Anda di halaman 1dari 10

PAPER

KEBERSIHAN DIRI: PERAWATAN RAMBUT


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia 2

Disusun Oleh :
Fadia Fildza Syalindri
22020122140169
AJ.22

Dosen Pengampu :
Ns. Devi Nurmalia, S.Kep., M.Kep

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
A. Jenis Tindakan
Kebersihan merupakan kebutuhan dasar utama yang dapat mempengaruhi status kesehatan
dan kondisi psikologis secara umum. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk
kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan serta mencegah terjadinya beberapa penyakit
nosokomial serta mencegah berlanjutnya keadaan immobilitas seseorang. Berbagai macam
gangguan kesehatan dapat muncul pada seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik (Potter & Perry, 2015). Kebutuhan Personal hygiene tidak hanya
dibutuhkan untuk orang yang sehat, tetapi juga untuk orang yang sakit. Personal hygiene terdiri
atas: perawatan mulut, perawatan kaki dan kuku, perawatan mata, perawatan kulit, perawatan
telinga, perawatan hidung, perawatan perinium, dan perawatan rambut (Potter dan Perry, 2010).
Mencuci Rambut
Rambut merupakan sel berserabut, yang mengandung keratin, yang terdapat hampir seluruh
tubuh manusia kecuali telapak tangan dan kaki. Pertumbuhan normal dan sehat pada rambut di
kepala mencapai sekitar 0,5 inci setiap bulannya. Kesuburan dan pertumbuhan rambut dialami
pada saat usia 15 tahun sampai dengan 30 tahun dan mulai berkurang pertumbuhannya menjelang
usia 50 tahun. Rambut merupakan bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Oleh
sebab itu suatu hal yang wajib mencuci rambut dari kotoran, debu, dan asap. Masalah umum yang
sering terjadi di rambut yaitu rambut rontok, ketombe, rambut kusut, pediculosis dan kutu.
Pencucian rambut dengan shampoo dipandang cukup apabila dilakukan dua kali dalam seminggu.
Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah, tidak terlalu berminyak dan terlalu kering
serta tidak berketombe dan berkutu. (Nurwening, 2018).
Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih, sehingga perlu perawatan yang baik.
Kurangnya perawatan rambut pada klien akan membuat penampilan rambut kusut, kusam, tidak
rapi, dan tampak acak-acakan. Menyikat, menyisir rambut, dan bershampo adalah cara-cara dasar
higenis untuk semua klien yang mengalami kerusakan rambut atau yang akan melakukan
perawatan rambut (Potter & Perry, 2012).
Perawatan rambut pada klien mempunyai tujuan yaitu :
• Memberikan rasa nyaman dan perasaan segar pada klien.
• Merangsang sirkulasi darah di kulit kepala
• Mencegah infeksi pada kepala
• Rambut tetap bersih, rapih, dan terpelihara selama sakit.
Kriteria pasien yang dibantu perawat dalam pemenuhan personal hygiene keramas adalah pasien
bedrest dan immobilisasi dengan kondisi rambut bau, tampak kusut, kotor, dan ditemukan
ketombe.
B. Indikasi
• Pasien dalam keadaan bedrest total
• Pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk mencuci dan menyisir rambut
• Pasien yang akan menjalani operasi (jika memungkinkan)
• Pasien yang rambutnya kotor
• Setelah memasang kap kutu
• Pasien yang mengalami gangguan penyakit akut ataupun kronis
• Perawatan rambut secara rutin lima hari sekali apabila pasien mengijinkan
C. Kontra Indikasi
- Pasien yang mengalami trauma/cedera kepala berat
- Integritas kulit kepala terganggu dengan adanya parasit
- Terdapat lesi dan ketidaknormalan di kulit kepala
D. Teori Yang Mendasari
Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus utama dalam suatu proses kehidupan. Manusia
memiliki kebutuhan dasar yang harus terpenuhi jika ingin memiliki keadaan yang sehat dan
seimbang seperti pemenuhan kebutuhan dasar manusia personal hygiene. Personal hygiene
merupakan suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Kebutuhan personal hygiene pasien yang harus terpenuhi selama
dirawat di rumah sakit adalah mandi, menggosok gigi, mencuci rambut, membersihkan kuku,
membersihkan perineum dan mengganti pakaian. Apabila kebutuhan personal hygiene tidak
terpenuhi maka akan menimbulkan masalah pada pasien yaitu pada fisik dan psikososial. Masalah
pada fisik meliputi gangguan integritas kulit, gangguan mukosa mulut, infeksi pada mata dan
telinga dan gangguan pada kuku. Sedangkan masalah pada psikososial meliputi gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicinta mecinta, kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi
diri, dan kebutuhan interaksi sosial. Pemenuhan kebutuhan personal hygiene dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga,
pengetahuan, dan persepsi terhadap perawatan diri, penyakit, tahap perkembangan, dan peran
perawat. Secara normal, orang yang sehat dapat melakukan kebutuhan personal hygiene dirinya
secara mandiri, sedangkan pada orang yang sakit mereka memerlukan bantuan perawat, baik
sebagian atau mandiri untuk melakukan kebersihan diri secara rutin. Tujuan dari dilakukannya
personal hygiene pada pasien adalah membuat klien menjadi bersih dan nyaman, mencegah
infeksi, mempertahankan integritas jaringan serta klien menjadi tenang dan rileks.
Riview Anatomi Fisiologi Rambut
Rambut adalah sel serabut, yang mengandung keratin, yang terdapat hampir seluruh tubuh manusia
kecuali telapak tangan dan kaki. Rambut tumbuh pada bagian epidermis kulit, terdistribusi merata
pada tubuh. Komponen rambut terdiri dari keratin, asam nukleat, karbohidrat, sistin, sistein, lemak,
arginin, sistrulin, dan enzim (Rook dan Dawber, 1991). Susunan struktur rambut terdiri dari :
• Dermis, semua ruangan yang terletak dibawah epidermis
• Epidermis, lapisan paling luar kulit
• Folikel rambut, merupakan saluran yang mempunyai fungsi sebagai tumbuhnya rambut
• Arector pili muscle, yaitu otot polos kecil yang berfungsi menghubungkan folikel dan kulit
• Papila, merupakan salah satu bagian rambut yang fungsinya menjadi tempat untuk
menghasilkan sel-sel dan membentuk rambut baru yang lebih kuat.
• Pembuluh darah
• Bulp, bagian akar rambut yang berisi pigmen, pembuluh darah dan akar rambut.
• Pigmen (warna rambut)
• Kelenjar minyak
• Batang rambut (kutikula, korteks, dan medula)
• Akar rambut
• Penampang akar rambut
Selanjutnya, siklus pertumbuhan folikel rambut akan terjadi secara terus menerus dan terbagi
menjadi 3 fase antara lain:
1) Fase Anagen: Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru, mendorong sel-
sel yang lebih tua keatas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun. Rambut dalam fase
anagen berkisar 85%.
2) Fase Katagen: Fase peralihan yang didahului oleh penebalan jaringan ikat disekitar folikel
rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit, bagian bawahnya melebar dan mengalami
pertandukan sehingga berbentuk gada (Club shapped) yang relative tidak berpigmen.
Rambut dalam fase katagen berkisar 1%
3) Fase Telogen: Fase istirahat dimulai dengan memendeknya sel epitel dan berbentuk tunas
kecil yang tunas kecil yang membuat rambut baru sehingga rambut gada (Club hair)
akan terdorong keluar. Rambut dalam fase telogen berkisar 10-15%.
E. Masalah/Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Perawatan Diri (D.0109)
• Definisi
Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
• Penyebab
1. Gangguan musculoskeletal 4. Gangguan psikologis dan/atau psikotik
2. Gangguan neuromuskuler 5. Penurunan motivasi/minat
3. Kelemahan
• Gejala dan Tanda Mayor
a) Subjektif
1. Menolak melakukan perawatan diri
b) Objektif
1. Tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri
2. Minat melakukan perawatan diri kurang
• Gejala dan Tanda Minor
a) Subjektif
Tidak tersedia
b) Objektif
Tidak tersedia
• Kondisi Klinis Terkait
- Stroke - Cedera medula spinalis
- Retardasi mental - Gangguan amnesteek
- Delirium - Fungsi penilaian terganggu
- Demensia
- Skizofrenia dan gangguan psikotik lain
2. Defisit Pengetahuan (D. 0111)
• Definisi
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
• Penyebab
1. Keteratasan kognitif 5. Kurang minat dalam belajar
2. Gangguan fungsi kognitif 6. Kurang mampu mengingat
3. Kekeliruan mengikuti anjuran 7. Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
4. Kurang terpapar informasi
• Gejala dan Tanda Mayor
a) Subjektif
Tidak tersedia
b) Objektif
1. Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
2. Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
• Gejala dan Tanda Minor
a) Subjektif
Tidak tersedia
b) Objektif
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
2. Menunjukkan perilaku berlebihan
• Kondisi Klinis Terkait
1) Kondisi klinis yang baru dihaapi oleh klien
2) Penyakit akut
3) Penyakit kronis
3. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.113)
• Definisi
Perkembangan informasi kognitif yang berhubungan dengan topik spesifik cukup untuk
memenuhi tujuan kesehatan dan dapat ditingkatkan.
• Gejala dan Tanda Mayor
a) Subjektif
1. Mengungkapkan minat dalam belajar
2. Menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik
3. Menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan topik
b) Objektif
1. Perilaku sesuai dengan pengetahuan
• Gejala dan Tanda Minor
a) Subjektif
Tidak tersedia
b) Objektif
Tidak tersedia
• Kondisi Klinis Terkait
1. Perilaku upaya peningkatan kesehatan
4. Resiko Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0139)
• Definisi
Beresiko mengalami kerusakan kulit (dermis, dan/atau epidermis) atau jaringan
(membran mukosa, kornea, fasia otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau
ligamen)
• Faktor Resiko
Perubahan sirkulasi, Perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan),
Kekurangan/kelebihan volume cairan, Penurunan mobilitas, Bahan kimia initatif, Suhu
lingkungan yang ekstrem, Faktor mekanis (mis. penekanan, gesekan) atau faktor elektris
(elektrodiatermi, energi listrik bertegangan tinggi), Terapi radiasi, Kelembaban, Proses
penuaan, Neuropati perifer, Perubahan hormonal, Penekanan pada tonjolan tulang,
Kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas
jaringan.
• Kondisi Klinis Terkait
- Imobilitas - Gagal jantung kongesif
- Gagal ginjal - Diabetes melitus
- Imunodefisiensi (mis. AIDS) - Kateterisasi jantung
F. Persiapan Alat
- Sisir - Air
- Sarung tangan bersih - Wadah penampung air bekas
- Handuk - Celemek
- Shampoo - Pengalas tahan air
- Kain penutup wajah - Gayung kecil
- Apron - Nampan atau troli untuk peralatan
- Perlak atau alat khusus cuci rambut
G. Prosedur Tindakan
• Tahap Pre Interaksi
1. Justifikasi identitas klien (nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medis)
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
3. Lakukan cuci tangan
• Tahap Orientasi
1. Perkenalkan diri
2. Jelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Menjaga privasi klien dan mengatur lingkungan sekitar klien
4. Bantu klien untuk mengatur posisi senyaman mungkin
• Tahap Kerja
1. Mengenakan sarung tangan dan celemek.
2. Dekatkan peralatan dan pasangkan selimut mandi pada pasien
3. Posisikan pasien dengan posisi yang nyaman lalu atur ketinggian tempat tidur.
4. Angkat bantal pasien
5. Pasang pengalas bawah kepala, leher, dan bahu
6. Pasang perlak gulung sebagai talang air bekas atau alat khusus cuci rambut di bawah
kepala
7. Tempatkan wadah penampung air bekas
8. Masukkan ujung perlak gulung atau alat khusus cuci rambut ke wadah air bekas.
9. Tutupi dada dengan handuk.
10. Tutupi mata pasien menggunakan kapas/kasa
11. Lepas perhiasan rambut jika ada
12. Gunakan sarung tangan bersih
13. Basahi rambut dengan air menggunakan gayung kecil
14. Olesi rambut dengan shampoo hingga merata ke seluruh rambut kepala lalu pijit-pijit
perlahan kepala pasien
15. Bilas rambut dengan air hingga bersih
16. Angkat perlak gulung atau alat khusus cuci rambut dari bawah kepala
17. Letakkan kepala pasien di atas pengalas
18. Keringkan rambut dengan pengering rambut
19. Sisir rambut pasien
20. Angkat pengalas dan handuk di dada pasien
21. Pasang bantal pasien
22. Rapikan pasien dan bereskan alat-alat yang digunakan
23. Lepaskan apron dan sarung tangan
• Tahap Terminasi
1. Lakukan cuci tangan
2. Lakukan evaluasi respon terhadap klien tentang kegiatan yang telah dilakukan
• Dokumentasi
1. Catat hasil tindakan yang sudah dilakukan
2. Catat respon pasien
3. Sampaikan hasil pemeriksaan pada pasien
4. Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, D., & Ardani, M. H. (2016). Gambaran persepsi pasien tentang pelaksanaan Pemenuhan
kebutuhan personal hygiene oleh Perawat di RSUD Ungaran Semarang tahun 2016 (Doctoral
dissertation, Diponegoro Universsity).
Dewi G., Heri M. (2021). Pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada anak : literature riview. Jurnal
Online Keperawatan Indonesia, 4(1), 49-59. https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i1.1458
Hidayati N. (2022). Hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien dalam pemenuhan
kebutuhan personal hygiene. Jurnal Endurance, 2(June), 1-13.
https://doi.org/10.37048/kesehatan.v12i2.165
Kemenkes Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan. (2022). Mengenal anatomi dan fisiologi rambut.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1807/mengenal-anatomi-dan-fisiologi-rambut
Miranda, C. (2020). Hubungan pelaksanaan mencuci rambut dengan tingkat kepuasan pasien
immobilisasi di ruang bedah Anggrek II dan Cempak RSUD Wonosari Gunung Kidul
Yogyakarta 2019 (Doctoral dissertation, STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta).
PPNI. 2021. Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai