Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AUNTANSI KEUANGAN

OLEH

I Gede Wahyu Wira Darma

(1907341052)

Perpajakan 2

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2020
Soal Akuntansi Keuangan

4. Dalam pengembangan suatu gedung, entitas mengunakan dana pinjaman dari bank.
Apakah biaya pinjaman tersebut dapat dikapitalisasi dalam nilai gedung, apa syaratnya
dan kapan kapitalisasi dapat dilakukan

Jawaban : Ya, dapat di kapitalisasi dalam nilai gedung. Berdasarkan Lampiran VII Peraturan
Menteri Keuangan nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan BMN bahwa Nilai Satuan
Minimum Kapitalisasi Aset Tetapadalah pengeluaran pengadaan baru dan penambahan nilai aset
tetap dari hasil pengembangan, reklasifikasi, renovasi, dan restorasi, meliputi :

1. pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin, dan alat olah raga yang sama dengan
atau lebih dari Rp 300.000 (tiga ratus ribu rupiah).
2. pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan atau lebih dari
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dasar untuk dapat dikapitalisasi
tidak hanya di lihat dari jenis belanja yang digunakan melainkan dari jenis pekerjaan dan nilai
yang dibelanjakan, dengan kata lain suatu belanja pemeliharaan dapat dikapitalisasi jika:

1. Pengeluaran tersebut rnengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas,


dan volume aset yang telah dimiliki.
2. Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap/aset
lainnya.

5. Apa Dasar ( Pertimbangan ) untuk memilih model biaya atau model revaluasi ?

Jawaban : Dasar pertimbangan untuk memilih model biaya atau model revaluasi yaitu metode
revaluasi juga digunakan sebagai metode penghitungan aset tetap. Ini diputuskan guna terjadinya
aset tetap yang sesuai dengan nilai wajar (harga pasar yang andal). Namun metode biaya
perolehan juga masih tetap digunakan dengan mempertimbangkan nilai wajar aset tetap yang
juga dinilai secara teratur. Untuk mengkaji lebih lanjut mengenai permasalahan-permasalahan
tersebut.
7. Dalam suatu peruahaan aset tetap, bagaimana entitas menentukan nilai aset tetap yang
diterima ?

Jawaban : Dengan cara ini, aset tetap yang diperoleh dinilai sebesar nilai wajar. Bila tidak
diperoleh nilai wajar aset tetap, maka didasarkan pada nilai pasar sekuritas.
1. Pembelian Tunai
Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam pembukuan
dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan.

2. Pembelian Angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga
perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.

3. Ditukar dengan Surat-surat Berharga


Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi
perusahaan. 

8. Jika entitas mengunakan model revaluasi, apakah entitas harus melakukan penilaian
aset tetap setiap tahun ? Jelaskan

Jawaban : Revaluasi aset tetap adalah penilaian ulang aset tetap. Dalam bahasa sehari-hari
revaluasi sering dimaknai penilaian ulang yang menyebabkan nilai aset menjadi lebih tinggi,
padahal revaluasi sebenarnya dapat menghasilkan nilai yang lebih rendah maupun lebih tinggi
dari aset tercatat. Jika suatu entitas memilih menggunakan metode revaluasi maka metode ini
harus diterapkan secara konsisten oleh perusahaan. Perusahaan tidak boleh hanya menggunakan
metode revaluasi sesekali untuk tujuan seperti yang disebutkan di atas, tetapi revaluasi harus
dilakukan secara reguler.

Penerapan metode revaluasi dilakukan untuk aset tetap dalam kelompok yang sama. Tidak ada
penjelasan rinci pengertian kelompok yang sama, namun secara implisit dapat dikatakan jika
suatu entitas memiliki aset tetap yang disajikan dalam satu kelompok, maka model penilaian
yang digunakan harus sama. Sebagai contoh jika induk menggunakan metode revaluasi maka
konsekuensinya anak perusahaan untuk kelompok aset tanah harus menggunakan metode
revaluasi. Namun untuk peralatan, apakah dianggap satu kelompok atau dapat menggunakan sub
kelompok misal kendaraan, mesin, peralatan kantor, tidak ada pedoman yang mengaturnya.
10. Apakah tanah sebagai aset tetap disusutkan ? Dalam kondisi apa tanah disusutkan ?

Jawaban : Pada umunya tanah memiliki umur manfaat tidak terbatas sehingga tidak disusutkan,
kecuali entitas meyakini umur manfaat tanah terbatas misalnya tanah yang ditambang dan tanah
digunakan untuk tempat pembangunan akhir. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki
umur manfaat yang terbatas , dalam hal ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat
yang diperoleh dari tanah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai