Laporan Investigasi High Ash PINDO DELI PDF
Laporan Investigasi High Ash PINDO DELI PDF
LAPORAN INVESTIGASI
BAB I
PENDAHULUAN
Pada periode bulan Agustus 2019 PT Bhumi Rantau Energi merencanakan jadwal pemenuhan
permintaan supply kargo batubara untuk PINDO DELI tujuan Marunda dengan jumlah Tonage total
8428,261 MT. Pengapalan disupply dari dua produk batubara yaitu batubara dari BRE-KPP sekitar
4302,524 MT & BRE-HRS sekitar 4125,997 MT.
Berdasarkan hasil analisa, quality cargo PT BRE tidak sesuai yang diharapkan
Ruang lingkup penyelidikan untuk permasalahan ini dilakukan dari kegiatan penambangan sampai
hauling to stockpile Jetty.
BAB II
KEGIATAN PENYELIDIKAN
Metode penambangan dilakukan dengan ripping spasi ±1 meter dengan tujuan memudahkan proses
penggalian dan ukuran yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi grizzly (50x50 cm). Supply cargo
dari tambang ke ROM stockpile tetap mengutamakan FIFO (First In First Out) dimana batubara
yang dikirim tidak ada dari stok lama.
Supply cargo untuk Pindo Deli dari PIT Mahoni, Aghatis (Seam A, B & C), Cendana (Group Seam
G & O) & Eboni (Group Seam W). Aktifitas coal getting untuk pemenuhan cargo dari tanggal 10 –
19 Agus dapat dilihat dari pencapaian coal getting pada setiap hari untuk Pit Mahoni, Aghatis,
Cendana & Eboni sebesar + 30,000 MT.
Pada kegiatan coal getting terdapat indikasi bahwa seam E Pit Cendana terdapat sisipan/parting
hitam keras dan spot – spot yang mengakibatkan naiknya Ash lebih dari 5%, Apabila di check
dengan Model Insitu Batubara Seam E memiliki Ash sebesar 10,80 % sehingga perlu adanya
penanganan khusus seperti berikut ini :
MENGKOORDINASIKAN KEPADA
PEMASANGAN PATOK PENANDAN
KONTRAKTOR BAHWA COAL GETTING PEMISAHAN PARTING OLEH EXCA PELAKSANAAN COAL GETTING
COAL RESERVE DAN NON RESERVE
HARUS DILAKSANAKAN DI SHIFT 1
Gambar 2.1 Prosedur dan Improvement Penanganan Sisipan pada Area Front Batubara Seam E.
Aktivitas coal crushing dilakukan dengan menggunakan 4 unit crushing plant CR01, 02, 03 & 07
dengan pengaturan ukuran di primary roller crusher + 150 mm dan untuk di secondary double
roller crusher sebesar + 80 mm (CR01 & 03) & ±100 mm (CR02 & 07). Untuk crushing plant
telah dilengkapi dengan system pemisahan diantaranya Crusher 01 (Net Screen size 60x60 mm) &
Crusher 02 & 07 (Net Screen size 70x70 mm), untuk memisahkan ukuran product hasil dari
crushing primary roller dimana sizing dibawah ± 60 atau 70 mm masuk ke screen dilanjutkan ke
Belt Conveyor dan diatas ± 60 atau 70 mm akan di chrusing scondary doble roller dilanjutkan ke
Belt Conveyor, sehingga ukuran produk batubara yang dihasilkan berukuran > 80 mm. inspeksi
bukaan theet drum sekunder setiap seminggu sekali.
Setiap unit crushing plant yang digunakan pada setiap aktivitas coal crushing telah dilengkapi
dengan instalasi sprayer yang digunakan untuk pemakaian chemical dan air.
Monitoring umur, sizing, suhu stock di rom & kebersihan batubara yang dibawa dari tambang
dilakukan pada setiap hari untuk menjaga kualitas batubara terkait dengan deteksi awal apabila
terjadi adanya kontaminasi, heating, oversize & cracking pada setiap tumpukan stock, juga
dilakukan sampling pada batubara di rom.
COAL HAULING
JETTY TCT JETTY R JETTY HJUK
DATE SHIFT
SEAM A SEAM G SEAM G SEAM O SEAM A SEAM G SEAM G SEAM O SEAM A SEAM G SEAM G SEAM O
OPENING STOCK
SHIFT 1 1.430 - - - - - - - - - 5.257 456
10-Aug-19
SHIFT 2 - - - - - - - - - - 30 -
SHIFT 1 - - - - - - - - - - - -
11-Aug-19
SHIFT 2 - - - - - - - - - - - -
SHIFT 1 4.094 - 4.623 - - - - - - - 29 -
12-Aug-19
SHIFT 2 6.468 - 2.792 - - - - - - - 3.772 -
SHIFT 1 704 - - - - - 5.109 - 3.831 - 1.158 -
13-Aug-19
SHIFT 2 2.972 - 4.493 - - - 3.289 - 3.061 - 52 -
SHIFT 1 2.797 - 6.842 - - - - - 584 - - -
14-Aug-19
SHIFT 2 2.938 - 6.120 - - - - - 417 - 26 -
SHIFT 1 4.283 - 6.731 - - - - - 751 - - -
15-Aug-19
SHIFT 2 2.100 - 2.614 - - - - - 4.856 - 4.356 -
SHIFT 1 - - - - - - 3.245 - 6.162 - 4.239 -
16-Aug-19
SHIFT 2 - - - - - - - - 5.545 - 6.950 -
SHIFT 1 - - - - - - - - - - 82 -
17-Aug-19
SHIFT 2 - - - - - - - - - - - -
SHIFT 1 - - - - - - 5.567 252 6.639 - - -
18-Aug-19
SHIFT 2 - - - - - - 1.373 574 6.571 - 4.484 895
SHIFT 1 - - - - - - 5.484 516 7.807 - 1.137 227
19-Aug-19
SHIFT 2 - - - - - - - - 6.015 - 5.360 885
Pengaturan FIFO untuk aktifitas hauling product batubara dari stockpile product ke port stockpile
dilakukan berdasarkan data umur dan suhu setiap tumpukan stock product.
Monitoring umur, sizing, suhu stock product & kebersihan batubara hasil dari proses crushing
dilakukan setiap hari untuk menjaga kualitas batubara terkait dengan deteksi awal apabila terjadi
adanya kontaminasi, heating, oversize & cracking pada setiap tumpukan stock, juga dilakukan
sampling pada batubara di produk yang akan di hauling ke port stockpile.
BAB III
HASIL PENYELIDIKAN
Proses penambangan batubara dilakukan sesuai dengan SOP penambangan dengan spasi ripping ±1
meter dan ukuran grizzly di crushing plant 50x50 cm, maka ukuran batubara yang dihasilkan
sampai proses tersebut berukuran maksimum 50 cm dengan rata-rata umur stock di ROM stockpile
1-2 hari, dimana batubara dari tambang langsung di proses di crusher dengan tetap mengutamakan
mekanisme FIFO. Pada kegiatan coalgetting ada pengambilan Seam E di Pit Mahoni dimana seam
E Mahoni terdapat sisipan/parting hitam keras dan spot – spot.
Aktivitas coal crushing dilakukan dengan menggunakan 4 unit crushing plant CR01, 02, 03 & 07
dengan pengaturan ukuran di primary roller crusher + 150 mm dan untuk di secondary double
roller crusher sebesar + 80 mm (CR01 & 03) & ±100 mm (CR02 & 07). Untuk crushing plant
telah dilengkapi dengan system pemisahan diantaranya Crusher 01 (Net Screen size 60x60 mm) &
Crusher 02 & 07 (Net Screen size 70x70 mm), untuk memisahkan ukuran product hasil dari
crushing primary roller dimana sizing dibawah ± 60 atau 70 mm masuk ke screen dilanjutkan ke
Belt Conveyor dan diatas ± 60 atau 70 mm akan di chrusing scondary doble roller dilanjutkan ke
Belt Conveyor, sehingga ukuran produk batubara yang dihasilkan berukuran > 80 mm. inspeksi
bukaan theet drum sekunder setiap seminggu sekali dan setiap unit crushing plant yang digunakan
pada setiap aktivitas coal crushing telah dilengkapi dengan instalasi sprayer yang digunakan untuk
pemakaian chemical dan air.
Monitoring umur, sizing, suhu stock di rom & kebersihan batubara yang dibawa dari tambang
dilakukan pada setiap hari untuk menjaga kualitas batubara terkait dengan deteksi awal apabila
terjadi adanya kontaminasi, heating, oversize & cracking pada setiap tumpukan stock, juga
dilakukan sampling pada batubara di rom.
Pengaturan FIFO untuk aktifitas hauling product batubara dari stockpile product ke port stockpile
dilakukan berdasarkan data umur dan suhu setiap tumpukan stock product dan monitoring umur,
sizing, suhu & kebersihan batubara hasil dari proses crushing dilakukan setiap hari untuk menjaga
kualitas batubara terkait dengan deteksi awal apabila terjadi adanya kontaminasi, heating, oversize
& cracking pada setiap tumpukan stock, juga dilakukan sampling pada batubara di produk yang
akan di hauling ke port stockpile.
Hasil analisa rapid produk batubara di stockpile crusher ditemukan adanya kenaikan Ash lebih dari
5% yang diperkirakan kenaikan ash tersebut kontribusi dari sisipan seam E yang terdapat
sisipan/parting hitam keras.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil penyelidikan/insvestigasi yang dilakukan dari proses penambangan di Pit ke Crusher
dilanjutkan ke Port sudah dilakukan sesuai dengan SOP yang ditentukan.
Hasil analisa rapid & ROA, kalori Gar nya mengalami penurunan yang man nilai kalori Gar
tersebut di pengaruhi oleh nilai Ash untuk itu hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan di
indikasikan dari kegiatan coalgetting coal getting seam E.
Improvement :
1. Komposisi blending coal getting yaitu Seam dengan ash rendah dibleding dengan seam
yang Ash tinggi (seam C) adalah 3 : 1.
2. Coal getting seam E hanya dilakukan pada shift 1.
3. Pemantauan khusus terutama di Area Seam E pada saat kegiatan coal getting untuk
prosedur terdapat pada gambar 2.1 pada halaman 4 sebelumnya.