Disusun Oleh :
1. Inti Mukharomatul Nikmah (20211326)
2. Kholifah (20211337)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Obat Anti Koagulan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
farmakologi serta bertujuan untuk memberikan informasi terkait dengan Obat
Anti Koagulan. Kami ucapkan terimakasih kepada semua orang yang terlibat
dalam proses penyusunan makalah ini, khususnya kepada :
1. Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini,
2. Orang tua kami, yang telah memfasilitasi kami dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini,
3. Ibu Supatmi, S. Kep., Ns,m.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah
farmakologi
4. Teman-teman mahasiswa program studi D3 Keperawatan Akademik
Keperawatan Karya Bakti Husada Yogyakarta tahun ajaran 2021/2022,
yang telah memberikan dukungan semangat selama proses penyusunan
makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dari makalah vitamin
membahas tentang:
1. Apa pengertian obat anti koagulan?
2. Bagaimana farmakodinamik dan farmakokinetik obat anti
koagulan?
3. Apa indikasi dan kontra indikasi dari obat anti koagulan?
4. Apa saja macam obat anti koagulan?
5. Bagaimana cara pemberian obat anti koagulan?
6. Apa peran perawat dalam pemberian obat anti koagulan?
1.3Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Obat adalah zat apa pun yang menyebabkan perubahan fisiologi atau
psikologi organisme saat dikonsumsi. Obat-obatan biasanya dibedakan dari
makanan dan zat yang menyediakan nutrisi. Konsumsi obat dapat dilakukan
melalui inhalasi, injeksi, merokok, ingesti, absorpsi melalui kulit, atau disolusi di
bawah lidah.
Antikoagulan adalah obat yang berfungsi mencegah penggumpalan darah.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja protein yang terlibat dalam proses
pembekuan darah.Obat antikoagulan sering disebut sebagai obat pengencer darah,
namun sebutan ini kurang tepat. Obat antikoagulan tidak mengencerkan darah,
tetapi memperpanjang waktu darah untuk membeku.Proses pembekuan darah
berperan penting untuk menghentikan perdarahan jika terjadi luka. Namun, darah
yang membeku dan menggumpal di otak, jantung, atau paru-paru justru berbahaya
karena dapat menyumbat atau menghentikan aliran darah ke organ tersebut.
3
,dan selama pembedahan yang memerlukan operasi bypass kardiopulmoner.
Heparin juga digunakan untuk mengobati pasientertentu dengan koagulasi
intravaskuler yang menyebar.Heparin bekerja dengan cara mengikat antitrombin
III membentukkompleks yang berafinitas lebih besar dari antitrombin III sendiri,
terhadap beberapa faktor pembekuan darah aktif, terutama trombin dan faktor Xa.
Olehkarena itu heparin mempercepat inaktivasi faktor pembekuan darah.
Dosiskecil heparin dengan AT-III menginaktivasi faktor Xa dan mencegah
pembekuan dengan mencegah perubahan protrombin menjadi trombin.Heparin
dengan jumlah yang lebih besar bersama AT-III menghambat pembekuan dengan
menginaktivasi trombin dan faktor-faktor pembekuansebelumnya, sehingga
mencegah perubahan fibrinogen menjadi fibrin.
4
heparin harus dihentikan 24 jam sebelum persalinan untuk memperkecil risiko
perdarahan pasca persalinan.
5
puncak obat dalam plasma, karena diperlukan waktu untuk mengosongkan faktor-
faktor pembekuan darah dalam sirkulasi. Makin besar dosis awal, makin
cepattimbulnya efek terapi; tetapi dosis harus tetap dibatasi agar tidak
sampaimenimbulkan efek toksik. Lama kerja sebanding dengan masa paruh
obatdalam plasma
6
2.5 Cara Pemberian Obat Anti Koagulan
Dosis antikoagulan tergantung pada jenis dan bentuk obat, serta usia dan kondisi
pasien.
Warfarin
Fondafarinux
Rivaroxaban
7
Kondisi: pengobatan DVT dan emboli paru
Dewasa: dosis awal 15 mg, 2 kali sehari, selama 3 minggu. Dosis
pemeliharaan untuk perawatan dan pencegahan kambuhnya penyakit
adalah 20 mg, sekali sehari.
Kondisi: pencegahan komplikasi DVT akibat operasi
Dewasa: 10 mg, sekali sehari, dimulai 6–10 jam setelah operasi.
Pengobatan dilanjutkan sampai 2–5 minggu setelah operasi penggantian
panggul dan lutut.
Kondisi: pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah
Dewasa: 2,5 mg, 2 kali sehari.
Apixaban
Heparin
Bentuk sediaan: suntikan subkutan (di bawah kulit/SC) dan intravena (lewat
pembuluh darah/IV)
8
Merek dagang: Hepagusan, Heparinol, Hico, Inviclot, Oparin, Thromboflash,
Thrombogel, Thrombophob, Thromecon
Enoxaparin
9
Kondisi: unstable angina
Dewasa: 1 mg/kgBB secara SC, tiap 12 jam, selama 2–8 hari.
Kondisi: pencegahan DVT selama operasi
Dewasa: 20–40 mg, sekali sehari, selama 7–10 hari. Dosis pertama
diberikan 2–10 jam sebelum operasi. Pada pasien yang menjalani operasi
penggantian panggul, pengobatan dilanjutkan dengan dosis 40 mg, sekali
sehari, sampai 3 minggu setelah operasi.
Anak-anak: 500–750 mcg/kgBB secara SC, tiap 12 jam.
Kondisi: pengobatan DVT
Dewasa: 1 mg/kgBB secara SC, tiap 12 jam; atau 1,5 mg/kgBB, sekali
sehari, sampai 5 hari.
Anak-anak: 1–1,5 mg/kgBB, secara SC, tiap 12 jam.
Kondisi: pencegahan penggumpalan darah saat cuci darah
Dewasa: 1 mg/kgBB yang disuntikkan melalui selang arteri yang menuju
mesin saat prosedur cuci darah dimulai.
Nadroparin
Bentuk sediaan: suntikan subkutan (di bawah kulit/SC) dan intravena (lewat
pembuluh darah vena/IV).
10
jam sebelum operasi, 12 jam setelah operasi, dan dilanjutkan sampai 10
hari.
Kondisi: pengobatan DVT
Dewasa: 85 unit/kgBB secara SC, 2 kali sehari; atau 171 unit/kgBB, sekali
sehari.
Kondisi: pencegahan penggumpalan darah saat cuci darah
Dewasa: 2.850 U (BB <50kg), 3.800 U (BB 50–69 kg), atau 5.700 U (BB
≥70 kg) disuntikkan melalui selang arteri yang menuju mesin saat cuci
darah dimulai.
Parnaparin
Dabigatran
11
operasi, dilanjutkan 150 mg, 1 kali sehari, pada hari selanjutnya sampai
10–35 hari.
Kondisi: pencegahan stroke dan penyakit emboli lain akibat gangguan
irama jantung.
Dewasa: 150 mg, 2 kali sehari.
Lansia 75-80 tahun: 110–150 mg, 2 kali sehari.
Perawat harus terampil dan tepat saat memeberikan obat, tidak sekderar
memberikan pil untuk diminum(oral) atau injeksi obat mellaui pembuluh
darah(parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap
pemberian obat tersebut. Pengetahuan tentan manfaat dan efek samping
obat sanagt penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran utama
dalam meningkatkan dan mempertahnkan Kesehatan dengan mendorong
klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pengobataan. Perawat
berusaha mmembantu klien dalam membangun pengertian yang benar dan
jelas tentang pengobatan. Mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan
dan turut serta bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan tentang
pengobatan bersama tenaga Kesehatan lain perawat dalam memberikan
obat juga harus memberikan resep obat yang diberikan harus tepat.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil diskusi yang kami lakukan kami mendapat kesimpulan bahwa
obat antikoagulan merupakan Obat adalah zat apa pun yang menyebabkan
perubahan fisiologi atau psikologi organisme saat dikonsumsi. Sama seperti obat
yang lain onat anit koagulan juga mempunyai efek samping serta dosis yang harus
diberikan sesuai aturan yang ada.obat anti koagulan mempunyai berbagia macam
jenis nha dengan manfaat serta kegunaannya sendiri-sendiri.
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alomedika.com/obat/obat-yang-
mempengaruhi-darah/obat-yang-mempengaruhi-
koagulasi/warfarin/kontraindikasi-dan-peringatan
https://www.academia.edu/36698486/ANTIKOAGULAN
https://www.alodokter.com/antikoagulan
https://www.alodokter.com/antikoagulan
https://www.alodokter.com/antikoagulan#:~:text=Dewasa
%3A%2020%E2%80%9340%20mg%2C,secara%20SC
%2C%20tiap%2012%20jam.
https://www.academia.edu/8425462/
Peran_Perawat_Dalam_Pemberian_Obat
14