anti plasminik telah
dibuktikan dengan berbagai percobaan “ in vitro”
penemuan aktifitas plamin dalam darah dan aktifitas
plasma setempat, setelah diberikan pada tubuh
manusia.
 
 Aktifitas Hemostatis
Mencegah degradasi fibrin, pemecahan
trombosit, peningkatan kerapuan faskuler dan
pemecahan factor koagulasi. Efek ini terlihat secara
klinis dengan berkurangnya waktu pendarahan dan
lama pendarahan

B. Antikoagulan
Anti koagulan adalah golongan obat yang kerjanya
menghambat pembekuan darah. Terdapat banyak obat yang
bekerja sebagai anti koagulan. Anti koagulan semakin lama
semakin berkembang. Anti koagulan dapat dikelompokkan
berdasarakan tempat kerja obat, adapun klasifikasi tersebut seperti
pada diagram berikit :
Contoh obat antikuagulasi diantaranya :
1. Heparin
Heparin merupakan mukoipolisakarida yang terdiri
dari glukosamin sulfat dan asam glukoronat. Secara
farmakologis, heparin berfungsi sebagai antikoagulan yang
mempunyai efek langsung sebagai antitroombin III, akan
tetapi dapat juga bekerja dengan melepaskan plasmimogen
aktifator jaringan dan tissuefactor fatway inhibitor (TPFI)
dari end otel. TPFI ini dapat menekan /menetralisir
pembentukan faktor Xa, sehingga tidak terjadi pembekuan.

Fondaparinux Fondaparinux berkerja sebagai


inhibitor faktor Xa dengan berikatan dengan anti trombin III
(AT III). Fondaparinux memiliki potensi 300 kali
menetralisis faktor Xa dengan berikan dengan AT III
sehingga menghambat kaskasde koagulasi.

2. Vitamin K antagonis-Warfarin
Golongan obat ini bekerja tidak langsung dengan
menghambat vitamin K, sehingga akan mengganggu
pembentukan faktor koagulasi II,VII,IX dan X.

3. Dabigatran etexilate
Debigatran merupakan inhibitor trombin baik yang
bentuk bebas dan terikat.

4. Rivaroxaban Rivaroxaban
merupakan inhibitor faktor Xa.
DAFTAR PUSTAKA

Acang N, Pemakaian dan Pemantauan Obat-obta Antitrombosis, dalam


Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, simadibrata M, Setiati S, Ilmu Penyakit
Dalam ed IV, Jakarta, 2003, p: 795-7.

Kosar L, Jin M, Kamrul R, Schucter B. 2012. Oral Anticoagulation in


Atrial Fibrillation : Balancing the Risk of Stroke with The Risk of Bleed.

Wilson JD, Braunwald E, Isselbacker KJ, et al. Eds. Harison’s Principles


of internal medicine. 12th ed.New York : McGraw-Hill, 1991 p: 502-7

Katzung, Bertram G.2002. Farmakologi Dasar Dan Klinik. Jakarta:


SalembaMedika.

Anda mungkin juga menyukai