BAB I
PENDAHULUAN
(COVID-19) adalah penyakit yang sedang mewabah hampir di seluruh dunia saat ini,
Dimulai pada daerah Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok yang melaporkan pertama kali
mengenai kasus Pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. Jumlah kasus terus bertambah
seiring dengan waktu. Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular
dari manusia ke manusia. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa COVID-19
menjadi pandemi di dunia. Pada tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi
414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192 Negara.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 2
kasus. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, Indonesia sudah melaporkan 790 kasus
melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko
tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang
merawat pasien COVID-19 (WHO, 2014). COVID-19 memiliki tanda dan gejala umum
infeksi antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas.
Masa inkubasi dari COVID-19 rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.
Pada kasus COVID-19 berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut,
gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada
sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas,
dan hasil rontgen menunjukkan gambaran infiltrat pneumonia luas di kedua paru (Read JM,
2020).
janin masih terbatas dan belum ada rekomendasi spesifik untuk penanganan ibu hamil
dengan COVID-19. Berdasarkan data yang terbatas tersebut dan beberapa contoh kasus pada
COVID-19, dipercaya bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya
penyakit berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum. Efek
samping pada janin berupa persalinan preterm juga dilaporkan pada ibu hamil dengan
infeksi COVID-19. Informasi ini sangat terbatas dan belum jelas apakah komplikasi ini
memiliki hubungan dengan infeksi pada ibu. Dalam dua laporan yang menguraikan 18
kehamilan dengan COVID-19, semua terinfeksi pada waktu kehamilan trimester ketiga dan
didapatkan temuan klinis pada ibu hamil mirip dengan orang dewasa yang tidak hamil.
Gawat janin dan persalinan prematur ditemukan pada beberapa kasus (POGI, 2020). Untuk
itu juga diperlukan perawatan bayi baru lahir dan anak yang baik, termasuk imunisasi anak
serta memerlukan strategi yang berbeda. Anak-anak pada semua usia sensitif terhadap
COVID-19, dan tidak ada perbedaan gender yang signifikan. Manifestasi klinis kasus
COVID-19 anak-anak kurang parah dibandingkan dengan orang dewasa pasien. Namun,
jumlahnya dari waktu ke waktu sehingga memerlukan perhatian. Pada prakteknya di masa
diperlukan panduan alur pelayanan kesehatan ibu dan anak difasilitas kesehatan tingkat
dimengerti serta dapat diterapkan oleh fasilitas kesehatan lainnya di seluruh Indonesia
(Kemenkes RI.,2020 ).
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka didapatkan rumusan masalah pentingnya melakukan
skrining gangguan perkembangan pada anak berusia kurang dari 24 bulan dipuskesmas Banguntapan
1. Sehingga pada penelitian ini penulis ingin mendeteksi anak yang mengalami gangguan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum :
Membuat suatu panduan sementara mengenai COVID-19 pada ibu hamil
berbasis rekomendasi ilmiah. dalam memberikan pelayanan sesuai standar dalam
masa social distancing.
2. Tujuan Khusus :
a. Mengidentifikasi kesulitan dalam pemenuhan gizi bayi 0-6 bulan.
b. Meningkatkan kewaspadaan dalam pemenuhan gizi bayi 0-6 bulan.
c. Menghentikan pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 jika tidak ada
permasalahan dalam pemberian ASI
d. Melakukan pencegahan penurunan berat badan bayi 0-6 bulan ke tingkat
yang lebih berat.
e. Menetapkan alur penanganan pada pertumbuhan berat badan bayi 0-6
bulan yang tidak sesuai growth chart.
f. Meningkatkan pengetahuan mengenai ASI eksklusif kepada kader
kesehatan, kelompok pendamping ibu menyusui, dan lainnya
D. Lokasi Kegiatan
Mini Project Program Pemenuhan Gizi Bayi Usia 0-6 bulan dengan ASI
Eksklusif dilakukan di Puskesmas Banguntapan I, khususnya di Poli Kesehatan Ibu
dan Anak dan Posyandu Balita yang diadakan di area Puskesmas Banguntapan I.