Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dhejie Annisya Melrizka

NIM : 11000118120062

Hukum Lingkungan Kelas A


Tugas!

TATA LAKSANA AMDAL MENURUT PERATURAN PEMERINTAH


NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

PENGERTIAN AMDAL
AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk
pengambilan keputusan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan dalam Pasal 1 ayat (2), AMDAL adalah kajian mengenai dampak
penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
Usaha dan/atau Kegiatan.
Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL antara lain adalah aspek fisik-
kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai
pelengkap studi kelayakan suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan. Karena itu,
tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu Usaha dan/atau
Kegiatan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak
lingkungan hidup. Melalui studi AMDAL diharapkan Usaha dan/atau Kegiatan
pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara
efisien dengan meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan hal positif.
Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran
yang diharapkan, pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan. Dalam
PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Pasal 3 Ayat (1) terdapat
ketentuan bahwa setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL.
Penyusunan AMDAL diatur dalam Pasal 3 - 13 PP No. 27 Tahun 2012.
Menurut PP No. 27 Tahun 2012 AMDAL disusun oleh Pemrakarsa pada tahap
perencanaan suatu Usaha dan/atau Kegiatan. Lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan wajib sesuai dengan rencana tata ruang. Jika tidak sesuai dengan rencana
tata ruang maka dokumen AMDAL tidak dapat dinilai dan wajib dikembalikan
kepada Pemrakarsa. Penyusunan AMDAL dituangkan dokumen AMDAL, yaitu:
a. Dokumen kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-ANDAL);
b. Dokumen analisis dampak lingkungan (Andal);
c. Dokumen rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) dan Dokumen
rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL).
Dalam penyusunan AMDAL, Kerangka Acuan menjadi dasar dibentuknya
Andal dan RKL – RPL. Dalam penyusunan dokumen AMDAL, Pemrakarsa wajib
menggunakan pendekatan studi:
a. Pendekatan Studi Tunggal, apabila Pemrakarsa merencanakan untuk
melakukan satu jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang kewenangan
pembinaan dan/atau pengawasannya berada di bawah satu kementerian,
lembaga pemerintah nonkementerian, satuan kerja pemerintah provinsi,
atau satuan kerja pemerintah kabupaten/kota.
b. Pendekatan Studi Terpadu, apabila Pemrakarsa merencanakan untuk
melakukan lebih dari satu jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang
perencanaan dan pengelolaannya saling terkait dan pengawasannya berada
di bawah lebih dari satu kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian, satuan kerja pemerintah provinsi, atau satuan kerja
pemerintah kabupaten/kota.
c. Pendekatan Studi Kawasan, apabila Pemrakarsa merencanakan untuk
melakukan lebih dari satu Usaha dan/atau Kegiatan yang perencanaan dan
pengelolaannya saling terkait, terletak dalam satu kesatuan zona rencana
pengembangan kawasan, yang pengelolaannya dilakukan oleh pengelola
kawasan.
Sebelum penyusunan dokumen AMDAL, Pemrakarsa harus mengikut
sertakan peran masyarakat yang terkena dampak, pemerhati lingkungan, dan yang
terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL dengan melalui
konsultasi publik maupun pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan.
Penyusunan dokumen AMDAL wajib dilakukan oleh penyusun AMDAL yang
memiliki sertifikat kompetensi penyusun AMDAL. Pegawai negeri sipil yang
bekerja pada instansi lingkungan hidup Pusat, provinsi, atau kabupaten/kota
dilarang menjadi penyusun AMDAL. Namun apabila dalam hal instansi
lingkungan hidup Pusat, provinsi, atau kabupaten/kota bertindak sebagai
Pemrakarsa maka pegawai negeri sipil dapat menjadi penyusun AMDAL.
Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan
hidup dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal apabila lokasi rencana Usaha
dan/atau Kegiatannya berada di kawasan yang telah memiliki AMDAL kawasan,
lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada pada kabupaten/kota yang
telah memiliki rencana detail tata ruang kabupaten/kota dan/atau rencana tata
ruang kawasan strategis kabupaten/kota, ataupun Usaha dan/atau Kegiatannya
dilakukan dalam rangka tanggap darurat bencana.

PROSEDUR PENILAIAN AMDAL


1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan
wajib AMDAL, yaitu menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib
menyusun AMDAL atau tidak.
2. Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
Berdasarkan Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000,
Pemrakarsa wajib mengumumkan rencana kegiatannya selama waktu yang
ditentukan dalam peraturan tersebut, menanggapi masukan yang diberikan,
dan kemudian melakukan konsultasi kepada masyarakat terlebih dulu
sebelum menyusun KA-ANDAL.
3. Proses pelingkupan (scoping)
Tahapan ini adalah untuk menentukan lingkup permasalahan dan
mengidentifikasi dampak penting yang terkait dengan rencana kegiatan.
Hasil dari proses ini adalah KA-Andal (Analisis Dampak Lingkungan).
4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah selesai disusun, Pemrakarsa mengajukan dokumen KA-
ANDAL kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan
peraturan, lama waktu maksimal untuk penilaian KA-ANDAL adalah 75
hari di luar waktu yang dibutuhkan oleh penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya. Apabila dalam 75
hari komisi penilai tidak menerbitkan hasil penilaian, maka komisi penilai
dianggap telah menerima kerangka acuan.
5. Peyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Proses penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan
mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi
AMDAL). Proses penilaian ANDAL, RKL, dan RPL. Setelah selesai
disusun, Pemrakarsa mengajukan dokumen ANDAL, RKL dan RPL
kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan,
lama waktu maksimal untuk penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75
hari di luar waktu yang dibutuhkan oleh penyusun untuk memperbaiki atau
menyempurnakan kembali dokumennya.
6. Persetujuan Kelayakan Lingkungan
Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana Usaha
dan/atau Kegiatan pusat diterbitkan oleh:
 Menteri, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai pusat.
 Gubernur, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai provinsi.
 Bupati/wali kota, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai
kabupaten/kota.
Penerbitan keputusan wajib mencantumkan:
 Dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan.
 Pertimbangan terhadap saran, pendapat, dan tanggapan yang diajukan
oleh masyarakat.

SYARAT MENGAJUKAN AMDAL


Kerangka Acuan Andal (KA-Andal)
 Dokumen KA-Andal sesuai PP LH No. 16 Tahun 2012
 Surat pengantar permohonan pembahasan dokumen KA-Andal
 Fotokopi Sertifikat Tanah
 Fotokopi SIPPT (Surat Izin Peruntukkan Tanah), Izin Pemanfaatan Ruang
(IPR)
 Fotokopi Blok Plan/Ketetapan Rencana Kota yang sudah ditandatangani
pejabat berwenang
 Fotokopi rencana letak bangunan yang sudah ditandatangani pejabat
berwenang
 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan/KTP (apabila perorangan)
 Peta titik lokasi
 Gambar perspektif rencana bangunan
 Fotokopi MOU (apabila ada kerja sama)
 Quisioner
 Informasi dewatering (jika ada rencana basement)
 Foto kondisi eksisting lapangan 1 minggu terakhir
 Hasil konsultasi publik, terdiri dari:
 Berita acara yang ditandatangani lurah
 Daftar absen
 Foto Pelaksanaan
 Fotokopi bukti pengumuman di media massa
 Foto pengumuman pada papan pengumuman di lokasi kegiatan
ANDAL, RKL, dan RPL
 Dokumen KA-Andal sesuai PP LH No 16 Tahun 2012
 Surat pengantar permohonan pembahasan dokumen KA-Andal
 Surat pernyataan pengelolaan lingkungan ditandatangani oleh direksi
(bermaterai 6.000)
 Fotokopi surat pengesahan KA-Andal (Dokumen KA-Andal dibawa saat
pembahasan)
 Fotokopi Sertifikat Tanah
 Fotokopi SIPPT (Surat Izin Peruntukkan Tanah), Izin Pemanfaatan Ruang
(IPR)
 Fotokopi Blok Plan/Ketetapan Rencana Kota yang sudah ditandatangani
pejabat berwenang
 Fotokopi rencana letak bangunan yang sudah ditandatangani pejabat
berwenang
 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan/KTP (apabila perorangan)
 Peta titik lokasi
 Gambar perspektif rencana bangunan
 Fotokopi MOU (apabila ada kerja sama)
 Quisioner
 Informasi dewatering (jika ada rencana basement)
 Foto kondisi eksisting lapangan 1 minggu terakhir (Foto diberi tanggal)
 Hasil analisis laboratorium (Lab yang sudah punya legalitas dan akreditasi
KAN)
 Surat rekomendasi Peil Banjir (dari Dinas Pekerjaan Umum)
 Hasil Kajian Tata Air
 Surat rekomendasi hasil kajian lalu lintas (dari Dinas Perhubungan)
PERMOHONAN DAN PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN
Dalam PP No. 27 Tahun 2012 permohonan dan penerbitan Izin
Lingkungan diatur dalam Pasal 42-Pasal 52. Permohonan Izin Lingkungan
diajukan secara tertulis oleh penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan selaku
Pemrakarsa kepada Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya.
 Permohonan izin lingkungan
1. Setelah ANDAL, RKL, dan RPL dinyatakan layak maka Pemrakarsa
menyampaikan permohonan izin lingkungan ke
Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota.
2. Permohonan dilengkapi dengan dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL,
dokumen pendirian Usaha dan/atau Kegiatan; dan profil Usaha dan/atau
Kegiatan.
3. Setelah menerima permohonan, Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota
mengumumumkan rencana Usaha yang wajib amdal/UKL UPL ke
multimedia dan papan pengumuman selama 5 hari berturut-turut.
4. Masyarakat memberikan tanggapan pada masa 10 hari setelah
pengumuman 

 Penerbitan izin lingkungan


1. Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota
setelah dokumen AMDAL dinyatakan lengkap secara administrasi dan
telah diumumkan ke multimedia;
2. Izin lingkungan diterbitkan bersamaan dengan diterbitkannya Keputusan
Kelayakan lingkungan Hidup;
3. Izin lingkungan yang diterbitkan harus diumumkan ke media massa.

Anda mungkin juga menyukai