Anda di halaman 1dari 14

Tugas :

ENDOKRIN

“PENGATURAN HORMON SECARA FISIOLOGIS”


HORMON ADRENALIN

OLEH KELOMPOK IV :

NAMA KELOMPOK : SARAH AZHARI (F1D1 15 073)


SITI SUHARTINI I. (F1D1 15 078)
HASNIAR (F1D1 15 080)
UMROATUS SHOLIHAH (F1D1 15 084)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………ii

Daftar Isi……………………………………………………………………….iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang…………………………………………………………

1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………

1.3.Tujuan…………………………………………………………………..

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Hormon Adrenalin...............................................................................

2.2. Pengaturan Pengeluaran Hormon Adrenalin........................................

2.3. Fungsi dan peran Hormon Adrenalin..................................

BAB III. PENUTUP

3.1 Simpulan………………………………………………………………..

3.2. Saran……………………………………………………………………

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,

taufik serta hidayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

pada mata kuliah Endokrinologi yang diampu oleh Waode Harlis, S.Si., M.Si.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Endokrinologi. Makalah

ini berisi tentang hal-hal yang terkait dengan Pengaturan Pengeluaran Hormon secara

Fisiologis. Makalah ini di buat dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui

bagaimana Pengaturan Pengeluaran Hormon secara Fisiologis.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna,

khususnya bagi kami sendiri sebagai penulis. Kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat dibutuhkan untuk makalah ini. Kami mohon maaf atas

kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini.

Kendari, 1 Mei 2018

Penulis
iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Koordinasi merupakan  fungsi pengaturan dan pengintegrasian. Mengatur (to

regulate) berarti mengatur atau mengkoordinasi sejumlah tertentu, kadar tertentu,

kecepatan tertentu atau variabel tertentu mencapai kondisi tertentu yang diinginkan.

Sebagai contoh, dalam proses respirasi, oksigen harus tersedia pada laju tertentu agar

dapat dimanfaatkan organisme. Integrasi berarti mengumpulkan beberapa bagian

menjadi satu. Dalam fisiologi, integrasi diartikan sebagai pengendalian semua

komponen fungsional sehingga menjadi satu sistem kendali, dan tak ada proses

tunggal yang dapat berlangsung tanpa tergantung dari proses lain. Fungsi-fungsi

fisiologi pada hewan dikendalikan oleh sistem hormon dan siatem saraf.

Sistem hormon (endokrin) dan saraf  dahulu dianggap sebagai pengatur fisiologi yang

terpisah.

Sistem endokrin Vertebrata melibatkan kelenjar endokrin yang mensintesis dan

melepaskan duta kimia khas ke dalam darah (“the blood spesific chemical

messenger”) yang disebut hormon. Hormon diangkut melalui darah ke jaringan

sasaran khas tempat hormon menyebabkan perubahan aktivitas sel penyusun jaringan

tersebut. Karena suatu hormon hanya mempengaruhi sasaran tertentu, maka sasaran

harus dapat menerima sinyal tersebut, berarti sasaran harus mempunyai reseptor khas
agar dapat merespon sinyal. Organ lain yang bukan sasaran dan dipapar oleh hormon

yang sama dengan kadar yang sama harus tidak mampu merespon, dalam arti harus

tidak mempunyai reseptor yang mampu merespon keberadaan hormon. Salah satu

hormon yaitu hormon adrenalin. Hormon adrenalin merupakan hormon yang

diproduksi oleh kelenjar adrenal dan beberapa neuron pada sistem saraf pusat. Saat-

saat krisis, marah, stres, tertekan, atau takut bisa memicu dilepaskannya hormon yang

bernama lain epinefrin ini. Oleh karena itu dengan ditulisnya makalah hasil diskusi

kami mengenai pengaturan serta proses pengeluaran dan melalui fungsi hormon ini

diharapkan pembaca dapat mengetahui perbedaan antara kelenjar mengetahui regulasi

hormonal pada manusia serta mengetahui macam kelenjar endokrin dan hormone

yang dihasilkan.

1.2  Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan masalah ini antara lain :

1. Apa itu hormon Adrenalin?

2. Bagaimana pengaturan pengeluaran hormone adrenalin ?

1.3  Tujuan

Penulisan makalah ini ditujukan agar pembaca dapat :

1. Untuk mengetahui proses regulasi hormone adrenalin pada manusia


2.  Untuk mengetahui pengaturan pengeluaran kelenjar endokrin dan hormon
yang dihasilkan pada
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Hormon Adrenalin

Kelenjar adrenal berupa struktur kecil yang terletak di atas ginjal, sehingga

disebut juga kelenjar anak ginjal (suprarenalis). Kelenjar adrenal terdiri dari bagian

luar dan bagian dalam. Bagian luar (korteks) menghasilkan hormon kortison yang

terdiri dari mineralokortikoid dan glukokortikoid. Mineralokortikoid berfungsi untuk

membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan

hormon kelamin. Glukokortikoid berfungsi membantu metabolisme karbohidrat.

Kekurangan hormon kortison menyebabkan penyakit adison yang ditandai dengan

kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, dan muntah-muntah.

Kelenjar adrenal terletak di atas atau pada sebagian vertebrata di samping

masing-masing ginjal. Kelenjar adrenal memiliki struktur-struktur yang relatif kecil,

yang terdiri atas dua bagian yang berbeda. Kedua bagian itu berkembanng dari

lapisan-lapisan germinal yang berbeda. Keseluruhan kelenjar ini dikelilimgi oleh

sebuah kapsul pelindung. Korteks adrenal lapisan di sebelah luar berasal dari

mesoderm yang terdiri atas tiga lapisan yang berbeda. Tepat dibawah kapsul terdapat

zona glomerulosa, yang merupakan lokasi utama sekresi mineralokortiroid semacam

aldosteron, steroid utama pengontrol natrium pada mausia. Kerja primer aldestron

adalah mendorong pengambilan natrium dari filtrat dalam tubula renal distal untuk
dikembalikan ke darah. Produksi aldestron meningkat ketika kadar kalium darah

meningkat dan lebih signifikan lagi ketika terjadi penurunna tekanan darah di

arteriola yang mengarah ke glomerulus ginjal, misalnya jika terjadi penyumbatan.

Bagian dalam (medula) menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin). Hormon

adrenalin memengaruhi peningkatan denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan

meningkatkan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah). Adrenalin bersama

insulin berpengaruh terhadap perubahan glikogen (gula dalam otot) menjadi glukosa

(gula dalam darah). Meski pun merupakan salah satu hormon penting, anehnya kadar

adrenalin di dalam aliran darah sangat kecil dari pada kerja yang dilakukannya.

1.        Struktur Kimia

Hormon adrenalin sering Juga disebut sebagai hormon epinefrin, hormonini

memiliki rumus struktur sebagai berikut : 

Gambar 1. Rumus Struktur Kimia Hormon Adrenalin

Dari gambar struktur di atas terlihat ada unsur NH disana, hal ini juga menandakan

bahwa hormon adrenalin atau epinerin termasuk dalam kelas amina.

Hormon adrenalin juga memiliki nama kimia, yang sesuai dengan aturan tata nama

senyawa IUPAC yaitu :


