Anda di halaman 1dari 36

PEDOMAN PRAKTIK KLINIK SANITASI

DI PUSKESMAS

Oleh :
Achmad Husein, SKM, M.Pd
Haryono, SKM, M.Kes
Sri Haryanti, SST, M.Si

PRODI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
TAHUN 2020
PEDOMAN
PRAKTIK KLINIK SANITASI

A. Deskripsi Mata Ajaran


Mata ajaran ini memberi kesempatan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Yogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan dengan bobot 3 SKS atau 14 kali
pertemuan @ 8 jam kegiatan di lapangan atau Pusat Kesehatan Masyarakat/Tempat
Pelayanan Kesehatan.
Praktik Klinik Sanitasi meliputi aktivitas memberi pelayanan kepada individu secara
langsung yang meminta Konsultasi Sanitasi Lingkungan, pembelian sanitizer (anti
septik, desinfektan, insektisida, racun tikus, repellent, abate, alat pelindung diri) dan
memberi pelayanan yang tidak berhubungan langsung dengan individu seperti
pemberantasan vektor penyakit, penyehatan air bersih, sterilisasi udara ruang,
desenfeksi air bak mandi, rodent trapping, dekontaminasi lainnya di tempat tinggal
rumah pasien pulang dari Puskesmas untuk memberti pelayanan kesehatan
pencegahan Diare, DHF, ISPA, Malaria, Flu Burung, Toksoplasmasis, Keputihan,
Kulit dan lainnya.
B. Tujuan Praktik
1. Mahasiswa mampu membuat rencana usaha penyelenggaraan Klinik Sanitasi
Puskesmas
2. Mahasiswa mampu menambah pelayanan kesehatan yang sudah ada
sebelumnya dengan melaksanakan protap penyehatan rumah pasien penyakit
Diare, ISPA, TBC, Malaria, DHF, Flu Burung,Toksoplasma, Keputihan
C. Kompetensi Praktikum
1. Di Dalam gedung Pukesmas
a. Persiapan
(1) Menyiapkan poster klinik sanitasi tentang mekanisme pelayanan
sanitasi lingkungan, brosur tentang pencegahan penyakit berbasis
lingkungan, alat tindakan sanitasi.
(2) Menyiapkan persediaan Sanitizer, timbangan, gelas ukur, kemasan
plastik dan botol, label cara pemakaian sanitizer
(3) Buku pencatatan/pelayanan kunjungan yang lazim digunakan di
Puskesmas
b. Pelaksanaan
(1) Pelayanan Konseling Sanitasi Lingkungan, aktivitas meliputi :

2|Pedoman Praktik Klinik Sanitasi Prodi Sarjana Terapan


(a) Pemasaran Klinik Sanitasi dengan memasang poster klinik
sanitasi di ruang tunggu pasien,
(b) Memberi konseling kepada individu yang datang di ruang klinik
sanitasi dengan menggunakan brosur
(c ) Melayani permintaan pembelian sanitizer dalam kemasan
lengkap label cara pemakaian sesuai dosis yang telah ditetapkan
dalam konseling
(d) Melayani permintaan kunjungan rumah untuk perbaikan sanitasi
lingkungan di tempat tinggal pasien
(2) Melaksanakan Registrasi, pelaporan status kesehatan lingkungan
pengunjung

2. Di luar gedung Puskesmas


a. Persiapan
(1) Mengumpulkan kartu rekam medis dari ruang rawat inap baik berupa
rekam medis, catatan rujukan dokter, hasil laboratorium untuk
mengetahui jenis penyakit berbasis lingkungan, nama dan alamat
penderita yang tertulis di rekam medis
(2) Menyiapkan alat sanitizer, untuk sampling dan testting contoh uji
lingkungan dan tindakan sanitasi
b. Pelaksanaan
(1) Kunjungan rumah pasien sesuai nama/alamat yang tertulis di rekam
medis
(2) Pelaksanakan tindakan sanitasi di rumah pasien sesuai prosedur kerja
tetap yang telah disusun sebelumnya.
(3) Pencatatan dan pelaporan
(4) Pembuatan rencana usaha penyelenggaraan sanitasi Puskesmas sesuai
hasil kegiatan praktik selama  14 hari @ 8 jam, untuk program
tahunan
(5) Loka Karya Puskesms tentang klinik sanitasi
(6) Proses pemasaran jasa sanitasi lingkungan diawali dengan pelayanan
gratis, penentuan tarif, pelayanan percobaan pembelian dan pembelian
ulang

D. Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing
1. Achmad Husein,SKM, M.Pd

3|Pedoman Praktik Klinik Sanitasi Prodi Sarjana Terapan


2. Haryono, SKM, Mkes
3. Sri Haryanti, SST, Msi

E. Penilaian
1. Tidak mengikuti, nilai E
2. Ikut kegiatan tapi tidak faham teori dan tidak mempraktikan sesuai kasus di
Puskesmas, nilai D
3. Ikut kegiatan, faham teori, tapi tidak mempraktikan sesuai kasus di Puskesmas,
nilai C
4. Ikut kegiatan, faham teori, mempraktikan sesuai kasus di Puskesmas tapi tidak
mewadahi, nilai B
5. Ikut kegiatan, faham teori, mempraktikan sesuai kasus di Puskesmas secara
mewadahi, nilai A

F. Biaya
1. Sewa Puskesmas
2. Bahan tiap kelompok Puskesmas terlampir

G. Protap Penyehatan Rumah Pasien Diare


1. Pengertian
Penyehatan rumah pasien Diare adalah perbaikan kualitas air dari
cemaran E.Coli dengan pemberian klorinasi Ca(OCl) 2 0,2 ppm,
pemberantasan lalat dapur dengan residual spray propoksur 10 gram/liter
pada dinding dapur dan prepelen cengkeh pada lemari makan pada saat
kunjungan rumah pasien diare.
2. Dasar Kegiatan
Rekam medis 1, 2 serta catatan rujukan dokter ke bangsal rawat inap
3. Tujuan
a. Menyehatkan air dari cemaran E. Coli sampai diperoleh MPN E. Coli
0/100 ml
b. Menurunkan density lalat dapur sampai sampai 8 ekor/flygril/30 menit
c. Menurunkan density kecoa sampai 2 ekor/plate/24 jam
4. Uraian Kegiatan
a. Mempelajari RM 1, 2 catatan rujukan dokter ke bangsal rawat inap dengan
diagnosa akhir utama GEA (Gastro Enteritis Akut)

4|Pedoman Praktik Klinik Sanitasi Prodi Sarjana Terapan


b. Konsultasi keadaan sumber air rumah pasien dari catatan nama pasien,
kepala keluarga dan alamat tempat tinggal
c. Menyiapkan bahan kaporit 60% chlorine diffuser, bottol sampel, cell
lemm lalat, minyak cengkeh, baygon cair, hand sprayer, formulir
kunjungan rumah
d. Kunjungan rumah pertama
(1) Mengukur density lalat dengan umpan sirup pada lem lalat
selama 15 menit di dapur
(2) Mengambil sampel air sumber air dengan botol sampel steril
(3) Mengukur volume dan pH air
(4) Klorinasi dengan klorin Diffuser waktu
Pergantian 30 hari

Volume air x 0,2 ppm (dosis)


Kebutuhan Ca(Ocl)2 = ---------------------------------------
% Ca(Ocl)2
(5) Mengukur density kecoa dengan umpan pelet pada lem lalat di
lemari makan dan dapur selama 24 jam
e. Kunjungan rumah ke dua
(1) Melaporkan hasil kepadatan lalat, kecoa MPN E. Coli kepada keluarga
pasien
(2) Melaksanakan residual spray propoxsur 1% seminggu sekali
Propoxur baygon tersedia 4 gram / liter
Propoxur baygon dibutuhkan 1% atau 10 gram / liter
Rumus formulasi insektisida
25 x y
X = -----------
C
x = Kebutuhan pestisida
c = Konsentrasi propoxur residu 4 gr / liter
y = Dosis 10 gram / liter
25 x 10 gram / liter
x = ------------------------- = 62.5 gram
4 gram / liter
(3) Pemberian usapan minyak cengkeh di lemari makanan tiap 20
hari sekali
(4) Mengukur kepadatan lalat / kecoa dan MPN E. Coli air
f. Kunjungan rumah ke tiga
(1) Menyampaikan hasil penyehatan rumah menurut penurunan MPN E.
Coli, density lalat dan kecoa
(2) Menetapkan hasil penyehatan yang sudah tidak perlu tindakan
penyehatan maupun yang perlu penyehatan ulang

5|Pedoman Praktik Klinik Sanitasi Prodi Sarjana Terapan


(3) Mengamati keluhan keluarga pasien
(4) Pelaporan hasil sesuai dengan formulir kunjungan rumah
H. Protap Penyehatan Rumah Pasien DHF
1. Pengertian
Penyehatan rumah pasien DHF adalah perbaikan kualitas lingkungan
rumah pasien dengan aerosol transflutrin 0,04% dan siflutrin 0,025% dosis
10 gram/feet3, abatisasi bak air dan repellen minyak sere anak Balita pada
waktu kunjungan rumah pasien.
2. Dasar Kegiatan
Rekam medis 1, 2 serta catatan rujukan dokter ke bangsal rawat inap
3. Tujuan
Menurunkan ovitrap index rumah pasien DHF sampai 0%
4. Uraian Kegiatan
a. Mempelajari RM 1, 2 catatan medis dokter, bila ragu-ragu konsultasi
dengan perawat bangsal
b. Konsultasi jumlah kamar rumah pasien, jumlah bak air dan ada tidaknya
anak Balita.
c. Menyiapkan bahan baygon aerosol, abate, minyak sereh
d. Kunjungan rumah pertama
(1) Memang ovitrap dalam dan luar rumah sebanyak 100 buah selama-
lamanya 5 hari
e. Kunjungan rumah ke dua
(1) Menghitung ovitrap index positif telur aedes aegypti
(2) Abatisasi bak air sesuai petunjuk label
(3) Penyemprotan aerosol baygon dosis 10 gram / 27 m3 waktu
penyemprotan 50 detik
(4) Pemasangan ovitrap index 5 hari
f. Kunjungan rumah ke tiga
(1) Menyampaikan hasil ovitrap index dan menetapkan lanjut/tidak
penyemprotan aerosol
(2) Pelaporan kunjungan rumah sesuai formulir dan mengamati keluhan
keluarga pasienhasil sesuai dengan formulir kunjungan rumah

I. Protap Penyehatan Rumah Pasien ISPA


1. Pengertian
Penyehatan rumah pasien ISPA adalah perbaikan kualitas lingkungan rumah
pasien dengan cara pemberantasan tungau debu rumah menggunakan residual
spray benzyl benzoat 4% pada waktu kunjungan rumah.
2. Dasar Kegiatan
Rekam medis 1, 2 dan catatan rujukan dokter ke bangsal keperawatan
3. Tujuan
6|Pedoman Praktik Klinik Sanitasi Prodi Sarjana Terapan
Menurunkan kepadatan tungau debu rumah sampai serendah-rendahnya
4. Uraian Kegiatan
a. Mempelajari RM 1, 2 catatan rujukan dokter yang diagnosa akhir utama
asma atau ISPA.
b. Konsultasi dengan keluarga pasien tentang luas kamar pasien.
c. Menyiapkan bahan benzyl benzoat 4% dari 25% yang tersedia
V1N1 = V2N2
(V1)25% = (1000 ml)(4%)
0,25 V1 = 40 ml
40 ml x 100
V1 = ----------------
25
V1 160 ml (benzyl benzoat) + 840 ml air
Larutan benzyl benzoate = 160 ml + 840 ml air
Dosis = 2,5 ml/detik
= 75 ml larutan/27 m3
d. Kunjungan rumah pertama
(1) Penyedotan debu permukaan kamar dengan vacum cleaner, tiap ruang
satu kantong debu
(2) Pemeriksaan tungau debu rumah dari tiap kantong dengan metode
Voorhorst
(3) Penyemprotan benzyl benzoat 4% diseluruh permukaan kamar
e. Kunjungan rumah ke dua
(1) Penyedotan debu rumah dan pemeriksaan tungau debu rumah
(2) Penyampaian hasil density tungau debu rumah dan penetapan lanjut/
tindakannya penyemprotan residual spray
(3) Pelaporan sesuai formulir kunjungan rumah
J. Protap Penyehatan Rumah Pasien TBC
1. Pengertian
Penyehatan rumah pasien TBC adalah perbaikan kualitas lingkungan rumah
pasien TBC dikamarnya dengan penyemprotan Na(OCl)2 3 ppm ditempat
penampungan sputum dan penyemprotan propylen glycol 4% di udara kamar
pada waktu kunjungan rumah
2. Dasar Kegiatan
Rekam medis 1, 2 dan catatan rujukan dokter ke bangsal rawat inap beserta data
laboratorium
3. Tujuan
Menurunkan cemaran Tuberculosa di udara kamar pasien TBC dengan
desinfektan propylen glycol
4. Uraian Kegiatan
a. Mempelajari RM 1, 2 dan catatan rujukan dokter, dan bila masih ragu
konsultasi petugas laboratorium.

7|Pedoman Praktik Klinik Sanitasi Prodi Sarjana Terapan


b. Konsultasi alamat pasien dan luas kamar pasien.
c. Menyiapkan Na(OCl)2 3 ppm dari Na(OCl)2 16% seperti pada klorinasi
d. Menyiapkan propylen glycol 4% dari 98% tersedia
e. Menyiapkan media Leuwen Stein Jensen steril 10 tabung reaksi
f. Kunjungan rumah pertama
(1) Pengambilan sampel Tuberkulosa udara dengan metoda Settledown
plate media Leuwen Stein di ruang tidur pasien dengan waktu kontak
10, 20, 30, 40 menit dan 1 kontrol lalu tutup kapas steril campur
parapin
(2) Penyemprotan Na(OCl)2 3 ppm di tempat penampungan sputum tiap
12 jam sekali
(3) Space Spraying propylen glycol 4% di udara kamar dengan waktu
kontak 1 jam
(4) Setelah waktu kontak pengambilan tuberkulosa udara lagi dengan
Leuwen Stein
e. Kunjungan rumah ke dua
(1) Penyampaian hasil
(2) Pelaporan sesuai formulir

K. Protap Penyehatan Rumah Pasien Malaria


1. Pengertian
Penyehatan rumah pasien malaria adalah perbaikan kualitas lingkungan rumah
dengan residual spray propoksur 3% pada dinding kamar setinggi 3 meter agar
bebas dari gangguan anopheles
2. Dasar Kegiatan
Rekam medis 1 dan 2 catatan rujukan dokter ke bangsal perarawat inap pasien
3. Tujuan
Menurunkan kepadatan nyamuk anopheles betina dewasa di kamar pasien
malaria.
4. Uraian Kegiatan
a. Mempelajari RM 1dan 2 dari perawat bangsal
b. Penyiapan larutan propoksur 3% dari 4% yang tersedia
c. Kunjungan rumah pertama
(1) Mengukur density nyamuk dewasa dengan aerosol baygon dan
menghitung jumlah nyamuk yang mati di atas kain putih
(2) Penyemprotan residual spray propoksur 3% setiap 2 minggu
d. Kunjungan rumah pasien ke dua
(1) Mengukur kepadatan nyamuk
(2) Penyampaian hasil dan pelaporan

8|Pedoman Praktik Klinik Sanitasi Prodi Sarjana Terapan


L. Protap Penyehatan Rumah Tersangka Hepatitis/ Flu Burung/Flu Influenza
1. Pengeratian
Penyehatan rumah pasien hapatitis/ Flu Burung/ Flu Influenza adalah perbaikan
lingkungan permukaan dan udara kamar pasien dengan pengabutan Dipotassium
Peroxodisulphate 1 % dosis 10 gr per 1000 feet M3 udara dengan waktu kontak 2 jam
2. Dasar Kegiatan
Temuan kasus tersangka Flu Burung/ Hapatitis C/ Flu Influenza dari kegiatan Puskesmas/
BKIA
3. Tujuan
a. Menyehatkan udara/ permukaan lingkungan kamar yang terkontaminasi
virus/bakteri/ jamur
b. Menurunkan cemaran bakteri/virus/ jamur diudara kamar dengan indikator seatle
down plate serendah rendahnya
4. Uraian Kegiatan
a. Penyaringan register pasien puskesmas yang dinyatakan oleh dokter hepatitis/ Flu
Burung/ Flu Influenza
b. Persiapan alat/ bahan/ kerja desinfeksi
c. Kunjungan rumah pertama
(1) Pengukuran angka kuman/ jamur udara ruang dengan metode Seatle Down Plate
agar count atau dektose agar
(2) Tutup ruangan denga plastil
(3) Gunakan alat pelindung diri sepatu, sarung tangan panjang, masker muka, topi
(4) Larutkan Virkon 1 sachet dalam 50 liter air bersih
(5) Masukan larutan virkon dalam mesin pengkabutan/ cold fooger secukupnya lalu
hidupkan selama 3 menit tiap 1000 feet m3 ruangan
(6) Tutup pintu kamar selama 2 jam
(7) Setelah 2 jam buka kamar lalu ukur angka kuman/ jamur dengan metode seatle
down plate
(8) Laporkan hasil penurunan angka kuman/ jamur

9|Pedoman Praktik Klinik Sanitasi Prodi Sarjana Terapan


M Protap Penyehatan Air Kamar Mandi Penderita Vaginitis
.
1. Pengertian
Penyehatan air kamar mandi penderita Vaginitis adalah pengambilan sampel air
bak mandi, pemeriksaan candida, desinfeksi air bak mandi yang mengandung
candida untuk mencegah adanya sumber infeksi bagi orang yang menggunakan
air tersebut.
Umumnya air kamar mandi penderita vaginitis mengandung Candida 55%,
wanita mempunyai resiko 12,5 kali menderita dibanding yang menggunakan
kamar mandi tidak mengandung candida
2. Dasar Kegiatan
Rekam medis, catatan dokter dengan keluhan keputihan ( fluor albus)
3. Tujuan
Membebaskan candida air bak mandi rumah penderita vaginitis
4. Uraian Kegiatan
a. Mempelajari kartu Rekam Media
b. Cairan vagina diambil dari seorang penderita vaginitis yang datang
memeriksakan diri ke Puskesmas /laboratorium
c. Cara pengambilan dengan memasukan lidi kapas steril kedalam liang
senggama dan di oleskan keseluruh dinding luang senggama lalu lidi kapas
steril yang telah mengandung cairan vagina dimasukan dalam tabung swab
berisi larutan garam foal untuk dibuat suspensi
d. Setiap penderita vaginitis diharuskan membawa air yang berasal dari bak
mandi menggunakan jarum suntik steril sebanyak 10 ml
e. Sampel air dipindah dalam tabung sentrifugasi steril dan disumbat kapas
steril
f. Setiap sampel di pusingkan selama 5 menit dengan kecepatan 3.000 rpm
g. Supernatan dibuang menggunakan pipet steril dan disisakan 1 cc sebagai
endapan
h. Endapan dikocok hingga homogen dan dibiakkan dalam 4 tabung agar
sabouraud dekstrose (SDA) 2 tabung dan 2 tabung SDA + larutan tablet
chlorin 0,5 gram dalam 1,5 liter air
i. Semua biakkan di eramkan dalam suhu kamar dan catat bila ada
pertumbuhan khamir candida. Biakkan tumbuhan ditetapkan positif candida.
Umur biakkan sampai 10 hari.

10 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
j. Air bak mandi yang positif sesuai cairan vagina, disinfeksi dengan tablet
chlorin
k. volume air (liter)
Jumlah tablet chlorin 0,5 gram = --------------------------
1,5 liter
Waktu kontak 30 menit

FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH PASIEN DIARE

Nama Pasien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Nama KK :
Alamat :
No Tgl Jenis Kegiatan Pelaksan TTd Hasil Jml Kepuasan
. a Penghuni Bahan
1. Kunjungan Pertama
a. Mengukur density lalat dng
umpan sirup pada lem lalat
selama 15 menit ditempat
hinggsp lalat
b. Mengambil sampel MPN E.
Coli dgn botol sampel steril

11 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
dengan pemberat
c. Mengukur pH air sumur
d. Melakukan klorinasi dengan
klorin diffuser dari klorin
sesuai volume air sumur/bak
dgn waktu kontak terukur
e. Mengambil sampel air sumur
untuk MPN E. Coli setelah
klorinasi
f. Mengukur density kecoa dgn
umpan pelet pada lem lalat
selama 24 jam di lemari
makan dan dapur
g. Kunjungan pertama selesai
2. Kunjungan Ke dua
a. Melaporkan hasil kepadatan
lalat, MPN E. Coli, kecoa
b.Penyemprotan Residual
Spraiying dengan Baygon
sesuai label
c. Penyemprotan kecoa resi-
dual spraiying dng baygon
sesuai label, umpan sirup
d. Pemberian minyak cengkeh
di lemari makan
e. Penyemprotan dgn minyak
cengkeh
3. Kunjungan ke tiga
a.Menyampaikan hasil pe-
nyemprotan lalat, kecoa dan
klorinasi MPN E.Coli
b.Mengukur kepuasan dgn
kuesioner

FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH PASIEN DHF

Nama Pasien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Nama KK :
Alamat :
No Tgl Jenis Kegiatan Pelaksan TTd Hasil Jml Kepuasan
. a Penghuni Bahan
1. Kunjungan Pertama
a. Mengukur Ovitrap index,
dengan 100 tabung Ovitrap
tiap rumah selama max 5
hari.
b. Pemberian minyak sereh

12 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
kepada anak Balita
2. Kunjungan Ke dua
a. Memasang Ovitrap index
b. Abatisasi
c. Penyemprotan ruang dgn
luas tertentu dgn aerosol
Baygon dari 10 gr/27 m3
(50 dtk/ kamar)
3. Kunjungan ke tiga
a. Menyampaikan hasil
b. Mengukur kepuasan dgn
kuesioner

FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH PASIEN ISPA

Nama Pasien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Nama KK :
Alamat :
No Tgl Jenis Kegiatan Pelaksan TTd Hasil Jml Kepuasan
. a Penghuni Bahan
1. Kunjungan Pertama
a. Penyedotan debu permuka
an kamar pasien dengan
vacuum cleaner, tiap ruang
satu kantong penampung
debu

13 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
b. Mengumpulkan debu dalam
kantong sampel
c. Penyemprotan 4% Benzyl
benzoat dari 97 % keseluruh
permukaan kamar pasien
2. Kunjungan Ke dua
a. Penyedotan debu permuka
an kamar pasien untuk
pemeriksaan tungau debu
di laboratorium
b. Menyampaikan hasil
c. Pengukuran kepuasan dgn
kuesioner

FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH PASIEN TBC

Nama Pasien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Nama KK :
Alamat :
No Tgl Jenis Kegiatan Pelaksan TTd Hasil Jml Kepuasan
. a Penghuni Baha
n
1. Kunjungan Pertama
a. Pengambilan sampel Tuberculosis
udara dengan media Lowen Stein
(LJ). Lima tabung di ruang tidur
pasien (waktu kontak 10, 20, 20,

14 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
40 mnt) dgn kontrol lalu ditutup
dengan kapas campur parapin
b. Penyemprotan tempat penam pungan
sputum dgn NAOCl2 dari 16 %
c. Penyemprotan udara ruang dengan
propylen glycol 4% dari presentasi
yang tersedia dengan pelarut air (
50 dtk)
d. Setelah waktu kontak 1 jam
dilakukan pengambilan tuber colusa
udara dengan media Johnson
Louwenstein
2. Kunjungan Ke dua
a. Menyampaikan hasil
c. Pengukuran kepuasan dgn
kuesioner

FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH PASIEN MALARIA

Nama Pasien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Nama KK :
Alamat :
No Tg Jenis Kegiatan Pelaksan TTd Hasil Jml Kepuasan
. l a Penghuni Bahan
1. Kunjungan Pertama
a. Mengukur density nyamuk
dewasa di ruangan yang paling
banyak menurut penghuni
dengan permuka n di atas kain
putih lalu di aerosol baygon.
Hitung jumlah nyamuk yang mati

15 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
b. Penyemprotan residual spray pada
dinding kamar dengan baygon
2. Kunjungan Ke dua
a. Pengukuran kepadatan nyamuk
dewasa
b. Menyampaikan hasil
c. Pengukuran kepuasan dgn
kuesioner

ISPA

I. DATA UMUM

NAMA :
KK :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
PENDIDIKAN :
PEKERJAAN :
ALAMAT :

PRINSIP PELAYANAN

16 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Petugas konseling Pasien / klien

S: Salami dengan tulus dan sopan Merespon / Tidak merespon


E: Empati Marah / Sedih / Diam
N: Nyatakan respon positif Merespon / Tidak merespon
Klinik sanitasi bertujuan untuk
melacak tempat tinggal pasien
tentang lingkungan dan perilaku
yang menyebabkan ISPA
Y: Yakinkan siap menolong Yakin / Tidak yakin
Kami membantu yang
berhubungan dengan ISPA,
keadaan rumah dan perilaku
yang menyebabkan ISPA
U: Utamakan gagasan klien Tahu / Tidak tahu
Apakah pasien / klien mengetahui
kalau ada klinik sanitasi ?
M: Menyatakan terima kasih Merespon / Tidak merespon

17 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 1 (lanjutan)

II. KONSELING TENTANG ISPA

PROSES PELAYANAN

A. T : Tanyakan sakit apa


Saudara sakit apa ?

B. R : Rumuskan permasalahan

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah sekresi / ludah dibuang di tempat
khusus
2 Apakah rumah saudara sering dibersihkan
debunya dengan alat penyedot debu?
3 Apakah di rumah saudara terdapat ventilasi
dengan luas min 10% dari lantai ?
4 Apakah menutup mulut jika batuk / bersin ?
5 Apakah barang-barang yang terkena
percikan sekresi didesinfeksi ?
6 Apakah rumah saudara luasnya kurang dari
8 m2/ orang atau sebelum sakit pergi ke
tempat yang padat orang?

C. A : Ambil rencana tidak lanjut

Rencana tindak lanjut sesuai permasalahan yang ada:

1. Jika karena sekresi terinfeksi yang dibuang sembarangan maka

tindakannya adalah buang sekresi di paidon, di plastic, di wadah yang

tertutup, wadah khusus + desinfeksi natrium hipoclorit 5ppm.

2. Jika karena dirumah banyak debu maka tindakannya adalah

penyedotan debu dengan vacum cleaner, pembersihan, pembersihan

kuman diudara dengan propylene glycol 4%

3. Jika karena pencemaran udara di rumah maka tindakannya adalah buat

ventilasi minimal 10% luas lantai, memfungsikan jendela, dapur dipisah

dengan rumah atau buat cerobong asap atau lubang keluar asap di

dapur, tidak menggunakan kayu bakar untuk memasak.

18 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 1 (lanjutan)

4. Jika karena kontak langsung dengan mulut maka tindakannya adalah

jangan mencium penderita, jika batuk/ bersin tutup mulut, memakai

masker.

5. Jika karena barang-barang yang tercemar maka tindakannya adalah

desinfeksi barang-barang, singkirkan atau buang barang-barang yang

tercemar, lantai dipel menggunakan desinfektan.

6. Jika karena kepadatan hunian maka tindakannya adalah hindari tidur

berdesakan, hindari barak-barak, hindari naik transportasi yang

berdesakan

D. M : Melibatkan klien / pasien

Dari rencana tindak lanjut diatas maka saudara memilih tindakan ...

……………………………………………………………

…………………………………………………………………………

E. P : Pelaksanaan tindakan

Dari pilihan saudara maka pelaksanaan tindakannya adalah

………………………………………………………………………………………

……………………………………………………….......

F. I : Informasikan perkembangan

Dari permasalahan yang ada pada saudara maka keadaan yang

seharusnya adalah …...……………………………………


Lampiran 1 (lanjutan)
……………………………………………………..…………………

G. L : Lanjutkan pelayanan (Jika pasien bersedia tindakan sanitasi)

Janji kunjungan rumah

Hari / Tanggal :

Jam :

19 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 2

PANDUAN KONSELING TENTANG DIARE

I. DATA UMUM

NAMA :
KK :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
PENDIDIKAN :
PEKERJAAN :
ALAMAT :

PRINSIP PELAYANAN

Petugas konseling Pasien / klien

S: Salami dengan tulus dan sopan Merespon / Tidak merespon

E: Empati Marah / Sedih / Diam

N: Nyatakan respon positif Merespon / Tidak merespon

Klinik sanitasi bertujuan untuk


melacak tempat tinggal pasien
tentang lingkungan dan perilaku
yang menyebabkan diare

Y: Yakinkan siap menolong Yakin / Tidak yakin

Kami membantu yang


berhubungan dengan diare,
keadaan rumah dan perilaku
yang menyebabkan diare

U: Utamakan gagasan klien Tahu / Tidak tahu

Apakah pasien/ klien mengetahui


kalau ada klinik sanitasi ?

M: Menyatakan terima kasih Merespon / Tidak merespon

20 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 2 (lanjutan)

II. KONSELING TENTANG DIARE

PROSES PELAYANAN

A. T : Tanyakan sakit apa


Saudara sakit apa ?

B. R : Rumuskan permasalahan
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah di rumah saudara ada lalat?
2 Apakah saudara cuci tangan dengan
antiseptic setelah BAB, sebelum makan,
sebelum menyiapkan makanan ?
3 Apakah sumber air yang saudara pakai
terlindungi? Jika menggunakan SGL
diplester dan jarak dengan septic tank
minimal 10m, jika menggunakan mata air
maka menggunakan mata air terlindung
4 Apakah makanan minuman ditutup rapat?
5 Apakah alat-alat makan dan masak dicuci
dengan desinfektan?
6 Apakah saudara BAB di jamban dan tinja
tidak tercecer ?

C. A : Ambil rencana tidak lanjut

Rencana tindak lanjut sesuai permasalahan yang ada

1. Jika karena rumah saudara ada lalat maka tindakannya adalah

memberantas lalat dengan lem lalat, meniadakan tempat perindukan

lalat.

2. Jika karena tidak cuci tangan dengan antiseptic,sabun maka

tindakannya adalah dengan merubah perilaku cuci tangan setelah BAB,

sebelum makan dan menyiapkan makan, menyediakan sabun di kamar

mandi dan tempat cuci tangan seperti wastafel, menyediakan tissue

antiseptic di toilet.

21 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 2 (lanjutan)

3. Jika karena air yang tercemar maka tindakannya adalah dengan

mengambil sample air dan clorinasi dengan clor tablet, kaporit,

mengambil air dari sumber lain yang tidak tercemar.

4. Jika karena makanan minuman tercemar maka tindakannya adalah

dengan menutup rapat makanan minuman, makanan di simpan dalam

lemari,makanan disimpan di kulkas.

5. Jika karena alat – alat (barang) yang terkontaminasi maka tindakannya

adalah mencuci alat-alat dengan sabun, desinfektan,dan merebus.

6. Jika karena membuang tinja tidak saniter maka tindakannya adalah

membuang tinja dimana serangga tidak dapat mejangkaunya.

Membuang di WC leher angsa, cemplung, cubluk.

D. M : Melibatkan klien / pasien

Dari rencana tindak lanjut diatas maka saudara memilih tindakan …..

…………………………………………………………

…………………………………………………………………………

E. P : Pelaksanaan tindakan

Dari pilihan saudara maka pelaksanaan tindakannya adalah…. ............

………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………

22 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 2 (lanjutan)

F. I : Informasikan perkembangan

Dari permasalahan yang ada pada saudara maka keadaan yang

seharusnya adalah …………………………………………...

………………………………………………………………………..

G. L : Lanjutkan pelayanan (Jika bersedia dilakukan tindakan sanitasi)

Janji kunjungan rumah

Hari / Tanggal :

Jam :

23 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 3

KUISIONER TENTANG ISPA


NAMA :
KK :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
PENDIDIKAN :
PEKERJAAN :
ALAMAT :
WAKTU KONSELING : ………… s/d …………..
I. PENGUKURAN SKOR PENGETAHUAN SEBELUM KONSELING
Jawaban Jumlah %
Pertanyaan Jawaban seharusnya
benar benar Skor
Definisi a. Penyakit infeksi akut
ISPA b. Melibatkan saluran pernafasan hidung
c. Melibatkan sinus 5
d. Melibatkan faring
e. Dapat berlangsung 14 hari
Gejala a. Badan pegal-pegal (myalgia)
ISPA b. Beringus (rhinorhea)
c. Batuk 5
d. Sakit kepala
e. Sakit tenggorokan
Penyebab a. Bakteri
ISPA b. Virus 3
c. Jamur
Cara a. Melalui sekresi saluran nafas terinfeksi
Penularan yang dibuang sembarangan
b. Melalui udara yang tercampur dengan
debu
c. Melalui udara yang tercemar asap dapur
d. Kontak langsung dengan mulut 6
e. Kontak tidak langsung melalui barang-
barang terkontaminasi
f. Kepadatan hunian
Cara a. Membuang sekresi / ludah ke tempat
pencegahan khusus
b. Penyedotan atau pembersihan debu di
ruang-ruang
c. Menyediakan ventilasi min 10% luas
lantai 6
d. Hindari kontak langsung
e. Desinfeksi barang-barang
terkontaminasi
f. Menghindari kepadatan hunian
JUMLAH 25
24 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
II. PENGUKURAN SKOR PENGETAHUAN SESUDAH KONSELING
Jawaban Jumlah %
Pertanyaan Jawaban seharusnya
benar benar Skor
Definisi f. Penyakit infeksi akut
ISPA g. Melibatkan saluran pernafasan
hidung 5
h. Melibatkan sinus
i. Melibatkan faring
j. Dapat berlangsung 14 hari
Gejala ISPA f. Badan pegal-pegal (myalgia)
g. Beringus (rhinorhea)
h. Batuk 5
i. Sakit kepala
j. Sakit tenggorokan
Penyebab d. Bakteri
ISPA e. Virus 3
f. Jamur
Cara g. Melalui sekresi saluran nafas
Penularan terinfeksi yang dibuang sebarangan
h. Melalui udara yang tercampur
dengan debu
i. Melalui udara yang tercemar asap
dapur 6
j. Kontak langsung dengan mulut
k. Kontak tidak langsung melalui
barang-barang terkontaminasi
l. Kepadatan hunian
Cara g. Membuang sekresi / ludah ke tempat
pencegahan khusus
h. Penyedotan atau pembersihan debu
di ruang-ruang
i. Menyediakan ventilasi min 10% luas
lantai 6
j. Hindari kontak langsung
k. Desinfeksi barang-barang
terkontaminasi
l. Menghindari kepadatan hunian
JUMLAH 25

25 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 4

KUISIONER TENTANG DIARE

NAMA :
KK :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
PENDIDIKAN :
PEKERJAAN :
ALAMAT :
WAKTU KONSELING : ………… s/d …………..

I. PENGUKURAN SKOR PENGETAHUAN SEBELUM KONSELING


Jawaban Jumlah %
Pertanyaan Jawaban seharusnya
benar skor skor
Definisi diare a. BAB sering (lebih dari 3 hari )
b. Kandungan air berlebih (tinja encer) 2
Gejala diare a. Demam
b. Sakit perut
c. Kadang sampai dehidrasi 4
d. Kadang disertai muntah
Penyebab a. Bakteri
diare b. Virus
c. Parasit 5
d. Protozoa
e. Alergi makanan
Cara a. Melalui lalat
penularan b. Melalui tangan yang
terkontaminasi
c. Melalui air yang tercemar
d. Melalui makanan minuman yang 6
tercemar
e. Melalui alat-alat yang
terkontaminasi
f. Membuang tinja tidak saniter
Cara a. Memberantas lalat
pencegahan b. Mencuci tangan setelah BAB,
sebelum makan, sebelum
menyiapkan makanan dengan
antiseptic
c. Perlindungan air 6
d. Menutup makanan minuman
e. Desinfeksi alat-alat yang
terkontaminasi
f. Membuang tinja secara saniter
JUMLAH 23

26 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 4 (lanjutan)

II. PENGUKURAN SKOR PENGETAHUAN SESUDAH KONSELING

Jawaban Jumlah %
Pertanyaan Jawaban seharusnya
benar skor skor
Definisi diare c. BAB sering (lebih dari 3 hari )
d. Kandungan air berlebih (tinja 2
encer)
Gejala diare e. Demam
f. Sakit perut
g. Kadang sampai dehidrasi 4
h. Kadang disertai muntah
Penyebab f. Bakteri
diare g. Virus
h. Parasit 5
i. Protozoa
j. Alergi makanan
Cara g. Melalui lalat
penularan h. Melalui tangan yang
terkontaminasi
i. Melalui air yang tercemar
j. Melalui makanan minuman yang 6
tercemar
k. Melalui alat-alat yang
terkontaminasi
l. Membuang tinja tidak saniter
Cara g. Memberantas lalat
pencegahan h. Mencuci tangan setelah BAB,
sebelum makan, sebelum
menyiapkan makanan dengan
antiseptic
i. Perlindungan air 6
j. Menutup makanan minuman
k. Desinfeksi alat-alat yang
terkontaminasi
l. Membuang tinja secara saniter
JUMLAH 23

27 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 5

MATERI TENTANG ISPA

1. Definisi ISPA :

a. Penyakit infeksi akut

b. Melibatkan saluran pernafasan hidung

c. Melibatkan sinus

d. Melibatkan faring

e. Dapat berlangsung 14 hari

2. Gejala ISPA

a. Badan pegal-pegal (myalgia)

b. Beringus (rhinorhea)

c. Batuk

d. Sakit kepala

e. Sakit tenggorokan

3. Penyebab ISPA

a. Bakteri

b. Virus

c. Jamur

4. Cara Penularan

a. Melalui sekresi saluran nafas terinfeksi yang dibuang sembarangan

b. Melalui udara yang tercampur dengan debu

c. Melalui udara yang tercemar asap dapur

d. Kontak langsung dengan mulut

e. Kontak tidak langsung melalui barang-barang terkontaminasi

f. Kepadatan hunian

28 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 5 (lanjutan)

5. Cara pencegahan

a. Membuang sekresi / ludah ke tempat khusus (paidon)

b. Penyedotan atau pembersihan debu

c. Menyediakan ventilasi min 10% luas lantai

d. Hindari kontak langsung

e. Desinfeksi barang-barang terkontaminasi

f. Menghindari kepadatan hunian

29 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 6

MATERI TENTANG DIARE

1. Definisi diare

a. BAB sering ( lebih dari 3 hari )

b. Kandungan air berlebih (encer)

2. Gejala diare

a. Demam

b. Sakit perut

c. Kadang sampai dehidrasi

d. Kadang disertai muntah

3. Penyebab diare

a. Bakteri

b. Virus

c. Parasit

d. Protozoa

e. Alergi makanan

4. Cara penularan

a. Melalui lalat

b. Melalui tangan yang terkontaminasi

c. Melalui air yang tercemar

i. Melalui makanan minuman yang tercemar

j. Melalui alat-alat yang terkontaminasi

k. Membuang tinja tidak saniter

30 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 6 (lanjutan)

5. Cara pencegahan

a. Memberantas lalat

b. Mencuci tangan setelah BAB, sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan

dengan antiseptic

c. Perlindungan air

d. Menutup makanan minuman

e. Desinfeksi alat-alat yang terkontaminasi

f. Membuang tinja secara saniter

31 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
32 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 7

MATERI PELAKSANAAN TINDAKAN ISPA

1. Jika saudara memilih membuang secret / ludah di tempat khusus maka wadah harus

tertutup rapat, tiap hari secret / ludah di buang di jamban

2. Jika rumah banyak debu, saudara memilih

a. Penyedotan debu maka pelaksanaanya adalah dengan menggunakan vacuum

clener pada tempat tempat yang banyak debu seperti pada karpet, kasur, kursi

sofa dll

b. Pembersihan debu maka pelaksanaanya adalah dengan kain lap basah pada

permukaan yang kedap air seperti meja, kursi kayu, lantai dan barang-barang

lainnya. Sedang pada barang yang meresap air seperti kasur, karpet, kursi sofa

hendaknya di jemur dan di hilangkan debunya minimal 1 minggu sekali dengan

cara dipukul-pukul

c. Pemberantasan tungau maka pelaksanaannya adalah dengan penyemprotan

menggunakan residual benzyl benzoate 4 % dengan 75 ml/27 m 3.

3. Jika karena pencemaran asap di rumah, saudara memilih

a. Membuat ventilasi maka pelaksananya adalah luas ventilasi dibuat minimal 10%

dari luas lantai dan di pasang pada dinding yang berhubungan langsung dengan

luar ruangan

b. Memfungsikan jendela yaitu dengan jendela di buka tiap hari terutama waktu

memasak. Lampiran 7 (lanjutan)

c. Menyediakan lubang keluar asap dengan cara genteng diatas tungku dibuka atau

ditinggikan dibanding dengan genteng lainnya

33 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
d. Mengganti kayu bakar dengan gas atau bahan bakar lainnya seperti minyak tanah

untuk kompor sehingga menghasilkan asap yang sangat sedikit

4. Jika karena kontak langsung, saudara memilih

a. Tidak mencium bayi,anak-anak, orang dewasa selama sakit ISPA

b. Jika batuk / bersin tutup mulut atau memakai masker

5. Jika karena barang-barang terkontaminasi, saudara memilih

a. Desinfeksi barang-barang terkontaminasi pelaksananya adalah dengan

menyemprot menggunakan desinfektan seperti firkon atau mencuci barang-

barang dengan desinfektan seperti bayclean.

b. Menyingkirkan barang-barang pelaksananya adalah semua barang terkontaminasi

dikemas dalam plastic kemudian disingkirkan

6. Jika karena kepadatan hunian, saudara memilih

a. Menghindari tidur berdesakan pelaksanannya adalah membuat ruangan min

8m2/orang

b. Menghindari transportasi dengan kendaraan umum pelaksananya adalah dengan

menggunakan transportasi pribadi atau tidak melakukan perjalanan pada jam

anak sekolah berangkat

34 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
Lampiran 8

MATERI PELAKSANAAN TINDAKAN DIARE

1. Jika karena banyak lalat, saudara memilih :

a. Memberantas lalat maka pelaksanaannya adalah dengan residual spray

propoksur 10gr/l pada dinding dapur atau menggunakan lem lalat

b. Meniadakan tempat perindukan lalat maka pelaksanaannya adalah membuang

sampah pada tempat sampah yang tertutup, tiap hari sampah dibuang ke TPS

atau menimbun sampah

2. Jika karena tidak cuci tangan dengan antiseptic, saudara memilih :

a. merubah perilaku cuci tangan setelah BAB, sebelum makan dan menyiapkan

makan,pelaksanaanya memicu rasa jijik, memicu rasa berdosa karena jika

mencuci tidak memakai sabun maka zat-zat najis yang terkandung masih ada.

b. Menyediakan sabun di kamar mandi dan tempat cuci tangan seperti wastafel

pelaksanaanya adalah dengan menyediakan sabun di tempat khusus yang mudah

terlihat dan dijangkau.

c. Menyediakan tissue antiseptic di toilet, pelaksanaanya adalah dengan

menempatkan tissue antiseptic yang mudah terlihat dan terjangkau.

3. Jika karena air yang tercemar, saudara memilih :

a. Mengambil sample air dan clorinasi, pelaksananya adalah petugas mengambil


Lampiran 8 (lanjutan)
sample air dengan botol sample stiril kemudian diperiksakan ke laboratorium. Jika

hasilnya MPN E coli tidak 0/100ml maka perlu clorinasi dengan bahan kaporit 60%

dengan chlorine diffuser dengan perhitungan :

Kebutuhan Ca(OCl)2 = Volume air x 0,2 ppm


% Ca(OCl)2

35 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n
b. Mengambil air dari sumber lain yang tidak tercemar, pelaksanaanya adalah

mengambil sumber air yang terdekat dengan catatan tidak berdekatan dengan

pembuangan sampah dan pembuangan tinja (minimal 10 m dari septiktank)

4. Jika karena makanan minuman tercemar saudara memilih :

a. Menutup rapat makanan minuman,pelaksanaanya adalah dengan menutup rapat

misalnya dengan tudung saji. Makanan yang berada pada suhu kamar sebaiknya

dipanaskan setiap 6 jam sekali.

b. Makanan di simpan dalam lemari, pelaksanaanya adalah pemberian usapan

minyak cengkeh di lemari makanan tiap 20 hari sekali

5. Jika karena alat – alat (barang) yang terkontaminasi saudara memilih :

a. Mencuci alat-alat dengan sabun, pelaksananya adalah dengan mencuci

menggunakan air yang mengalir.

b. Merebus, pelaksanaanya adalah dengan alat- alat dicuci terlebih dahulu kemudian

direbus sampai 1000C.

6. Jika karena membuang tinja tidak saniter, tindakannya adalah membuang tinja

dimana serangga tidak dapat menangkaunya pelaksanananya adalah BAB di jamban

leher angsa yang berseptik tank atau jamban cemplung yang bertutup dengan

memperhatikan tinja sampai tidak tercecer.

36 | P e d o m a n P r a k t i k K l i n i k S a n i t a s i P r o d i S a r j a n a T e r a p a n

Anda mungkin juga menyukai