Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rima Andiny 1112019029

LO 1 MM MALOKLUSI
1.1 definisi
Maloklusi adalah bentuk hubungan rahang atas dan bawah yang menyimpang dari bentuk standar
yang diterima sebagai bentuk yang normal, maloklusi disebabkan karena tidak ada keseimbangan
dentofasial. Keseimbangan dentofasial ini dipengaruhi oleh keturunan, lingkungan, pertumbuhan
dan perkembangan, fungsional. Maloklusi juga dapat mengganggu fungsi pengunyaha, penelanan,
bicara, dan keserasian wajah.

LO 2 JENIS-JENIS MALOKLUSI
2.1 Maloklusi skeletal
Displasia skeletal merupakan suatu maloklusi yang disebabkan oleh hubungan maksila dan mandibula
yang tidak harmonis. Klasifikasi skeletal menurut hubungan tulang rahang bawah terhadap rahang atas
yaitu
kelas I skeletal (ortognatik) Maloklusi Klas I skeletal menurut Salzmann merupakan kondisi dimana gigi
geligi dengan tulang wajah dan tulang rahang berada dalam keadaan harmonis satu sama lain dan
kepala dalam posisi istirahat

kelas II skeletal (retrognatik) merupakan kondisi dimana posisi maksila lebih ke distal daripada
mandibular

kelas III skeletal ( prognatik) maloklusi kelas 3 muncul apabila gigi rahang bawah beroklusi lebih ke
mesial dari relasi normalnya. merupakan kondisi dimana posisi maksila lebih ke mesial daripada
mandibular
2.2 Maloklusi dental
Terjadi jika perkembangan rahang atas dan rahang bawah terhadap tulang kepala normal, tetapi gigi-
giginya mengalami penyimpangan
Maloklusi dental Kelas I
Ketika cusp mesiobukal molar satu permanen maksila jatuh pada groove bukal molar satu permanen
mandibula dan cusp mesiolingual molar satu permanen maksila jatuh pada fossa oklusal molar satu
permanen mandibula ketika gigi geligi dalam kondisi oklusi sentrik

Maloklusi dental kelas II


Ketika lengkung mandibula berada lebih ke distal daripada lengkung maksila.

Maloklusi dental kelas III


Tonjolan mesiobukal M1 atas berada lebih ke distal dari posisi kelas 1 dan gigi M1 bawah lebih ke distal

2.3 Malposisi
Malposisi merupakan suatu kelainan letak tumbuh gigi yang dialami secara individual. Penyebab
Malposisi atau ketidak teraturan gigi karena rahang yang kecil sehingga tidak cukup menampung gigi,
ataupun sebaliknya ukuran gigi yang terlalu besar sehingga posisi gigi menjadi berdesakan.penyebab lain
karena factor keturunan, factor kebiasaan jelek seperti menghisap jari, menggigit-gigit bibir, bernafas
melalui mulut atau mengemut makanan dalam waktu yang cukup lama. Posisi gigi yang tidak benar atau
disebut juga malposisi merupakan salah satu penyebab masalah-masalah lain dalam rongga mulut.

LO 3 ETIOLOGI MALOKLUSI
Secara garis besar etiologi suatu maloklusi dapat digolongkan dalam beberapa faktor herediter dan
faktor lokal (Profit,2007)
A. Faktor herediter
Pada populasi modern lebih sering ditemukan maloklusi dibanding poppulasi primitif diduga
karena adanya kawin campur yang menyebabkan peningkatan prevelensi maloklusi (Profit,2007)
B. Faktor lokal
1) Trauma yang mengenai gigi sulung dapat menggeser benih gigi permanen
2) Kebiasaan buruk, suatu kebiasaan yang berdurasi sedikitnya 6 jam sehari berfrekuensi cukup
tinggi dengan intensitas yang cukup dapat menyebabkan maloklusi
3) Gigi sulung tanggal dini dapat berdampak pada susunan gigi permanen

LO 4 TERAPI MALOKLUSI
1. Melakukan pencabutan gig dalam perawatan ortodonti dilakukan untuk mendapatkan ruang
dalam menggerakkan gigi ke posisi yang ideal.
2. Melakukan perawatan non ekstransi seperti pengesahan interproksimal yaitu pengurangan
enamel gigi di bagian mesial dan distal, ekspansi rahang yaitu metode penambahan ruang
invasive yang biasanya dilakukan pada pasien dengan maksila yang menyempit, dan distalisasi
gigi molar yaitu dengan memperoleh ruangan guna memperbaiki ssunan gigi geligi atau
memperbaiki hubungan gigi molar.

Anda mungkin juga menyukai