PENDAHULUAN
membutuhkan dana yang cukup besar. Di Indonesia salah satu sumber terbesar
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi
pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
oleh rakyat kepada negara yang masuk dalam kas negara yang melaksanakan pada
bahwa masyarakat dituntut untuk membayar pajak secara sukarela dan penuh
sumber penerimaan yang dapat diperoleh secara terus – menerus dan dapat
masyarakat.
1
2
sistem, yaitu sebagai berikut : official assessment system, self Assesment System,
assessment system yaitu suatu sistem dimana wajib pajak diberi kepercayaan
besarnya pajak yang sudah dipotong oleh pihak lain, membyar pajak yang harus
dibayar dan melapor ke kantor pajak sesuai dengan ketentuan yang telah
digunakan untuk mengatur Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi atau
realisasinya pemungutan pajak masih sulit dilakukan, hal ini disebabkan oleh
sehingga wajib pajak semakin patuh terhadap kewajiban perpajakannya antara lain
terkait hak dan kewajiban mereka, dan menyederhanakan sistem perpajakan yang
(Rustiyaningsih, 2011).
3
maka penyampaian SPT dapat dilakukan kapan saja. Penyampaian SPT secara
online ini atau E-filing merupakan salah satu cara efektif untuk mempermudah
wajib pajak untuk melakukan pelaporan wajib pajaknya, karna wajib pajak tidak
harus menunggu lama untuk merekam data SPT di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP).
tahunan secara elektronik melalui e-filing pada situs Direktorat Jendral Pajak
tata cara penyampaian surat pemberitahuan tahunan bagi wajib pajak orang
pribadi menggunakan formulir 1770S atau 1770SS secara e-filing melalui website
bulan Mei tahun 2004 secara resmi diluncurkan produk E-filing. Tepatnya pada
secara elektronik melalui sistem online yang real time kepada Direktorat Jenderal
Pajak melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak atau melalui
Penyedia Jasa Aplikasi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak.
dan kemudahan bagi Wajib Pajak dalam mempersiapkan dan menyampaikan SPT
karena dapat dikirimkan kapan saja dan dimana saja sehingga dapat
meminimalkan biaya dan waktu yang digunakan Wajib Pajak untuk penghitungan,
penerimaan pajak telah mencapai target yang telah ditetapkan. Semakin tinggi
tingkat kepatuhan wajib pajak, maka penerimaan atas pajak juga akan semakin
tinggi, namun ketika tingkat kepatuhan wajib pajak semakin rendah maka
menurun dikarenakan dalam lima tahun terakhir pendapatan dari sektor pajak
wajib pajak diidentifikasikan dari “tepat waktu dalam penyampaian SPT untuk
semua jenis pajak dalam 2 tahun terakhir, tidak mempunyai tunggakan pajak
untuk semua jenis pajak kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau
pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan perundang-
pemungutan pajak dan pemotongan pajak tertentu. Wajib pajak bisa wajib pajak
pribadi ataupun wajib pajak badan . wajib pajak pribadi adalah setiap orang
pribadi yang memiliki penghasilan diatas pendapatan tidak kena pajak. (Rahman
2010:85).
yang diberikan oleh E-fililing akan menyebabkan Wajib pajak senang dalam
kelemahan dari penerapan E-filing wajib pajak orang pribadi belum sadar dengan
berpengaruh terhadap kepatuan waib pajak alam penyampaian SPT Tahunan pada
KPP Pratama Kota Tasikmalaya. Hal ini disebabkan karna masih ada wajib pajak
Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Malang Selatan).
Tahunan wajib pajak orang pribadi. Lalu banyak pula wajib pajak yang merasakan
lebih praktis, mudah, cepat dan efisien dengan menggunakan e-filing. Gusma Dwi
Avianto (2016)
penerapan sistem E-filing yaitu di kantor pelayanan pajak Rumbia masih sedikit
masyarakat belum tertarik menggunakan sistem E-filing untuk membayar pajak. Diliat
Tabel 1.1
Laporan wajib pajak Orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Rumbia
Tahun Wajib pajak orang WP yang menggunakan
pribadi Efiling
2019 100.860 21.975
Sumber: data kantor pelayanan pajak Rumbia
Konsultasi Pajak Rumbia alasan penelti memilih objek kantor pajak karena pada
umumnya masih ada wajib pajak yang belum efektif menerapkan pelayanan E-
Rumbia.
Atas dasar beberapa fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
b. Bagi pemerintah
harus dipecahkan agar pembahasan tidak terlalu luas dan tetap mengarah
sesuai judul. Penelitian ini berfokus pada salah satu sistem pembayaran pajak
yaitu peranan E-filing yang lebih di fokuskan pada penerpan E-filing dalam
KAJIAN PUSTAKA
pada prinsipnya mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Untuk mengetahui
Tata Cara Perpajakan pasal 1 ayat 1 mendefinisikan pajak adalah kontribusi wajib
pajak kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa
masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan dan terutang oleh pihak yang
menyelenggarakan pemerintahan.
9
10
Pajak adalah kontribusi wajib, berupa uang atau barang kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang dapat dipaksakan sesuai
adalah iuran yang di pungut dari masyarakat yang bersifat memaksa dan untuk
kepentingan Negara
(SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan
Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Menurut Siti Resmi (2019:7) terdapat berbagai jenis pajak yang taat
1. Menurut Golongan
a. Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh
wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain
b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga.Pajak tidak langsung terjadi
2. Menurut Sifat
subjeknya.
a. Pajak Negara (Pajak Pusat) adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
b. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah, pemerintah
1. Subjek Pajak
Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
2. Wajib pajak
Wajib Pajak adalah orang atau badan yang menurut undang-undang memiliki
Direktorat Jendral Pajak (Dirjen Pajak) guna menghitung besarnya pajak dan
3. Objek Pajak
Objek Pajak adalah benda atau barang yang menjadi sasaran pajak contohnya
4. Tarif Pajak
Pengenaan besarnya pajak yang harus dibayarkan subjek pajak atas objek pajak
tarif pajak disesuaikan dengan sistem pajak Indonesia yang menggunakan sistem
tarif pajak progresif yang disusun sesuai kebijakan pemerintah sesuai keadaan
Adapun jenis-jenis tarif pajak dapat dibedakan menjadi tarif tetap, tarif
(menurun).
a. Tarif Tetap
Tarif pemungutan pajak dengan besar yang sama untuk semua jumlah. Dengan
demikian, besarnya pajak yang terutang tidak tergantung pada jumlah yang
dikenakan pajak.
pajak.Di mana makin besar pendapatan yang diterima oleh seorang wajib pajak,
maka makin besar pula pajak yang seharusnya dibayarkan. Misalnya tarif pajak
Di Indonesia, tarif proporsional diterapkan pada PPN (tarif 10%), PPh Pasal 26
(tarif 20%), PPh 23 (tarif 15% dan 2% untuk jasa lain), PPh WP badan dalam
negeri, dan BUT (tarif Pasal 17 ayat (1) b atau 28% untuk tahun 2009 serta 25%
Tarif pajak progresif adalah tarif pemungutan pajak dengan persentase yang
pajak.
Tarif pajak degresif adalah tarif pemungutan pajak dengan persentase yang
pajak.
sehingga dengan asas ini memberi hak kepada dirinya sendiri untuk memungut
15
Undang-Undang.
Menurut Siti Kurnia Rahayu (2017:45) terdapat tiga asas dalam pemungutan
1. Asas Domisili
Asas ini bergantung pada tempat tinggal wajib pajak. Wajib pajak tinggal
disuatu negara maka negara itulah yang berhak mengenakan pajak atas segala hal
yang berhubungan dengan objek yang dimiliki wajib pajak yang menurut undang-
2. Asas Sumber
Tergantung di negara mana objek pajak tersebut diperoleh, jika disuatu negara
terdapat suatu sumber penghasilan, negara tersebut berhak memungut pajak tanpa
3. Asas Kebangsaan
kebangsaan dari suatu negara. Asas kebangsaan atau asas nasional adalah asas
atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini
maupun warganya.
Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga
patuh yang menjadi kata dasar dari kepatuhan, bermakna taat, selalu penurut.
Menurut Zain (2004), kepatuhan wajib pajak memiliki pengertian yaitu ” Suatu
dalam situasi dimana wajib pajak paham dan berusaha memahami semua
Wajib Pajak adalah subyek pajak yang terdiri dari orang pribadi atau
2008 pasal 4 tentang pajak penghasilan berbunyi yang menjadi objek pajak adalah
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal darri Indonesia maupun luar Indonesia,
18
yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. Obyek pajak menurut
Wajib Pajak yang digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
Wajib Pajak tersebut. Penghasilan Kena Pajak adalah penghasilan yang melebihi
penghasilan tidak kena pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri. Kewajiban pajak
merupakan kewajiban public yang bersifat pribadi, yang tidak dapat dialihkan ke
orang lain.
2010:32),
Jadi, Kepatuhan Wajib Pajak adalah ketika Wajib Pajak memenuhi semua
1. Pengertian E-filing
digunakan untuk menyampaikan SPT secara online yang realtime kepada kantor
pajak.
Jadi, penerapan sistem efiling adalah suatu proses atau cara memanfaatkan
sistem yang digunakan untuk menyampaikan SPT secara online yang realtime
yang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Selain itu, e-filing juga bertujuan
karena Wajib Pajak tidak perlu datang ke Kantor Pelayanan Pajak untuk
pengiriman data SPT, dengan kemudahan dan lebih sederhananya proses dalam
Pajak e-filing juga dirasakan manfaatnya oleh Kantor Pajak yaitu lebih cepatnya
20
2. Sistem E-Filling
1. Penyampaian SPT lebih cepat karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja yaitu 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu karena memanfaatkan jaringan
internet.
2. Biaya pelaporan SPT lebih murah karena untuk mengakses situs DJP tidak
dipungut biaya.
5. Data yang disampaikan Wajib Pajak seialu lengkap karena terdapat validasi
pengisian SPT.
dengan produktifitas dan efektifitas sistem tersebut dari kegunaan dalam tugas
21
secara menyeluruh. kebermanfaatan dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu (1)
2. Menambah produktifitas
3. Mempertinggi efektifitas
a. Mengisi e-SPT pada aplikasi e-filing di situs DJP. E-SPT adalah Surat
d. Notifikasi status e-SPT akan diberikan kepada Wajib Pajak melalui email. Bukti
Penerimaan e-SPT terdiri dari NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), tanggal
22
SPT ini digunakan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang sumber penghasilannya
diperoleh dari satu atau lebih pemberi kerja dan memiliki penghasilan lainnya
SPT ini digunakan bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya dari satu
melebihi Rp.60.000.000 (enam puluh juta rupiah) setahun serta tidak terdapat
penghasilan lainnya kecuali penghasilan dari bunga bank dan bunga koperasi.
(www.pajak.go.id).
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
Skema 2.1
krangka pikir
Rumusan masalah
Metode Penelitian:
Deskriptif kualitatif
METODE PENELITIAN
Jenis data dalam penelitian ini ialah Data kualitatif. Pengertian data
kualitatif menurut (Sugiyono, 2013) adalah data yang berbentuk kata, skema,
dan gambar. Data Kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala
numeric yang berbentuk informasi dan penjelasan dari pihak yang bersangkutan
1. Data primer
yaitu data yang bersumber dari hasil pengamatan dan wawancara dengan
pengolahan data dan informasi serta beberapa wajib pajak orang pribadi.
2. Data sekunder
yaitu data yang diperoleh berupa laporan-laporan dan informasi lain dalam
penelitian ini.
sebagai percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak
tahapan wawancara dari Kvale dan Brinkman (Kvale & Brinkmann, 2009),
pelaporan studi.
atau oleh orang lain tentang subjek Dalam penelitian ini dokumentasi dilakukan
foto, video tape, dokumentasi pribadi, catatan, atau memo dan dokumentasi
lainnya. Menurut Bogdan dan Taylor (Bogdan dan Taylor, J. Moleong, n.d.),
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.
1. Pengumpulan Data
28
penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang
memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh
salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian
kualitatif.
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan tahap dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data
dan kompleksnya data, diperlukan analisis data melalui tahap reduksi. Tahap
reduksi ini dilakukan untuk pemilihan relevan atau tidaknya data dengan tujuan
akhir.
Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir dalam teknik
analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengacu
pada tujuan analisis hendak dicapai. Tahap ini bertujuan untuk mencari makna
terkandung dalam konsep dasar analisis tersebut lebih tepat dan obyektif.
variasi pada nilai. Nilai tersebut dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek
atau orang yang sama, pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang
Peranan E-filing
(2004:56),
30
DAFTAR PUSTAKA
Avianto, Gusma dwi, Sri Mangesti dan Bayu Kuniska. 2016. Analisa peranan E-
filing dalam rangka meningkatkan kepatuhan pelaporan surat
pemberitahunan tahunan wajib pajak orang pribadi (Studi pada kantor
pelayanan pajak pratama malang selatan)