THE IMPORTANCE OF ORAL HYGIENE FOR

INFECTION CONTROL WITH PVP-I GARGLE

DURING COVID-19 OUTBREAK

Prof. drg. Rahmi Amtha, MDS,Sp.PM,PhD

Departemen Ilmu Penyakit Mulut
Universitas Trisakti
SATGAS COVID-19 PB PDGI
 Pandemik COVID-19 yang
disebabkan karena coronavirus
SARS-CoV-2 memberikan
dampak luas bagi sistem
kesehatan nasional, tidak hanya di
Indonesia, tapi dunia
 WHO mengeluarkan panduan bagi
masyarakat untuk mengurangi paparan dan
transmisi penyakit/infeksi melalui personal
hygiene (kebersihan diri) yaitu kebersihan
tangan dan saluran pernafasan serta
keamanan pangan
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-
public
• Data per tanggal 18 Mei 2020 jumlah
pasien mencapai 18.010 dan 1191
meninggal
• CFR 6,6 %
• Pasien COVID -19 masih tetap
menunjukkan peningkatan jumlah
• Laporan Wang dkk (2020), ditemukan
41% pasien mempunyai transmisi
nosokomial dan disimpulkan oleh
WHO- CDC bahwa penyebaran
COVID-19 melalui droplet atau
aerosol.

Saliva mengandung konsentrasi tinggi

COVID-19 sebanyak 1,2 x 108
kopi/mL (To dkk, 2020).
COVID-19: Transmision

Aerosol
 Viral load terbanyak di NASOPHARINK
dan OROPHARINK dan menjadi
reservoir utama penyebaran droplet
atau aerosol.1

Rationale

Jumlah virus pada pasien OTG, OPD,

PDP serupa.1

1 Leila JM et al, 2020. Consideration of povidone-iodine as a public health intervention for COVID-19: Utilization as“Personal Protective Equipment” for frontline providers exposed in
high-risk head and neck and skull base oncology care. Oral Oncology. https://doi.org/10.1016/j.oraloncology.2020.104724.
2. To KK-W, Tsang OT-Y, Chik-Yan Yip C, et al. Consistent detection of 2019 novel coronavirus in saliva. Clinical infectious diseases : an official publication of the Infectious Diseases
Society of America 2020; 361: 1319.
 antivi
rus Resevoar
imuno virus pada
Vitamin C modula Tami Chloro tenggorok
tor flue quine dan hidung
???
antibiotik

Terlokalisir belum
Protap Covid dilakukan secara sistemik diintervensi
Spray
Reservoir
Covid-19
Gargle
 Gargle benefit - evidence based
Sakai M, et al. BMC Health
Serv Res. 2008;8:258. |
Noda T, et al. J Epidemiol.
2012;22(1):45–49.
Pencegahan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) masih
merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.1
Gargle air pada orang sehat menghasilkan penurunan 36%
insidensi ISPA.1
Gargle dengan air keran, teh hijau atau air fungsional menghasilkan
penurunan odds ratio munculnya demam pada anak-anak.2
Gargle dianggap sebagai suatu cara yang efektif dan tepat untuk
menjaga higiene tenggorok dan mencegah demam pada anak.2
Di Jepang, panduan menganjurkan gargle sebagai salah satu cara
pencegahan ketika terjadi pandemi influenza.1
 11

Dari semua antiseptik

rongga mulut yang beredar
di pasaran, terdapat obat
kumur yang sudah lama
beredar (>60 tahun) dengan
bahan dasar Povidone-
Iodine
 12

Efek Broad-
Protozoa
Spectrum dari Virus
Gram-positive
bacteria
Povidone - Iodine
Nosocomial and
community-acquired Povidone - Iodine Gram-negative
infections* bacteria

Mycelial fungi Some

Mycobacteria
& Yeast antibiotic-
resistant
strains

Referensi :
1. Ripa S, Bruno R, Reder R. Clinical applications of povidone-iodine as a topical antimicrobial. In: Paulson DS, ed. Handbook of Topical Antimicrobials Industrial Applications. CRC Press.
2002.
2. Tan E chua I, Muller S. Comparative Testing of Betadine and other commercially Available Antiseptics, Based on Current European Suspension Assay. Presented at: International
Wound&Biotherapy Conference; 16-18 October 2015, Malaysia.
 PVP-I: Antimikrobisidal spektrum luas

11 References
 Perbandingan Aktivitas Beberapa Jenis
Antiseptik
Zat Kimia/ Bahan Bakteri Virus Jamur
Gram + Gram - Spora Lipofilik Hidrofilik
Alkohol (Etanol, Isopropanolol) HS HS R S V −
Aldehida (Formaldehida, Glutaraldehida) S HS S S MS S
Klorheksidin glukonat HS MS R V R −
Klorin natrium hipoklorit HS HS S S S MS
Hexachlorophene S R R R R R
Iodine (Povidone-Iodine) HS HS S S S S
Fenol HS HS R R R −
Oksidator/ hidrogen peroksida HS HS S V V S
Quaternary ammonium (benzalkonium chloride, HS HS R S R
cetylpyridinium chloride, benzethonium chloride)
HS: highly susceptible; MS: moderately susceptible; S: susceptible; R: resistant; V; variable; − no data
Miller BF. Miller-Keane Encyclopedia and Dictionary of Medicine, Nursing and Allied Health, 6th ed. Philadelphia, PA: Saunders, 1997.
PVP-I Versus Infeksi Saluran Nafas

Kanagalingam dkk (2015), PVP-I juga efektif

dalam mengurangi keparahan dan
mempercepat durasi dari infeksi traktus
respiratorius atas seperti common cold

Influenza dan tonsilo-faringitis (Ludwig, 2013)

PVP-I pada pasien penyakit kritis yang

menggunakan ventilator untuk mencegah
timbulnya ventilator associated pneumonia
(Seguin dkk, 2006).
 PVP-I Research Versus SARS

PVP-I efektif
terhadap SARS-CoV Modified Vaccinia
MERS-CoV (Kirk-
yang menimbulkan Virus Ankara (MVA)
Bayley dkk, 2020),
infeksi SARS (Kariwa (Eggers dkk, 2015)
dkk, 2006),

The new European

test virus for
Avian Influenza (Ito
enveloped virus
dkk, 2006).
(Eggers dkk, 2015),
dan
 PVP-I Research Versus SARS

Penggunaan PVP-I 0,23%

PVP-I konsentrasi 1% yang PVP-I mampu menekan
0,23% selama 2 menit
digunakan selama 30 detik, TNF-α yang berperan
mampu menekan kuantitas
mampu menurunkan sebagai regulator inflamasi
SARS-CoV virus hingga
aktivitas virus MERS-CoV, pada banyak penyakit kronik
kadar yang tidak terdeteksi
99,99%, (Eggers dkk, 2015). (König dkk, 1997).
lagi.
 Efektivitas PVP-I terhadap SARS-CoV

Aktivitas virusidal dalam 15 PVP-I Gargle & PVP-I Surgical Scrub PVP-I Skin
detik terhadap SARS-CoV Mouthwash 1% 7.5% Cleanser 4%

Faktor penurunan log10 >4 >4 >4

Angka pemusnahan >99.99% >99.99% >99.99%

Faktor penurunan log10 ≥4 (angka pemusnahan 99.99%)

menunjukkan keampuhan virusidal yang efektif sesuai
dengan Standard Eropa.2
 Efektivitas PVP-I terhadap SARS-CoV

Studi invitro menunjukkan bahwa beberapa produk PVP-I efektif

melawan SARS1-3
1. Eggers. Infect Dis Ther (2015) 4:491–501
2. Kariwa H. Dermatology. 2006; 212 Suppl 1:119-23
3. Eggers M et al. Can oral disinfection with povidone iodine prevent viral respiratory infections? Abstract &
Poster ASN226 IMRP Singapore 2015.
 Efektivitas PVP-I terhadap SARS-CoV
● Evaluasi efektvitas penggunaan in Aktivitas virusidal berbagai sediaan PVP-I
terhadap SARS setelah 15 detik3
vitro berbagai produk PVP-I terhadap
SARS-CoV.1
● Hasil: Aktivitas antiviral terhadap
SARS-CoV tampak dalam 15 detik Log10 reduction factor ≥4

setelah paparan.
*Log10 reduction factor ≥ 4
(99.99% kill rate) demonstrate
effective virucidal efficacy as
stipulated in European Standard
EN 14476:2013/A1:2014(2)

1. Eggers. Infect Dis Ther (2015) 4:491–501

2. EN14476:2013/A1:2014. Chemical disinfectants and antiseptics – Quantitative suspension test for the evaluation of virucidal activity
in the medical area – Test method and requirements
Efektivitas PVP-I terhadap MERS-CoV

 PVP-I dapat berperan dalam ● Studi in vitro pada 3 formulasi

membatasi penularan dan PVP-I terhadap MERS-CoV.
penyebaran MERS-CoV
● Hasil: Produk berbasis PVP-I
 PVP-I Mouthwash dapat menunjukkan aktivitas virusidal
menurunkan jumlah virus cepat terhadap virus MERS-CoV
dalam ronggal mulut dan dalam 15 detik setelah paparan.
orofaring

1. Eggers M, et al. Abstract IMRP Singapore 2015. |

2. EN14476:2013/A1:2014.
Ongoing journal review
NUS Duke Singapore, Mei 2020
 PVP-I Mengendalikan Penyebaran Infeksi

SARS-CoV-2 rentan terhadap oksidasi sehingga

mouthwash yang lebih tepat digunakan adalah
hidrogen peroksida atau povidone iodine.1

PVP-I memiliki aktivitas virusidal yang lebih tinggi

dibandingkan antiseptik lainnya seperti chlorhexidine
dan benzalkonium chloride.2

1. Peng X, et al. Transmission routes of 2019-nCoV and controls in dental practice. International Journal of Oral Science (2020) 12:9.
2. Kirk-Bayley J, Challacombe S, Sunkaraneni VS, Combes J. The use of Povidone Iodine nasal spray and mouthwash during the
current COVID-19 pandemic may protect healthcare workers and reduce cross infection. (March 28, 2020). Available at SSRN:
https://ssrn.com/abstract=3563092
Povidon I3
e-iodine: N O H O N N O
CH CH2 CH CH2 CH CH2
Struktur m n
Structure of Povidone – Iodine1
Kimia
(PVP • H+) I-3 (PVP • H+) + I- + I2 Iodine Aktif
Ekuilibrium kimiawi Povidone-Iodine di dalam medium air2

● PVP-I merupakan suatu kompleks polimer sintetik polyvinylpyrrolidone

(povidone) yang berikatan hidrogen dengan unsur iodium (I3).3
● Di dalam larutan air, ekuilibrium kimiawi yang terbentuk membuat hanya
sedikit iodine yang dilepas sebagai iodine bebas (I2).4
1 Schwarz W, et al. PVP-Jods. In Hierholzer G, Gortz G (eds): PVP-Jod in der operativen Medizin. Berlin: Springer. 1984:1–6. 2 Fleischer W, et al. Dermatology. 1997;195(suppl 2):3–9; 3 Gottardi W. Iodine
and iodine compounds. In: Block SS, ed. Disinfection, Sterilization, and Preservation; 4th ed. Philadelphia: Lea & Febiger. 1991:152–166 4 Reimer K, et al. Zent.bl Hyg Umweltmed. 1997/98;200:423–434;
 Mekanisme Kerja PVP-I
● Aktivitas mikrobisida dari povidon-
iodin diakibatkan oleh pelepasan
iodin bebas (I2) dari kompleks
polyvinylpyrrolidone.
● Saat povidon-iodin melepaskan
iodin, ion povidon-H terbentuk,
mengubah kompleks tersebut
menjadi ‘polielektrolit’ yang berikatan
dengan dinding sel mikroorganisme
yang bermuatan negatif.
● Iodin kemudian mendenaturasi
protein-protein yang sensitif pada
membran, sehingga berakibat lisis
Sibbald RG1, Leaper DJ2, Queen D3. Iodine made easy. Wounds international. Vol.2 ; Issue 2.2011.
dan kematian sel.
Mekanisme Kerja PVP-I
I2 membunuh mikroorganisme dengan cara mengoksidasi struktur
penting patogen (protein, DNA/RNA).

BETADINE® Product Monograph.

Protap Pemakaian
Obat Kumur PVP-I
yang benar
 30 detik
10-15 ml PVP-I
selanjutnya area
di kumur ke
belakang Tidak makan,
dalam rongga 5-6 x sehari
(kerongkongan) Buang minum, kumur
mulut (tiap 4 jam)
kepala 45o ke dengan air 30
selama 30 detik belakang
(bunyi rrrrrrrrr)

Untuk pasien/ nakes yang asimtomatik atau berada di

tempat yang high-risk: hingga 4 kali sehari.2

1 Kirk-Bayley J, Challacombe S, Sunkaraneni VS, Combes J. The use of Povidone Iodine nasal spray and mouthwash during the current COVID-19 pandemic may protect
healthcare workers and reduce cross infection. (March 28, 2020). Available at SSRN: https://ssrn.com/abstract=3563092 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.3563092
2 Consideration of povidone-iodine as a public health intervention for COVID-19: Utilization as “Personal Protective Equipment” for frontline providers exposed in high-risk head
and neck and skull base oncology care. Oral Oncology. Accepted 15 April 2020. https://doi.org/10.1016/j.oraloncology.2020.104724
 SIAPA YANG PERLU BERKUMUR

Berada di atau
Pasien (+) COVID berasal
Menjalani prosedur 19 dari area berisiko
berisiko tinggi tinggi COVID 19
adanya sekresi dari
nasal,
mukosa, oral, pharingeal
dan paru

Gunakan nasal dan oral (kumur dan gargle) dg PVP-I setiap 2-3 jam sekali sampai 4 kali/hari
 SIAPA YANG PERLU BERKUMUR

Tenaga kesehatan yang
terlibat langsung dalam
penanganan pasien yang
diduga/terlah
terkonfirmasi positif
terinfeksi SARSCoV-2
Mengalami keterbatasan
APD(PPE)
Terlibat langsung dalam
prosedur penanganan
pasien di daerah berisiko
tinggi COVID-19
Menangani prosedur
berisiko tinggi pada
pasien tak bergejala
Sebelum dan setelah
kontak dengan pasien

Gunakan nasal dan oral (kumur dan gargle) dg PVP-I setiap 2-3 jam sekali sampai 4 kali/hari
 Penggunaan Povidone Iodine Jangka Panjang

● Tidak ada masalah keamanan yang baru yang dilaporkan pada penggunaan
harian untuk:
○ Sariawan parah akibat radioterapi1 - 6 minggu
○ Sariawan parah akibat kemoradiasi2 - 9 minggu
○ Pencegahan gingivitis3 - 24 minggu
○ Stomatitis pada leukemia mielogenus akut4 - 1-3 tahun

Referensi: 1. Madan PD, et al. J Cancer Res Ther. 2008;4:38. 2. Rahn R, et al. Dermatology. 1997;195(Suppl 2):5761. 3. Ader AW, et al.
J Clin Endocrinol Metab. 1988;66:632635. 4. Tsuzura Y, et al. Gan To Kagaku Ryoho. 1992;19:817822.
 Efek Samping Penggunaan dan Profil Keamanan PVP-I ®
Obat Kumur Antiseptik

● Penggunaan BETADINE® Obat Kumur Antiseptik tidak menunjukkan staining pada enamel
gigi.
● Iritasi idiosyncratic mucosal dan reaksi hipersensitif.
● Absorbsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping sistemik seperti metabolik
asidosis, hypernatremia dan gangguan fungsi renal.
● Walaupun ada risiko hyperthyroidism atau thyrotoxicosis akibat pemaparan Iodine, hormon
thyroid yang tidak normal bukan merupakan masalah utama.
Walaupun absorbsi sistemik Iodine dapat terjadi pada penggunaan
jangka panjang, tetapi manifestasi kliniknya (gangguan fungsi thyroid)
jarang terjadi.

Perhatikan safety precaution pada penggunaan BETADINE® Obat Kumur

Antiseptik
Referensi: 1. Produk informasi Betadine Obat Kumur antiseptik. 2016. 2. Ripa S, et al. Clinical applications of povidone-iodine as a topical antimicrobial. In: Handbook of Topical
Antimicrobials Industrial Applications. Industrial applications in consumer products and Pharmaceuticals. 2002. CRC Press; Print ISBN: 978-0-8247-0788-0 3. Tut O K, et al. J Public
Health Dent. 2010; 70:(3)249-252. 4. Fine P D. J Hosp Infect. 1985; 6(suppl):189-193.
 Keamanan Povidone-Iodine Gargle
• Cyprus SPC PVP I : Pengobatan dengan PVP-I Mouthwash & Gargle 1%
sebaiknya tidak melebihi 14 hari1
 Jika gejala tidak membaik setelah 14 hari, pasien harus menghubungi dokter.

• Namun, beberapa studi menggunakan Povidone-Iodine for Oral & Throat

Care selama periode panjang tanpa ditemukannya masalah keamanan:

Meskipun tidak ada masalah keamanan baru yang dilaporkan terhadap penggunaan jangka panjang
Povidone-Iodine Mouthwash & Gargle(2-5), lakukan tindakan pencegahan keamanan.

(1) BETADINE® Gargle and Mouthwash 1% Prescribing Information (Cyprus SPC)package insert/leaflet, (2).Madan PD, et al. J
Cancer Res Ther. 2008;4:38, (3).Rahn R, et al. Dermatology. 1997;195(Suppl 2):5761, (4). Ader AW, et al. J Clin Endocrinol
Metab. 1988;66:632635, (5). Tsuzura Y, et al. Gan To Kagaku Ryoho. 1992;19:817822
 Keamanan Povidone-Iodine Gargle
Studi Penggunaan Povidone-Iodine Mouthwash & Gargle
Madan PD, PVP-I Mouthwash dua kali sehari selama 6 minggu pada manage radiotherapy-induced Oral
dkk.2 Mucositis
 PVP-I tidak menyebakan iritasi atau kerusakan mukosa mulut
Rahn R, PVP-I Mouthwash 4 kali/hari selama 6 minggu pada radiochemotherapy-induced Oral
dkk.3 Mucositis
 PVP-I tidak menyebakan iritasi atau kerusakan mukosa mulut
Ader AW, Penilaian keamanan dan fungsi tiroid selama penggunaan PVP-I Mouthwash & Gargle setiap
et al.4 hari selama 6 bulan
 Nilai marker tiroid tetap dalam kisaran normal
 Ttidak ada buki berkembangnya disfungsi tiroid
Tsuzura Y, PVP-I Gargle 8-10 kali/hari selama 1 hingga 3 tahun untuk pencegahan stomatitis pada
dkk.5 pasien leukemia akut
 39
Efek Cytotoxic Povidone-Iodine Lebih Rendah
Dibanding Antiseptik lain pada Rongga Mulut
• Evaluation of the cytotoxicity of antiseptics used in oral care on
human keratinocytes from gingival tissues1
Relative cytotoxicity of antiseptics at
concentrations used in dental practice1
5.00
PVP-I was less cytotoxic than other antiseptics
Hibitane
Acrinol used on mucous membranes in the oral cavity1
Iodine carbol
1.00 Iodine glycerin
Relative cytotoxicity*

0.50
Dilute iodine tincture
Iodine tincture

Oxydol
Another in vitro study found that PVP-I
0.10
was less cytotoxic and better tolerated
0.05
than chlorhexidine, octenidine, and
Hyamine polyhexamethylene biguanide2
Povidone-iodine
0.01

1. Tsutsui T, et al. Toxicol In Vitro. 1994;8(6):125-128.

*Concentration of antiseptic that resulted in a 50% decrease in neutral red 2. Muller G, et al. Dermatology. 2006;212(Suppl1):91-93.
uptake when compared with the untreated control X dilution coefficient.
International Forum Dental Care and Oral Health
Under COVID 19
Riset Covid 19 di Dunia
Reseach COVID 19

Amunisi Klinisi

Intervensi di Bidang KG

Goal : Kualitas hidup Masy

Usulan masuk
dalam Protap
pasien OPD/PDP di
Wisma Atlet
Summary
Oral hygiene penting dijaga saat wabah COVID-19, terkait reservoir berada di dalam mulut

Salah satu upaya untuk menjaga oral hygiene adalah dengan pembersihan rongga mulut secara
mekanik dan obat kumur

Studi menunjukkan bahwa PVP-I gargle efektif mengatasi coronavirus MERS-CoV dan SARS-
CoV1 dan 2 sehingga dapat menjadi pilihan dalam menekan penyebaran infeksi COVID-19

Ditunggu hasil-hasil penelitian lain untuk Indonesia SEHAT

Rational use of Antiseptics During Corona
Virus outbreaks: Role of PVP-I and Iota-
Carrageenan
 Apa itu PVP-I & Bagaimana Mekanisme Kerjanya ?

PVP-I adalah zat antimikroba yang

lazim digunakan1-8
• Termasuk dalam zat antiseptik dengan
Povidone Iodine spektrum-luas.
• Secara cepat mengatasi beragam kuman
(PVP-I) pathogen
• Belum dilaporkan adanya resistensi
secara klinis
• Memiliki tolerabilitas yang baik

(1). Remington “The Science & Practice of Pharmacy” 20th Ed , William K. Nichols, PhD. Anti-Infectives. Chapter 87-1516. (2).Mayer DA, et al. Povidone-Iodine and wound healing: A Critical Review. Wounds: A Compendium of Clinical Research and Practice 1993; 5, (3): 14-23.
Noronha C, Almeida A. Local burn treatment - topical antimicrobial agents. Ann Burns Fire Disasters. 2000;13(4), (4).Hoekstra MJ et al. Abstract APCCMI 2014, (5). Moffatt CJ. European Wound Management Association (EWMA). Position Document: Management of wound infection.
London: MEP Ltd, 2006. (6). Al-Kaisy AA and Salih Sahib A. Role of the antioxidant effect of vitamin e with vitamin c and topical povidone-iodine ointmentin the treatment of burns. Ann Burns Fire Disasters. 2005;18(1):19-30. (7). Kumar KS, et al. Role of povidone iodine in periapical
surgeries: Hemostyptic and anti-inflammatory? Maxillofac Surg. 2011; 1(2): 107–111. (8) Muller G et al. Dermatology 2006;212(1):91-93
 Apa itu PVP-I & Bagaimana Mekanisme Kerjanya ?

• Kompleks PVPI akan melepaskan iodine bebas
• Iodine bebas akan merusak dinding sel
mikroorganisme, masuk ke dalam sel dan merubah
DNA di inti sel sehingga menyebabkan kematian sel.
PVP-I Memiliki Aktivitas Mikrobisida dengan
Spektrum Luas
* Nosocomial infections are infections contracted in the hospital setting.
Community-acquired infections are infections contracted outside of a hospital setting.

BETADINE® Product Monograph

 PVP-I memiliki aktivitas mikrobisida dengan spektrum luas
Gram Positive
Gram Negative Bacteria1 Fungi1 Viruses
Bacteria1
•
•
•
•
Acinetobacter sp.
Aerobacter aerogenes
Aeromonas sp.
Bacteroides sp. (oralis)1,12
•
•
•
Bacillus sp.
Clostridium sp.
Corynebacterium sp.
•
•
Aspergillus sp.
Blastomyces
dermatitidis
•
•
•
•
Adenovirus type 53
Bovine viral diarrhoea3
MERS-Coronavirus7
SARS-Cornavirus4
PVP-I memiliki spektrum yang luas
• Diphtheroides sp.
•
•
•
•
Campylobacter jejuni
Chlamydia trachomatis
Citrobacter sp.
Edwardsiella sp.
•
•
•
•
Diplococcus pneumoniae12
Enterococcus sp.
Lactobacillus acidophilus
Micrococcus sp. 1 incl.
•

•
•
Candida sp.1 incl.
Candida albicans5
Cladosporium sp.
Cryptococcus
•
•
•
•
Coxsackievirus CA168
Cytomegalovirus1
Ebola virus6
Enterovirus 718
terhadap berbagai macam virus
• Enterobacter aerogenes Micrococcus flavus12 • Herpes simplex virus type 11,2
• Escherichia coli5
neoformans • Human Immunodeficiency
• Peptostreptococcus
• Haemophilus sp. (vaginalis)1,12 • Debaryomyces sp. Virus1,2
• Sarcina lutea
•
•
Gardnerella vaginalis
Herellea sp.
• Staphylococcus sp. incl.
methicillin resistant (MRSA),
• Epidermophyton
floccosum
•
•
Influenza A virus4
Measles virus2 • Adenovirus type 53 • Measles virus2
• Klebsiella pneumoniae Staphylococcus aureus, • Microsporum • Mumps virus2
• Moraxella catarrhalis11 • Norovirus9-10
•
•
Mima polymorpha12
Morganella morganii
•
Staphylococcus epidermidis
Streptococcus sp. incl.
Streptococcus pneumoniae,
•
audouinii
Nocardia sp.
•
•
Polyomavirus SV403
Rabies virus1 • Bovine viral diarrhoea3 • Mumps virus2
• Mycoplasma hominis • Piedraia sp. • Rhinovirus2
Streptococcus faecalis,
•
•
Neisseria gonorrhoeae
Proteus sp. •
Streptococcus pyogenes
Vancomycin resistant
•
•
Pityrosporum ovale
Streptomyces sp.
•
•
Rotavirus2
Rubella virus1 • Coxsackievirus CA168 • Norovirus9-10
• Providencia sp. Enterococcus sp. • Torulopsis glabrata • Vaccinia virus6-7
•
•
Pseudomonas sp.
Salmonella sp.
• Trichophyton
Protozoa sp.
& Other • Cytomegalovirus1 • Rabies virus1
• Serratia sp. Organisms1
• Shigella sp.
•
•
Ureaplasma urealyticum
Vibrio sp. Mycobacteria1
•
•
Chlamydia trachomatis
Entamoeba histolytica
Spores1
• Ebola virus6 • Rhinovirus2
• Spores of Aspergillus sp.
• Mycoplasma hominis
•
•
M. chelonae
M. fortuitum • Trichomonas vaginalis
•
•
Spores of Bacillus sp.
Spores of Clostridium sp. • Enterovirus 718 • Rotavirus2
• M. tuberculosis • Treponema pallidum • Spores of Penicillium sp.

• HSV type 11,2 • Rubella virus1

References
• Influenza A virus4 • SARS-COV4
1. Ripa S, et al. Clinical applications of Povidone-Iodine as a topical antimicrobial. In: Handbook of Topical Antimicrobials Industrial
Applications. Industrial applications in consumer products and Pharmaceuticals. 2002.
• MERS-COV7 • Vaccinia virus6-7
2. Kawana R,et al. Dermatology 1997;195(suppl 2):29-35
3. Sauerbrei A, Wutzler P. Lett Appl Microbiol. 2010 Aug;51(2):158-63.
4. Eggers M et al. Can oral disinfection with povidone iodine prevent viral respiratory infections? Abstract & Poster ASN226 IMRP
Singapore 2015.
5. Tan EL, et al. Poster/Abstract presented at the International Wound & Biotherapy Conference, 16 – 18 October, 2015, Malaysia.
6. Eggers et al. BMC Infectious Diseases (2015) 15:375
7. Eggers et al. Infect Dis Ther. 2015;4(4).
8. Sawhney G, et al. Poster/Abstract presented at the 2016 Gulf Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases (May
2016).
9. A/Prof Maren Eggers. Data on file. Presented during APSIC meeting, February 2017.
10. Steinmann J, Paulmann D, Becker B, Bischoff B, Steinmann E, Steinmann J. Comparison of virucidal activity of alcohol-based
hand sanitizers versus antimicrobial hand soaps in vitro and in vivo. Journal of Hospital Infection 82 (2012) 277-280.
11. Gilbard JP. Time-kill assay results for a linalool-hinokitiol-based eyelid cleanser for lid hygiene. Cornea. 2010 May;29(5):559-63
 Data Penelitian PVP-I
PVPI Has Broad Spectrum Viricidal, Bacterial and Antifungal
PVPI Evidence on Critically Ill
Activity

PVPI Has Been effective Activity Against Viral Outbreaks

 Efikasi PVP-I dibandingkan dengan antiseptik lainnya terhadap
berbagai virus penyebab infeksi saluran pernafasan
In vitro activity of PVP-I vs other antiseptics against viruses causing sore throat
and respiratory tract infections

Virus type Envelope CHG BAC BEC PVP-I PVP-I

Solution Gargle

Adenovirus No X X X ✓ ✓

Influenza virus A Yes ✓ ✓ ✓ ✓✓ ✓✓

Rhinovirus No X X X ✓ ✓

✓✓=clearly effective ✓=effective X= ineffective

PVP-I: Povidone-Iodine; CHG: chlorhexidine gluconate; BAC: benzalkonium chloride; BEC: benzethonium chloride

• PVP-I memiliki spektum virucidal yang lebih luas terhadap dibandingkan antiseptic
lainnya
• PVP-I effective terhadap semua jenis virus yang diuji yang merupakan virus penyebab
tersering sakit tenggorokan, termasuk adenovirus, influenza virus A and rhinovirus.

Kawana R,et al. Inactivation of human viruses by povidone-iodine in comparison with other antiseptics. Dermatology 1997;195(suppl 2):29-35
PVP-I Terbukti Efektif terhadap SARS Co-V
Menurunkan jumlah virus >4 log10 reduction (99,99%)
• Tujuan dari studi penelitian ini adalah untuk menilai efikasi in vitro pada beberapa
produk dengan PVP-I terhadap SARS Coronavirus(1)
Virucidal activity of PVP-I products against SARS coronavirus within 15 seconds

Virucidal activity within 15 PVP-I Gargle and PVP-I Surgical Scrub PVP-I Skin
seconds Mouthwash 1% 7.5% Cleanser 4%

Log10 reduction factor >4 >4 >4

Killing rate >99.99% >99.99% >99.99%

Log10 reduction factor ≥4 (99.99% kill rate) demonstrates effective virucidal efficacy as stipulated in European Standard(2)

Aktivitas Antivirus melawan SARS Corona terlihat dalam 15 detik setelah terpapar PVP-I

PVP-I Gargle and Mouthwash 1% memiliki peran penting dalam mencegah penularan SARS
Coronavirus dan mengurangi viral load pada rongga mulut & pharynx

(1) Eggers M et al. Can oral disinfection with povidone iodine prevent viral respiratory infections? Abstract IMRP Singapore 2015.
(2) EN14476:2013/A1:2014. Chemical disinfectants and antiseptics – Quantitative suspension test for the evaluation of virucidal activity in the
medical area – Test method and requirements
 PVP-I Terbukti Efektif terhadap MERS Co-V
Menurunkan jumlah Virus >4 log10 reduction
(99,99%) (1)
• Efikasi in vitro pada beberapa produk dengan PVP-I terhadap MERS CoV
Virucidal activity of different PVP-I preparations against
MERS CoV after 15 seconds
6
Clean conditions Dirty conditions
5
Log10 reduction factor

4 Log10 reduction factor ≥4 corresponds to reduction in viral

titre of >99.99% (Demonstrated virucidal efficacy*)
3
*Log10 reduction factor ≥ 4 (99.99% kill rate) demonstrate effective virucidal
2 efficacy as stipulated in European Standard

1
Produk PVP-I, termasuk 1% Gargle & Mouthwash,
0
4% PVP-I Skin 7.5% PVP-I Surgical 1% PVP-I Mouth wash menunjukkan hasil cepat melawan virus MERS
Cleanser Scrub and Gargle
Coronavirus dalam 15 detik

PVP-I memiliki peran penting dalam membatasi penyebaran penyakit pernafasan dan mencegah
transmisi MERS-CoV(1)
- PVPI Gargle & Mouthwash dapat mengurangi viral load di rongga mulut dan oropharynx(1)

(1) Eggers et al. Infect Dis Ther. 2015;4(4): In Press;

(2) EN14476:2013/A1:2014. Chemical disinfectants and antiseptics – Quantitative suspension test for the evaluation of virucidal activity in the medical area – Test method and requirements
 PVP-I efektif melawan 99.99% SARS and MERS
coronaviruses
Efficacy of PVP-I products against SARS-CoV2

PVP-I 1% Mouthwash & PVP-I 7.5% Skin

• Studi Invitro mengindikasikan : Gargle Cleanser
– PVP-I skin cleanser 7.5% and PVP-I Gargle and
Mouthwash 1% efektif melawan MERS CoV1
– Beberapa produk PVP-I efektif melawan SARS2,3

1. Eggers. Infect Dis Ther (2015) 4:491–501

2. Kariwa H. Dermatology. 2006; 212 Suppl 1:119-23
3. Eggers. IMRP Abstract 2015
Penggunaan PVP-I dalam menghadapi wabah
COVID-19
Rekomendasi penggunaan PVP-I mouthwash and
gargle untuk mencegah penularan dan penyebaran
infeksi COVID-19 :
• Pasien ODP/PDP yang dirawat : berkumur
sampai tenggorok setiap 4 jam atau 5 kali sehari.
• Care giver : berkumur sampai tenggorok
sebelum kontak dengan pasien dan dilanjutkan
setiap 2-3 jam sekali atau sampai 5 kali sehari.
11
Update
IOTA-Carrageenan (Carragelose) Nasal spray
Sekilas tentang Carrageenan dan Iota Carrageenan

• Merupakan polisakarida alamiah dengan berat molekul tinggi

• Berasal dari berbagai spesies rumput laut merah.1
• Dikenal sebagai Carraigin di Irlandia dan telah dipakai lebih
dari 1600 tahun untuk mengobati selesma dan batuk.
• Carageenan digunakan juga dalam industri makanan dan
industri farmasi.
• Iota carrageenan (IC), salah satu bentuk carageenan, memiliki
efek antiviral terhadap beberapa virus berselubung (misalnya
rhinovirus).1,2
• IC telah dianggap aman oleh United States Food and Drug
Administration.3

1. Necas J, Bartosikova L. Veterinarni Medicina. 2013;58(4):187–205.

2. Grassauer A, et al. Virol J. 2008 Sep 26;5:107.
3. US FDA. Select Committee on GRAS Substances (SCOGS) Opinion: Carrageenan, 2015.
 IOTA-CARRAGEENAN untuk mencegah infeksi virus
pada saluran pernafasan
 Carrageenan terbagi menjadi 3 sub tipe : Kappa, Lambda and Iota1,2

IOTA-CARRAGEENAN

NATURAL3,5 EFFECTIVE3,5 SAFE4

Polisakarida alami yang Efek antivirus melawan Diakui aman oleh
diperoleh dari species kuman yang terbungkusm U.S. FDA
ganggang merah seperti rhinovirus

Semprot hidung yang mengandung iota carrageenan sudah terdaftar di lebih dari 20
negara untuk melawan common cold

1. Introduction to carrageenan. http://www.cybercolloids.net/information/technical-articles/carrageenan-introduction Accessed on: 25 April 2017.

2. Gill Frank. April 24, 2015. Carrageenan Deep Dive – Kappa, Iota and Lambda. https://knowledge.ulprospector.com/2329/fbn-carrageenan-deep-dive-kappa-iota-lambda/ Accessed on: 25 April 17.
3. Necas J, et al. Carrageenan: A review. Veterinarni Medicina. 2013;58(4):187–205.
4. US FDA. Select Committee on GRAS Substances (SCOGS) Opinion: Carrageenan. Page Last Updated: 02/11/2015. https://www.fda.gov/food/ingredientspackaginglabeling/gras/scogs/ucm261246.htm Accessed on: 25 April 2017.
5. Grassauer A, et al. Iota-Carrageenan is a potent inhibitor of rhinovirus infection. Virol J. 2008 Sep 26;5:107.
Iota-Carrageenan: Mekanisme Kerja

Carrageenan Lapisan Mucoadhesive

Lapisan kental membuat
membentuk lapisan mencegah kuman
partikel kuman
mucoadhesive di rongga menempel pada sel
terperangkap mukosa hidung
hidung

• Iota-carrageenan bertindak sebagai physical barrier (pembatas fisik)

 Mekanisme Kerja: dengan mencegah menempelnya kuman ke sel
maka replikasi kuman tidak terjadi.
 Tidak ada penetrasi ke mukosa dan tidak ada stimulasi reaksi sistem imun.

Ludwig M, et al. Efficacy of carrageenan nasal spray in patients with common cold: A randomized controlled trial. Resp Res. 2013;14:124.
 Iota-Carrageenan: Mekanisme Kerja

Nasal epithelial cell wall

ICAM receptor
-ve -ve
-ve -ve -ve -ve
SO3-ve -ve -ve -ve -ve
SO3-ve
SO3-ve SO3-ve

+ve
SO3-ve Carrageenan
SO3-ve

+ve +ve
Rhinovirus +ve
+ve
+ve
Referensi: 1. Grove & Marsh 2011 J Cell Biology 7, 1071-182
 Iota-Carrageenan: Mekanisme Kerja

Nasal epithelial cell wall

ICAM receptor
-ve -ve
-ve -ve -ve -ve
-ve -ve -ve -ve

Carrageenan

Rhinovirus

Referensi: 1. Grove & Marsh 2011 J Cell Biology 7, 1071-182

 In vitro – Iota-Carrageenan Terbukti Memiliki Aktivitas
Anti Virus dengan spektrum luas
 Evaluasi aktivitas antivirus Iota-Carrageenan melawan virus
penyebab penyakit saluran pernafasan seperti common cold dan
influenza , yaitu:
Human rhinoviruses (HRV)
Human coronavirus (hCOV)
Respiratory syncytial virus (RSV)
Adenovirus (AdV)
Parainfluenza virus (PIV)
Influenza viruses (H1N1, H3N2, H3N8, H5N1, H7N7)
Hasil

Iota carrageenan memiliki aktivitas antivirus dalam melawan virus dengan spektrum yang
luas penyebab penyakit saluran pernafasan termasuk common cold dan influenza

Konsentrasi Iota-carrageenan 1.2 mg/mL aman dan efektif pada manusia

(1) Data on file. Marinomed experimental report No. ABO-RPT-COP-0115. Summary of antiviral effectiveness of iota and kappa carrageenan 2012. (2). Leibbrandt A, et al. PloS one. 2010:
5(12);e14320
 Uji Pre-Klinis Iota-Carrageenan (in vivo)
• Mencit diinfeksi dengan virus influenza H5N1 dosis lethal.1

p<0.001

Terapi IC intranasal secara bermakna meningkatkan Terapi IC intranasal sebanding dengan oseltamivir oral
ketahanan hidup mencit yang terinfeksi virus influenza untuk mencegah kematian mencit yang terinfeksi virus
H5N1 influenza H1N1.

1. Data on file. Marinomed Biotech AG, 2012. | 2. Leibbrandt A, et al PloS One. 2010;5(12):e14320..
 Uji Klinik Iota-Carrageenan nasal spray

Uji Klinik Iota-Carrageenan nasal spray pada terapi awal pilek dan flu
• Empat uji klinik acak, buta ganda, dengan plasebo sebagai kontrol1-4
• Uji Explorasi (n=35 dewasa) dipublikasikan tahun 20101
• Uji Fase III pada dewasa (n=211) dipublikasikan tahun 20132
• Uji Fase III pada anak (n=213) dipublikasikan tahun 20123
• Uji Fase IV pada dewasa (n=200) dipublikasikan tahun 20154
 Analisis gabungan (n=200) dipublikasikan tahun 20155
• Data gabungan dari dua uji klinik fase III (dewasa dan anak)

1. Eccles R, et al. Efficacy and safety of an antiviral iota-carrageenan nasal spray: A randomized, double-blind, placebo-controlled exploratory study in volunteers with early symptoms of the common cold. Respir Res.
2010;11:108.
2. Ludwig M, et al. Efficacy of carrageenan nasal spray in patients with common cold: A randomized controlled trial. Resp Res. 2013;14:124.
3. Fazekas T, et al. Lessons learned from a double-blind randomised plasebo-controlled study with a iota-carrageenan nasal spray as medical device in children with acute symptoms of common cold. BMC
Complement Altern Med. 2012;12:147.
4. Eccles R, et al. Efficacy and safety of iota-carrageenan nasal spray versus plasebo in early treatment of the common cold in adults: the ICICC trial. Respir Res. 2015 Oct 5;16:121.
5. Koenighofer M, et al. Carrageenan nasal spray in kuman confirmed common cold: Individual patient data analysis of two randomized controlled trials. Multidiscip Respir Med. 2014; 9(1): 57
 Studi Iota-Carrageenan nasal spray untuk terapi awal pilek dan
flu pada orang dewasa (Uji Fase III)
Objektif & • Objektif: untuk evaluasi efikasi carrageenan-containing nasal spray selama pilek dan flu dan
Design jumlah virus di cairan hidung pada 211 dewasa
• Design: acak, buta ganda, dengan plasebo sebagai kontrol
• Populasi: 211 dewasa yang menderita gejala awal* pilek dan flu
*Onset kurang dari 48 jam sebelum inklusi

Pengobatan Iota-carrageenan nasal spray 1.2 mg/mL (n=106) Plasebo (n=105)

3 kali sehari selama 7 hari 3 kali sehari selama 7 hari

Analisa Per Protocol Population (n=88) Per Protocol Population (n=90)

Penilaian  Periode follow up keseluruhan : 21 hari

 Primary endpoint: durasi pilek dan flu didefiniskan sebagai waktu dari pertama munculnya
gejala sampai hari terakhir yang diikuti dengan beberapa hari tanpa gejala.
 Secondary endpoints yaitu adanya virus pada sampel cairan hidung, beratnya gejala pada hari
lainnya, jumlah hari tanpa gejala selama periode observasi.

