Anda di halaman 1dari 6

Tugas Resume Fisiologi Tumbuhan

PROSES ENZIMATIS PADA PEMBUAHAN

OLEH :

AN’NISA AUDITYA RUSMAN


F1D1 17 022

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
METABOLISME ENZIM PADA TUMBUHAN

Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh


makhluk hidup atau sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis karena selalu
menggunakan katalisator. Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas
sejumlah besar katalis biologik yang disebut enzim dan berlangsung melalui
Respirasi (katabolisme) dan Sintesis (anabolisme).
Anabolisme merupakan sintesa dalam pembentukan jaringan tubuh,
sedangkan katabolisme adalah proses penguraian jaringan tubuh. Bila anabolisme
melebihi katabolisme maka akan diperoleh pertumbuhan yang positif, bila kedua
proses tersebut seimbang maka pertumbuhan akan relatif tetap dan sebaliknya
apabila katabolisme melebihi anabolisme maka akan terjadi pertumbuhan yang
negatif (Kadarsi,S.,2004).

Katabolisme dan Anabolisme

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa:


 Reaksi Endergentik melalui proses anabolisme menghasilkan energi yang
akan diserap dan disimpan dan membentuknya menjadi senyawa dari
prekursor yang sederhana .
 Reaksi Eksergenik melalui proses katabolisme akan melepaskan energi
yang kemudian menguraikan molekul kompleks sehingga menjadi
molekul yang sederhana.
1. Kerja Enzim
Ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:
a. Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)
Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim
seperti kunci dan anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim
invertase, sebagai berikut:
a) Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat.
b) Hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi.
c) Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah.
d) Enzim + substrat --> Kompleks enzim substrat --> Hasil akhir + Enzim.
b. Teori kecocokan induksi (Induced fit theory)
Bukti dari kristalografi sinar x, diketahui bahwa sisi aktif enzim bukan
merupakan bentuk yang kaku, tapi bentuk yang fleksibel. Ketika substrat
memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan termodifikasi
menyesuaikan bentuk substrat, sehingga terbentuk kompleks enzim substrat.
Ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa
perubahan sehingga ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat
menjadi menjadi lebih kuat. Interaksi antara enzim dan substrat disebut
Induced fit.
2. Komponen Enzim
Enzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim
dibedakan atas:
a) Enzim sederhana komponen utama penyusun tubuhnya adalah protein.
b) Enzim konjugasi / halo enzim merupakan enzim yang tersusun atas
senyawa protein dan senyawa selain protein. Bagian dari enzim konjugasi
yang berupa protein disebut Apoenzim, sedangkan bagian yang bukan
protein disebut prostetik.
c) Struktur prostetik yang terbuat dari logam disebut kofaktor, sedangkan
yang terbuat dari bahan organik seperti protein disebut koenzim.
3. Jenis-Jenis Enzim
Enzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:
a) Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan
reduksi
b) Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia
c) Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau
mengurangi unsur
d) Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air
e) Ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih
f) Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa
4. Sifat Enzim
a) Sebagai Biokatalisator
b) Enzim menurunkan energi aktivasi.
c) Enzim merupakan protein.
d) Enzim bekerja spesifik
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim
a) Suhu
b) Logam berat
c) Logam
d) pH
e) Konsentrasi
f) Faktor dalam (Faktor Internal)
g) Keberadaan Aktivator dan Inhibitor
6. Peran Enzim Dalam Metabolisme
Enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah
dari yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim
dengan cara menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG
reaksi (selisih antara energi bebas produk dan reaktan), sehingga dengan
demikian kerja enzim tidak berlawanan dengan Hukum Hess 1 mengenai
kekekalan energi.  Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada
kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Reaksi-reaksi yang
berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi
laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah
pengaruh enzim di dalam tubuh.

PEMBUAHAN

Pembuahan Setelah buluh serbuk sari sampai pada bagian atas ovarium,
kemudian mendekati ovulum dan akhirnya masuk ke dalam gametofit betina. Cara
masuknya buluh serbuk sari ke dalam ovulum ada 3 tipe yaitu:

a. porogami : buluh serbuk sari masuk melalui mikropil.

b. khalasogami : buluh masuk melalui Misal : Casuarina

c. mesogami : buluh masuk melalui funikulus atau integumen. Misal : pada


Cucurbitaceae.

Pada ovulum (bakal biji), mungkin dijumpai alat membantu masuknya


buluh serbuk sari ke dalam ovulum. Alat tersebut antara lain adalah obturator
yaitu suatu jaringan yang sel merupakan proliferasi sel-sel plasenta, tumbuh
meluas menuju mikropil, atau dapat pula merupakan proliferasi dan funikulus,
misalnya pada Acanthaceae, Anacardiaceae, Labiatae dan Magnoliaceae.

Setelah buluh serbuk sari sampai di dalam kantong embrio, bu sperma.


Satu gamet jantan (sperma) mengadakan fusi dengan sel telur (singami) dan yang
lain mengadakan fusi dengan inti kutub (triple fusion). Karena adanya dua macam
fusi gamet- gamet tersebut, maka pembuahan path Angiospermae disebut
pembuahan ganda (double fertili kantong ernbrio tidak hanya satu tetapi banyak,
sehingga buluh yang masuk masing masing akan melepaskan sperma dan sperma
dari kantong embrio. Keadaan di mana di dalam kan gamet jantan (sperma),
disebut polispermi. Sedang keadaan di mana fusi yang terjadi bukan hanya sel
telur dan inti kutub, tetapi juga bagianbagian kantong ernbrio yang lain disebut
fusi multipel (mult Walaupun pembuahan ganth merupakan hal yang umum
terjadi path Angiospermae, tetapi pada Angiospermae dapat pula terjadi pembua
adanya singami tanpa fusi tripe!, atau sebaliknya terjadi fusi tripel tanpa singami,
misalnya pada Epiphera virginiana. Path j nathaliae dan R. serbica singami terjadi
secara teratur, tetapi dijumpai. Hasil peleburan (fusi) sel gamet jantan dengan inti
kutub adalah endosperm. Endosperm path umumnya berkembang lebih dahulu
dan pada zigot, karena fungsi endosperm memberi makan ernbrio yang sedang
berkembang. Gynospermae n (haploid).
Proses Enzimatis pada Pembuahan

Pada tanaman pembentukan buah harus melalui penyerbukan dan


pembuahan. Menurut Singer, penyerbukan hanya dapat terjadi apabila serbuk sari
yang viabel jatuh ke kepala putik yang reseptif. Viabilitas serbuk sari menyatakan
keadaan serbuk sari yang sudah masak dan siap untuk menyerbuk kepala putik.
dan mempunyai kemampuan dan fungsi menghantarkan sperma agar pembuahan
berhasil. Serbuk sari yang berkecambah membentuk tabung sari dan
menghantarkan sperma untuk membuahi sel telur sehingga pembuahan dapat
berhasil. Dengan terhambatnya pembentukan tabung sari maka berakibat
pembuahan tidak terjadi karena sperma tidak bisa sampai ke bakal buah. Dengan
demikian buah tidak bisa terbentuk.

Viabilitas serbuk sari dapat dilihat dari kemampuan berkecambahnya


serbuk sari di media secara in vitro. Beberapa penelitian in vitro pada
perkecambahan dan pertumbuhan tabung sari mengalami penurunan persentase
perkecambahannya akibat insektisida. Penyemprotan insektisida pada saat
tanaman berbunga akan menghambat perkecambahan dan atau pertumbuhan
tabung sari. Inisiasi bunga merupakan tahap yang sangat penting bagi tanaman.
Pada saat itu terjadi perubahan tunas vegetatif menjadi tunas generatif, dan
strukturnya jaringannya mengalami perubahan yang sangat besar. Perubahan ini
cerminan dari pemacuan kelompok gen-gen tertentu (yang berperan dalam
pembentukan bunga) dan penghambatan terhadap kelompok gen-gen lainnya
(yang berperan dalam perkembangan organ vegetatif). Senyawa kimia tertentu
(substrat) dapat dikonversi menjadi morfogen vegetatif atau senyawa yang
berperan dalam perkembangan organ vegetatif (Mv) atau morfogen
pembungaan/senyawa yang berperan dalam perkembangan bunga (Mf),
tergantung enzim atau kelompok enzim yang terpacu aktivitasnya.

Jika enzim pembungaan (Ef) yang terpacu aktivitasnya, maka morfogen


pembungaan yang akan terakumulasi sehingga menghambat aktivitas enzim
vegetatif, atau kebalikannya jika enzim vegetatif (Ev) yang terpacu aktivitasnya,
maka morfogen vegetatif yang akan terakumulasi sehingga menghambat aktivitas
enzim pembungaan. Penyemprotan insektisida terus menerus pada saat tumbuhan
mulai berbunga, ternyata berpengaruh terhadap pembentukan bunga. Hal ini bisa
terlihat pada menurunnya jumlah buah yang berarti jumlah bunga yang terbentuk
juga menurun. Penghambatan ini diduga insektisida menurunkan aktivitas enzim
pembungaan sehingga morfogen vegetatif atau senyawa yang berperan dalam
perkembangan organ vegetatif meningkat akibatnya menghambat pembentukan
bunga. Dengan demikian kalau terjadi pembuahan maka buah yang terbentuk juga
menurun jumlahnya.

Anda mungkin juga menyukai