Anda di halaman 1dari 6

NAMA : KHAIRINNISA ALADHA

NI M : 1848201030

BAHASA PENGEMBANG KEPRIBADIAN

1. Pengertian Bahasa
Berbagai perngertian bahasa menurut para ahli dan sumber lainnya yaitu :

 Harimurti Kridalaksana berpengertian bahwa bahasa adalah sistem


lambang berupa bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota
kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi
diri.
 Wojowarsito berpengertian bahwa bahasa adalah alat manusia
mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman yang terdiri dari lambang-
lambang bahasa.
 Bahasa adalah lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi
oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang berkembang baik berdasarkan
suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya.
 Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua
pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia.
 Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin
(1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah
alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan
perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan
dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang
baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda
yang jelas dari budi kemanusiaan.
 Panggabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang
mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
 Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang
amat penting dalam hidup bersama.
 Menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu
bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau
sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan
simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur
oleh ketentuan

2. Pengertian Kepribadian dan Pengembangan Kepribadian


Makin meningkatnya persaingan profesinalisme dalam kancah bisnis modern,
maka guna untuk menunjang keberhasilan dalam pekerjaan. Selain itu
kemampuan untuk berinteraksi antara individu secara efektif dan berkomunikasi
dengan baik juga akan membuat seseorang menonjol diantara yang lain.

Kepribadian itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan
jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang
menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori,
penelitian dan pengukurannya.

Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh


proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang
untuk melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir,
bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Kepribadian itu memiliki banyak
arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan arti dari
kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena
adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya.

3. Kepribadian secara umum


Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada
topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara
umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan
kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian
secara umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati
saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah
tergantung pada situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena
sifatnya yang bersifat evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya
kepribadian itu tidak dapat dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral.

4. Kepribadian menurut Psikologi


Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori
dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik
dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara
Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam
diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku
individu yang bersangkutan. Lebih detail tentang definisi kepribadian menurut
Allport yaitu kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem
psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara
khas.
Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan
bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam
mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian
Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri.
Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu tidak ada dua orang
yang berperilaku sama.
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari
tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak
lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian
tersebut. Dari sebagian besar teori kepribadian diatas, dapat kita ambil kesamaan
sbb(E. Koswara) :

 sebagian besar batasan melukiskan kerpibadian sebagai suatu struktur atau


organisasi hipotesis, dan tingkah laku dilihat sebagai sesuatu yang
diorganisasi dan diintegrasikan oleh kepribadian. Atau dengan kata lain
kepribadian dipandang sebagai “organisasi” yang menjadi penentu atau
pengarah tingkah laku kita.
 sebagian besar batasan menekankan perlunya memahami arti perbedaan-
perbedaan individual. Dengan istilah “kepribadian”, keunikan dari setiap
individu ternyatakan. Dan melalui study tentang kepribadian, sifat-sifat
atau kumpulan sifat individu yang membedakannya dengan individu lain
diharapkan dapat menjadi jelas atau dapat dipahami. Para teoris
kepribadian memandang kepribadian sebagai sesuatu yang unik dan atau
khas pada diri setiap orang.
 sebagian besar batasan menekankan pentingnya melihat kepribadian dari
sudut “sejarah hidup”, perkembangan, dan perspektif. Kepribadian,
menurut teoris kepribadian, merepresentasikan proses keterlibatan subyek
atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang
mencakup factor-faktor genetic atau biologis, pengalaman-pengalaman
social, dan perubahan lingkungan. Atau dengan kata lain, corak dan
keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh factor-faktor bawaan
dan lingkungan.

Definisi dan Pengertian kepribadian menurut ahli antara lain sebagai berikut :

 Pengertian kepribadian menurut Yinger Kepribadian adalah keseluruhan


perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
 Pengertian kepribadian menurut M.A.W Bouwer Kepribadian adalah corak
tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan,
opini dan sikap-sikap seseorang.
 Pengertian kepribadian menurut Cuber Kepribadian adalah gabungan
keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
 Pengertian kepribadian menurut Theodore R. Newcombe Kepribadian
adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang terhadap perilaku.
 Pengertian kepribadian menurut Crisholm bahwa Usaha untuk membantu
individu agar memahami dirinya sendiri, yaitu minat-minatnya,
kemampuan-kemampuannya, hasrat-hasrtanya dan rencana-rencananya
dalam menghadapi masa depan.

Ada 3 faktor yang menentukan dalam perkembangan kepribadian :

Faktor bawaan
Unsur ini terdiri dari bawaan genetic ang menetukan diri fisik primer (warna,
mata, kulit) selain itu juga kecenderungan-kecenderungan dasar misalnya
kepekaan, penesuaian diri.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan seperti sekolah, atau lingkungan sosial/ budaya seperti teman,
guru dll. Dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian.

Interaksi bawaan serta lingkungan


Interaksi yang terus menerus antara bawaan serta lingkungan menyebabkan
timbulnya perasaan AKU/DIRIKU dalam diri seseorang.
5. Hubungan Bahasa dengan Pengembangan Kepribadian
Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 menyatakan “ Kami putra dan putri Indonesia
mengaku bertanah air satu – tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia
berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Sumpah ini membuktikan bahwa
pengakuan bertanah air satu, berbangsa satu Indonesia, dan menjunjung tinggi
bahasa persatuan, bahasa Indonesia, memiliki fungsi yang luarbiasa dalam
mengembangkan kepribadian bangsa. Fungsi tersebut menegaskan bahwa setiap
warga negara Indonesia senantiasa berkepribadian, berperilaku, dan berbudi
bahasa khas Indonesia.

Pengalaman berbahasa yang amat berharga dalam pengembangan kepribadian ini


kemudian dikukuhkan dalam Undang-Undang Dasar1945 yang menyatakan
bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Penegasan ini menunjukkan
kedudukan dan fungsi yang bersifat formal. Sebagai bahasa negara, bahasa ini
harus digunakan dalam berbagai komunikasi resmi baik dalam lembaga
pemerintah maupun nonpemerintah,termasuk diberbagai tingkat lembaga
pendidikan di negara Republik Indonesia.

Sejak 2002 bahasa Indonesia ditetapkan sebagai mata kuliah wajib bagi setiap
mahasiswa di perguruan tinggi dalam kelompok mata kuliah pengembangan
kepribadian. Hal ini, selain untuk mengembangkan kepribadian, juga untuk
menjadikan bahsa Indonesia sebagai sarana komunikasi ilmiah bagi mahasiswa
dan ilmuwan lulusan perguruan tinggi. Pengalaman membuktikan bahwa jumlah
penulisan buku ilmiah di Indonesia relatif kecil. Di sisi lain, hampir setiap
mahasiswa mengeluh jika ditugasi oleh dosen untuk menulis makalah, kertas kerja
(paper), skripsi, atau karangan ilmiah lainnya. Sekalipun mengeluh tugas tersebut
memang dibuat oleh mahasiswa, namun bahasa yang digunakan belum memenuhi
harapan.

Sebagai matakuliah pengembang kepribadian, pengajaran bahasa Indonesia


bertujunan agar mahasiswa memahami konsep penulisan ilmiah dan
menerapkannya dalam penulisan karya ilmiahnya. Untuk itu, mahasiswa dibekali
bekali berbagai keterampilan kognitif, psikomotorik, dan afektif yang terkait
dengan penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang sekaligus
dapat mengembangkan kecerdasan, karakter, dan kepribadiannya.

Melalui pembelajaran, penguasaan bahasa Indonesia dapat mengembangkan


berbagai kecerdasan, karakter dan kpribadian. Orang yang menguasai bahasa
Indonesia secara aktif dan pasif akan dapat mengekspresikan pemahaman dan
kemampuan dirinya secara sistematis, logis dan lugas. Hal ini dapat menandai
kemampuan mengorganisasi karakter dirinya yang terkait dengan potensi daya
pikir, emosi, keinginan, dan harapannya. Yang kemudian diekspresikannya dalam
berbagai bentuk artikel,proposal proyek, penulisan laporan, dan lamaran
pekerjaan.

Disisi lain, orang yang menguasai bahasa Indonesia dengan baik akan mampu
pula memahami konsep-konsep, pemikiran, dan pendapat orang lain. Kemampuan
ini akan dapat mengembangkan karakter dan kepribadiannya melalui proses
berpikir sinergis, yaitu kemampuan mengahasilkan konsep baru berdasarkan
pengalaman yang sudah dimilikinya bersamaan dengan pengalaman yang baru
diperolehnya. Dampaknya, oarang yang berkarakter demikian akan menjadi lebih
cerdas dan kreatif dalam memanfaatkan situasi, stimulus, dan pengalaman baru
yang diperolehnya.

Kecerdasan yang didukung oleh kpribadian dan moral yang tinggi memungkinkan
setiap orang senantiasa menggali potensi yang ada disekitarnya dan
mengembangkannya menjadi kreatifitas baru. Kecerdasan ini memungkinkan
seseorang memiliki kepekaan yang tinggi untuk memanfaatkan kekayaan budaya,
seni,iptek, dan kekayaan alam menjadi sumber kreatifitas baru yang tidak akan
pernah habis. Misalnya : merekayasa cerita klasik Baratayuda kedalam kreatifitas
baru untuk konsumsi masyarakat modern dan mengolahnya kedalam situasi, gaya
dan versi baru sehingga memenuhi tuntutan masyarakat modern. Tokoh
GatotKaca misalnya dapat dijadikan cerita yang menarik tentang
kepahlawanannya dalam peperangan di ruang angkasa lengkap dengan pakaian
astronotnya yang dibumbui dengan romantismenya bersama Pergiwa (istrinya)
dalam paduan neoklasik disertai sentuhan teknologi modern. Dampaknya,
mahasiswa cerdas, berkepribadian, dan mampu menjadikan bangsa ini berkualitas
tanpa kehilangan akar budayanya.

Untuk mewujudkan kecerdasan dan kepribadian tersebut mahasiswa dibekali


keterampilan berbahasa yang secara alami diawali denagn pemahaman fungsi
bahasa sebagai sarana komunikasi dalam berbagai ragam kebahasaan.
Selanjutnya, mahasiswa dibekali keterampilan bagaimana mendapatkan ide
ilmiahmengorganisasikannya dengan kerangka karangan sebagai kerangka
berfikir, dan mengekspresikannya dengan ejaan yang benar, pilihan kata yang
tepat, kalimat yang efektif, dan paragraf yang benar dalam sebuah karangan.

Untuk menyempurnakan karangan tersebut, mahasiswa dibekali pengetahuan dan


keterampilan menyunting naskah. Daripadanya, mereka diharapkan dapat manulis
karangan ilmiah (opini, artikel, makalah, paper, skripsi) yang berkualitas. Untuk
memperkaya keterampilan tersebut mahasiswa dibekali pengalaman menulis
resensi buku. Pengayaan ini, secara kognitif, diharapkan dapat meningkatkan
kemampuannya sehingga dapat menyempurkan karya ilmiah yang ditulisnya.

Kini, sejak awal tahun 2000an sejak didengungkan globalisasi informasi yang
didukung berbagai peralatan komunikasi mutahir yang sangat efektif dalam
berbagai aktifitas masyarakat dunia, fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana
pengembang kepribadian bangsa mulai mengahadapi tantangan dari berbagai
bahasa dunia terutama bahasa internasional yang digunakan oleh berbagai bangsa.
Tantangan ini harus dihadapai dengan membenahi sistem pengajaran bahasa
Indonesia, baik tingkat kedalaman maupun keluasannya. Untuk itu, fungsi mata
kuliah bahasa Indonesia kini dapat masa depan, bagi mahasiswa, menjadi lebih
penting, bukan saja sebagai perekat dan pemersatu bangsa, tetapi juga sebagai
sarana komunikasi ilmiah.

Fungsi bahasa Indonesia sebagai matakuliah pengembang kepribadian diarahkan


pada kemampuan berbahasa yang baik ( dapat diterima oleh orang lain) dan benar
(sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia).

Fungsi tersebut mencakup berbagai aspek :

 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi ilmiah dalam berbagai


media lisan maupun tulisan.
 Mengembangkan kemampuan akademis.
 Mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah, sikap paradigmatis
dalam mengembangakan pola-pola berfikir, dan sikap terpelajar dalam
mengaktualisasi hasil belajarnya.
 Mengembangakan kecerdasan berbahasa.
 Mengembangkan kepribadian terutama menciptakan kreativitas baru
terkait dengan pengalaman, pengetahuan, potensi, dan situasi baru yang
dihadapinya, serta kemampuan mengekpresikannya
 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi antarpribadi sehingga
memantapkan perkembangan pribadinya, dan
 mengembangkan kemampuan sebagai lambang bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai