DISUSUN OLEH :
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan
itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, sosial,keluarga,pendidikan. Persepsi
seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam Tarwoto & Wartonah 2006). Praktik
hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien,
atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit,
perawatmenambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien,
pasien akan berperan aktif dalam meningkatka kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri
ketika memungkinkan (dalam Perry & Potter,2005). Jika seseorang sakit,biasanya
masalahkebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah
kebersihan adalah masalah sepele,padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum (dalam Tarwoto & Wartonah 2006).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perawatan kulit kepala dan rambut?
2. Bagaimana perawatan mata?
3. Bagaimana perawatan hidung?
4. Bagaimana perawatan mulut?
5. Bagaimana perawatan telinga?
6. Bagaimana perawatan kulit/tubuh?
C. Tujuan
Pengkajian.
a. Kaji kondisi rambut dan kulit kepala: rambut normal bersih, bercahaya, tidak kusut, kulit
kepala bebas dari lesi.
b. Mengkaji masalah rambut: ketombe, kutu (pediculosis), kehilangan rambut, pembotakan
(alopesia).
c. Mengkaji kemampuan perawatan diri klien untuk merawat rambut (kondisi penyakit klien
merusak kemampuan klien dalam perawatan rambut).
d. Praktik perawatan rambut dengan mengkaji gaya rambut perawat dapat mengatur pola
rambut,produk perawatan, waktu perawatan
Pada pasien yang tidak mampu merawat rambut sendiri, dilakukan tindakan mencuci dan
menyisir rambut yang bertujuan untuk membersihkan kuman, meningkatkan rasa nyaman,
mangobati kutu atau ketombe pada kulit kepala, memperlancar sistem peredaran darah.
Alat dan bahan :
1) Handuk secukupnya.
2) Perlak atau pengalas
3) Baskom berisi air hangat.
4) Sampo atau sabun dalam tempatnya.
5) Kasa dan kapas.
6) Sisir.
7) Bengkok.
8) Gayung.
9) Ember kosong.
Prosedur Kerja:
1) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2) Cuci tangan.
3) Tutup jendela atau pasang sampiran.
4) Atur posisi pasien dengan posisi duduk atau berbaring.
5) Letakkan baskom di bawah tempat tidur, tepat di bawah kepala pasien.
6) Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan disambungkan ke arah bagian baskom
dengan pinggir digulung.
7) Tutup telinga dengan kapas.
8) Tutup dada sampai ke leher dengan handuk.
9) Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat. Selanjutnya, gunakan sampo
dan bilas dengan air hangat sambil dipijat.
10) Setelah selesai, keringkan.
11) Cuci tangan.
B. Perawatan mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan waslap
bersih yang dilembabkan ke dalam air. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang
diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan air mata, kelopak mata dan bulu
mata mencegah masuknya partikel asing. Seseorang hanya membersihkan kotoran mata dapat
menempel pada sudut mata dan bulu mata, sehingga perlu menjaga kebersihan untuk
mempertahankan kesehatan mata dan mencegah infeksi. Klien yang tidak sadar berisiko cedera
mata karena refleks kedipan tidak ada. Klien yang telah mengalami operasi mata atau infeksi
menyebabkan peningkatan pengeluaran atau drainase. Perawat sering membantu dalam
perawatan
kacamata, lensa kontak, atau mata buatan. Mata sehat adalah mata yang memiliki
- Cara menjaga kebersihan mata
Prosedurnya :
1) Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam
dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat mencegah klien
jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat
mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif.
Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau
kekeringan.
2) Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan
washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau salin. Aplikator
seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan
dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam
pembedahan nasal atau otak
D. Perawatan mulut
Mulut merupakan bagian dari alat pencernaan dan perlu perawatan yang teratur mulai sejak kecil
agar terjaga keersihannya. Mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya
sebab berbagai kuman dapat masuk melalui organ ini. Banyak organ yang berada dalam mulut
seperti oro faring, kelenjar parotid, tonsil, uvula, kelenjar sublingual, kelenjar submaksilaris, dan
lidah.
Masalah yang sering terjadi pada kebersihan gigi dan mulut, antara lain:
1) Halitosis, bau napas tidak sedap yang dapat disebabkan adanya kuman atau lainnya.
2) Ginggivitas, radang pada daerah gusi.
3) Karies, radang pada gigi.
4) Stomatitis, radang pada daerah mukosa atau rongga mulut.
5) Peridontal disease, gusi yang mudah berdarah dan bengkak.
6) Glostitis, radang pada lidah.
7) Chilosis, bibir yang pecah-pecah.
Tindakan pada pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi dengan
membersihkan serta menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuannya untuk mencegah infeksi
pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu menambah nafsu makan,
serta menjaga kebersihan gigi dan mulut. Cara perawatan mulut yaitu :
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kulit Perubahan dan keutuhan pada kulit dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, yaitu:
1) Usia. Perubahan kulit dapat ditentukan oleh usia seseorang. Hal ini dapat terlihat pada bayi
yang berusia relatif masih muda dengan kondisi kulit yang sangat rawan terhadap berbagai
trauma atau masuknya kuman. Sebaliknya pada orang dewasa, keutuhan kulit sudah memiliki
kematangan sehingga fungsinya sebagai pelindung sudah baik.
2) Jaringan kulit. Perubahan dan keutuhan kulit dapat dipengaruhi oleh struktur jaringan kulit.
Apabila jaringan kulit rusak, maka terjadi perubahan pada struktur kulit.
3) Kondisi/keadaan lingkungan. Beberapa kondisi atau keadaan lingkungan yang dapat
memengaruhi keadaan kulit secara utuh, antara lain keadaan panas, adanya nyeri akibat sentuhan
serta tekanan, dan lain-lain.
Tindakan pada kulit yang mengalami atau berisiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut,
khususnya pada daerah yang mengalami tekanan (tonjolan). Tujuannya adalah untuk mencegah
dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat tekanan yang lama dan tidak hilang.
Cara perawatan kulit
Persiapan Alat dan Bahan:
1) Baskom cuci.
2) Sabun.
3) Air.
4) Agen pembersih.
5) Balutan.
6) Pelindung kulit.
7) Plester.
8) Sarung tangan.
Prosedur Kerja:
1) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
3) Tutup pintu ruangan.
4) Atur posisi pasien.
5) Kajiluka/kulit tertekan dengan memerhatikan warna, kelembapan, penampilan sekitar kulit,
ukur diameter kulit, dan ukur kedalaman.
6) Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh dengan air.
7) Secara menyeluruh dan perlahan-lahan, keringkan kulit yang disertai dengan pijatan.
8) Secara menyeluruh, bersihkan luka dengan cairan normal atau larutan pembersih. Gunakan
semprit irigasi luka pada luka yang dalam.
9) Setelah selesai, berikan obat atau agen topikal.
10) Catat hasil.
11) Cuci tangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri adalah salah
satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan
kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri.
B. Saran
Karena mengingat perkembangan pendidikan dan pelayanan kebidanan saat ini, kami
menyarankan agar setiap orang lebih memahami menjaga kebersihan dalam tubuh.
Dengan penulisan makalah ini penulis berharap lembaga kesehatan dalam hal ini para
bidan mampu meningkatkan pelayanan kebidanan guna membangun generasi muda dan
generasi penerus bangsa menjadi manusia yang sehat.
1. Bagi rumah sakit Diharapkan penyimpanan obat terutama untuk obat golongan high alert lebih
diperhatikan supaya meminimalisir terjadinya kesalahan pengobatan terutama obat high alert.
2. Bagi peneliti Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambahkan standar operasional
prosedur yang dimiliki atau ditetapkan rumah sakit sebagai tambahan standar penyimpanan obat
high alert.rumah sakit di Indonesia yang akan menerapkan program ini, perlu mengembangkan
pedoman organisasi yang mengatur praktik.