KERANGKA ACUAN AUDIT MATERNAL

PUSKESMAS SIMBUR NAIK

Tanggal : Halaman : 1/ 2

I. Pendahuluan
Audit maternal adalah merupakan serangkaian kegiatan penulusuruan sebab
kematian dan kesakitan Ibu guna mencegah kesakitan atau kematian berupa di masa
yang akan datang. Pengkajian yang dilakukan harus menerapkan perinsip menghormati
dan melindungi semua pihak yang terkait baik individu maupun institusi.
Salah satu Program Pokok Puskesmas adalah kegiatan audit maternal perinatal.
Hal ini juga merupakan Undang- Undang nomor 36 tentang Kesehatan. Kegiatan Audit
maternal perinatal dilakukan dengan pelayanan didalam gedung Puskesmas dilakukan
dengan pendekatan. Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari harus mengacu pada visi
misi Puskesmas Simbur Naik yaitu MASAGENA: MAndiri, SAntun, GEsit, amaNAh.

II. Latar belakang

Dalam beberapa kajian terbaru tingkat dunia maupun data di Indonesia
menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi baru lahir
masih cukup tinggi terutama saat proses persalinan Ibu hamil dan kelahiran bayi. Dan
selebihnya, pada saat hari – hari pertama dan minggu pertama setelah melahirkan dan
kelahiran bayi. Penyebab kematian Ibu dan bayi juga terjadi pada situasi emergancy dan
komplikasi.
Pencapaian penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu
(AKI) diIndonesia belum bisa memenuhi target karena masih menghadapi beberapa
kendala, maka dari itu jika tidak dilakukan akselerasi dari sekarang, di kwatirkan MDGs 4
dan MDGs 5 tidak bisa tercapai sesuai yang diharapakn.
MDgs sendiri kepanjangan dari Miliennium Default Ment Goals yang merupakan
deklarasi milennium hasil kesepakatan sejumlah negara dan perwakilan dari 189 negara
yang tergabung dalam perserikatan bangsa –bangsa (PBB). Dalam kesepakatan yang
mulai dijalankan pada september 2000 tersebut, ada 8 butir tujuan yang harus dicapai
pada tahun 2015. Dimana buti ke 4 (MDGs 4) bertujuan menurunkan angka kematian
bayi pada butir ke 3 (MDGs 5) bertujuan meningkatkan kesehatan Ibu.

III. Tujuan
A. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah Kabupaten/Kota dalam rangka
mempercepat Angka Kematian Ibu
B. Tujuan khusus
 Sebagai pembelajaran bersama agar dapat melaksanakan asuan secara
konferensif terhadap Ibu hamil
 Meningkatkan kualitas pelayanan pada Ibu hamil, bersalin, nipas, bayi dan balita.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian kegiatan

1. Langkah – langkah dan kegiatan AMP 1) Pembentukan tim

AMP
2) Penyebar luasan
informasi dan
 petunjuk teknis
pelaksanaan AMP
3) Menyusun rencana
(POA AMP)
4) Orientasi pengelola
program KIA dan
pelaksanaan AMP
5) Pelaksanaan
kegiatan AMP
6) Penyusunan
rancana tindak lanjut
terhadap temuan
dari kegiatan
7) Pemantauan dan
evaluasi

2. Rincian kegiatan AMP 1) Menyampaikan

informasi kepada
staff puskemas
terkait mengenai
upaya peningkatan
kualitas pelayanan
KIA melauli AMP
2) Melakukan
pencatatan atas
kasus kedakitan dan
kematian Ibu serta
perinata dan
penanganan atau
rujukannya untuk
kemudian di
laporkan ke dinas
kesehatan
Kabupaten/Kota
3) Mengukuti kegiatan
AMP di
Kabupaten/Kota
4) Melakukan
pelacakan sebab
akibat kematian
Ibu/perinatal (otopsi
verbal) selambat-
lambatnya 7 hari
setelah meniram
laporan. Infornasi ini
harus di laporkan ke
dinas kesehatan
Kabupaten/Kota
selambat –
lambatnya 1 bulan,
temuan otopsi verval
di bicarakan dalam
pertemuan audit di
Kabupaten/Kota
5) Mengikuti atau
melaksanakan
kegiatan
peningkatan kualitas
pelayanan KIA
sebabgai tindak
lanjut dari kegiatan
 audit
6) Membahas kasus
pertemuan AMP di
Kabupaten/Kota
7) membahas hasil
tindak lanjut AMP
non medis dengan
lintas sektor terkait

V. Cara Melaksanaan Kegiatan

Metode pelaksanaan AMP sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan pertemuan dilakukan teratur sesuai kebutuhan oleh dinas
kesehatan Kabupaten kota bersama dengan RS Kabupaten/ kota berlangsung
sekitar 2 jam
2. Kasus yang dibahas dapat berasal dari RS Kabupaten kota atau Puskesmas,
semua kasus maternal/ perinatal yang meninggal dirumah sakit
Kabupaten/kota/Puskemas hendaknya di audit, demikian pula kasus kesakitan
yang menarik dan dapat di ambil pelajaran darinya
3. Audit yang dilaksanakan lebih bersifat mengkaji riwayat penangana kasus sejak
dari :
 Timbulnya gejala pertama dan penanganan oleh keluarga/tenaga
kesehatan dirumah
 Proses rujakan yang terjadi
 Siapa saj yang memberikan pertolongan dan apa saja yang telah
dilakukan
 Sampai kemudian meninggal dan dapat dipertahankan hidup, dari
pengkajian tersebut diperolah indikasi dimana letak kesalahan kelemahan
dalam penanganan kasus. Hal ini memberik gambaran kepada pengelola
program KIA dalam menentukan apa yang perlu di lakukan untuk
mencegah kesakitan/kematian meternal/perinatal yang tidak perlu terjadi
 Pertemuan bersifat menyelesaikan masalah dan tidak bertujuan
menyalahkan atau memberi sanksi salah satu pihak
 Dalam tiap pertemuan dibuat daftar hdir, notulen hasil pertemuan dan
rencana tindak lanjut, yang akan disampaikan dan di bahas dalam
pertemuan tim AMPyang akan datang
 RS kabupaten/kota/Puskesmas membuat bulanan kasus materrnal dan
perinatal ke dinas Kesehatan Kabupaten/kota dengan memakai format
yang di sepakati
VI. Sasaran
Seluruh ibu hamil yang berada di desa-desa wilayah kerja Puskesmas Simbur Naik
Kecamatan Muara Sabak timur.

VII. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

2019
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
t
1. Pembentukan
tim AMP
2. Penyebar
luaskan
informasi dan
petunjuk
teknis
pelaksanaan
AMP
 3. Menyusun
rencana
(POA)
4. Orientasi
pengelola
program KIA
dalam
pelaksanaan
AMP
5. Pelaksanaan
kegiatan
AMP
6. Penyusunan
rencana
tindak lanjut
terhadap
temuan dari
kegiatan
7. Pemantauan
dan evaluasi

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan

Pengelola program dan pelaksanaan program pelacakan kasus kematian
ibu/bayi memahami pelaksanaan program dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai
dengan acuan yang ada.

IX. Penutup
Segala bentuk kegiatan ini dicatat atau didokumentasikan secara rapi, sistematis
dan menurut aturan atau format yang telah dilakukan .

Kepala Puskesmas Simbur Naik

Hj. Ani Safitri,A.Mk