Anda di halaman 1dari 2

Masih Perlukah Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar untuk

Mahasiswa?

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan di Negara Republik Indonesia. Sama
seperti Negara lainnya, Bahasa Indonesia adalah sebagai media komunikasi dalam berinteraksi
dan bersosialisasi terhadap lingkungan. Bahasa, dalam hal ini Bahasa Indonesia juga merupakan
media yang membedakan seseorang dalam setiap Negara baik dalam berkomunikasi maupun
berinteraksi. Jika kita pahami dengan baik, Bahasa Indonesia disini berarti memiliki arti yang
sangat penting bagi jati diri bangsa. Namun ironisnya, seiring dengan perkembangan zaman,
bahasa Indonesia kerap kali dicampuradukkan dengan bahasa pengantar lain, baik daerah
maupun asing bahkan oleh karena pergaulan. Indonesia memang “Bhinneka Tunggal Eka”,
karena memiliki suku, ras, etnis, agama, dan kebudayaan yang berbeda-beda. Segala anugerah
tersebut terkadang membuat jati diri dari setiap individu menjadi berbeda-beda pula. Dalam hal
ini, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dipandang masih perlu atau tidak
khususnya di kalangan mahasiswa. Seperti yang kita ketahui, penggunaan bahasa Indonesia
terkadang sudah kabur dengan bahasa pengantar yang lain, contoh saja bahasa Indonesia itu
sudah berubah kontekstualnya bercampur dengan bahasa daerah dan bahasa pergaulan atau
bahasa “gado-gado”. Itulah yang dikemukakan oleh Rasyif, mahasiswa semester 2 jurusan
teknologi pengolahan kulit di ATK (Akademi Teknologi Kulit) Yogyakarta. “Bahasa Indonesia
merupakan bahasa resmi Indonesia sebagai media pemersatu bangsa, jadi menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar adalah wajib hukumnya untuk bangsa Indonesia karena segala
perbedaan yang ada di Negara ini bisa bersatu oleh bahasa Indonesia” ucapnya dengan nada
semangat. Pandangan dengan arus yang sama juga diungkapkan oleh Kurniadin. Alumnus
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga
ini berpendapat kalau Bahasa Indonesia ini penting dan harus digunakan dengan baik dan benar,
akan tetapi bahasa daerah juga sah-sah saja digunakan asal dapat dimengerti oleh lawan bicara
atau sebaliknya. “Menurut pengalaman saya saat menjadi mahasiswa dulu, penggunaan bahasa
Indonesia terkadang diselewengkan dengan bahasa daerah oleh dosen saya, ya saya tentunya
tidak mengerti karena saya merupakan mahasiswa pendatang dari lain daerah. Namun akhirnya
secara perlahan dan bertahap keadaan itu mulai berubah, mengingat beberapa dari mahasiswa
berasal dari luar daerah. Jadi, antara mahasiswa dan dosen harus saling berkesinambungan dalam
berbahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai media komunikasi di lingkungan kampus.
Bahasa Indonesia sekarang sudah berbaur dengan bahasa pergaulan keseharian atau yang biasa
kita ketahui sebagai bahasa gaul. Bahasa gaul ini digunakan oleh remaja-remaja Indonesia
sampai saat ini. Kebiasaan itu sudah tertanam seiring perkembangan zaman di era globalisasi ini.
Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia yang “gado-gado” juga membuat seseorang menjadi
lupa konteks bahasa Indonesia yang sebenarnya karena keseringan menggunakan bahasa
tersebut. Selain dari mahasiswa, pandangan dari seorang dosen juga perlu diperhatikan, seperti
yang diungkapkan oleh Galuh Dian Prama Dewi, dosen sekaligus Kepala Program Studi
Hubungan Internasional Universitas Respati Yogyakarta, beliau menganggap penting
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam ruang lingkup kampus, khususnya
pada mahasiswa. Mengingat mahasiswa disini adalah sebagai generasi penerus bangsa,
mahasiswa harus dapat melestarikan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari khususnya
yang kehidupan di kampus. Media tersebut dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk
menjadi kalangan yang intelektual, karena bahasa mencerminkan kemampuan berfikir seseorang,
mahasiswa sebagai salah satu penyumbang ide bagi pemerintah atau stakeholders jadi,
mahasiswa dituntut untuk menggunakan bahasa Indonesia yang benar, karena bahasa merupakan
salah satu bentuk identitas Negara, sehingga ketika mahasiswa berada di pertemuan atau wilayah
internasional, identitas yang dibawa salah satunya adalah bahasa meski bahasa internasional
seperti bahasa inggris merupakan bahasa ketika kita di kalangan internasional akan tetapi
mahasiswa sebagai bagian dari Negara Indonesia harus bisa menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar untuk memberikan persepsi yang bagus di kalangan asing. Kalau bahasa
“gado-gado”, saya rasa tidak masalah apabila digunakan, tergantung situasi dan pihak yang
dihadapi, seperti jika di dalam keadaan formal (dalam pertemuan internasional, dan forum resmi
lainnya) tidak diperkenankan menggunakan bahasa "gado-gado", tapi di situasi non formal
seperti dalam perkuliahan, dan perbincangan biasa itu boleh, asalkan itu tadi antara kedua pihak
saling mengerti, ungkapnya sembari tersenyum.

Anda mungkin juga menyukai