Anda di halaman 1dari 7

ISSN: 2339-2541

JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 287 - 293


Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian

PENERAPAN FORMULA BENEISH M-SCORE DAN ANALISIS DISKRIMINAN


LINIER UNTUK KLASIFIKASI PERUSAHAAN MANIPULATOR DAN NON-
MANIPULATOR (Studi Kasus Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

Issabella Marsasella Christy1, Sugito2, Abdul Hoyyi3


1
Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Universitas Diponegoro
2,3
Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM Universitas Diponegoro

ABSTRACT
Discriminant analysis is a statistical analysis method is used to classify an individual into a certain
group which has determined based on the independent variables. In linear discriminant analysis, there
are two assumptions to be fulfilled i.e. independent variables have to be multivariate normal
distributed and variance covariance matrix of the observed two groups are the same. In this graduating
paper is applied Beneish M-Score formula and linier discriminant analysis for classification of cases
companies manipulators and non-manipulators are listed in Indonesia Stock Exchange in 2013. Linear
discriminant function to continue Beneish M-Score formula to predict the classification, in order to
obtain the percentage of fault classification, to determine the size of the performance of linear
discriminant function. Percentage of classification error of 2,70 percent.

Keywords: Beneish M-Score, Linear Discriminant Analysis

1. PENDAHULUAN dengan dilakukannya penerapan ilmu


Laporan keuangan memberikan statistika yang dapat mengklasifikasikan
informasi mengenai keuangan suatu suatu individu atau objek ke dalam suatu
perusahaan dalam suatu periode akuntansi kelompok yang telah ditentukan
(Munawir, 2007). Pencapaian yang sebelumnya berdasarkan variabel-variabel
maksimal di bidang ekonomi suatu bebasnya adalah analisis diskriminan
perusahaan, cenderung diikuti dengan jenis (Dillon dan Goldstein, 1984). Dalam
kejahatan yang paling sering ditemui melakukan analisis diskriminan linier,
dalam satu entitas adalah praktek terdapat dua asumsi yang harus terpenuhi
manipulasi atau kecurangan terhadap yaitu data kelompok berdistribusi normal
laporan keuangan untuk menghasilkan multivariat dan pengujian kesamaan varian
keadaan laporan keuangan yang lebih baik. kovarian. Skor diskriminan dan cut off
Dilakukan deteksi terhadap laporan value akan diperoleh setelah terbentuknya
keuangan, untuk meminimalisasi praktek fungsi diskriminan linier terlebih dahulu.
kecurangan laporan keuangan yang dibuat Dilanjutkan dengan menggunakan APER
oleh perusahaan. Alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesalahan
untuk memprediksi kecurangan laporan pengklasifikasian yang diperoleh analisis
keuangan dengan menggunakan formula diskriminan linier dalam bentuk
Beneish M-Score. Hasil formula Beneish persentase.
M-Score dari perhitungan 8 variabel yang
digunakan, dan akan diperoleh klasifikasi 2. TINJAUAN PUSTAKA
antara perusahaan manipulator dan 2.1 Laporan Keuangan
perusahaan non-manipuator, terhadap Menurut Munawir (2007) pada
kemungkinan melakukan manipulasi analisa laporan keuangan, laporan
laporan keuangan (Gazpersz, 2013). keuangan pada dasarnya adalah hasil dari
Klasifikasi dari formula Beneish M- proses akuntansi yang dapat digunakan
Score adalah sebagai klasifikasi awal, sebagai alat untuk berkomunikasi antara
untuk memperoleh klasifikasi prediksi data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang dokumen yang diperlukan. Sepanjang
berkepentingan dengan data atau aktifitas dokumen-dokumen dan informasi yang
perusahaan tersebut. disampaikan telah mencukupi dan lengkap,
Penganalisaan atau penilaian maka BEI akan memberikan persetujuan.
terhadap posisi keadaan keuangan dan
perkembangannya pada suatu perusahaan 2.4 Beneish M-Score
dapat dilakukan oleh dua pihak, yaitu Beneish M-Score diciptakan oleh
pihak yang ada dalam perusahaan Profesor Messod Beneish pada tahun
(internal) dan pihak di luar perusahaan 1990. Variabel yang diukur menggunakan
(eksternal). Kemungkinan adanya laporan data dari tahun yang ditentukan (t) dan
keuangan yang tidak asli atau adanya menggunakan data tahun sebelumnya (t-1).
praktek kecurangan karena sudah diolah Dan telah diperoleh hasil perhitungan
sedemikian rupa sehingga kelihatan baik. Beneish M-Score yang telah kekal
(robust), dengan indikasi jika lebih dari -
2.2 Fraud (Kecurangan) 2,22 diklasifikasikan sebagai perusahaan
Menurut Karyono (2013) dalam manipulator, bila kurang dari -2,22
Forensic Fraud, setiap aktivitas organisasi diklasifikasikan sebagai perusahaan non-
pasti ada ketidakpastian yang identik manipulator.
dengan resiko, diantaranya adalah resiko Beneish M-Score memiliki formula
kecurangan.Kecurangan adalah tindakan pengukuran sebagai berikut (Gaspersz,
melawan hukum yang merugikan entitas 2013):
atau organisasi dan menguntungkan Beneish M-Score = -4,840 + 0,920
pelakunya. Pelaku kecurangan dapat dari DSRI + 0,528 GMI + 0,404 AQI +
dalam atau dari luar organisasi dan dapat 0,892 SGI + 0,115 DEPI – 0,172
dilakukan oleh manajemen dan karyawan. SGAI – 0,327 LVGI + 4,697 TATA.
Tindakan fraud dapat dikurangi melalui
langkah-langkah pencegahan atau 1. Day’s Sales in Receivable Index
penangkalan, pendeteksian, dan (DSRI)
investigasi. Langkah pencegahan terhadap
fraud tidaklah mudah. Untuk mencegah,
2. Gross Margin Index (GMI)
mendeteksi dan menginvestigasi fraud
harus meningkatkan pemahaman dan
mempelajari terlebih dahulu tentang teori 3. Asset Quality Index (AQI)
fraud, bentuk-bentuk fraud, penyebab dan
pendorong fraud (Karyono, 2013).
4. Sales Growth Index (SGI)
2.3 Perusahaan go public
Menurut Panduan Go Public pada 5. Depreciation Index (DEPI)
Bursa Efek Indonesia (2014), perusahaan
tertutup memiliki kesempatan untuk go
public, yang artinya menjual sebagian 6. Sales, General and Administrative
sahamnya kepada publik dan mencatatkan Expenses Index (SGAI)
saham di Bursa.
Proses untuk menjadi perusahaan public 7. Leverage Index (LVGI)
yang sahamnya dicatatkan dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
(BEI), perusahaan perlu memperoleh 8. Total Accruals to Total Assets
persetujuan dari BEI dengan mengajukan (TATA)

permohonan pencatatan kepada BEI
dengan memberikan lampirkan dokumen-

JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 2, Tahun 2015 Halaman 288


2.5 Analisis Diskriminan 
y1  x 1  x 2 S T 1
pooled
x1
(2.9)
y 2  x x  S
T 1
Analisis diskriminan adalah bagian 1 2 x2
dari analisis statistik peubah ganda
pooled (2.10)
(multivariate statistical analysis), pertama Untuk mengalokasikan X0 , sebagai berikut
kali dikemukakan oleh R. A. Fisher pada : x0 untuk kelompok 0, jika i = 0 ≥ cut
tahun 1936 (Huberty, 1994). off value
Pengklasifikasian analisis diskriminan x0 untuk kelompok 1, jika = 0 < cut
bersifat apriori. Dengan fungsi off value
diskriminan, data pengamatan ditentukan Dimana :
ke dalam mana populasi dikategorikan. = skor diskriminan atau variabel bebas
(2.1) =
Menurut Wald dan Anderson dalam buku x = [x1, x2,…, xp] = vektor variabel
Johnson dan Wichern (2002), mengganti independen
parameter-parameter populasi dengan = vektor rata-rata sampel populasi ke 0
sampel sebagai berikut: = vektor rata-rata sampel populasi ke 1
i = kelompok 0 dan kelompok 1
1 n1
x 1   x 1j N = ukuran sampel
(px1) n1 j 1 (2.2) x0 = [x1, x2,…, xp] = vektor variabel
n2 independen
1
x2 
(px1) n2
x
j 1
2j
n1 = ukuran sampel kelompok 0
n2 = ukuran sampel kelompok 1
(2.3)
S1 = matrik kovariansi kelompok 0
  
n1
1
 x1j  x1 x1j  x1
T
S1  S2 = matrik kovariansi kelompok 1
(pxp) n1  1 j 1 (2.4) Spooled = matrik kovariansi gabungan dari
  
n2
1
 S1 dan S2
T
S2  x 2j  x2 x 2j  x2
(pxp) n2  1 j 1 (2.5)
Dalam membentuk fungsi
diskriminan yang optimal diperlukan
 n1  1   n2  1  beberapa asumsi terhadap data yang
S  S1   S 2
 n1  1  n2  1  n1  1  n2  1
pooled
digunakan. Untuk pengujian asumsi
analisis diskriminan antara lain :
(2.6)
dan a, sebagai berikut : 2.5.1 Pengujian Normal Multivariat
Hipotesis : H0: Sampel berdistribusi
a= = S pooled
(2.7)
normal multivariat
H1: Sampel tidak
Analisis diskriminan dapat digunakan
berdistribusi normal multivariat
untuk k populasi dengan sejumlah
Statistik Uji yang digunakan :
pengamatan. Untuk kasus k = 2 yang
(2.11)
artinya ada dua kelompok populasi, x1
Taraf signifikansi = α
sebagai kelompok 0 dan x2 sebagai
Kriteria penolakan dengan asumsi tolak H0
kelompok 1.
jika W(1-α) tabel Kolmogorov
Setelah diperoleh fungsi diskriminan
Smirnov atau p-value ≤ α, berarti data
seperti yang ditentukan di atas, dilanjutkan
berdistribusi tidak normal multivariat.
dengan menentukan cut off value diantara
y i , dengan i=1,2. Untuk memperoleh cut 2.5.2 Pengujian Kesamaan Matrik
off value tersebut menggunakan : Varian Kovarian
Cut off value = ( 1 + 2), (2.8) Dalam pengujian persamaan matrik
dengan varian kovarian, uji yang digunakan untuk
mengetahui kesamaan matriks varian

JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 2, Tahun 2015 Halaman 289


kovarian sebagai berikut (Sri Haryatmi, yang diambil dari tabel Chi-Square dengan
2008): derajat kebebasan satu, yaitu :
Hipotesis : Hipotesis :
H0 : matriks varian kovarian dari kedua H 0 : Klasifikasi Analisis Diskriminan
kelompok yang diamati adalah sama. Linier tidak akurat
H1: matriks varian kovarian dari kedua
H 1 : Klasifikasi Analisis Diskriminan
kelompok yang diamati adalah berbeda.
Statistik Uji : Linier akurat
M C-1 dengan Taraf signifikansi (  )  0,05
k k Statistik hitung :
M=  (n 1  1)ln S pooled   (n 1  1)ln S i (2.12)
i 1 i 1

C-1=1-  k 1

  2p 2  3p  1  (2.13) Press's Q 
N  nk 2
N k  1
1
  k )  
 i 1 (n i  1) (n i  1)  
6(p  1)(k  1) 
  
i 1 N = ukuran sampel
p = banyaknya variabel n =banyaknya kasus yang
k = banyaknya kelompok
diklasifikasikan secara tepat
Kriteria penolakan :
H0 ditolak jika nilai M C-1 > χ2(p+1)p(k-1)/2 ;(α) k = banyaknya kelompok
atau nilai sig < α. Keputusan : H 0 ditolak karena nilai
2.5.3 Perhitungan Kesalahan Klasifikasi Press's Q   2 ,1 .
Analisis Diskriminan
Kesalahan klasifikasian merupakan 3. METODELOGI PENELITIAN
ukuran bagi suatu kinerja dari fungsi 3.1 Jenis dan Sumber Data
diskriminan yang berupa persentase Jenis data yang digunakan dalam
kesalahan klasifikasi. Untuk melakukan penelitian ini adalah data sekunder, yang
perhitungan persentase kesalahan dalam berupa laporan keuangan perusahaan yang
pengklasifikasian dapat menggunakan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
metode Apparent Error Rate (APER). tahun 2013. Data sekunder ini dapat
Menurut Johnson dan Wichern (2002), diunduh pada website resmi Bursa Efek
nilai APER ialah banyaknya persentase Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
dari yang salah dalam melakukan 3.2 Populasi dan Sampel
klasifikasi oleh fungsi klasifikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah
Maka APER = (2.14) perusahaan-perusahaan yang go public.
Kriteria-kriteria sampel yang akan diteliti
Atau APER = sebagai berikut :
banyaknya objek yang salah dalam
1. Data laporan keuangan dari
pengklasifikasian perusahaan go public yang terdaftar
ukuran sampel
di BEI dengan periode 2 tahun, yaitu
tahun 2012 hingga 2013.
2.5.4 Keakuratan Prediksi Keanggotaan
2. Perusahaan yang merupakan
Kelompok
perusahaan selain perusahaan jasa
Mengetahui akurasi prediksi dari
dan perbankan seperti perusahaan
keanggotaan kelompok berdasar fungsi
diskriminan, menggunakan uji statistic pada sektor perdagangan,
Press’s Q, yaitu dengan pemeriksaan pertambangan, pertanian, dan
matriks klasifikasi dan persentase yang industri.
3. Laporan keuangan yang menjadi
diklasifikasikan dengan benar pada setiap
sampel (Hair, 2006). Penentuan ini sampel yang memiliki laporan
keuangan lengkap di tahun 2012 dan
kemudian dibandingkan dengan nilai kritis
2013.

JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 2, Tahun 2015 Halaman 290


4. Data yang diperoleh berjumlah 37 Kriteria Pengujian :
perusahaan. H0 ditolak jika p-value ≤ 
Keputusan :
4. HASIL DAN PEMBAHASAN H 0 diterima karena p-value >  atau
4.1 Penghitungan 8 Variabel dalam 0,0573 > 0,05
Beneish M-Score Kesimpulan:Dengan melihat hasil
Dengan diperolehnya data lengkap keputusan bahwa H 0 diterima, maka
yang akan diperlukan dalam rumus-rumus
dari masing-masing variabel, maka hasil diperoleh kesimpulan bahwa sampel
perhitungan masing-masing variabel dapat berdistribusi normal multivariat.
diperoleh dengan t adalah tahun 2013 dan
t-1 adalah tahun 2012, perhitungan 4.3.2 Uji Kesamaan Matriks Varian
variabel dengan menggunakan software Kovarian
Excel 2007. Hipotesis :
H0: Matriks varian kovarian dari kelompok
4.2 Pengklasifikasian Perusahaan status manipulator dan kelompok
Manipulator dan Non-Manipulator status non-manipulator adalah sama.
Berdasar Beneish M-Score H1: Matriks varian kovarian dari kelompok
Pengklasifikasian yang digunakan status manipulator dan kelompok
berdasar indikasi yang telah ditentukan status non-manipulator adalah tidak
oleh Beneish M-Score. Indikasi tersebut sama.
adalah jika hasil perhitungan formula Taraf signifikansi :(α) = 0,05
Beneish M-Score lebih dari -2,22 Statistik Hitung :M C-1 = -1062,0048
diklasifikasikan sebagai perusahaan Sign = 0,059
manipulator, dan bila hasil formula Kriteria Pengujian :
Beneish M-Score tersbut kurang dari -2,22 H0 ditolak jika M C-1 > χ2(p+1)p(k-1)/2 ;(α) atau
diklasifikasikan sebagai perusahaan non- nilai sig ≤ α
manipulator. Berdasarkan perhitungan Keputusan :
formula Beneish M-Score, diperoleh hasil H0 diterima karena MC-1 < χ2(p+1)p(k-1)/2 ;(α)
20 perusahaan manipulator dan 17 dengan χ2(p+1)p(k-1)/2 ;(α) = -1062,0048 <
perusahaan non-manipulator. Setelah 50,964 atau sign (0,059) > α (0,05).
diperoleh klasifikasi perusahaan dapat Kesimpulan :
dilanjutkan dengan pengujian asumsi Dengan keputusan H0 diterima, maka dapat
untuk analisis diskriminan. diambil kesimpulan bahwa matriks varian
kovarian dari kelompok status manipulator
4.3 Pengujian Asumsi Analisis dan kelompok status non_manipulator
Diskriminan adalah sama.
4.3.1 Uji Normal Multivariat
Asumsi pertama yang harus dipenuhi 4.4 Analisis Diskriminan Linier
dalam analisi diskriminan linier adalah 4.4.1 Penaksiran Parameter
variabel bebas harus berditribusi normal Penaksiran parameter tersebut
multivariat. dilakukan dengan bantuan software Excel
Hipotesis: 2007.
H0 : Sampel berdistribusi normal
multivariat.
H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
multivariat.
Taraf signifikansi : (α) = 0,05
Statistik Hitung : D = 0,2141
p-value = 0,0573

JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 2, Tahun 2015 Halaman 291


, 6 0, 59
,06 0, 5 9
,0 4 , 99
, 9,0 49
x1 =
(px1) ,0 a = -0,66
0,960
- ,0
0,9045
0,0 4 -6, 0
0,9 90 5,060
,0 09 Setelah diperoleh hasil dari vektor
0,99 koefisien (a), maka fungsi diskriminan
,05 linier yang terbentuk dengan menggunakan
x 2 = , 490 persamaan :
(px1)
,000 10,7591 X1+ 0,7579 X2 + 23,7997
,0 X3 + 9,0149 X4 – 0,6632 X5 – 3,0822
X6 – 6,1018 X7+ 25,0608 X8
-0,040
Dengan menggunakan fungsi diskriminan
linier tersebut, kemudian dilanjutkan
dengan menghitung skor diskriminan
untuk masing-masing pengamatan.

4.4.3 Pengklasifikasian Pengamatan


Sebelum dilakukan klasifikasi
dengan memperoleh skor diskriminan
linier terhadap objek yang diamati, terlebih
dahulu dihitung cut off value sebagai
berikut :

1

cut off value  y1  y 2  37,5171
2
Setelah diperoleh hasil dari cut off
value, kemudian dilanjutkan dengan
membandingkan skor diskriminan dari
masing-masing pengamatan dengan hasil
cut off value. Jika nilai skor diskriminan
lebih besar atau sama dengan nilai cut off
value, maka pengamatan diklasifikasikan
ke dalam kelompok 0, namun jika skor
lebih kecil maka pengamatan
diklasifikasikan ke dalam kelompok 1.
Sehingga diperoleh 1 perusahaan yang
4.4.2 Fungsi Diskriminan pengklasifikasiannya berbeda dengan
Setelah melakukan penaksiran klasifikasi aktual.
parameter, selanjutnya menghitung vektor
koefisien (a) dengan menggunakan 4.5 Perhitungan Kesalahan Klasifikasi
persamaan (2.7) dan hasilnya sebagai
berikut : Tabel 4.4 Kesalahan Pengklasifikasian
Analisis Diskriminan Linier Klasik

JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 2, Tahun 2015 Halaman 292


Pada prediksi klasifikasi tersebut, terdapat
satu perusahaan yang tidak sama dengan
klasifikasi aktual, maka diperoleh proporsi
kesalahan pengklasifikasian sebesar
2,70%, dan uji keakuratan keanggotaan
kelompok, diperoleh kesimpulan bahwa
pengklasifikasian analisis diskriminan
1 0 linier ini akurat terhadap formula Beneish
APER   2,70%
37 M-Score.
Berdasarkan hasil dari perhitungan
APER, diketahui total proporsi kesalahan
yang diperoleh dari analisis diskriminan
linier klasik yaitu sebesar 2,70%. Sehingga
6. DAFTAR PUSTAKA
ketepatan klasifikasi dari analisis
BEI. Bursa Efek Indonesia. Panduan
diskriminan linier klasik yaitu sebesar
Go Public.
97,30%. http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/I
nformation/ForCompany/Panduan-Go-
4.6 Keakuratan Prediksi Keanggotaan Public.pdf (diakses pada tanggal 24 Juli
Kelompok 2014)
Hipotesis : Beneish, M.D. 1994. The Detection
H 0 : Klasifikasi Analisis Diskriminan of Earning Manipulation. Financial
Linier tidak akurat Anlysts Journal
H 1 : Klasifikasi Analisis Diskriminan Dillon, W.R. dan Goldstein, M.
Linier akurat 1984. Multivariate Analysis Methods and
Taraf signifikansi (  )  0,05 Application. John Wiley & Sons.Inc. New
York
Statistik hitung :
Gasperz, V. 2013. All-in-one 150
Press's Q 
37  36.2
2
 33,108 Key Performance Indicators and Balanced
372  1 Scorecard, Malcolm Baldrige, Lean Six
Keputusan : H 0 ditolak karena nilai Sigma Supply Chain Management. PT
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Press's Q  33,108  2 ,1  3,84 Hair, J.F., Black, W.C., Babin,
Kesimpulan : Pengklasifikasian Analisis B.J.2006. Multivariate Data Analysis.
Diskriminan Linier akurat. Sixth Ed., Prentice Hall: New Jersey
Huberty, C.J. 1994. Applied
5. KESIMPULAN Discriminant Analysis. John Wiley
Pada pengklasifikasian dengan &Sons.Inc. New York
formula Beneish M-Score, diperoleh 20 Johnson, R.A. danWichern, D.W.
perusahaan yang masuk kelompok 2002. Applied Multivariate Statistical
manipulator pada kode nol (0) dan 17 Analysis. Fifth Ed., Prentice Hall: New
perusahaan yang masuk kelompok non- Jersey
manipulator pada kode satu (1), sedangkan Haryatmi, Sri. 2008. Materi Pokok
untuk prediksi klasifikasi manipulator dan Metode Statistika Multivariat.Universitas
non-manipulator pada data dipenelitian ini, Terbuka: Jakarta
dengan menggunakan fungsi diskriminan Karyono. 2013. Forensic Fraud.
linier dua kelompok yang diperoleh adalah Andi Offset: Yogyakarta
= 10,7591 X1+ 0,7579 X2 + 23,7997 X3 Munawir, S. 2007. Analisa Laporan
+ 9,0149 X4 – 0,6632 X5 – 3,0822 X6 Keuangan. Liberty Yogyakarta:
– 6,1018 X7+ 25,0608 X8. Yogyakarta

JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No. 2, Tahun 2015 Halaman 293

Anda mungkin juga menyukai