Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja Secara Nasional standar wilayah
kerja Puskesmas adalah satu kecamatan.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan
fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan
peningkatan kesehatan ( promotif ) pencegahan penyakit ( preventif) penyembuhan penyakit ( kuratif)
dan pemulihan kesahatan (rehabilitasi) yang dilaksanakan secara menyeluruh,terpadu,dan
berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi
semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk termasuk puskesmas.

Kesehatan lingkungan di puskesmas di artikan sebagai upaya penyehatan dan pengawasan


lingkungan puskesmas yang mungkin berisiko menimbulkan penyakit dan atau gangguan kesehatan
bagi masyarakat sehingga terciptanya derajat kesehatan masyarakat yang setingi tingginya. (Depkes
RI,2004) Oleh karena itu perlu di lakukan pengendalian kebersihan untuk menghindari resiko dan
gangguan kesehatan maka perlu di lakukan penyelenggaraan kebersihan puskesmas sesuai dengan
yang di persyaratkan.

Penyelengaraan sanitasi dan keamanan di Puskesmas melibatkan input,prose dan output. Input
meliputi dana biaya,sarana- prasarana,tenaga kerja motode yang dipakai serta peralatan. Proses
meliputi perencanaan anggaran belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih,perhitungan
kebutuhan bahan dan peralatan kebersihan,pembelian bahan dan alat pembersih, tehnik pemakaian
alat.

Sedangkan keamanan adalah kebutuhan dasar manusia yang merupakan prioritas kedua
berdasarkan kebutuhan fisiologis dalam hirarki maslow yang harusterpenuhi selama hidupnya, sebab
dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal dalam hidupnya.
Keamanan lingkungan fisik puskesmas merupakan keadaan terciptanya kondisi yang aman untuk
seluruh penghuni Puskesmas, baik staf/pegawai Puskesmas, pasien maupun pengunjung dari keadaan
yang dapat menimbulkan bahaya, kerusakan, kecelakaan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Sebagai panduan dalam pelaksanaan keamanan lingkungan fisik Puskesmas Teritip untuk
mengelola resiko dilingkungan dimana pasien berobat dan staf bekerja.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan kegiatan perencanaan keamanan lingkungan fisik Puskesmas

b. Melaksanakan kegiatan pelaksanaan keamanan lingkungan fisik Puskesmas

c. Melakukan kegiatan perencanaan pendidikan dan pelatihan petugas keamanan lingkungan fisik
Puskesmas

d. Melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi keamanan lingkungan fisik Puskesmas

C. Sasaran

Sasaran dari panduan ini adalah seluruh staf Puskesmas, pasien serta pengunjung Puskesmas

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari panduan keamanan lingkungan fisik Puskesmas ini meliputi perencanaan ,
pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan petugas pemantauan, dan evaluasi

E. Batasan Oprasional

Keamanan lingkungan fisik Puskesmas, meliputi :

1. Keselamatan dan keamanan

a. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, halaman/ground, dan peralatan
tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, staf, dan pengunjung.
b. Keamanan adalah proteksi dari kehilangan,pengerusakan dan kerusakan, atau akses serta
penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang.

2. Keamanan dari bahan berbahaya, yang meliputi : penggunanan, penyimpanan, dan penggunaan
bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.

3. Keamanan dari keadaan emergensi ( darurat ) yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana dan
keadaan emergensi di rencanakan dan efektif.

4. Keamanan dari bahaya kebakaran yaitu perlindungan penghuni dan properti Puskesmas dari
kebakaran dan asap

5. Perlindungan dari resiko kegagalan oprasi system utilitas, yaitu listrik dan air.

F. Landasan Hukum

1. Undang – undang No 36 tahun2009 tentang Kesehatan

2. Kepmenkes RI No. 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit

3. Kepmenkes RI. No 1087 tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan kerja di Rumah
Sakit

4. Kepmenkes RI. No 907 tahun 2002 tentang syarat – syarat dan Pengawasan kualitas air minum

5. PP No. 18 tahun 1999 dan PP No. 85 tahun 1999 tentang Pengelohan Limbah Bahan Berbahaya
dan beracun.

BAB II

STANDAR KETERANGAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Semua staf Puskesmas harus berperan aktif dalam program keamanan lingkungan fisik
Puskesmas. Penanggung jawab program ini ialah masing – masing petugas yang memiliki
kompetensi. Petugas program yang terlibat meliputi : penanggung jawab keamanan ( security ),
penanggung jawab kebersihan ( cleaning service ), penanggung jawab kesehatan lingkungan (
sanitarian ), serta penanggung jawab pemeliharaan barang ( perlengkapan/ inventaris ).

1. Security ( Satpam )

Security Puskesmas merupakan penanggung jawab keamanaan lingkungan fisik


Puskesmas. Satpam Puskesmas memiliki pendidikan terakhir SMA. Adapaun tugas pokok satpam
adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan/ kawasan kerja khususnya
pengamanan fisik. Fungsi satpam adalah segala usaha kegiatan melindungi dan mengamankan
lingkungan Puskesmas dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum
dari luar maupun dari dalam. Sedangkan peranan satpam sebagai berikut :

a. Sebagai unsur pembantu pimpinan dalam hal menjaga keamanan dan ketertiban

b. Sebagai unsur pembantu POLRI dalam hal penegakan hukum di area tugasnya

2. Penanggung jawab kebersihan ( cleaning service )

Cleaning service merupakan petugas yang bertanggung jawab terhadap kebersihan


lingkungan Puskesmas baik dalam ruangan maupun diluar ruangan. Puskesmas teritip memiliki 1
orang petugas cleaning service yang memiliki pembagian tugas dan tanggung jawab masing –
masing. Adapun tugas pokok cleaning service,antara lain :

a. Melakukan pembersihan dalam ruangan, yang meliputi :

1). Menyapu dan mengepel sebelum dan sesudah jam pelayanan

2). Membersihkan debu pada setiap benda yang ada dalam ruangan dengan menggunakan
lap atau kemoceng

3). Membuang sampah yang ada pada setiap ruangan.

4). Membersihkan kaca

5). Membersihkan dinding ruangan dari sarang laba – laba

6). Mengganti gorden bila di perlukan

b. Melakukan pembersihan kamar mandi, yang meliputi :

1). Menyikat lantai kamar mandi setiap hari

2). Menguras bak mandi pada setiap kamar mandi setiap hari

3). Membersihkan jamban kamar mandi setiap hari

c. Melakukan pembersihan dapur Puskesmas

1). Menyapu dan mengepel lantai dapur

2). Membersihkan kaca dapur

3). Memastikan ada air minum di dapur

4). Mencuci peralatan makan dan memasak di dapur

5). Memantau gas dapur

6). Membuang sampah dapur

7). Membersihkan dinding dapur

d. Melakukan pembersihan halaman dan taman Puskesmas

1). Menyiram bunga yang ada di halaman Puskesmas

2). Menyapu halaman dan membersihkan taman

3). Memotong dahan – dahan / ranting – ranting yang layu/ tidak perlu

4). Merapikan tanaman – tanaman di sekitar Puskesmas


5). Membuang sampah – sampah di area halaman Puskesmas

3. Penanggung jawab kesehatan lingkungan ( Sanitarian )

Penanggung jawab kesehtan lingkungan memiliki

a. Mengidentifikasi semua ruangan, gedung, dan halaman untuk membuat jadwal penelitian
lingkungan kerja.

b. Membuat jadwal pemantauaan sesuai identifikasi lingkungan kerja yaitu jadwal pemeliharaan
ruangan, gedung dan halaaman

c. Mengkoordinasi dengan cleaning service

d. Menginformasikan jadwal kepada petugas cleaning service

e. Menerima informasi dari cleaning service telah dilaksaanakan pemeliharaan lingkungan

f. Memonitoratau melakukan pengawasan pelaksanaan pemantauan lingkungan fisik tempat


kerja.

g. Melakukan verifikasi di checklist pemeliharaan yang telah diisi petugas cleaning service

h. Menyusun SPO pemantauan lingkungan fisik Puskesmas

i. Memantau pengelolaan sampah dan IPAL Puskesmas

4. Penanggung jawab pengurus barang ( perlengkapan / inventaris )

Pengurus barang merupakan petugas pengelola barang. Adapun tugas pokok dan
tanggung jawab

pengurus barang antara lain :

a. Menyusun laporan sarana prasarana Puskesmas Teritip

b. Membuat laporan pemakaian barang habis pakai setiap bulan

c. Menyusun rencana pemeliharaan alat dan barang secara periodic

d. Menyusun rencana kalibrasi alat dan barang secara periodic

e. Menyusun SPO pengelolaan barang

f. Mengkoordinasi pengisian Kartu Inventaris Ruangan setiap bulan

g. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasaarana Puskesmas

B. Distribusi Ketenagaan

NO TENAGA JUMLAH PENDIDIKAN


1. Satpam ( Security ) 2 orang SMA
2. Cleaning service 4 orang SMA
3 Petugas pemeliharaan taman 1 orang SMA
4. Sanitarian 1 orang SI
1 orang D3
5. Perlengkapan / inventaris 1 orang SMA

BAB III

STANDAR FASILITAS
Agar kegiatan penyelenggaraan instalasi Sanitasi Puskesmas Teritip dapat berjalan optimal,
maka perlu didukung dengan sarana , peralatan dan peelengkapan yang memadai baik untuk ruang
kantor, ruang sanitasi, perlengkapan peralatan penyehatan ruang dan banguan Puskesmas, ruangan/ unit
pengelolahan limbah cair ( IPAL) dan tempat pengelolahan limbah medis padat ( incenerato ).

A. Denah Ruang Kerja Kesling

B. Sumber Fasilitas

Prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara tidak langsung mendukung
kegiatan keamanan lingkungan. Dalam upaya mendukung keamanan lingkungan fisik di puskesmas
diperlukan prasarana dan sarana yang memadai di sesuaikan dengan kebutuhan masing – masing
puksesmas.

Fasilitas standar yang harus dimiliki Puskesmas untuk meningkatkan keamanan lingkungan fisik
adalah sebagai berikut :

1. Fasilitas di ruang kesehatan lingkungan

Di ruang Kesehatan Lingkungan sendiri berada di lantai 2 Puskesmas Teritip, dan sekaligus
merupakan ruang gizi yang digunakan untuk konsultasi tentang kesehatan gizi yaitu :

➢ Meja kerja : 2 buah


➢ Kursi petugas : 2 buah
➢ Kursi pelanggan : 2 buah
➢ Lemari dinding 2 pintu : 1 buah
➢ Lemari arsip : 2 buah
➢ Laptop : 2 buah
➢ Printer : 1 buah
➢ Wastafel : 1 buah
➢ Tempat sampah : 1 buah

2. Fasilitas pada unit pengelolahan air limbah

Unit pengelolahan air limbah Puskesmas Teritip berada di belakang gedung tersebut. Sistem
pengolahan air limbah Puskesmas menggunakan system bio strain reactor ( bakteri pengurai ) dimana
di dalam proses pengolahannya melalui bak bak sesuai dengan fungsinya, antara lain :

3. Fasilitas pada unit penampungan sampah medis

Sebelum proses akhir sampah medis, maka di lakukan pengumpulan sementara sebelum di
buang / dikirim ke rumah sakit AMP ( rekanan pihak ke -3 ), maka didukung dengan berbagai fasilitas
atau sarana antara lain :

➢ Tempat sampah medis : 10 buah


➢ Bak TPS sampah medis : 2 unit
➢ Tempat sampah pengangkut : 1 buah
➢ Timbangan sampah medis : 1 buah

4. Fasilitas atau perlengkapan penyehatan ruang dan bangunan Puskesmas Teritip

Agar terjaga suasana yang bersih dan nyaman terutama pada penyehatan ruang dan bangunan
fisik Puskesmas maka menggunakan perlengkapan sarana antara lain :

a. Alat – alat kebersihan

➢ Tempat kain pel beroda


➢ Sapu lantai
➢ Sekop
➢ Kain untuk mengepel
➢ Kain untuk penyapuan lantai kering
➢ Alat untuk mengelap kaca
➢ Alat untuk kebersihan sarang laba – laba
➢ Sikat tangkai
➢ Sikat tangan
➢ Sikat toilet
➢ Kanebo
➢ Gergaji
➢ Cangkul
➢ Ember
➢ Gayung
➢ Sarung tangan karet
➢ Masker
➢ Argo / gerobak sampah
➢ Tangga
➢ Plastik sampah berwarna kuning dan hitam
➢ Dan alat – alat lainnya yang diperlukan di lapangan

b. Bahan – bahan kebersihan

➢ Bahan kimia pembersih yang mengandung desinfektan untuk daily cleaning


➢ Bahan kimia pembersih kaca
➢ Bahan kimia pembersih untuk toilet dan kotoran yang susah
➢ Bahan kimia pembersih untuk pencucian lantai
➢ Bahan kimia untuk menghilangkan bau tak sedap
➢ Rekomendasi desinfektan yang di anjurkan adalah ebagai berikut :

No Nama ruang / lokasi Peralatan Bahan / Spet Desinfektan


1. Ruang tindakan Tempat tidur Surface desinfektan :
Ruang rawat luka Meja kursi - Aminonium propionate
Ruang klinik Trolly injeksi - Guanidium actate
Lemari - Propranolol
Lantai dan dinding - Non ionic surfaktan
Kulkas - Parfumes
2. Laboratorium Lantai dan dinding Surface desinfektan :
Meja dan kursi - Benza;konium chloride 22g/100g
Lemari - Phenoxythanol 17 g/100g
Sterilisator - Amino alkyl gheine 0,9 g/ 100g
Meja pengambilan - Non ionic surfaktan 5-15%
sampel
Alat periksa uji sampel - Parfumes
kulkas
3. Ruang gigi Lantai dan dinding Surface desinfektan
Meja dan kursi - Aminonium propionate
Lemari - Guanidium actate
Sterilisator - Propranolol
Alat periksa gigi - Non ionic surfaktan
Kulkas - Parfumes
4. Perkantoran Lantai dan dinding Surface desinfektan
Meja dan kursi - Parfumes
Lemari
Fasilitas lain

C. Lingkungan fisik

1. Pintu Gerbang dan Area Parkir

a. Pintu utama gedung dibuka mulai pukul 07.00 – hingga pukul 17.00 wita,tapi untuk pelayanan
pasien dibuka dari pukul 07.30 – 12.00wita sedangkan untuk jam kerja petugas dari pukul 07.30 –
14.30 wita.

b. Pintu gerbang harus selalu di jaga oleh sedikitnya 2 orang petugas keamanan

c. Di luar jam buka pintu gerbang orang yang keluar masuk pintu gerbang harus mendapat ijin dari
penjaga puskesmas.

d. Untuk mempermudah akses jalan pintu gerbang keluar masuk dibedakan menjadi pintu masuk ( 1
buah ) dan pintu keluar ( 1 buah )

e. Ditemukan lokasi parkir khusus pengunjung, lokasi parkir khusus pegawai, dan lokasi yang tidak
boleh parkir ( darurat )

f. Untuk lokasi parkir ditunjuk 2 orang untuk menjaga kendaraan yang parkir

g. Biaya parkir sudah di tetapkan oleh Puskesmas dan lokasi pembayaran di depan pintu masuk
gerbang

h. Petugas prkir wajib mengawasi dan menjaga keamanan setiap kendaraan yang masuk kearea
parkir.

i. Petugas parkir

j. Kendaraan yang ditinggal di area parkir harus melapor ke petugas keamanan dan berhak dan
mengecek isi kendaraan yang ditinggal.

k. Penggunaan lahan parkir untuk keperluan lain seperti,dan semacamnya harus atas sepengetahuan
dan setuju dari kepala Puskesmas

2. Sususnan Bangunan

a. Bangunan puskesmas teritip dari ruang kepala puskesmas ,ruang kepala TU, ruang TU
administrasi, ruang pelayanan ruang laboratorium,ruang bermain anak,ruang aula, mushola, ruang
apotik, dan gudang obat,loket kartu, perpustakaan, ruang tunggu pasien dan resepsionis.

b. Dalam sebuah gedung bisa terdiri dari gabungan semua ruangan


c. Ruang infrastruktur yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan kerja, seperti
generator pembangkit listrik, atau semacamnyaharus diletakkan di ruang terpisah dari ruangan
yang ada.

3. Penggunaan Gedung/ Ruangan

a. Pintu Gerbang dan Area Parkir

1). Pintu utama gedung harus di buka mulai pukul 07.00 wita tapi untuk pelayanan pasien dibuka
dari pukul 07.30 – 12.00 wita sedangkan untuk jam kerja petugas dari pukul 07.30 – 14.30 wit

2). Kunci gerbang utama gedung di pegang oleh petugas yang ditunjuk oleh Puskesmas dan tidak
boleh di duplikat oleh siapa pun.

3). Bila petugas wakar penjaga puskesmas tersebut berhalangan, maka dapat di gantikan oleh
petugas satpam yang di tunjuk Puskesmas.

4). Pengaksesan gedung diluar jadwal sebagaimana pada butir a di atas , harus sepengetahuan
petugas penjaga Puskesmas.

b. Ruang Tindakan, Klinik, Poli, Ruang Pemeriksaan Darah Sederhana dan Sputum

1). Ruang poli dan tindakan dibuka sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.

2). Ruang poli tindakan akan di tutup petugas yang di tunjuk/ petugas penjaga

3). Penggunaan ruangan untuk kegiatan lain harus sepengetahuan petugas – penjaga keamanan

4). Dilarang mengubah susunan bangku dan / atau fasilitas lain di ruangan – ruangan tanpa seijin
pemilik ruangan

5). Selesai menggunakan alat – alat di ruangan atau fasilitas harap merapikan kembali ketempat
semula

c. Ruang Kerja

1). Waktu pemakaian ruang kerja harus disesuaikan dengan jadwal buka / tutup pintu utama
gedung

2). Kunci ruang kerja dapat dimiliki oleh staf bersangkutan, petugas penjaga keamanan
Puskesmas

3). Dilarang menambah intalasi listrik tanpa sepengetahuan kepala Puskesmas

4). Dilarang meninggalkan barang – barang pribadi di dalam ruangan kerja

5). Kerusakan atau kehilangan barang – barang tersebut di luar tanggung jawab penjaga
keamanan

6). Dilarang membawa barang – barang yang mencemari udara ( polusi udara ) dapat menggangu
ketenagaan kerja, dan atau mengancam keamanan dan keselamatan kerja

d. Ruang Makan dan Dapur

1). Ruang makan dan dapur di buka sesuai dengan jadwal buka pintu utama

2). Dilarang merokok atau melakukan hal – hal ketidaktertiban diruang makan / dapur

3). Ruang makan / dapur tidak dapat di fungsikan untuk kegiatan – kegiatan lain

4). Menjaga kebersihan ruang makan dan dapur

e. Ruang Ibadah

1). Ruang ibadah yang merupakan mushola yang ada di dalam gedung Puskesmas lantai dua

2). Semua fasilitas yang di sediakan di mushola dan perawatannya harus berkoordinasi dengan
petugas pemeliharaan

3). Dilarang mencemari udara atau melakukan hal – hal yang dapat menimbulkan ketidaktertiban
diruang ibadah

4). Ruang ibadah tidak dapat di alih fungsikan untuk kegiatan – kegiatan lain

f. Ruang Pertemuan
1). Ruang pertemuan adalah ruang yang di sediakan untuk mengadakan rapat,seminar, loka karya,
atau semacamnya yang dapat digunakan oleh segenap pegawai Puskesmas atau yang
berkepentingan

2). Ruang pertemuan berada di dalam puskesmas lantai 2

3). Pengajuan penggunaan ruang pertemuan harus dilakukan secara tertulis atau lisan kepada
kepala puskesmas selambat – lambatnya 7 hari sebelum di gunakan

4). Apabila penggunaan ruang yang telah di ajukan di atas lokasi ruang dan waktunya ada yang
bersamaan, maka pihak – pihak tersebut melakukan kompromi

5). Ruang pertemuan akan di buka oleh petugas sesuai jadwal tertera

6). Penggunaan ruang pertemuan yang berada dilingkungan kerja staf per lantai, diatur sendiri oleh
staf – staf yang berada di lingkungannya

7). Dilarang merokok, mengotori ruangan, dan atau melakukan tindakan – tindakan yang dapat
menggangu jalannya pertemuan

8). Dilarang membawa barang – barang yang dapat menimbulkan ancaman pada keamanan dan
keselamatan seluruh peserta pertemuan

9). Dilarang mengubah instalasi listrik dan susunan fasilitas ruang pertemuan
BAB IV

TATALAKSANA KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK

A. LINGKUP KEGIATAN

Adapun lingkup kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan


petugas, pemantauan dan evaluasi terhadap keamanan lingkungan fisik Puskesmas Teritip.

B. METODE

C. LANGKAH KEGIATAN

Pelaksanaan :

1. Prosedur Pencegahan

Resiko yang mungkin terjadi yang mengancam keamanan dan kesehatan dan keselamatan
kerja di sekitar Puskesmas adalah tindakan criminal seperti pencurian, kecelakaan kendaraan
bermotor, hubungan arus pendek listrik, tekanan jiwa/ stress

Tindakan criminal yang paling mudah terjadi adalah pencurian, baik dilingkungan parkir,
ruangan, ruang pemeriksaan daraha sederhana dan sptum, mushola, dll. Prosedur
penanggulanagan yang di lakukan adalah :

a. Pemberian jadwal keliling kepada petugas satpam

b. Pemberian lampu penerangan yang cukup di area parkir

c. Pembuatan prosedur yang menguraangi memungkinkan terjadinya tindak pencurian

Lingkungan Puskesmas T eritip sarat dengan kendaraan bermotor yng bisa mengancam
keselamatan seseorang. Pencegahan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut adalah
menugaskan petugas penjaga parkir untuk mengatur lalu lintas keluar masuk Puskesmas dan
menyiagakan UGD dan Ambulans.

Pencegahan bahaya lingkungan hubungan arus pendek listrik di lakukan dengan pengecekan
dan berkala terhadap fasilitas – fasilitas instalasi listrik, termasuk air condition, computer,
dispenser, tabung gas, lampu penerangan dsb. Tindakan – tindakan tersebut dilakukan oleh
petrugas yang ditunjuk oleh puskesmas dan disetiap sudut gedung terdapat APAR ( alat pemadam
api ringan ) yang dapat di gunakan apabila terjadi kebakaran.

2. Prosedur Penanganan

Penanganan atas pelaku tindakan criminal apabila korban bersedia berdamai, maka sangsi
yang di berikan kepada si pelaku adalah sanksi, apabila korban tidak bersedia berdamai, maka
pelaku akan diserahkan ke kantor polisi.

Penanganan atas kejadian kecelakaan bermotor dilakukan oleh pihak petugas medis
Puskesmas. Apabila tidak sangup menanganinya, maka akan di rujuk ke Rumah Sakit terdekat.

Bila terjadi hubungan arus pendek listrik, maka pihak yang akan bertanggung jawab harus
segera menanganinya, misalkan dengan memutuskan arus listrik dan memadamkan api yang
mungkin timbul.

Anda mungkin juga menyukai