KELOMPOK 7
Disusun Oleh :
Saifullah Yusuf (1701010004)
Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air
menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai,
tumbuhan, dan biota air yangsensitive terhadap perubahan Ph yang drastis. Kandungan
lainnya seperti uranium torium, isotop radio aktif dan emisi merkuri.
2. Pencemaran udara
Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia
jika airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker
kulit. Karena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida
(Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), di samping itu debu batubara menyebabkan
polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara. Hal ini
menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek
jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat
menyebabkan kelahiran bayi cacat.
5. Dampak Sosial Dan Kemasyarakatan
a) Terganggunya Arus Jalan Umum
Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang
lahannya menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan kearogansiannya
dengan menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau pengguna lahan. Atau
tak jarang mereka memberikan ganti rugi yang tidak seimbang denga hasil yang akan
mereka dapatkan nantinya. Tidak hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering
terjadi adalah diskriminasi. Akibat dari pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka
berubah menjadi lebih konsumtif. Bahkan kerusakan moralpun dapat terjadi akibat adanya
pola hidup yang berubah.
6. Solusi Terhadap Dampak Dan Pengaruh Pertambanga Batubara
1. Kegiatan pertambangan tidak bisa dilakukan sembarangan, perlu adanya izin dari
pemerintah setempat
Untuk mencegah hal – hal berbahaya yang memberikan dampak negatif bagi
lingkungan di sekitar, ada baiknya pemerintah tidak sembarangan dalam memberikan izin
pembangunan. Namun, pada kenyataannya telah banyak ditemukan pertambangan ilegal
yang bebas beroperasi menggali sumber daya alam yang ada, dan sudah tentu kegiatan
pertambangan yang dilakukannya tidak sesuai dengan prosedur resmi penambangan.
Perusahaan
pertambangan legal biasanya sudah mendapat izin dari pemerintah setempat dan tentunya
mengelola hasil tambang tanpa perlu merusak lingkungan di sekitar.
Sudah tentu syarat dari perusahaan pertambangan dapat terus berjalan yaitu dengan
tidak melanggar AMDAL yang sudah ada. Jika perusahaan tersebut terbukti telah
melanggar dan melakukan pencemaran lingkungan, pemerintah berhak untuk
memberhentikan izin operasi perusahaan tersebut. Jika tidak, perusahaan tersebut akan
terus melakukan pertambangan tanpa melihat kerusakan yang telah mereka perbuat.
Salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan yaitu tidak memasuki kawasan
konservasi, hutan lindung dan Taman Nasional demi menjaga kelestarian makhluk hidup
yang tinggal di dekat kawasan pertambangan. Jika terbukti melanggar, pemerintah berhak
bertindak tegas terhadap perusahaan yang terbukti memusnahkan atau bahkan memasuki
wilayah yang dilindungi guna menjaga agar keanekaragaman hayati tidak musnah atau
punah.
6. Perusahaan pertambangan wajib melakukan reklamasi bekas penggalian pertambangan