PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai
individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya
kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan,
serta tingkat perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal
ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebersihan rambut dan personal hygiene?
2. Apa sajakah karakteristik rambut pasien?
3. Apa sajakah masalah dari rambut pasien?
4. Bagaimanakah prosedur perawatan rambut pasien?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa paham pengertian persoanl hygiene dan kebersihan rambut.
2. Agar mahasiswa paham karakteristik rambut pasien.
3. Agar mahasiswa paham masalah dari rambut pasien.
4. Agar mahasiswa paham prosedur perawatan rambut pasien.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
Pengertian Personal Hygiene dan Kebersihan Rambut
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik
dan psikis (Taarwoto dan Wartonah,2006).
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatan, klient dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000).
Deficit keperawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjanah,2004).
2
Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karenaitu
kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian makapencucian rambut
adalah suatu keharusan. Pencucian rambutdengan shampoo dipandang cukup
apabila dilakukan dua kalidalam seminggu (Depdikbud, 1986:12).
Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu berminyak
dan terlalu kering serta tidak berketombedan berkutu.
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala
meliputi sebagai berikut:
a. Pola kebersihan diri klien normal.
b. Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat.
c. Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri.
d. Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri.
e. Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.
3
Bayi
Bayi berambut sedikit atau tanpa rambut kepala saat lahir. Rambut kepala tumbuh
pada tahun pertama. Rambut badan yang halus (lanugo) terdapat pada dahi, pipi,
bahu, dan punggung.
Kanak-kanak
Rambut kepala mengkilat, seperti sutera, kuat, dan elastis. Rambut pada anak
berkulit gelap lebih ikal dan kasar.
4
Perubahan dapat terjadi pada ketebalan, teksture, dan lubrikasi kulit kepala.
Gangguan-gangguan seperti penyakit demam atau penyakit kulit kepala dapat
menyebabkan kerontokan rambut. Kondisi sepertipenyakit tiroiddapat mengubah
kondisi rambut, membuatnya semakin halus dan rapuh. Kerontokan rambut
(alopesia), atau penipisan rambut, biasanya berkaitan dengan kecederungan
genetik dan gangguan endokrin seperti diabet, tiroiditis, dan bahkan menopause
(DeWitt, 1990). Kehilangan rambut (alopesia) dapat disebabkan praktek
perawatan yang tidak tepat atau penggunaan medikasi kemoterapi.
Nutrisi yang buruk dapat menyebabkan rambut pecah-pecah, kusam, kering dan
tipis. Rambut yang terlalu berminyak berkaitan dengan stimulasi hormon
androgen. Rambut kering dan rapuh terjadi sejalan dengan bertambahnya usia dan
dengan penggunaan sampo dan zat kimia lain secara berlebihan.
5
• Kom kecil (mangkok) serta kain kasa dalam tempatnya 2-3
potong
• Bengkok berisi larutan lisol 2-3%
• Sarung tangan bersih
• Celemek
Gayung
Ember berisi air bersih
Kain pel
Ember kosong
Ceret/termos berisi air panas
3. Prosedur Pelaksanaan
Bawa alat kedekat klien
Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
Cuci tangan
Pakai celemek
Pakai sarung tangan
Atur posisi tidur klien senyaman mungkin dengan kepala dekat sisi
tempat tidur
Pasang perlak dan handuk dibawah kepala klien
Letakkan ember yang dialasi kain pel dilantai, dibawah kepala
klien
Pasang talang dan arahkan ke ember yang kosong
Tutup lubang telinga luar dengan kapas dan tutup mata klien
dengan waslap
Tutup dada dengan handuk sampai keleher
Sisir rambut kemudian siram dengan air hangat dengan
menggunakan gayung
Gosok pangkal rambut dengan kain kasa yang telah diberikan
sampo kemudian urut dengan ujung jari. Kasa kotor dibuang ke bengkok
Bilas rambut sampai bersih kemudian keringkan
6
Angkat tutup telinga dan mataAngkat talang, masukkan kedalam
ember, dan letakkan handuk dalam baki
Kembalikkan klien pada posisi semula dengan cara mengangkat
kepala dan alasnya serta meletakkan diatas bantal
Sisir rambut klien kembali dengan sisir bersih dan biarkan kering
atau keringkan dengan alat pengering rambut lalau sisir sampai rapi
Dokumentasikan tindakan
b) Pemasangan Kap Kutu
1. Tujuan
Membasmi kutu kepala beserta telurnya
Menghindarkan penularan terhadap orang lain
Menghindarkan kutu kepala berjatuhan
Memelihara rambut
2. Persiapan Alat
• Baki berisi :
Sisir biasa 2 buah dan sisir kutu 1 buah
Mitella (pembalut segitiga)
Pengalas (perlak atau haduk)
Obat pembasmi kutu dalam tempatnya (mis., Peditox)
Potongan tisu dan kain kasa dalam tempatnya
Dua bengkok: satu kosong, satu berisi lisol 2%
Koran
Dua atau tiga peniti
Sarung tangan bersih
Celemek dan tutup kepala
Ember berisi larutan lisol 2-3%
3. Prosedur Pelaksanaan
Bawa alat kedekat pasien.
Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan diakukan.
7
Cuci tangan.
Pakai celemek, tutup kepala, dan sarung tangan.
Dudukkan klien (jika memungkinkan) dan dekatkan kepala ke
pinggir tempat tidur.
Pasang alas sampai bahu klien lalu beri peniti.
Letakkan ember berisi larutan lisol di belakang klien.
Letakkan kertas Koran sebagai sambungan alas ke ember.Sisir
rambut dengan sisir biasa kemudian dengan sisir kutu.
Bersihkan sisir dengan potongan tisu kemudian di masukkan
bersama sisir kutu ke dalam bengkok yang berisikan larutan lisol.
Gosok kulit kepala dan rambut dengan kasa yang telah dibasahi
dengan obat pembasmi kutu, dari pangkal hingga ujung rambut secara
merata.
Sisir rambut dengan sisir biasa,jalin longgar jika rambut panjang
kemudian gulung.
Masukkan sisir ke dalam bengkok berisi larutan lisol.
Bungkus kepala klien dengan kain segitiga, telinga jangan sampai
tertutup selama 12-18 jam (sesuai petunjuk).
Buka tutup kepala dan celemek, lalu masukkan ke dalam ember
berisi larutan lisol.
Lepaskan sarung tangan, lalu masukkan ke dalam bengkok berisi
larutan lisol.
Rapikan klien.
Bereskan dan bersihkan alat, kembalikan ke tempat semula.
Cuci tangan.
Dokumentasikan tindakan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah yang sering terjadi pada masalah perawatan rambut antara lain :
rambut bermasalah dalam merapikanya dan memeliharanya, kondisi ini banyak
ditemukan pada pasien-pasien yang sedang depresi dan pasien yang terdapat
gangguan pada fungsi organ tubuhnya. Perawat harus membantunya namun juga
tidak boleh terlalu memanjakanya kecuali pada pasien yang koma.
Jangan lupa juga meminta bantuan pada keluarga pasien untuk membantu
perawatan dalam menjaga dan merawat personal hygiene pasien terutama pada
kulit kepala dan rambut.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10