Anda di halaman 1dari 7

PERSEPSI DAN HARAPAN MAHASISWA DAN DOSEN

TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN


BAHASA ARAB

Zukhaira dan Singgih Kuswardono


Universitas Negeri Semarang
E-mail: zukhaira_unnes@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengungkap persepsi mahasiswa dan dosen terhadap penyelenggaraan dan
pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbahasa Arab, dan mengungkap harapan-harapan mahasiswa
dan dosen tentang pembelajaran keterampilan berbahasa Arab di Prodi Pendidikan Bahasa Arab. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Secara
garis besar persepsi mahasiswa dan dosen terhadap pembelajaran keterampilan berbahasa Arab ekspresif
dan reseptif sudah berjalan dengan baik. (2) Kelemahan yang menonjol dalam proses belajar mengajar
keterampilan berbahasa Arab yaitu; banyaknya materi pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa dan tidak membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Arab, dosen
dalam penyampaian materi tidak menggunakan metode bervariasi, banyaknya dosen yang tidak
menggunakan media pembelajaran, dan pola evaluasi yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan serta
hanya menguji pada ranah kognitif saja. (3) Mahasiswa dan dosen berharap agar pembelajaran
keterampilan dapat berjalan dengan baik dengan dukungan fasilitas dan sarana yang lebih memadai.

Kata kunci : persepsi, harapan, pembelajaran keterampilan, bahasa Arab

PENDAHULUAN pembelajarannya kurang dapat memenuhi fungsi


Kemahiran seseorang dalam suatu bahasa tidak utama diajarkannya bahasa Arab yang
menjamin kemahirannya mengajarkan bahasa sebenarnya yaitu fungsi komunikasi (Hidayat,
tersebut kepada orang lain. Mahir berbahasa 1990: 10). Demikian halnya tidaklah mungkin
adalah suatu hal dan mahir mengajarkan bahasa keterampilan mengajar bahasa Arab bisa dimiliki
adalah hal lain. Seorang pengajar bahasa, seseorang dengan sempurna bila tidak punya
khususnya bahasa asing harus menguasai bahan/sumber yang memadahi yaitu
setidaknya tiga hal (1) Pengetahuan tentang pengetahuan tentang bahasa Arab beserta
bahasa, (2) Kemahiran berbahasa, dan (3) kemahiran berbahasa Arab. Pendek kata 3 hal ini
Keterampilan mengajarkan bahasa. menjadi satu kesatuan yang integral dalam diri
Sebagai contoh seorang penutur bahasa pengajar bahasa Arab.
Arab asli di negara-negara yang menggunakan Untuk itulah penulis mencoba memberikan
bahasa Arab sebagai bahasa resmi belum tentu salah satu kontribusi bagi pengembangan
dapat mengajarkan bahasa Arab kepada peserta pembelajaran khususnya keterampilan berbahasa
didik bila tidak dibekali pengetahuan tentang Arab. Melalui analisa persepsi dan harapan
bahasa Arab dan keterampilan mengajarkan mahasiswa dan dosen terhadap pembelajaran
bahasa Arab. Sama halnya seorang yang keterampilan berbahasa Arab, penulis berharap
mengerti pengetahuan tentang bahasa Arab bila dapat meningkatkan pengembangan pembelajar-
tidak ditunjang kemahiran berbahasa Arab dan an keterampilan berbahasa Arab yang pada
keterampilan mengajarkannya maka proses akhirnya diharapkan dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar mahasiswa prodi Pendidikan Keterampilan berbahasa adalah kemampuan
Bahasa Arab. menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi,
Persepsi dan harapan mahasiswa dan dosen baik lisan maupun tulisan reseptif maupun
dapat mencakup beberapa hal diantaranya; produktif yang meliputi keterampilan-keterampilan
silabus, materi, metode, media, instrumen menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
pembelajaran, gaya mengajar, kepribadian Menyimak dan berbicara merupakan keteram-
dosen, integritas dosen, interaksi belajar pilan tingkat dasar sedangkan membaca dan
mengajar, evaluasi serta pembelajaran menulis keterampilan tingkat tinggi. Keempat
keterampilan berbahasa itu sendiri. komponen tersebut merupakan satu kesatuan
Menurut Drever (1990), persepsi adalah utuh yang saling berhubungan dan saling
suatu proses untuk mengingat atau mendukung antara satu dengan yang lainnya.
mengidentifikasikan sesuatu. Pendapat lain Apabila dilihat hubungan interkasi antara
menyatakan bahwa persepsi adalah proses pendengar, pembicara, pembaca dan penulis,
seseorang menjadi sadar segala sesuatu dalam maka menurut Akrom Malibari (1977:3) dapat
lingkungannya melalui indera-indera yang dibedakan dua bentuk aktifitas yaitu :
dimilikinya, pengetahuan yang diperoleh melalui (1) Peristiwa menangkap (reseptif) apa yang
interpretasi data indera (Gulo, 1982). Sedangkan telah dinyatakan oleh pembicara dan
menurut Jalaludin Rahmat (1985), persepsi penulis dalam bentuk tulisan atau lisan.
adalah pengalaman tentang obyek peristiwa atau (2) Persitiwa penuturan /menuturkan
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan (ekpresif) dalam bentuk tulisan maupun
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. lisan.
Atas dasar pendapat tersebut persepsi Kegiatan membaca dan mendengar bersifat
merupakan pengalaman dan kesan yang reseptif, sedangkan berbicara dan menulis
diperoleh seseorang setelah yang bersangkutan bersifat ekspresif.
melihat atau menghayati serta menginter- Pada Prodi Pendidikan Bahsa Arab S1
pretasikan suatu obyek. Unnes, mata kuliah yang berkaitan dengan
Selanjutnya persepsi tidak dapat dipisahkan peningkatan keterampilan berbahasa Arab
dari harapan. Persepsi tidak hanya melibatkan meliputi: Istima’ (menyimak), Ta’bir Syafawi
sensasi dan perhatian, akan tetapi juga harapan, (berbicara), Qira’ah (membaca), dan Ta’bir Tahriri
motivasi, dan memori (Desidarto & Jackson, (menulis). Mata kuliah Istima’ terdiri dari dua
1976). Harapan adalah kecenderungan individu tahapan yaitu Istima’ 1-2. Sedangkan mata kuliah
mempersepsi sesuai dengan apa yang Ta’bir Syafawi terdiri dari tiga tahapan yaitu Ta’bir
diinginkan. Ketika seseorang melihat atau Syafawi 1-3, mata kuliah Qira’ah terdiri dari tiga
menghayati sesuatu maka timbul persepsi dalam tahapan yaitu Qira’ah 1-3, dan mata kuliah Ta’bir
diri yang bersangkutan. Apabila yang Tahriri terdiri dari tiga tahapan juga yaitu Ta’bir
bersangkutan memiliki keinginan tertentu yang Tahriri 1-3. Namun dalam penelitian ini, yang
berkaitan dengan obyek maka muncul harapan. menjadi fokus adalah tahapan dasar yaitu
Harapan itu dapat berupa keinginan untuk tahapan pertama dan kedua saja.
terjadinya sesuatu, begitu juga untuk tidak Penelitian ini mempunyai tujuan; (1)
terjadinya sesuatu berkenaan dengan obyek yang mendiskripsikan persepsi mahasiswa terhadap
dimaksud. pembelajaran keterampilan berbahasa
menyangkut masalah konstruksi materi yang
diajarkan, metode, media, interaksi belajar aspek validitas dengan menyusun item-item
mengajar, gaya mengajar dosen, kepribadian pernyataan yang didasarkan pada masalah dan
dosen, integritas dosen dan sistem evaluasi, (2) indikator penelitian yang telah ditemukan melalui
mendeskripsikan persepsi dosen terhadap pengamatan sebelumnya, sehingga pernyataan-
pembelajaran menyangkut masalah silabus, pernyataan dalam angket sesuai dengan
konstruksi materi, metode, instrumen substansi masalah yang diteliti. Sedangkan data
pembelajaran, kinerja dan etos dosen, serta dari dosen diambil melalui wawancara langsung.
sistem evaluasi, dan (3) mengungkap harapan- Analisis data penelitian menyangkut persepsi
harapan mahasiswa dan dosen terhadap mahasiswa dan dosen terhadap proses
pembelajaran keterampilan berbahasa. pembelajaran keterampilan berbahasa Arab
dengan menggunakan deskripsi prosentase.
METODE PENELITIAN Sedangkan harapan mahasiswa dan dosen
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang terhadap pembelajaran keterampilan berbahasa
menggunakan metode deskriptif. Sifat kualitatif dianalisa secara kualitatif melalui langkah-
penelitian ini mengarah pada pembahasan langkah; reduksi data, display data, dan
permasalahan tentang persepsi dan harapan penarikan simpulan secara verifikasi.
mahasiswa dan dosen terhadap pembelajaran
keterampilan berbahasa Arab di Jurusan Bahasa HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dan Sastra Asing FBS UNNES. Kemudian, dalam Konstruksi Materi
upaya memecahkan masalah penelitian ini, ada Aspek konstruksi materi yang diungkapkan dalam
tiga tahapan yang dilakukan, yaitu; (1) penelitian ini adalah kebermanfaatan materi untuk
penyediaan data, (2) penganalisaan data, (3) meningkatkan kemahiran berbahasa Arab
penyajian hasil analisa data (Sudaryanto, 1993: ekspresif dan reseptif mahasiswa, cakupan
5). materi, kesesuaian dengan kebutuhan dan
Data dalam penelitian ini diambil dari harapan mahasiswa, dan keberpahaman artinya
mahasiswa dan dosen Prodi Pendidikan Bahasa apakah mahasiswa dapat menangkap dan
Arab Jurusan Bahasa dan Sastra Asing FBS mencerna materi yang disampaikan.
UNNES. Data tersebut diperoleh dari mahasiswa Menyangkut kebermanfaatan materi untuk
dan dosen tersebut secara acak dengan meningkatkan kemahiran berbahasa Arab
pertimbangan; (1) mahasiswa tersebut sudah ekspresif dan reseptif mahasiswa 46% responden
pernah mengikuti pembelajaran keterampilan menyatakan cukup bermanfaat, 35% menyatakan
berbahasa Arab, (2) mahasiswa tersebut sedang sangat bermanfaat, dan 19% menyatakan kurang
aktif mengikuti pembelajaran keterampilan bermanfaat.
berbahasa Arab. Sedangkan dosen yang dipilih Adapun mengenai cakupan materi apakah
dengan pertimbangan; (1) Dosen pengampu telah sesuai dengan deskripsi diawal perkuliahan,
pembelajaran keterampilan berbahasa Arab, (2) 56% responden menyatakan bahwa 75% materi
Dosen yang aktif dalam tugas pembelajaran telah sesuai dengan deskripsi diawal
bahasa Arab. perkulaiahan, 25% responden menyatakan
Pengumpulan data penelitian dilakukan bahwa semua materi artinya 100% telah sesuai
dengan menggunakan metode angket dan dengan deskripsi diawal perkuliahan, 15%
wawancara. Untuk memenuhi validitas data responden menyatakan bahwa hanya sebagian
digunakan kriteria validitas isi, yaitu pemenuhan materi yang dibahas sesuai dengan deskripsi
diawal perkuliahan artinya hanya 50% dari materi Kaitannya dengan variasi metode dalam
yang seharusnya disampaikan, dan 4% pembelajaran keterampilan berbahasa Arab
responden menyatakan bahwa hanya sebagian ekspresif dan reseptif yang dilakukan dosen,
kecilnya saja artinya hanya sekitar 25% materi sebagian besa responden 61% menyatakan
yang disampaikan telah sesuai dengan deskripsi cukup bervariasi, 20% responden menyatakan
diawal perkuliahan. kurang bervariasi, 11% responden menyatakan
Mengenai kesesuaian materi dengan sangat bervariasi, dan 8% responden
kebutuhan mahasiswa, 65% responden menyatakan tidak bervariasi.
menyatakan materi yang disampaikan cukup Mengenai pola metode yang diterapkan
sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka, dosen dalam hubungannya dengan peningkatan
21% responden menyatakan kurang sesuai, 12% kemahiran berbahasa Arab ekspresif dan reseptif
responden menyatakan sangat sesuai dan 2% mahasiswa, 46% responden menyatakan metode
responden menyatakan tidak sesuai dengan yang diterapkan dosen cukup membantu
kebutuhan dan harapan mereka. mahasiswa dalam peningkatan kemahiran
Mengenai tingkat keberpahaman materi, 54% berbahasa Arab ekspresif dan reseptif , 37%
responden menyatakan cukup sulit dipahami, responden menyatakan sangat membantu, dan
34% responden menyatakan kurang dapat 17% responden menyatakan kurang membantu.
dipahami, 10% responden menyatakan sangat Mengenai pola interaksi belajar mengajar
sulit dipahami, dan 2% responden menyatakan antara dosen dan mahasiswa dalam kelas, 33%
tidak dapat dipahami. responden menyatakan bahwa interaksi antara
Dalam hubungannya dengan konstruksi dosen dan mahasiswa dalam kelas berjalan
materi, umumnya mahasiswa berharap agar dengan baik, 31% responden menyatakan cukup
materi pembelajaran keterampilan berbahasa baik, 23% responden menyatakan tidak baik, dan
Arab ekspresif dan reseptif lebih disesuaikan 13% responden menyatakan interaksi berjalan
dengan kebutuhan dan kemampuan mereka yang sangat baik.
sebagian besar baru pada tingkat pemula, dan Harapan mahasiswa berkenaan dengan
materi yang diajarkan hendaknya materi-materi metode dan interaksi belajar mengajar dikelas
yang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat agar dosen dalam mengajar tidak monoton hanya
bagi mahasiswa sebagai calon guru serta materi- menggunakan satu metode, hendaknya dosen
materi yang lebih relevan dalam membantu dalam mengajar menggunakan metode yang
mahasiswa untuk meningkatkan kemahiran bervariasi sehingga mahasiswa tidak mengalami
berbahasa Arab baik ekspresif maupun reseptif. kejenuhan. Dan mahasiswa juga berharap agar
latihan dan praktek lebih sering dilakukan agar
Metode dan Interaksi Belajar Mengajar keterampilan berbahasa Arab mahasiswa lebih
Mengenai metode dan interaksi belajar mengajar meningkat.
yang diungkap dalam penelitian ini menyangkut Interaksi belajar mengajar dosen hendaknya
variasi metode pembelajaran oleh dosen, pola melibatkan mahasiswa dalam proses belajar
metode dalam hubungannya dengan peningkatan mengajar, artinya tidak hanya dosen yang aktif
kemahiran berbahasa Arab ekspresif dan reseptif tetapi mahasiswa juga ikut berperan aktif dalam
mahasiswa, dan pola interaksi belajar mengajar proses belajar mengajar tersebut. Sementara itu
antara dosen dan mahasiswa dalam kelas. mahasiswa juga berharap agar interaksi belajar
mengajar tidak hanya dilaksanakan didalam kelas
tapi juga mungkin mahasiswa diajak keluar kelas menyatakan sangat baik, 16% responden
agar tercipta kondisi yang berbeda dan menyatakan cukup baik, dan 10% dari responden
diharapkan dapat memberikan semangat dan menyatakan sikap dosen dalam mengajar
motivasi mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Arab ekspresif dan
keterampilan berbahasa Arab ekspresif dan reseptif kurang baik.
reseptif. Berkaitan dengan gaya, sikap, dan integritas
dosen, persepsi sebagian besar mahasiswa
Gaya, Kepribadian, dan Integritas Dosen adalah baik. Dan harapan mahasiswa agar dosen
Gaya, kepribadian, dan integritas dosen yang lebih bisa meningkatkan kedisiplinan dalam
diungkapkan dalam penelitian ini menyangkut mengajar. Mahasiswa juga berharap agar dosen
gaya dosen dalam menyampaikan materi dalam mengajar tidak selalu serius tetapi mungkin
pembelajaran, kedisiplinan dosen, dan diselingi dengan canda sehingga tidak membuat
sejauhmana wawasan yang dimiliki dosen dalam mahasiswa bosan dalam proses pembelajaran.
mengajar, serta sikap dosen kepada mahasiswa
dalam mengajar keterampilan berbahasa Arab Media Pembelajaran
ekspresif dan reseptif. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
Dari angket yang diberikan kepada berkenaan dengan media pembelajaran adalah
mahasiswa, sebagian besar responden yakni penggunaan media pembelajaran oleh dosen
47% menyatakan bahwa gaya dosen dalam dalam pembelajaran bahasa Arab ekspresif dan
menyampaikan materi pembelajaran cukup reseptif, dan kesesuai media tersebut dengan
menarik, 31% responden menyatakan menarik, materi yang disampaikan, serta efektifitas
11% responden menyatakan sangat menarik dan penggunaan media pembelajaran dalam
11% responden juga yang menyatakan bawa membantu memahami materi yang diajarkan.
gaya dosen kurang menarik. Mengenai penggunaan media pembelajaran
Tentang kedisiplinan dosen dalam mengajar, oleh dosen dalam pembelajaran bahasa Arab
berdasarkan data yang ada 46% mahasiswa ekspresif dan reseptif, 64% responden
sebagai responden menyatakan dosen cukup menyatakan bahwa dosen hanya kadang-kadang
disiplin, 31% responden menyatakan disiplin saja, saja menggunakan media pembelajaran dalam
15% responden menyatakan kurang disiplin, dan menyampaikan materi perkuliahan, 20%
8% responden menyatakan bahwa dosen sangat responden menyatakan bahwa dosen sering
disiplin dalam mengajar keterampilan berbahasa menggunakan media pembelajaran, dan 16%
Arab. responden menyatakan bahwa dosen tidak
Mengenai keluasan wawasan yang dimiliki pernah menggunakan media dalam proses
dosen dalam mengajar, lebih setengah dari belajar mengajar keterampilan berbahasa Arab
responden yakni 58% menyatakan wawasan ekspresif dan reseptif.
yang dimiliki dosen cukup luas, 27% responden Tentang kesesuai media pembelajaran yang
menyatakan sangat luas, dan 15% responden digunakan dosen dengan materi yang
menyatakan wawasan dosen kurang luas. disampaikan, 66% responden menyatakan cukup
Mengenai sikap dosen kepada mahasiswa sesuai, 20% responden menyatakan sangat
dalam mengajar keterampilan berbahasa Arab sesuai, 10% responden menyatakan kurang
ekspresif dan reseptif , 52% responden sesuai, dan 4% responden menyatakan bahwa
menyatakan sikap dosen baik, 22% responden
media yang digunakan dosen tidak sesuai Dan mengenai tingkat kesulitan soal yang
dengan materi yang disampaikan. diberikan kepada mahasiswa, 71% responden
Adapun mengenai efektifitas penggunaan menyatakan bahwa soal yang diberikan kepada
media pembelajaran dalam membantu mereka memiliki tingkat kesulitan cukup, 12%
memahami materi yang diajarkan, 54% responden menyatakan bahwa soal yang
responden mengungkapkan bahwa media yang diberikan kepada mereka sangat sulit, dan 12%
digunakan dosen cukup membantu mereka dalam responden juga menyatakan soal yang diberikan
memahami materi yang diajarkan, 34% kepada mereka kurang sulit, sementara itu
responden menyatakan sangat membantu, dan responden yang menyatakan bahwa tingkat
12% responden menyatakan bahwa media kesulitan soal yang diberikan kepada mahasiswa
tersebut kurang membantu mereka dalam memiliki tingkat kesulitan yang sangat rendah
memahami materi yang diajarkan oleh dosen. artinya tidak sulit sebanyak 5%.
Berkenaan dengan media pembelajaran, Adapun mengenai kesesuaian evaluasi
secara garis besar mahasiswa berharap agar dengan materi yang telah diajarkan oleh dosen,
dosen dalam penyampaian materi sering hampir semua responden yakni 76% menyatakan
menggunakan media pembelajaran yang bahwa soal yang diberikan kepada mahasiswa
diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam sesuai dengan materi yang telah diajarkan, 12%
memahami materi yang disampaikan dosen, dan responden menyatakan cukup sesuai, dan 8%
mahasiswa juga berharap Prodi Pendidikan responden menyatakan sangat sesuai, serta 4%
Bahasa Arab menyediakan fasilitas dan sarana responden menyatakan tidak adanya kesesuaian
sebagai media pembelajaran yang lebih lengkap. evaluasi dengan materi yang telah diajarkan oleh
dosen.
Sistem Evaluasi Harapan mahasiswa mengenai pola evaluasi
Pola evaluasi yang diungkap dalam penelitian ini agar soal-soal yang diberikan kepada mahasiswa
adalah bentuk soal yang diujikan kepada tidak hanya menguji ranah kognitif, tetapi juga
mahasiswa, tingkat kesulitan soal yang diberikan menguji ranah psikomotorik dan ranah afektif.
kepada mahasiswa, dan kesesuaian evaluasi Dan mahasiswa juga berharap agar sistem
dengan materi yang telah diajarkan oleh dosen. penilaian dilaksanakan secara terbuka sehingga
Mengenai bentuk soal yang dibuat oleh mahasiswa mengetahui hasil yang diperoleh dan
dosen apakah telah mencakup semua ranah mengetahui kelemahan-kelemahan atau
pembelajaran, 46% mahasiswa menyatakan kekurangan-kekurangan yang dimiliki dan dapat
bahawa evaluasi yang dibuat dosen telah melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam
mencakup semua ranah, baik kognitif, pembelajaran keterampilan berbahasa Arab
psikomotorik, dan afektif, 26% responden ekspresif dan reseptif.
menyatakan hanya dua ranah dan sebagian
besar mereka mengungkapkan bahwa dua ranah SIMPULAN DAN SARAN
tersebut adalah ranah kognitif dan psikomotorik, Simpulan
sementara ranah afektif belum tersentuh dalam (1) Secara garis besar persepsi mahasiswa dan
evaluasi tersebut, bahkan 20% responden dosen terhadap pembelajaran keterampilan
menyatakan bahwa evaluasi yang dibuat dosen berbahasa Arab ekspresif dan reseptif sudah
hanya mencakup satu ranah yakni hanya ranah berjalan dengan baik meskipun terdapat
kognitif saja. kekurang-kekurangan yang perlu segera
diperbaiki demi kemajuan prodi Pendidikan (2) Sebaiknya tidak hanya dosen yang
Bahasa Arab dimasa mendatang mengampu mata kuliah keterampilan
(2) Kelemahan yang menonjol dalam proses berbahasa Arab ekspresif dan reseptif yang
belajar mengajar keterampilan berbahasa terlibat dalam upaya peningkatan
Arab ekspresif dan reseptif yang terjadi di keterampilan berbahasa Arab mahasiswa,
Prodi pendidikan Bahasa Arab, yaitu; (1) tetapi semua dosen yang ada di Prodi
banyaknya materi pembelajaran keterampilan Pendidikan Bahasa Arab.
berbahasa Arab ekspresif dan reseptif yang (3) Dosen dalam proses belajar mengajar dapat
tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa menggunakan media pembelajarn sehingga
dan tidak membantu mahasiswa untuk dapat mempermudah mahasiswa dalam
meningkatkan kemampuan berbahasa Arab, memahami materi dan juga agar interaksi
(2) dosen dalam penyampaian materi tidak belajar mengajar lebih semangat.
menggunakan metode bervariasi sehingga (4) Pola Evaluasi yang dikembangkan adalah
proses pembelajaran terkesan monoton, (3) evaluasi yang menguji semua ranah berpikir
dosen tidak menggunakan media mahasiswa.
pembelajarn yang pada dasarnya dapat
membantu mahasiswa dalam memahami DAFTAR PUSTAKA
materi pembelajaran, dan (4) pola evaluasi Ahmad, Muhammad Abdul Qodir. ‫ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﺗﻌﻠﻴﻢ‬
yang tidak sesuai dengan materi yang . Cairo: ‫ﺍﻟﻤﺼﺮﻳﺔ ﺍﻟﻨﻬﻀﺔ ﻣﻜﺘﺒﺔ‬
diajarkan dan hanya menguji ranah kognitif Atho’, Ibrahim Muhammad. 1996. ‫ﺍﻟﺘﺪﺭﻳﺲ ﻁﺮﻕ‬
saja. ‫ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﺍﻟﺘﺮﺑﻴﺔ ﻭ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﺍﻟﻠﻐﺔ‬Cairo: ‫ﺍﻟﻨﻬﻀﺔ ﻣﻜﺘﺒﺔ‬
(3) Mahasiswa dan dosen sama-sama berharap ‫ﺍﻟﻤﺼﺮﻳﺔ‬
agar pembelajaran keterampilan dapat Desidarto, ODB Howeison & JH. Jackson. 1976.
berjalan dengan baik dengan dukungan Investigating Behavior, Principles of
fasilitas dan sarana yang lebih memadai. Psycology. New York: Harver & Ror
Publisher.
Saran Drever, J. 1990. Kamus Psikologi. Diterjemahkan
(1) Semua dosen dan mahasiswa prodi oleh Nancy. Jakarta: Binja Aksara.
Pendidikan Bahasa Arab yang terkait dengan Effendy, Ahmad Fuad. 2004. Metodologi
proses pembelajaran keterampilan Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat
berbahasa Arab ekspresif dan reseptif Gulo, D. 1982. Kamus Psikologi. Bandung: Tonis.
hendaknya sama-sama membangun dan
Hidayat, Rahayu S. 1990. Pengetesan Membaca
meningkatkan kualitas diri sehingga memiliki Secara Komunikatif. ILDEP
kemampuan yang lebih dalam berbahasa
Zainudin, Radliyah dkk. 2005. Metodologi dan
Arab ekspresif dan reseptif
Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa
Arab. Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group.

Anda mungkin juga menyukai