Ludwig M, et al. Efficacy of carrageenan nasal spray in patients with common cold: A randomized controlled trial. Resp Res. 2013;14:124.
 Studi Iota-Carrageenan nasal spray untuk terapi awal pilek dan
flu pada orang dewasa (Uji Fase III)
Hasil

Primary endpoint: durasi pilek dan flu Secondary endpoints : virus pada sampel cairan hidung

Grafik: Rerata lama sakit (hari) pada pasien selesma Grafik: Penurunan jumlah virus dalam sekret hidung
(analisis per-protokol).
antara hari-2 dan hari-3/4 (populasi intention-to-treat)
16
13.7
14
Lama sakit (hari)

11.6
12
10
8
6
4
(p = 0.037)
2
0
IC Plasebo Log10 >2  angka pemusnahan 99%

Terlihat benefit Iota-carrageenan dalam mengurangi Iota-carrageenan semprot hidung menurunkan titer
durasi penyakit selama 2.1 hari pada pasien yang patuh virus secara bermakna lebih banyak dibandingkan
pada protokol dan positif infeksi kuman. plasebo

Ludwig M, et al. Efficacy of carrageenan nasal spray in patients with common cold: A randomized controlled trial. Resp Res. 2013;14:124.
 Pooled-study: Iota-Carrageenan - Analisis dari Berbagai Studi
Fase III
• Objektif: Untuk evaluasi efikasi iota-carrageenan nasal spray pada pasien pilek dan flu yang
positif virus flu dan pilek
Objektif & Design
• Design: Kumpulan analisa data dari dua uji klik fase III yang random, acak buta ganda dengan plasebo
sebagai kontrol
• Populasi: 254 pasien yang positif kuman (dewasa dan anak) yang menderita gejala awal pilek dan flu

Terapi Iota-carrageenan nasal spray 1.2 mg/mL 3 plasebo

kali sehari, selama 7 hari 3 kali sehari, selama 7 hari

Kumpulan Analisa Intention-To-Treat population* (n=126) Intention-To-Treat population* (n=128)

Data
Per Protocol Population** (n=97) Per Protocol Population** (n=94)

Penilaian  Penilaian efikasi klinik :

Durasi dari penyakit
Jumlah dan frekuensi kekambuhan
 Penilaian efektivitas antikuman :
Jumlah kuman yang berbeda-beda, jumlah pasien dengan kuman saluran pernafasan, jumlah kuman

Koenighofer M, et al. Carrageenan nasal spray in kuman confirmed common cold: Individual patient data analysis of two randomized controlled trials. Multidiscip Respir Med. 2014; 9(1): 57.
 Pooled-study: Iota-Carrageenan - Analisis dari Berbagai Studi
Fase III
Hasil Durasi penyakit : dalam ITT keseluruhan dan dalam subkelompok pasien positif virus

Rata-rata pengurangan durasi penyakit dengan iota-Carrageenan dibandingkan dengan plasebo pada populasi ITT keseluruhan
(kiri) dan di subkelompok pasien positif virus (kanan)

Durasi penyakit
Populasi Kelompok
Rhinovirus Coronavirus Influenza A virus

Iota-carrageenan 8.8 ± 0.6 9.02 ± 0.7 8.7 ± 1.0

ITT
Plasebo 10.7 ± 0.7 12.95 ± 0.99 12.0 ± 1.2
Pengurangan durasi penyakit 1.9 hari* 3.9 hari** 3.3 hari*
*p<0.05 **p<0.01

Durasi yang lebih singkat dari common cold pada pasien yang menggunakan nasal spray iota-
carrageenan dibandingkan dengan plasebo pada populasi ITT keseluruhan hingga hampir dua hari
dan juga pada subkelompok pasien yang positif untuk Rhinovirus, Coronavirus dan virus Influenza A.

Koenighofer M, et al. Carrageenan nasal spray in kuman confirmed common cold: Individual patient data analysis of two randomized controlled trials. Multidiscip Respir Med. 2014; 9(1): 57.
 Pooled-study: Iota-Carrageenan - Analisis dari Berbagai Studi
Fase III
Hasil Viral load di sekresi hidung

Viral load reduction antara kunjungan 1 (hari 1) dan 2 (hari

3-5 atau hari 3-4) dalam populasi per-protokol

Iota-carrageenan Plasebo Iota-Carrageenan nasal spray memberikan

hasil:
0
 Penurunan viral load secara signifikan lebih
-0.5 besar dibandingkan dengan plasebo
Mean viral load reduction (log)

-1
(p=0.044)

-1.5 p=0.044
 Pengurangan lebih dari 99%
virus dari sekresi hidung (log 2,25)
-2

> 99%
-2.5 reduction

Koenighofer M, et al. Carrageenan nasal spray in kuman confirmed common cold: Individual patient data analysis of two randomized controlled trials. Multidiscip Respir Med. 2014; 9(1): 57.
 Iota Carragenan Nasal Spray

NATURAL – DRUG FREE – STEROID FREE – PRESERVATIVE FREE

Tidak Diserap oleh Tubuh
Eliminasi 99% kuman penyebab pilek dan flu Mempersingkat durasi pilek dan flu sampai dengan 2 hari
1. Eccles R, et al. Efficacy and safety of an antiviral iota-carrageenan nasal spray: A randomized, double-blind, placebo-controlled exploratory study in volunteers with early symptoms of the common cold. Respir Res. 2010;11:108.
2. Ludwig M, et al. Efficacy of carrageenan nasal spray in patients with common cold: A randomized controlled trial. Resp Res. 2013;14:124.
3. Fazekas T, et al. Lessons learned from a double-blind randomised plasebo-controlled study with a iota-carrageenan nasal spray as medical device in children with acute symptoms of common cold. BMC Complement Altern Med. 2012;12:147.
4. Eccles R, et al. Efficacy and safety of iota-carrageenan nasal spray versus plasebo in early treatment of the common cold in adults: the ICICC trial. Respir Res. 2015 Oct 5;16:121.
5. Koenighofer M, et al. Carrageenan nasal spray in kuman confirmed common cold: Individual patient data analysis of two randomized controlled trials. Multidiscip Respir Med. 2014; 9(1): 57
 TOTAL PROTECTION
Personal Hygiene Repiratory Hygiene

PVP-I 7,5% PVP-I 1% IOTA-CARRAGEENAN

Perlindungan kulit cegah & atasi infeksi Perlindungan Saluran Pernafasan Perlindungan Saluran Pernafasan
(tangan & seluruh tubuh) (Atasi virus di tenggorokan) (Atasi virus di rongga hidung)
Untuk informasi lebih lanjut, dapat hubungi:
Afrizal Syharir
Afrizal.syahrir@mundipharma.co.id
Thank you