Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

PERSONAL HYGEN MENCUCI RAMBUT

OLEH :

YENI SAFITRI
064STYC18

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
MATARAM
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Mataram, 22 Juli 2019

Yeni safitri

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................1

1.2.1 Tujuan Umum............................................................................1

1.2.2 Tujuan Khusus...........................................................................2

1.3 Manfaat .................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORITIS.....................................................................3

2.1 Definisi.................................................................................................3
2.2 Etiologi.................................................................................................3
2.3 Anatomi fisioligi / Patofisiologi ..........................................................6
2.4 Penatalaksanaan  .................................................................................7
2.5 Konsep Asuhan Keperawatan..............................................................8
2.5.1 Pengkajian..................................................................................8
2.5.2 Diagnosa Keperawatan...............................................................8
2.5.3 Perencanaan Tindakan / Intervensi.............................................9
2.5.4 Implementasi..............................................................................9
2.5.5 Evaluasi.....................................................................................10

BAB III PENUTUP.........................................................................................11

iii
3.1 Kesimpulan.........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawatan rambut ini merupakan suatu Prosedur Pemenuhan


Kebutuhan Kebersihan Diri Dan Lingkungan yang merupakan bagian dari
kebutuhan dasar manusia. Dimana setiap manusia membutuhkan kenyamanan
pada diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Namun dalam memberikan
suasana atau memenuhi kebutuhan tersebut bukan berarti perawat harus
membersihkan lingkungan, tetapi bagaimana perawat tersebut menciptakan
lingkungan yang nyaman bagi pasien. Kebutuhan kebersihan diri dan
lingkungan sangat penting karena akan berdampak pada proses penyembuhan.
Terpenuhinya kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan dapat
membangkitkan motivasi klien untuk bekerja sama dalam program
keperawatan. Pelaksanaan pemenuhan kebersihan diri dan lingkungan pada
klien dilakukan pada pasien yang tidak mampu secara diri dalam memenuhi
kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan. Prosedur pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri dan lingkungan dalam pelayanan keperawatan dapat meliputi
menyiapkan tempat tidur tertutup dan terbuka, merawat kulit pada daerah yang
tertekan, merawat rambut, merawat gigi dan mulut, merawat kuku, higiene
vulva, dan memandikan pasien. Pada perawatan rambut akan dibahas dibawah
ini.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan terdiri dari dua yaitu :
1.2.1 Tujuan Umum
Agar dapat memperluas wawasan dan memperoleh pengalaman
secara langsung dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada klien
Tn. T dengan gangguan Personal Hygiene mencuci rambut dengan
pendekatan proses keperawatan.

1
1.2.2 Tujuan Khusus
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis diharapkan dapat:
1. Melakukan pengkajian secara komprehensif pada klien

2. Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai data yang diperoleh dari


klien

3. Membuat rencana keperawatan yang tepat pada klien

4. Mengimplementasikan tindakan yang dilakukan pada klien

5. Mengevaluasi dan mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan


yang telah dilaksanakan pada klien
1.3 Manfaat
1. Bagi penulis
Dapat memperluas wawasan dan memperoleh pengalaman secara langsung
dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Bagi institusi pendidikan
Dapat dijadikan referensi untuk pembuatan laporan kasus selanjutnya
3. Bagi umum / pembaca
Dapat menambah pengetahuan bagi pambaca

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi
Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatan mereka disebut higiene perorangan. Cara perawatan
diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional
klien.personal hygiene perorangan diperlukan untuk kenyaman individu,
keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi
kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik
memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang
rutin. Beragam faktor peribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktik
higiene menurut kebutuhan klien. Perawat menentuan kemampuan klien
untu melakukan perawatan diri dan memberian perawatan higiene menurut
kebutuhan dan pilihan pasien. (PTTER & PERRY 2012)
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga
untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat
menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene
pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan
partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (Perry, 2005:1334).
2.2 Etiologi
Daniel K. Hall-Flafin, M.D, psikiater dari Mayo Clinic mengatakan, setres
dan rambut rontok memang punya keterkaitan satu sama lain. Daniel
memaparkan, ada tiga kondisi yang perlu anda ketahui adalah :
1. Alopecia areata
Alopecia areata adalah suatu kondisi rambut rontok yang
umumnya terjadi pada daerah yang berbatas tegas seperti kulit kepala.
Banyak faktor penyebab alopesia areata, termasuk salah satunya stres
berat. Orang dengan alopecia areata, sel darah putih akan menyerang

3
folikel rambut, menghentikan pertumbuhan rambut, sehingga membuat
rambut rontok.
2. Telogen effluvium
Telogen effluvium adalah bentuk alopesia yang ditandai dengan
kerontokan rambut secara difus yang dapat terjadi secara akut maupun
kronis. Dalam kondisi ini, stres emosional atau stres fisik turut
mendorong pertumbuhan rambut masuk ke dalam fase istirahat. Dalam
beberapa bulan, rambut-rambut yang terkena efeknya akan tanggal
secara tiba-tiba. Misalnya, saat Anda sedang menyisir atau sedang
keramas.
3. Trikotilomania
Trikotilomania adalah gambaran kondisi kejiwaan di mana
orang memiliki kecenderungan menarik rambut, alis atau bagian lain
dari tubuh mereka sendiri. Orang dengan kondisi seperti ini biasanya
sedang mengalami masalah dengan perasaannya (tidak nyaman), seperti
stres, cemas, tegang, kelelahan, kesepian, atau frustrasi.

4
Phatway

Ketombe

Alopesia atau
Kehilangan Rambut

Pediculosis Capitis

Pediculosis corporis

Pediculosis pubis

Ada lima masalah pada rambut. Kelima kondisi rambut yang perlu
Anda ketahui adalah :
1. Ketombe.
Pelepasan kulit kepala yang disertai rasa gatal. Dapat disebabkan karena
bersampo yang tidak teratur.
2. Alopesia atau kehilangan rambut.
Dapat disebabkan penggunaan alat pelurus rambut, pengikatan rambut
dan pemakaian produk pembesih rambut yang tidak cocok. Alopesia
terlihat dibagian perfer tumbuhnya rambut.
3. Pediculosis Capitis
Pediculosis Capitis yaitu kutu pada rambut. Kutu ini menghisap sarah
dan meninggalkan telurnya. Penderita akan merasa gatal sekali saat
kutu menghisap dan akan timbulbintik hemoragik.
4. Pediculosis corporis yaitu kutu pada badan, seperti di ketiak

5
5. Pediculosis pubis yaitu kutu pada daerah genitalia.
(Saryono&Anggriyana Tri widianti : 2011)
2.3 Anatomi fisioligi / Patofisiologi

Gambar 2.3.1
Gambar penampang Rambut

Rambut adalah salah satu bagian terpenting dari tubuh Anda.


Rambut adalah hasil dari sel berserabut, yang mengandung keratin, yang
tumbuh dari folikel ditemukan dalam dermis. Tubuh manusia, selain
telapak tangan dan telapak kaki, dicakup dalam folikel yang memproduksi
terminal tebal dan rambut vellus halus - pendek, halus, rambut berwarna
ringan dan nyaris tidak memperhatikan bahwa mengembangkan mana-mana
di tubuh manusia.
Rambut sering merujuk pada dua struktur yang berbeda bagian
bawah kulit yang disebut folikel rambut atau saat ditarik dari kepala disebut
bohlam.

6
Bagaimana sebuah batang rambut khas terstruktur. Hal ini pada
dasarnya tidak lain poros mati terlihat di atas kulit kepala. Sebuah batang
rambut khas terdiri dari tiga lapisan penting yaitu kutikula, medula dan
korteks.
Kutikula adalah lapisan terluar. Ini melindungi medula dan korteks.
Singkatnya kutikula adalah struktur transparan dan hanya lapisan ini akan
memberikan penampilan yang mengkilap.
2.4 Penatalaksanaan  
1. Cuci tangan
2. Bila pasien tidak dapat duduk, posisi tidurnya di atur dengan kepala di
pinggir tempat tidur
3. Ember di letakkan di bawah tempat tidur bagian kepala.
4. Perlak pengalas dipasang di bawah kepala, dengan sisi kanan dan
kirinya di gulung sedikit ke dalam dan ujungnya derada di dalam
ember.
5. Lubang telinga di tutup dengan kapas, dan mata di tutup dengan kain
kasa atau sapu tanggan pasien.
6. Dada di tutup dengan handuk sampai leher.
7. Rambut disisir, kemudian disiram dengan air hangat, selanjutnya
rambut diuci dengan shampo atau sabun. Rambut dibilas dengan air
hangat, dan bersamaan dengan itu kepala dipijat-pijat.
8. Kepala di angkat dan diberi alas handuk, selanjutnya rambut di
keringkan.
9. Kapas penutup lubang telinga dan kain kasa penutup mata di angkat dan
diletakan dalam bengkok.
10. Rambut dikeringkan dengan handuk.
11. Rambut disisir rapi, kepala pasien diletakkan pada bantal yang telah di
alasi handuk kering.
12. Posisi pasien di atur kembali.
13. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
(Siti Bandiyah, 2013)

7
2.5 Konsep Asuhan Keperawatan
2.5.1 Pengkajian
Pengkajian rambut meliputi perawatan rambut yang biasa
dilakukan, kemampuan melakukan perawatan diri,riwayat masalah
rambut dan kulit kepala , serta kondisi yang berakibat pada rambut.
Klien yang memiliki kelemahan fisisk seperti fraktur pada tanggan
arthritis, pegangan tangan yang lemah memiliki ketidak mampuan
untu melakukan personal higiene rambut. Rambut yang kotor, kusut,
tidak bercahaya mencirian rambut yang tidak terawat. Perawat juga
perlu mengkaji gaya rambut klien agar dalam melakukan perawatan
rambut, perawat tidak salah atau tidak merusak rambut. Jangan lupa
tanyakan pada klien produk yang bisa digunakan untu perawatan
rambut dan kapan waktu perawatan bisa dilakukan.
(Saryono&Anggriyana tri widianti)
a. Identitas klien
Terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, agama, suku/bangsa,
pendidikan, pekerjaan, alamat
b. Pengkajian fisik
Pengkajian yang dilakukan adalah tentang keadaan rambut dan
kulit kepala. Memeriksa keadaan rambut dengan kriteria :
keadaan kesuburan rambut, Keadaan rambut yang mudah rontok,
Keadaan rambut yang kusam, tekstur rambut. Memeriksa
keadaan Kulit Kepala dengan kriteria : Botak/alopesi, Ketombe,
Berkutu, Kebersihan, Adakah lesi, Warna kulit.
c. Perubahan perkembangan rambut sesuai umur
d. Kemapuan perawatan diri pasien
e. Praktek perawatan rambut dengan observasi penampilan dan
gaya rambut
2.5.2 Diagnosa Keperawatan
1. perubahan tingkat kesadaran.
2. immobilisasi

8
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan laserai kulit kepala,
gigitan serangga.
Gunakan citra diri berhubungan dengan penampilan fisik yang tidak
disisir.
Resiko infeksi berhubungan dengan laserasi kulit, gigitan serangga.
(Saryono & Anggriyana tri widianti : 2011)
2.5.3 Perencanaan Tindakan / Intervensi
Bersampo teratur dengan sampo, mandi keseluruhan, tidak menarik
kutu dari kulit. Perencanaan ini bertujuan aggar klien mampu
memiliki rambut, kulit kepala yang bersih dan sehat, klien akan
mencapai sarasa nyaman dan harga diri serta klien akan
berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut. ( Saryono &
Anggriyana tri widianti : 2011)
2.5.4 Implementasi
Melakukan perawatan kebersihan rambut (menyikat,
menyisir, keramas, pencukuran). Penyisiran dilakukan untuk
mencegah rambut klien kusut. Sisir yang digunakan harus tepat,
jangan terlalu tajam karena akan melukai kulit kepala klien. Penyikat
membantu mempertahankan kebersihan rambut. Frekuensi
keramsasnya insividu berbeda-beda tergantung peribadinya. Peroduk
yang digunakan pun harus dicermati. Bagi klien yang tidak mampu
melakukan keramas mandi, perawat dapat melakukannya di tempat
tidur klien. Perawat mengajarkan klien tingkat penengkukan kepala
yang diperolehkan karena pada posisi penengkukan harus dibatasi.
Pada pencukuran, untuk menghindari adanya perdarahan karena
pisau cukur atau goresan, kulit harus diperhalus dahulu. Setelah
bercukur selesai, perawat mencuci muka klien dan
mengeringkannya. (Saryono&Anggriyana tri widianti : 2011)

9
2.5.5 Evaluasi

1. Pada saat yang telah ditentukan, evaluasi apakah klien telah


mencapai tujuan yang telah direncanakan
2. Revisi perencanaan perawatan bila terdapat kekurangan dalam
tindakan yang telah dilakukan agar saat dilakukan tindakan lagi
bisa diperoleh hasil yang lebih baik

10
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Laporan kasus ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada klien Tn.J
dengan gangguan personal Hygiene: mencuci rambut di ruang perawatan
baru di RSI siti hajar “.
Selama melakukan Asuhan Keperawatan pada Tn.J penulis
menemukan beberapa hal yang dijadikan kesimpulan.
1. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan personal hygiene
mencuci rambut di tujukan untuk menghindari iritasi dan Gangguan
keperawatan berdasarkan hasil pengkajian pada Tn.J dengan masalah
personal hygiene mencuci rambut, terdapat gangguan keperawatan yaitu
kurangnya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman.
2. Tahap perencanaan disesuaikan dengan gangguan keperawatan yang
ditemukan dan disesuaikan dengan kemampuan, situasi, kondisi dan
sarana yang ada di ruangan.
3. Tahap pelaksanaan/implementasi dapat berjalan dengan baik yang telah
di buat dan diselesaikan dengan kondisi klien.
4. Tahap evaluasi, penulis menilai sejauh mana keberhasilan asuhan
keperawatan yang diberikan pada klien.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bandiyah Siti. (2013). Keterampilan Dasar Dalam Keperawtan (KDDK)


Yogyakarta: Nuha Medika

Potter & Perry. (2012). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik, Edisi 4, Volume 2. Jakarta: EGC

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Konse, Proses Dan


Praktik.Edisi keempat . Jakarta: EGC

Widianti Tri Anggriyana. & Saryono. (2011). Catatan Kuliah Kebutuhan Dasar
Manusia. Yogyakarta: Muha Medika

12

Anda mungkin juga menyukai