(R)-4-(1-hydroxy-2-methylamino)ethyl)benzene-1,2-diol

2.2. Pengaturan Pengeluaran Hormon Adrenalin secara Fisiologis

Ketika melewati jalan yang gelap dan sepi, gedung kantor yang tiba-tiba

kebakaran, atau sedang mengalami situasi menegangkan lainnya, jantung kita pasti

mulai berdebar kencang, tangan mulai berkeringat, dan kita mulai mencari cara untuk

melarikan diri. Hormon adrenalin memegang peranan penting dalam respons tubuh

yang terkait hal-hal tersebut. Ketika memasuki aliran darah, hormon adrenalin akan

merangsang jantung untuk berdetak lebih cepat dan bekerja lebih keras, membuat

kewaspadaan meningkat, meningkatkan aliran darah ke otot, meningkatkan

metabolisme gula, dan membuat perubahan lain guna mempersiapkan tubuh

menghadapi keadaan darurat. Selain itu, hormon adrenalin juga berfungsi

mengirimkan sinyal antar sel-sel saraf dan mampu meningkatkan memori jangka

panjang pada manusia.

Kebutuhan fisik orang biasa tentunya tak akan sama dengan orang yang

sedangdalam bahaya. Bayangkan kebutuhan orang yang menghadapi sebuah keadaan

berbahaya:ia harus cepat, ototnya harus bekerja lebih cepat, tekanan darahnya harus

meningkat,dan jantungnya harus berpacu lebih cepat. Maka, ia akan mampu berlari

lebih cepat, melarikan diri lebih cepat, atau berkelahi lebih kuat melawan bahaya.

Saat ada bahaya, tombol peringatan di dalam tubuh ditekan, dan otak

mengirimkan perintah secepat kilat ke kelenjar adrenal. Sel-sel di bagian dalam

kelenjar adrenal lalu beralih ke keadaan siaga dan melepaskan hormon adrenalin


untuk menghadapi keadaan darurat. Molekul-molekul adrenalin bercampur dengan

darah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Molekul -molekul adrenalin memiliki fungsi khusus dalam pembuluh vena dan arteri

yang memastikan bahwa organ-organ penting menerima lebih banyak aliran darah di saat

bahaya, dan karena itu, molekul-molekul ini melebarkan pembuluh darah menuju

jantung, otak, dan otot. Sel-sel yang mengelilingi pembuluh mematuhi adrenalin dan

mengalir k a n lebih banyak darah yang di butuhkan jantung. Dengan cara ini, darah

tambahan yang di butuhkan oleh otak, otot, dan jantung dapat di pasok .

Gambar 2. Pengarturan Hormon Adrenalin

Korteks adrenal berperan penting mengurangi ketegangan (stres) pada tubuh. Saat tubuh

mengalami ketegangan yang parah, hipotalamus mengirimkan perintah ke kelenjar  pitu

itari agar melepaskan ACTH (hormon adrenokortiko tropis). Disisi lain, ACTH

merangsang korteks adrenal, mendorong pembuatan kor tikos teroid. Kor tikos teroid


ini memastikan produksi glukosa dari molekul -molekul seperti protein, yang tak

mengandung karbohidrat. Akibatnya, tubuh menerima tenaga tambahan dan tekanan pun

berkurang. Sambil melebarkan pembuluh darah ke jantung, otak, dan otot, adrenalin

menyempitkan pembuluh yang mengalir ke hati dan kulit untuk memastikan

adanya bantuan tambahan yang di butuhkan tubuh. Ada satu alasan lagi bagi

penurunan jumlah darah yang di pompakan ke kulit: dalam hal kemungkinan luka,

jumlah darah yang hilang dapat di kurangi. Karena itu, penyebab pucatnya kulit jika

kegemparan yang berlebihan adalah karena jumlah darah yang di pompa ke kulit lebih

sedikit Kesalahan tak pernah terjadi yang melebarkan pembuluh ke jantung (atau otak)

yang menyempitkan pembuluh ke hati (atau kulit) : molekul adrenalin mengetahui apa

yang harus dilakukan. Hormon kecil renik ini mengatur garis tengah ratusan pembuluh

darah di dalam tubuh k ita ke mana darah harus diarahkan.

2.3. Fungsi dan peran Hormon Adrenalin

Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal) atau kelenjar suprarenal terletak

di atas (kutub) setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri dari bagian luar berwarna

kekuningan yang disebut korteks dan bagian dalam yang disebut medula.

Setiap bagian tersebut menghasilkan hormon yang berbeda:

1. Bagian Medula

 Hormon adrenalin (epinefrin)  mempercepat kerja jantung,

menaikkan tekanan darah, mempercepat pengubahan glikogen


menjadi glukosa pada hati, menaikkan gula darah, dan mengubah

glikogen menjadi asam laktat pada otot.

 Hormon noradrenalin (norepinefrin)  menurunkan tekanan

darah dan denyut jantung. Biasanya adrenalin dan noradrenalin

bekerja antagonis.

 2. Bagian Korteks

 Hormon Glukokortikoid (kortisol, kortikosteron)  menurunkan

metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan metabolisme

protein dan lemak, serta mengurangi kekebalan.

 Hormon Mineral kortikoid (aldosteron)  Regulasi Na+ dan K+,

meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Cl- dalam

tubuh, dan regulasi air.

Adrenalin berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa. Hormon

adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin. Kedua hormon tersebut

bekerja secara berlawanan, namun tujuannya sama yaitu mengatur kadar gula

dalam darah agar tetap normal. Apabila kita terkejut, maka hormon adrenalin

akan dilepaskan yang mengakibatkan denyut jantung meningkat. Hormon

adrenalin diedarkan ke seluruh tubuh untuk mengubah glikogen menjadi


glukosa yang digunakan dalam proses pembakaran untuk menghasilkan energi.

Hormon adrenalin juga mengakibatkan saluran bronkiolus melebar, pupil mata

melebar, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.Kurang

berfungsinya kelenjar adrenal akan mengakibatkan penyakit Addison, yang

mempunyai gejala kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah, terasa

sakit di dalam tubuh, dan meningkatnya pigmen melanin pada kulit.

Hiperfungsi kelenjar adrenal mengakibatkan tumor kelenjar adrenal yang

menyebabkan penyakit sindrom cushing dengan gejala yang terlihat badan

gemuk, anggota gerak kurus, wajah seperti “bulan purnama”, adanya “punuk

lembu” di punggung, dan perutnya menggantung. Kulit wajah juga memerah,

hipertensi dan mudah stres.

.        Fungsi Fisiologis

Seperti telah kita ketahui bahwa hormon adrenalin memiliki manfaat dan sangat

diperlukan bagi tubuh manusia. Beberapa fungsi dari hormon adrenalin adalah :

 Menaikkan konsentrasi gula darah (kadar glukosa darah) dengan menaikkan

kecepatan glikogenolisis di dalam liver

 Meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan

meningkatkan denyut jantung,aktivitas metabolisme)

 Menyempitkan pembuluh darah tertentu.


BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Simpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Hormon adrenalin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal

dan beberapa neuron pada sistem saraf pusat. Saat-saat krisis, marah, stres,

tertekan, atau takut bisa memicu dilepaskannya hormon yang bernama lain

epinefrin ini.

2. Hormon adrenalin memegang peranan penting dalam respons tubuh yang terkait

hal-hal tersebut. Ketika memasuki aliran darah, hormon adrenalin akan

merangsang jantung untuk berdetak lebih cepat dan bekerja lebih keras,

membuat kewaspadaan meningkat, meningkatkan aliran darah ke otot,

meningkatkan metabolisme gula, dan membuat perubahan lain guna

mempersiapkan tubuh menghadapi keadaan darurat. Selain itu, hormon

adrenalin juga berfungsi mengirimkan sinyal antar sel-sel saraf dan mampu

meningkatkan memori jangka panjang pada manusia.

3.2. Saran

Saran pada penulisan makalah ini yaitu sebagai penulis, kami menyadari

masih banyaknya kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Maka dari itu, saya
mengharapkan masukkan dan kritikan yang bersifat membangun dari para pembaca

makalah ini, agar pada pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai