Tujuan pembelajaran :
1. Menguraikan pengertian pengembangan karya seni
2. Menguraikan metode-metode pengembangan karya seni
3. Menguraikan motivasi-motivasi dalam berkarya seni
4. Melakukan pengembangan karya seni baru dengan keberanian dan
kreatifitas
5. Mempresentasikan langkah dan metode pengembangan karya seni dalam
kehidupan
Metode pengembangan karya seni terbagi menjadi dua, yaitu secara intuitif dan
ilmiah
Metode intuitif adalah metode pembuatan karya seni tanpa melalui perencanaan
yang matang dan terukur berupa eksperimen dan percobaan
Metode ilmiah adalah penciptaan karya yang dilakukan dengan perencanaan yang
seksama, analitis dan sistematis.
Menurut Gustami, langkah-langkah berkarya seni menggunakan metode ilmiah
umumnya terdiri atas tiga langkah, yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan
Tahap eksplorasi adalah tahap penggalian ide melalui pencarian dalam berbagai
sumber referensi dan informasi mulai dari media cetak (seperti buku, koran dan
majalah)hingga media elektronik.
Tahap perancangan adalah tahap pembuatan rancangan sebagai perwujudan
visual dari ide yang diperoleh dari tahap eksplorasi.
Tahap perwujudan adalah tahap mewujudkan sketsa final menjadi prototype / model
awal yang mewakili semua elemen dalam sketsa final.
Tahap eksplorasi, perancangan, dan perwujudan dapat diuraikan menjadi enam
langkah yaitu
1. langkah pengembaraan jiwa
2. Pemilihan landasan teori, sumber, referensi, dan acuan visual
3. Perancangan
4. Realisasi rancangan
5. Realisasi prototype
6. Evaluasi
Motivasi dapat diartikan sebagai hal yang mendorong manusia untuk melakukan
sesuatu.
Motivasi dalam kegiatan berkarya seni meliputi motivasi komunikasi, motivasi
ekspresi, motivasi estetis, motivasi praktis, motivasi spiritual, motivasi ekonomi,
motivasi social.
Motivasi komunikasi yaitu dorongan yang muncul dari diri seniman untuk
menyampaikan pesan dan maksud tersirat kepada masyarakat melalui karya seni
yang diciptakan.
Motivasi ekspresi yaitu dorongan yang muncul dalam diri seniman untuk
menciptakan karya sebagai wujud ekspresi diri.
Motivasi estetis yaitu dorongan dan keinginan untuk menciptakan suatu karya seni
yang indah secara otonom atau tidak dikaitkan dengan aspek kehidupan lainnya.
Motivasi praktis yaitu dorongan dari dalam diri seniman untuk menciptakan karya
seni yang tidak hanya indah tetapi juga bernilai guna tinggi.
Motivasi spiritual yaitu dorongan dari dalam diri seniman untuk menciptakan karya
seni sebagai sarana menuju konsep kebahagiaan hidup sesuai anjuran
keagamaan.
Motivasi ekonomi yaitu dorongan untuk menciptakan karya seni yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Motivasi social yaitu dorongan untuk menempatkan karya seni sebagai sarana
atau alat untuk memperbaiki tatanan atau nilai-nilai yang melenceng dalam
kehidupan masyarakat.