Anda di halaman 1dari 133

MODUL PELATIHAN

TEKLA STRUCTURE 19.0


MATERI RANGKA BAJA DAN BETON

Supported By:
Kata Pengantar

Diawali dengan ucapan puji syukur kepada Allah SWT, yang atas izin Nya
kami dapat menyelsaikan buku panduan Tekla Structures yang merupakan
sebagai bahan pembelajaran bagi praktisi dan mahasiswa.
Tujuan kami adalah memberikan informasi tentang program Tekla
Structures agar para praktisi dan mahasiswa dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan perkembangan ilmu
teknik sipil.
Kami tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
mendukung terbentuknya buku panduan Tekla Structrues ini.
Tentu saja masih banyak kekurangan dari buku panduan Tekla Structures ini,
maka dari itu kami membutuhkan masukan yang bermanfaat dan positif akan
sangat berguna bagi kami sebagai bahan perbaikan untuk selanjutnya,
dengan besar hati kami akan menerima semua masukan tersebut.

Jakarta, Maret 2018

Praktisi Tekla Structures


Wd and Team

ii | P a g e wd
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTER ISI ................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1-1

1.1. Pengenalan Tekla Structures ................................................................ 1-1

1.2. Cara membuka Tekla Structures ......................................................... 1-8

1.3. Pengenalan Toolbar Tekla Structures ................................................ 1-13

1.4. Modifikasi Toolbar............................................................................. 1-23

1.5. Aplikasi Perintah Sederhana .............................................................. 1-24

1.6. Pengenalan Jenis Profil/Member........................................................ 1-33

BAB 2 MODELING .................................................................................. 2-1

2.1. Membuat & Edit Grid Line .................................................................. 2-1

2.2. Meletakan Profil/Member .................................................................... 2-7

BAB 3 MEMBER EDITING .................................................................... 3-1

3.1. Penggunaan Garis bantu & Lingkaran ................................................. 3-1

3.2. Member Properties Editing .................................................................. 3-3

3.3. Pemotongan/Cutting............................................................................. 3-5

BAB 4 BOLTING & WELDING ............................................................. 4-1

4.1. Aplikasi Bolting ................................................................................... 4-1

4.2. Aplikasi Welding & Assembly ............................................................ 4-3

BAB 5 SIMPLE CONNECTION............................................................. 5-1

5.1. Aplikasi Component Catalog ............................................................... 5-1

BAB 6 NUMBERING ............................................................................... 6-1

6.1. Aplikasi Numbering ............................................................................. 6-1

iii | P a g e wd
BAB 7 CREATE DRAWING................................................................... 7-1

7.1. General Arrangement Drawing ............................................................ 7-1

7.2. Single Part Drawing ............................................................................. 7-3

7.3. Assembly Drawing ............................................................................... 7-5

BAB 8 EDIT DRAWING ......................................................................... 8-1

8.1. Penggunaan Drawing Tools ................................................................. 8-1

BAB 9 MULTI DRAWING ...................................................................... 9-1

9.1. Proses Multi Drawing .......................................................................... 9-1

BAB 10 LAPORAN/REPORTING ....................................................... 10-1

10.1.Membuat Laporan/Reporting ............................................................ 10-1

BAB 11 PENCETAKAN/PRINTING ................................................... 11-1

11.1. Proses Pencetakan ............................................................................ 11-1

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 11-2

iv | P a g e wd
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Pengenalan Tekla Structures


Tekla Structure atau biasa disebut sebagai Tekla, merupakan salah satu
software teknik sipil, yang menampilkan spesifikasi pemodelan untuk
struktur baja (Steel Structure) dan struktur beton (Concrete Structure). Pada
saat ini Tekla digunakan untuk pemodelan konstruksi, baik Bangunan Pantai
(Onshore Structure) dan Bangunan Lepas Pantai (Offshore Structure).
Dalam buku ini, kami mencoba untuk membantu memperkenalkan Tekla
Structure secara lebih detail, pada proses modeling baik dalam konstruksi
baja maupun konstruksi beton.
Secara garis besar, Tekla selain menghasilkan file model, program ini juga
menghasilkan sebuah Gambar (Drawing) dan Laporan (Report), yang
mendukung dalam sebuah pekerjaan pada sebuah proyek. Adapun model,
Gambar (Drawing) dan Laporan (Report) yang dimaksud, dibawah ini
penjelasanya.

a. Model
Model merupakan tahapan awal yang dihasilkan oleh program Tekla
Structures, proses ini disebut sebagi modeling. Dalam proses ini, kita
dapat membentuk sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa komponen,
yang meliputi dari Pondasi, Kolom, Balok dan lain sebagainya. Pada
gambar 1.1 dibawah ini, merupakan tampilan dari proses modeling yang
dihasilkan oleh program Tekla Structures.

1-1 | P a g e wd
Gambar 1.1

b. Gambar (Drawing)
Gambar (Drawing) yang dihasilkan oleh program Tekla Structure,
merupakan gambar kerja yang akan digunakan oleh beberapa pihak untuk
menyelsaikan sebuah proyek yang sudah direncanakan sebelumnya.
Gambar (Drawing) ini akan terbentuk setelah proses modeling telah
selesai dilakukan. Berdasarkan fungsinya, gambar tersebut terbagi
menjadi empat katagori, diantaranya sebagai berikut ini:

1. General Arrangement Drawing


General Arrangement Drawing adalah gambar fabrikasi yang
menunjukkan bentuk secara menyeluruh dari suatu product atau
bangunan yang akan dibuat. Gambar ini akan digunakan oleh orang
lapangan (Erector) dalam proses pemasangan konstruksi (Erection)
baja dan beton. Gambar ini menjelaskan tentang semua informsi yang
ada pada bangunan secara keseluruhan, meliputi grid line, dimesi,
profile dan lain sebagainya. Pada gambar 1.2 dibawah ini, merupakan
tampilan dari General Arrangement Drawing yang dihasilkan oleh
program Tekla Structures.

1-2 | P a g e wd
Gambar 1.2

2. Single Part Drawing


Single Part Drawing adalah gambar yang menunjukkan bentuk
potongan dari masing-masing item beserta jenis profile dan plate,
dengan ukuran yang detail. Gambar ini akan digunakan oleh orang
fabriksi sebagai gambar acuan untuk melakukan pemotongan profile
dan plate serta memberikan lubang baut yang sudah ditentukan pada
gambar single part. Pada gambar 1.3 dibawah ini, merupakan tampilan
dari Single Part Drawing yang dihasilkan oleh program Tekla
Structures.

1-3 | P a g e wd
Gambar 1.3

3. Assembly Drawing
Assembly Drawing adalah gambar yang menunjukan cara merakit dari
komponen beberapa single part dengan menggunakan sambungan las
(Welding) atau baut (Bolting) yang menjadi suatu benda yang lengkap.
Gambar ini akan digunakan oleh orang fabriksi sebagai gambar acuan
untuk melakukan perakitan dari beberapa single part dengan metode
sambungan las (Welding) atau baut (Bolting) yang sudah tercantum
pada Assembly Drawing. Pada gambar 1.4 dibawah ini, merupakan
tampilan dari Assembly Drawing yang dihasilkan oleh program Tekla
Structures.

1-4 | P a g e wd
Gambar 1.4

c. Laporan (Reporting)
Laporan (Reporting) yang dihasilkan oleh program Tekla Structure,
terbagi menjadi empat untuk steel structure dan terbagi menjadi dua untuk
concrte structure.
Laporan/Reporting Steel Structure meliputi:
- Material List
- Single Part List
- Assembly List
- Bolt List
Laporan/Reporting Concrete Structure meliputi:
- Concrete List
- Rebar List
Laporan diatas merupakan laporan kerja yang akan digunakan oleh
beberapa pihak untuk kebutuhan memberi material, monitoring

1-5 | P a g e wd
dilapangan dan kebutuhan lainnya bertujuan untuk menyelsaikan sebuah
proyek yang sudah direncanakan sebelumnya.

d. Export
Export merupakan cara untuk mengeluarkan model dan gambar yang
dihasilkan oleh program Tekla Structure, dengan format yang berbeda,
misalnya dengan format dwg, ifc dan lain-lain. Pada gambar 1.5 dibawah
ini, merupakan tampilan dari proses export yang dihasilkan oleh program
Tekla Structures.

Gambar 1.5
Pada kotak yang berwarna merah, merupakan pilihan untuk export sebuah
model dan gambar dengan format yang ditentukan.

1-6 | P a g e wd
e. Pencetakan (Printing)
Pencetakan (Printing) merupakan mencetak gambar yang dihasilkan oleh
program Tekla Structure, dengan format yang berbeda, misalnya dengan
format dwg, pdf dan cetak langsung berupa hard copy. Pada gambar 1.6
dibawah ini, merupakan tampilan dari proses Pencetakan (Printing) yang
dihasilkan oleh program Tekla Structures.

Gambar 1.6

1-7 | P a g e wd
1.2. Cara Membuka Tekla Structures
Untuk membuka program Tekla Structure (Start Up) dengan cara sebagai
berikut:
Double klik pada logo tekla yang ada di desktop komputer, sesaat
kemudian akan muncul tampilan seperti gambar 1.7 dibawah ini.

Gambar 1.7

Bebrapa saat setelah proses pada gambar 1.7 selesai, kemudian akan tampil
sebuah pilihan berupa menu utama, yang bertujuan untuk memulai Tekla
Structure dari sisi yang kita inginkan, terdapat pada gambar 1.8 dibawah ini.

1-8 | P a g e wd
Gambar 1.8

Pada kotak dialog yang terdapat pada Gambar 1.2 diatas menjelaskan, bahwa
ada beberapa pilihan yang harus ditentukan, sebelum memulai proses
pemodelan, pilihan tersebut bisa disesuaikan dengan kepentingan project
yang dikerjakan, dibawah ini adalah penjelasanya:

a. Environment
Pilihan ini terdapat nama-nama negara, maksudnya adalah menjelaskan
negara mana yang kita pilih sebagai data base dalam proses pemodelan.
Contoh: Negara Korea dan UK (United Kingdom).
b. Role
Pilihan Pilihan ini terdapat jenis peranan yang harus digunakan, Full,
Precast dan Steel Detailing.
Contoh: Precast untuk pekerjaan konstruksi beton, Steel Detailing untuk
pekerjaan konstruksi baja dan Full untuk pekerjaan konstruksi beton dan
Konstruksi baja.

1-9 | P a g e wd
c. Configuration
Pilihan ini terdapat jenis konfigurasi, meliputi Viewer, Construction
Viewer, Steel Detailing, Educational dan Full.
Contoh: Viewer berfungsi hanya untuk melihat model dan tidak bisa
melakukan edit model.

Setelah kotak dialog pada gambar 1.8 sudah terisi berdasarkan kepentingan
project, kemudian dilanjutkan dengan menekan “OK”.
Setelah beberapa saat kemudian, muncul kotak dialog berikutnya seperti
pada Gambar 1.9. Dalam kotak dialog tersebut terdapat beberapa pilihan.
Akan tetapi dari pilihan tersebut agar lebih fokus pada keterangan “New
Model” dan “Open Model”.
New Model untuk membuat model baru dan Open Model untuk membuka
model yang sudah pernah dikerjakan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya,
tampak pada gambar 1.9 dibawah ini.

Gambar 1.9.

Pada kotak dialog yang terdapat pada Gambar 1.9, pilihlah dengan
keterangan “New Model”, proses selanjutnya membuat model baru. Setelah
beberapa saat kemudian, akan muncul Jendela utama dari program Tekla
Structure yang terdapat pada Gambar 1.10 dibawah ini.

1-10 | P a g e wd
Gambar 1.10.

Gambar 1.10A.

Gambar 1.10A1.

1-11 | P a g e wd
Gambar 1.10A2.

Setelah proses pengisian data pada kotak dialog yang terdapat pada gambar
1.10 (Gambar 1.10A, Gambar 1.10A1 dan Gambar 1.10A2) selesai, beberapa
saat kemudian, akan muncul tampilan utama dari program Tekla structure
yang menampilkan view 3D, untuk lebih jelasnya akan tampak pada gambar
1.11. dibawah ini.

Gambar 1.11.

1-12 | P a g e wd
1.3. Pengenalan Toolbar Tekla Structures
Pada program Tekla Structures terdapat bebrapa toolbar untuk membantu
proses modeling, drawing, reporting dan printing, pada gambar
1.12.dibawah ini, menunjukan toolbar yang terdapat pada program Tekla
Structures.

Gambar 1.12.

Dari gambar 1.5 akan dijelaskan mengani menubar yang ada pada program
Tekla Structure. Untuk menubarnya akan dijelaskan berdasarkan urutanya
dibawah ini.

a. Genaral

Gambar 1.13.

1-13 | P a g e wd
1. New
Logo untuk membuat file model tekla baru.
2. Open
Logo untuk membuka file tekla yang telah dibuat sebelumnya.
3. Save
Logo untuk menyimpan data model tekla.
4. Undo
Logo untuk kembali pada perintah sebelumnya.
5. Redo
Logo untuk kembali pada perintah selanjutnya.
6. Reports
Logo untuk membuat laporan kerja pada tekla.
7. Auto Drawing
Logo untuk memilah jenis gambar yang akan diproses setelah
modellling.
8. Open Drawing List
Logo untuk melihat daftar gambar yang telah buat dan editing gambar.
9. Print Drawings
Logo untuk mencetak gambar yang ada pada drawing list.
10. Create Basic View of Model
Logo untuk menampilkan batas minimal 3D model berdasarkan
koordinat.
11. Create Views Using Two Points
Logo untuk membuat pandangan baru melalui potongan dengan 2
titik.
12. Open View List
Logo untuk melihat jenis pandangan yang dapat tampil pada proses
modelling.
13. Set Work Plane Parallel to XYZ
Logo untuk menentukan UCS (User Coordinat System)sesuai dengan
sumbu Z.
14. Set Work Plane Parallel to View
Logo untuk menentukan UCS sesuai dengan display/tampilan layar
sekarang.
1-14 | P a g e wd
15. Set Work Plane Using Three Points
Logo untuk menentukan UCS dengan menggunakan 3 point.
16. Set Work Plane to Top of
Logo untuk menentukan UCS melalui penampang member.
17. Insert Refference Drawing
Logo untuk memasukan referensi drawing dari file lain, sebagai
pembantu untuk proses modelling.
18. Copy
Logo untuk memperbanyak/copy member.
19. Move
Logo untuk memindahkan/move member.
20. Inquire Object
Logo untuk mengetahui properties member.
21. Measure Horizontal Distance
Logo untuk mengukur jarak model pada bidang horizontal.
22. Measure Vertical Distance
Logo untuk mengukur jarak model pada bidang vertikal.
23. Measure Distance
Logo untuk mengukur jarak model pada bidang diagonal.
24. Measure Angle
Logo untuk mengukur besaran sudut pada suatu bidang.
25. Measure Bolt Spacing
Logo untuk mengetahui dimensi bolt.
26. Number Modified Object
Logo untuk renumbering.
27. Clash Check
Logo untuk mengecek bagian yang clash/tabrakan.

Catatan: “Beberapa logo diatas, ada yang fungsinya tidak terlalu


digunakan pada saat modelling, hanya sebagai logo pembantu saja”.

1-15 | P a g e wd
b. Detailing

Gambar 1.14.

1. Number Modified Object


Logo untuk renumbering.
2. Component Catalog (CTRL+F)
Logo untuk menampilkan katalog semua jenis system sambungan.
3. Current Connection
Logo untuk mengulang perintah koneksi yang digunakan sebelumnya.
4. Auto Connections (CTRL+J)
Logo untuk membuat sambungan secara otomatis pada semua profil.
5. Fit Part End
Logo untuk memotong objek dengan ukuran yang sudah ditentukan.
6. Cut Part with Line
Logo untuk memotong objek sesuai dengan bagian yang dipilih.
7. Cut Part with Polygon
Logo untuk memotong objek dengan berbentuk polygon/segi tak
beraturan.
8. Cut with Another Part
Logo untuk memotong objek dengan menggunakan bentuk objek lain.

1-16 | P a g e wd
c. Point

Gambar 1.15.

1. Construction Line
Logo untuk membuat garis lurus sederhana.
2. Construction Circle
Logo untuk membuat profil lingkaran sederhana.
3. Other point line
Logo untuk membuat jarak dengan titik yang ditentukan sebelumnya.

d. Selecting

Gambar 1.16.

1. Select All
Logo untuk memilih tool yang aktif secara keseluruhan.
2. Select Connection
Logo untuk memilih connection yang ada pada model.
3. Select part
Logo untuk memilih part yang ada pada model.
4. Select surface treatments
Logo untuk memilih surface treatments yang ada pada model.
5. Select point
Logo untuk memilih connection yang ada pada model.
6. Select grid
Logo untuk memilih grid secara group yang ada pada model.

1-17 | P a g e wd
7. Select grid line
Logo untuk memilih grid secara indiviual yang ada pada model.
8. Select weld
Logo untuk memilih weld atau pengelasan yang ada pada model.
9. Select cut and added material
Logo untuk memilih cut and added material yang ada pada model.
10. Select views
Logo untuk memilih views yang ada pada model.
11. Select bolts
Logo untuk memilih bolt secara group yang ada pada model.
12. Select single bolts
Logo untuk memilih bolt secara indiviual yang ada pada model.
13. Select reinforcing bars
Logo untuk memilih reinforcing bars yang ada pada model.
14. Select load
Logo untuk memilih load yang ada pada model.
15. Select planes
Logo untuk memilih planes yang ada pada model.
16. Select distances
Logo untuk memilih distances yang ada pada model.
17. Select components
Logo untuk memilih components yang ada pada model.
18. Select object in components
Logo untuk memilih object in components yang ada pada model.
19. Select assemblies
Logo untuk memilih Assemblies yang ada pada model.
20. Select object in assemblies
Logo untuk memilih object in Assemblies yang ada pada model.
21. Select filter (ctrl+G)
Logo untuk memfilter benda yang ada pada model bedasarkan
name, profile, material, finish, class dan lain-lain.

1-18 | P a g e wd
e. Snapping

Gambar 1.17.

1. Point and Intersection


Titik pertemuan antar garis pada Grid Line.
2. End Points
Titik pertemuan pada batas akhir garis.
3. Center Points
Titik pertemuan pada pusat lingkaran.
4. Mid Points
Titik pertemuan pada posisi tengah garis.
5. Intersection Points
Titik pertemuan 2 garis yang bersinggungan.
6. Perpendicular Points
Titik pertemuan dengan garis yang membentuk posisi tegak lurus.
7. Nearest Points (Points in Line)
Titik pertemuan sembarang pada bagian garis.
8. Any Poition Points
Titik pertemuan sembarang pada daerah yang kosong.

f. Steel

Gambar 1.18.

1-19 | P a g e wd
1. Column
Logo untuk meletakan objek/profil baja pada posisi vertikal.
2. Beam
Logo untuk meletakan objek/profil baja pada posisi horisontal dan
diagonal.
3. Polybeam
Logo untuk meletakan objek/profil baja dengan point lebih dari 2
titik.
4. Curved Beam
Logo untuk meletakan objek/profil baja dengan bentuk lengkung atau
kurva.
5. Contour Plate
Logo untuk meletakan objek/profil baja untuk profil jenis plat.
6. Bolts
Logo untuk meletakan bolt/baut pada objek/profil baja.
7. Weld
Logo untuk proses pengelasan pada objek/profil yang telah
ditentukan.

1-20 | P a g e wd
g. Concrete

Gambar 1.19.
1. Concrete pad footing
Logo untuk meletakan objek/profil beton pada posisi vertikal.
2. Concrete strip footing
Logo untuk meletakan objek/profil beton pada posisi horizontal, yang
dilakukan minimal 2 titik.
3. Concrete column
Logo untuk meletakan objek/profil beton pada posisi vertikal.
4. Concrete beam
Logo untuk meletakan objek/profil beton pada posisi horizontal, yang
dilakukan dengan 2 titik.
5. Concrete polybeam
Logo untuk meletakan objek/profil beton pada posisi horizontal, yang
dilakukan minimal 2 titik atau lebih.
6. Concrete slab
Logo untuk meletakan objek/profil beton pada posisi horizontal, yang
dilakukan minimal 3 titik.
7. Concrete panel
Logo untuk meletakan objek/profil beton pada posisi horizontal.

1-21 | P a g e wd
8. Reinforcing bar
Logo untuk membuat besi beton/bar pada profil beton secara satuan.
9. Reinforcing bar group
Logo untuk membuat besi beton/bar pada profil beton secara group.
10. Reinforcement mesh
Logo untuk membuat mesh pada slab beton.

h. Concrete

Gambar 1.20.

Components adalah Perintah untuk membuat connection atau sambungan


baja dan beton yang telah disiapkan oleh program tekla structure yang
terdapat didalam component catalog. Untuk melihat secara keseluruhan
dapat dilakukan dengan menekan tombol “CTRL+F”, tampak pada
gambar 1.21. dibawah ini.

Gambar 1.21.

1-22 | P a g e wd
1.4. Modifikasi Toolbar
Dalam program Tekla Structure, kita dapat memodifikasi toolbar sesuai yang
kita inginkan, dengan cara memilih (memberi tanda √) pada toolbar yang kita
inginkan. Untuk masuk ke modifikasi toolbar dengan cara sebagai berikut:

Klik Tools → Tollbars → ... (pilih toolbar yang akan diaktifkan dengan
memebri tanda √ pada salah satu toolbar).

Untuk lebih jelasnya, akan tampak pada gambar 1.22 dibawah ini.

Gambar 1.22.

1-23 | P a g e wd
1.5. Aplikasi Perintah Sederhana
Pada program Tekla Structure, kita dapat mengaplikasikan beberapa perintah
sederhana, diantaranya sebagai berikut:

a. Perintah New (Ctrl+N)


Perintah untuk membuat model baru, tampak pada gambar 1.23 dibawah
ini. (file → New ...)

Gambar 1.23.

1-24 | P a g e wd
b. Perintah Open (Ctrl+O)
Perintah untuk membuat membuka model yang sudah dibuat sebelumnya,
tampak pada gambar dibawah ini. (file → open ...)

Gambar 1.24.

c. Perintah Save (Ctrl+S)


Perintah untuk menyimpan file model yang dibuat sebelumnya.
d. Perintah Save As
Perintah untuk menyimpan file model yang dibuat sebelumnya dengan
nama yang berbeda.
e. Perintah Undo (Ctrl+Z)
Perintah untuk kembali pada perintah sebelumnya.
f. Perintah Redo (Ctrl+Y)
Perintah untuk kembali pada perintah selanjutnya.

1-25 | P a g e wd
g. Perintah Klik Kanan
Program Tekla structure menyediakan pilihan perintah pada saat kita klik
kanan. Perintah klik kanan pada ruang model yang kosong, akan
menghasilkan kotak dialog seperti gambar 1.25 dibawah ini.

Gambar 1.25.

Dari gambar 1.25 diatas akan dijelaskan sebagai berikut:


1. Interrupt
Perintah untuk membatalkan.
2. Properties
Perintah untuk membuka properties model.
3. Move
Perintah untuk memindahkan member.
4. Fit Work Area to Entire Model
Perintah untuk melihat besar maksimal model pada jendel utama.
5. Redraw View
Perintah untuk me-refresh tampilan model.
6. Zoom
Perintah untuk memperbesar tampilan pada model.
7. Update Window
Perintah untuk me-refresh tampilan pada model.
8. Next Window
Perintah untuk menuju jendela model berikutnya.
1-26 | P a g e wd
9. Create General Arrangement Drawing
Perintah untuk membuat gambar General Arrangement pada tampilan
model yang sedang aktif.
10. Create Clip Plane
Perintah untuk membuat potongan Plane/penampang pada model
yang sedang aktif.
Dibawah ini adalah beberapa penjelasan lanjutan dari Properties yang ada
pada urutan ke 2 dari perintah klik kanan, sebagai berikut.
Kotak dialog View Properties pada gambar 1.26 dibawah ini.

Gambar 1.26.
Dari gambar 1.26 diatas akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Name
Perintah untuk mengatur nama pada tampilan model jendela.
2. Angle
Perintah untuk mengatur tampilan 2D maupun 3D.
3. Projection
Perintah untuk mengatur bentuk tampilan 3D model (Orthogonal &
Prespective)

1-27 | P a g e wd
4. Rotation around Z
Perintah untuk mengatur posisi tampilan model sesuai sumbu Z.
5. Rotation around X
Perintah untuk mengatur posisi tampilan model sesuai sumbu X.
6. View type
Perintah untuk mengatur tampilan model dalam bentuk 3D Rendered
dan 3D Wire Frame
7. Color and transparency in all views
Perintah untuk mengatur besar transparansi model.
8. Representation
Perintah untuk mengatur transparansi model dengan cara
mengaturnya terlebih dahulu, tampak pada gambar 1.27 dibawah ini.

Gambar 1.27.
9. View Depth
Perintah untuk mengatur jarak tampilan model, dengan pengaturan
atas dan pengaturan bawah, dengan memasukan angka.
10. Display
Perintah untuk mengatur tampilan tambahan pada model.

1-28 | P a g e wd
Gambar 1.28.
Pada gambar 1.28 diatas merupakan tampilan dari Display. Dari Display
sendiri merupakan perintah untuk mengatur tampilan tambahan pada
model dengan memberikan tanda √. Tampilan tambahan seperti All,
Point, Part,Bolt, Holes, dan Grid supaya terlihat dalam model, maka
checklist kotak In model dan In components, sedangkan supaya tidak
terlihat dalam model maka unchecklist kotak In model dan In
components.

1-29 | P a g e wd
11. Object Group
Perintah untuk mengatur pilihan benda-benda yang akan ditampilkan
pada model.

Gambar 1.29.
Pada gambar 1.29 diatas merupakan tampilan dari Object Group,
Pemilihan benda-benda pada model, akan tampil jika dipilih pada model,
misalnya member, bolt, dan lain-lain.

h. Perintah Klik Kanan pada Profil/Member


Program Tekla structure menyediakan pilihan perintah pada saat kita klik
pada profile/member, kemudian klik kanan. Perintah ini akan
menghasilkan kotak dialog seperti gambar 1.30 dibawah ini.

1-30 | P a g e wd
Gambar 1.30.

Dari gambar 1.30 diatas akan dijelaskan perintah dari Interrupt,


Properties, Zoom, Update Window, Next window dan User-Defined
Attribute, berfungsi sama dengan perintah klik kanan pada ruang model
yang kosong. Adapun beberapa perintah lain yang terdapat kotak dialog
diatas, dengan penjelasan sebagi berikut.
1. Inquire
Perintah untuk memperlihatkan identitas dari profil/member.
2. Copy
Perintah untuk memperbanyak profil/member.

1-31 | P a g e wd
3. Copy Special
Perintah untuk memperbanyak profil/member dengan pilihan yang
berbeda.
4. Move
Perintah untuk memindahkan profil/member.
5. Move Special
Perintah untuk memindahkan profil/member dengan pilihan yang
berbeda.
6. Delete
Perintah untuk menghapus profil/member dan objek yang lain.
7. Analysis Properties
Perintah untuk mendapatkan analisa pada profil/member.
8. Inquire Center of Gravity
Perintah untuk mendapatkan titik berat dari profil/member.
9. Show with Exact Lines
Perintah untuk menampilkan garis referensi.
10. Hide
Perintah untuk menyembunyikan profil/member dan objek yang lain.
11. Show Only Selected
Perintah untuk memperjelas profil/member dan objek lain yang
terpilih.
12. Fit Workarea to Selected Parts
Perintah untuk menampilkan profil/member dan objek lain yang
terpilih.
13. Create View
Perintah untuk mengatur pandangan profil/member dari berbagai sisi
yang sudah dipilih
14. Create Drawings
Perintah untuk membuat gambar (Single Part Drawing dan Assembly
Drawing) dari profil/member yang telah di pilih.
15. Assembly
Perintah untukmengatur hubungan profil/member satu dengan
profil/member yang lain.

1-32 | P a g e wd
1.6. Pengenalan Jenis Profil/Member
Tekla Structure memiliki istilah beberapa nama profil/member, yang berlaku
diseluruh Dunia. Adapun beberapa nama profil/member, yang terdapat pada
program ini adalah sebagai berikut:
a. Column
Profil/member dengan posisi secara vertikal.
b. Girder
Profil/member dengan posisi secara horizontal.
c. Beam
Profil/member dengan posisi secara horizontal, yang terletak diantara
Girder.
d. Joist
Profil/member dengan posisi secara horizontal, yang terletak diantara
Beam.
e. Vertical Brace
Profil/member diagonal dengan posisi vertikal, yang terletak diantara
Column.
f. Horizontal Brace
Profil/member diagonal dengan posisi horizontal, yang terletak diantara
girder dan beam.
g. Rafter
Profil/member dengan posisi secara horizontal (memiliki kemiringan
tertentu), yang terletak diantara column.
h. Purlin
Profil/member dengan posisi secara horizontal (memiliki kemiringan
tertentu), yang terletak diatas Rafter.
i. Sag Rod
Profil/member dengan posisi secara horizontal (memiliki kemiringan
tertentu), yang terletak diantara Purlin.
j. Girt
Profil/member dengan posisi secara horizontal, yang terletak samping
bangunan, berfungsi sebagai support dari Cladding.

1-33 | P a g e wd
k. Stair
Gabungan dari bebrapa Profil/member, dengan posisi secara diagonal
yang berfungsi sebagai tangga.
l. Handrail
Gabungan dari bebrapa Profil/member, dengan posisi secara hoorizontal
yang berfungsi sebagai pencegah jatuh (fall resist).
m. Grating
Profil/member dapat berbentuk kotak-kotak dan silang yang saling
berhubungan antar bagiannya, dengan menggunakan pengelasan ataupun
dengan penguncian, yang berfungsi sebagai pijakan.

Dibawah ini adalah gamabr ilustrasi dari penjelasan diatas, yang tampak
pada gambar 1.30 dan gambar 1.31.

Gambar 1.31.

1-34 | P a g e wd
Gambar 1.32.

1-35 | P a g e wd
BAB 2
MODELING

2.1. Membuat & Edit Grid Line


Setelah sudah dijelaskan pada BAB 1, tentang beberapa penjelasan secara
garis besar mengenai Tekla Structure, penjelasannya meliputi Pengenalan
Tekla Structure, Cara membuka Tekla Structure, Pengenalan Toolbar,
Modifikasi Toolbar, Aplikasi Perintah Sederhana dan Pengenalan Jenis
Profil/Member. Pada tahap selanjutnya adalah proses modeling, dimana
tahapan pertama pada modeling ini adalah dengan Membuat & Edit Grid
Line, proses ini sangat penting dilakukan, yang berfungsi sebagai garis
acuan dari sebuah bangunan yang akan dimodelkan. Pada gambar 2.1
dibawah ini akan dijelaskan tentang bagian-bagian dari peoses Pembuatan
Grid Line dan Edit Grid Line sesuai dengan kebutuhan.

a. Cara membuat Grid Line


Modeling → Create Grid → Create → Close

b. Cara Edit Grid Line


Klik dua kali pada Grid Line → Muncul Kotak Dialog Grid → Isi data
pada Coordinates → Isi data pada Labels → Isi data pada Line Extensions
→ Save as (save data yang sudah dibuat) → Load (data yang sudah
dibuat) → Save → Modify → Close.

2-1 | P a g e wd
Gambar 2.1

Pada gambar diatas adalah tampilan dari grid line, untuk langkah selanjutnya
akan diedit sesuai dengan kebutuhan. Untuk edit grid line dengan cara
sebagai berikut:
Klik dua kali papda grid line, sesaat kemudian akan tampil kotak dialog Grid
yang akan menjelaskan beberapa pilihan yang harus diisi sesuai dengan
kebutuhan, tampak pada gambar 2.2, gambar 2.2A dan gambar 2.2B dibawah
ini.

Gambar 2.2
2-2 | P a g e wd
Gambar 2.2A

Gambar 2.2B

Dibawah ini adalah penjelasan dari pilihan-pilihan yang ada pada gambar
2.2B. Sesuai dengan urutan pada saat digunakan.
1. Coordinates
Pilihan yang berfungsi untuk mengisi jarak dan elevasi pada sumbu X, Y
dan Z.
2-3 | P a g e wd
2. Labels
Pilihan yang berfungsi untuk mengisi keterangan yang sesuai dengan
sumbu X, Y dan Z yang ada pada pilihan Coordinates.
3. Line Extensions
Pilihan yang berfungsi untuk mengisi garis perpanjangan yang ada pada
grid line.

Line Extensions
Gambar 2.3
4. Save as
Pilihan yang berfungsi untuk menyimpan setelah data-data yang ada pada
pilihan Coordinates, Labels dan Line Extensions sudah diisi.
5. Load
Pilihan yang berfungsi untuk memanggil data hasil proses Save as.
6. Save
Pilihan yang berfungsi untuk menyimpan data, setelah proses Load.
7. Modif
Pilihan yang berfungsi untuk merubah grid line sesuai dengan data yang
sudah tentukan sebelumnya.
8. Close
Pilihan yang berfungsi untuk keluar dari kotak dialog Grid.
9. Create
Pilihan yang berfungsi untuk membuat grid baru, dengan data yang sama.
10. Get
Pilihan yang berfungsi untuk kembalii ke pengaturan awal.
11. Other Settings (User Defined Attributes)
Pilihan yang berfungsi untuk mengunci grid line apabila kita isi dengan
pilihan “YES”, kalau dalam prose modeling secara tidak sengaja
terhapus, maka akan muncul kotak dialog “WARNING”

2-4 | P a g e wd
Gambar 2.4

Gambar 2.5

12. Origin
Pilihan yang berfungsi untuk menentukan posisi grid line, apabila tidak
dalam posisi normal (sumbu X=0, Y=0, dan Z=0). Misalkan dalam
posisi koordinat tidak normal atau sudah ditentukan sebelumnya
(sumbu X=200, Y=200, dan Z=1000).

c. Cara Membuat List Grid


Klik pada Grid Line → Klik Kanan → Create View → Along Grid Lines
→ Muncul Kotak Dialog “Creation of Views Along Grid Lines” → Create
→ Muncul Kotak “Dialog Views” → OK → Close pada Kotak dialog
“Creation of Views Along Grid Lines”.
Dibawah ini adalah gambar peoses pembuatan List Grid Line, tampak
pada gambar 2.6, gambar 2.7 dan gambar 2.8.

2-5 | P a g e wd
Gambar 2.6

Gambar 2.7

2-6 | P a g e wd
Gambar 2.8

2.2. Meletakan Profile/Mmember


Setelah sudah dijelaskan mengenai Membuat & Edit Grid Line, langkah
selanjunya dalam proses modeling adalah Meletakan Profile/Member, sesuai
dengn grid line yang sudah dibuat. Dalam proses ini, kami akan menjelaskan
bagaimana cara untuk Meletakan Profile/Member, adapun profil/member
terbagi menjadi dua, sesuai dengan tools bar yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya. Dibawah ini adalah profile/member yang dimaksud.

a. Steel
1. Column
Klik dua kali tool bar steel pada logo column → Muncul Kotak
dialog Column Properties → Setting → Modify → Apply → OK →
Letakan Profil/Member sesuai posisi pada grid line.

2-7 | P a g e wd
Gambar 2.9
Pada gambar 2.9 terdapat Attribute yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.
 Part
Berfungsi mengatur jenis prefix untuk menentukan marking pada
part.
 Assembly
Berfungsi mengatur jenis prefix untuk menentukan marking pada
Assembly.
 Start Number
Berfungsi mengatur nomor awal untuk menentukan marking pada
part dan assembly.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada profil.
 Profile
Berfungsi untuk memilih jenis profil yang akan digunakan.

2-8 | P a g e wd
 Material
Berfungsi untuk memilih jenis material untuk profil yang akan
digunakan.
 Finish
Berfungsi untuk memberikan tanda finishing dengan painting atau
galvanis pada profil.
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada profil.
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada profil, tampak pada gambar 2.10.

Gambar 2.10

2-9 | P a g e wd
Pada gambar 2.11 terdapat Position yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2.11
 Vertical
Berfungsi mengatur column pada posisi vertical, dengan pilihan
middle, down dan up serta nilai tertentu.
 Rotation
Berfungsi mengatur posisi berputar column, dengan pilihan front,
back, top dan below serta nilai tertentu.
 Horizontal
Berfungsi mengatur column pada posisi Horizontal, dengan pilihan
middle, left dan right serta nilai tertentu.
 Level
Berfungsi mengatur posisi leveling column dengan nilai yang sudah
ditentukan pada arah top/positif (+) dan bottom/negatif (-).

2-10 | P a g e wd
Pada gambar 2.12 terdapat Deformation yang memiliki bebrapa
pilihan, dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .12
 Angle
Berfungsi mengatur posisi perubahan profile dengan kemiringan
yang sudah ditentukan nilainya, pada titik start/awal dan titik
end/akhir.

Gambar 2.13 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil column

Gambar 2.13

2-11 | P a g e wd
2. Beam
Klik dua kali tool bar steel pada logo Beam → Muncul Kotak
dialog Beam Properties → Setting →Modify → Apply → OK →
Letakan Profil/Member sesuai posisi pada grid line.

Gambar 2 .14

Pada gambar 2.11 terdapat Attribute yang memiliki bebrapa pilihan,


dibawah ini adalah penjelasanya.
 Part
Berfungsi mengatur jenis prefix untuk menentukan marking pada
part.
 Assembly
Berfungsi mengatur jenis prefix untuk menentukan marking pada
Assembly.

2-12 | P a g e wd
 Start Number
Berfungsi mengatur nomor awal untuk menentukan marking pada
part dan assembly.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada profil.
 Profile
Berfungsi untuk memilih jenis profil yang akan digunakan.
 Material
Berfungsi untuk memilih jenis material untuk profil yang akan
digunakan.
 Finish
Berfungsi untuk memberikan tanda finishing dengan painting atau
galvanis pada profil.
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada profil.
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada profil, tampak pada gambar 2.15.

Gambar 2.15

2-13 | P a g e wd
Pada gambar 2.16 terdapat Position yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2.16
 On Plane
Berfungsi mengatur posisi beam dari tampak atas, dengan pilihan
middle, left dan right serta nilai tertentu.
 Rotation
Berfungsi mengatur posisi berputar beam, dengan pilihan front,
back, top dan below serta nilai tertentu.
 At depth
Berfungsi mengatur posisi kedalaman beam, dengan pilihan middle,
front dan behind serta nilai tertentu.
 End offset
Berfungsi mengatur panjang dan pendek pada titik start/awal dan
end/akhir dengan nilai tertentu.
2-14 | P a g e wd
Pada gambar 2.17 terdapat Deformation yang memiliki bebrapa
pilihan, dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2.17
 Angle
Berfungsi mengatur posisi perubahan profile dengan kemiringan
yang sudah ditentukan nilainya, pada titik start/awal dan titik
end/akhir.

2-15 | P a g e wd
Gambar 2.18 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil beam.

Gambar 2.18

3. Polybeam
Klik dua kali tool bar steel pada logo Polybeam → Muncul
Kotak dialog Polybeam Properties → Setting → Modify → Apply →
OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi pada grid line.

Catatan: untuk pengaturan yang lainnya, sama dengan pengaturan


pada Beam

Pada Gambar 2.19 dibawah ini, merupakan posisi meletakan profil


Polybeam.

Gambar 2.19

2-16 | P a g e wd
4. Curved Beam
Klik dua kali tool bar steel pada logo Curved Beam → Muncul
Kotak dialog Curved Beam Properties → Setting → Modify → Apply
→ OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi pada grid line.
Catatan: untuk pengaturan yang lainnya, sama dengan pengaturan
pada Beam

Gambar 2.20 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil Curved


Beam.

Gambar 2.20

Gambar 2.21

2-17 | P a g e wd
Gambar 2.22

Pada gambar 2.21 dan 2.22 diatas merupakan modifikasi profile


Curved Beam, dengan merubah lengkungan menggunakan nilai yang
sudah ditentukan, caranya sebagai berikut:
Klik profile → Klik dua kali pada titik ungu yang ada ditengah profile
→ Pilih Type chamfer → Masukan nilai → Modify → Apply → Ok.

5. Contour Plate
Klik dua kali tool bar steel pada logo Contour Plate → Muncul
Kotak dialog Contour Plate Properties → Setting → Modify → Apply
→ OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi pada grid line.

2-18 | P a g e wd
Gambar 2.23

Pada gambar 2.23 terdapat Attribute yang memiliki bebrapa pilihan,


dibawah ini adalah penjelasanya.

 Part
Berfungsi mengatur jenis prefix untuk menentukan marking pada
part.
 Assembly
Berfungsi mengatur jenis prefix untuk menentukan marking pada
Assembly.
 Start Number
Berfungsi mengatur nomor awal untuk menentukan marking pada
part dan assembly.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada profil.
2-19 | P a g e wd
 Profile
Berfungsi untuk memilih jenis profil yang akan digunakan.
 Material
Berfungsi untuk memilih jenis material untuk profil yang akan
digunakan.
 Finish
Berfungsi untuk memberikan tanda finishing dengan painting atau
galvanis pada profil.
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada profil.
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada profil, tampak pada gambar 2.24.

Gambar 2 .24
 At depth
Berfungsi mengatur posisi Contour Plate, dengan pilihan middle,
front dan behind serta nilai tertentu.

2-20 | P a g e wd
Gambar 2.25 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil Contour
Plate.

Gambar 2.25

Gambar 2.26

Gambar 2.27

2-21 | P a g e wd
Pada gambar 2.26 dan 2.27 diatas merupakan modifikasi pada sudut
profile Contour Plate, dengan merubah lengkungan menggunakan nilai
yang sudah ditentukan, caranya sebagai berikut:
Klik profile → Klik dua kali pada titik ungu yang ada disalah satu sudut
profile → Pilih Type chamfer → Masukan nilai → Modify → Apply
→ Ok.

b. Concrete
1. Concrete pad footing
Klik dua kali tool bar Concrete pada logo Concrete pad footing
→ Muncul Kotak dialog Concrete pad footing Properties → Setting →
Modify → Apply → OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi pada
grid line.

Gambar 2.28
Pada gambar 2.28 terdapat Attribute yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada profil.
 Profile
Berfungsi untuk memilih jenis profil yang akan digunakan.
2-22 | P a g e wd
 Material
Berfungsi untuk memilih jenis material untuk profil yang akan
digunakan.
 Finish
Berfungsi untuk memberikan keterangan finishing
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada profil.
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada profil, tampak pada gambar 2.29.

Gambar 2 .29

2-23 | P a g e wd
Pada gambar 2.30 terdapat Position yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2.30
 Vertical
Berfungsi mengatur Concrete pad footing pada posisi vertical,
dengan pilihan middle, down dan up serta nilai tertentu.
 Rotation
Berfungsi mengatur posisi berputar Concrete pad footing, dengan
pilihan front, back, top dan below serta nilai tertentu.
 Horizontal
Berfungsi mengatur Concrete pad footing pada posisi Horizontal,
dengan pilihan middle, left dan right serta nilai tertentu.
 Level
Berfungsi mengatur posisi leveling Concrete pad footing dengan
nilai yang sudah ditentukan pada arah top/positif (+) dan
bottom/negatif (-).

2-24 | P a g e wd
Pada gambar 2.31 terdapat Cast unit yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2.31
 Numbering series
Berfungsi mengatur jenis prefix dan nomor awal untuk menentukan
marking pada part.
 Cast unit type
Berfungsi mengatur type, dengan dua pilihan Cast in place dan
Precast.
 Pour phase
Berfungsi mengatur phase, pour phaase akan aktif jika Cast unit
type menggunakan pilihan Cast in place.

2-25 | P a g e wd
Pada gambar 2.32 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil
Concrete pad footing.

Gambar 2.32

2. Concrete strip footing


Klik dua kali tool bar Concrete pada logo Concrete strip footing
→ Muncul Kotak dialog Concrete strip footing Properties → Setting
→ Modify → Apply → OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi
ada grid line.

Gambar 2 .33

2-26 | P a g e wd
Pada gambar 2.33 terdapat Attribute yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada profil.
 Shape
Berfungsi untuk memilih jenis profil yang akan digunakan.
 Material
Berfungsi untuk memilih jenis material untuk profil yang akan
digunakan.
 Finish
Berfungsi untuk memberikan keterangan finishing
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada profil.
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada profil, tampak pada gambar 2.34.

Gambar 2 .34

2-27 | P a g e wd
Pada gambar 2.35 terdapat Position yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .35
 In Plane
Berfungsi mengatur posisi Concrete strip footing dari tampak atas,
dengan pilihan middle, left dan right serta nilai tertentu.
 Rotation
Berfungsi mengatur posisi berputar Concrete strip footing, dengan
pilihan front, back, top dan below serta nilai tertentu.
 In depth
Berfungsi mengatur posisi kedalaman Concrete strip footing,
dengan pilihan middle, front dan behind serta nilai tertentu.

2-28 | P a g e wd
Pada gambar 2.36 terdapat Cast unit yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .36
 Numbering series
Berfungsi mengatur jenis prefix dan nomor awal untuk menentukan
marking pada part.
 Cast unit type
Berfungsi mengatur type, dengan dua pilihan Cast in place dan
Precast.
 Pour phase
Berfungsi mengatur phase, pour phaase akan aktif jika Cast unit
type menggunakan pilihan Cast in place.

2-29 | P a g e wd
Gambar 2.37 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil Concrete
strip footing.

Gambar 2 .37

Gambar 2 .38

Gambar 2 .39

2-30 | P a g e wd
Pada gambar 2.38 dan 2.39 diatas merupakan modifikasi pada bagian
tengah profile Concrete strip footing, dengan merubah lengkungan
menggunakan nilai yang sudah ditentukan, caranya sebagai berikut:
Klik profile → Klik dua kali pada titik ungu yang ada pada tengah
profile → Pilih Type chamfer → Masukan nilai → Modify → Apply
→ Ok.

3. Concrete Column
Klik dua kali tool bar concrete pada logo Concrete Column →
Muncul Kotak dialog Concrete Column Properties → Setting →
Modify → Apply → OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi pada
grid line.

Gambar 2 .40

2-31 | P a g e wd
Pada gambar 2.40 terdapat Attribute yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada profil.
 Profile
Berfungsi untuk memilih jenis profil yang akan digunakan.
 Material
Berfungsi untuk memilih jenis material untuk profil yang akan
digunakan.
 Finish
Berfungsi untuk memberikan tanda finishing dengan painting atau
galvanis pada profil.
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada profil.
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada profil, tampak pada gambar 2.41.

Gambar 2 .41

2-32 | P a g e wd
Pada gambar 2.42 terdapat Position yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .42
 Vertical
Berfungsi mengatur Concrete column pada posisi vertical, dengan
pilihan middle, down dan up serta nilai tertentu.
 Rotation
Berfungsi mengatur posisi berputar Concrete column, dengan
pilihan front, back, top dan below serta nilai tertentu.
 Horizontal
Berfungsi mengatur Concrete column pada posisi Horizontal,
dengan pilihan middle, left dan right serta nilai tertentu.
 Level
Berfungsi mengatur posisi leveling dari Concrete column dengan
nilai yang sudah ditentukan pada arah top/positif (+) dan
bottom/negatif (-).

2-33 | P a g e wd
Pada gambar 2.43 terdapat Cast unit yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .43

 Numbering series
Berfungsi mengatur jenis prefix dan nomor awal untuk menentukan
marking pada part.
 Cast unit type
Berfungsi mengatur type, dengan dua pilihan Cast in place dan
Precast.
 Pour phase
Berfungsi mengatur phase, pour phaase akan aktif jika Cast unit
type menggunakan pilihan Cast in place.

2-34 | P a g e wd
Pada gambar 2.44 terdapat Deformation yang memiliki bebrapa
pilihan, dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .44
 Angle
Berfungsi mengatur posisi perubahan profile dengan kemiringan
yang sudah ditentukan nilainya, pada titik start/awal dan titik
end/akhir.

Pada gambar 2.45 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil


Concrete column.

Gambar 2 .45

2-35 | P a g e wd
4. Concrete Beam
Klik dua kali tool bar Concrete pada logo Concrete beam →
Muncul Kotak dialog Concrete beam Properties → Setting → Modify
→ Apply → OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi pada grid
line.

Gambar 2 .46

Pada gambar 2.46 terdapat Attribute yang memiliki bebrapa pilihan,


dibawah ini adalah penjelasanya.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada profil.
 Shape
Berfungsi untuk memilih jenis profil yang akan digunakan.
 Material
Berfungsi untuk memilih jenis material untuk profil yang akan
digunakan.

2-36 | P a g e wd
 Finish
Berfungsi untuk memberikan keterangan finishing
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada profil.
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada profil, tampak pada gambar 2.47.

Gambar 2 .47

2-37 | P a g e wd
Pada gambar 2.48 terdapat Position yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .48

 On Plane
Berfungsi mengatur posisi Concrete strip footing dari tampak atas,
dengan pilihan middle, left dan right serta nilai tertentu.
 Rotation
Berfungsi mengatur posisi berputar Concrete strip footing, dengan
pilihan front, back, top dan below serta nilai tertentu.
 At depth
Berfungsi mengatur posisi kedalaman Concrete strip footing,
dengan pilihan middle, front dan behind serta nilai tertentu.

2-38 | P a g e wd
Pada gambar 2.49 terdapat Cast unit yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .49

 Numbering series
Berfungsi mengatur jenis prefix dan nomor awal untuk menentukan
marking pada part.
 Cast unit type
Berfungsi mengatur type, dengan dua pilihan Cast in place dan
Precast.
 Pour phase
Berfungsi mengatur phase, pour phaase akan aktif jika Cast unit
type menggunakan pilihan Cast in place.

2-39 | P a g e wd
Pada gambar 2.50 terdapat Deformation yang memiliki bebrapa
pilihan, dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .50
 Angle
Berfungsi mengatur posisi perubahan profile dengan kemiringan
yang sudah ditentukan nilainya, pada titik start/awal dan titik
end/akhir.

Pada gambar 2.51 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil


Concrete beam.

Gambar 2 .51

2-40 | P a g e wd
5. Concrete Polybeam
Klik dua kali tool bar Concrete pada logo Concrete Polybeam
→ Muncul Kotak dialog Concrete Polybeam Properties → Ssetting →
Modify → Apply → OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi pada
grid line.
Catatan: untuk pengaturan yang lainnya, sama dengan pengaturan
pada Concrete Beam

Pada gambar 2.52 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil


Concrete Polybeam.

Gambar 2 .52

Gambar 2 .53

2-41 | P a g e wd
Gambar 2 .54

Pada gambar 2.53 dan 2.54 diatas merupakan modifikasi pada bagian
tengah profile Concrete Polybeam, dengan merubah lengkungan
menggunakan nilai yang sudah ditentukan, caranya sebagai berikut:
Klik profile → Klik dua kali pada titik ungu yang ada pada tengah
profile → Pilih Type chamfer → Masukan nilai → Modify → Apply
→ Ok.

6. Concrete Concrete Slab


Klik dua kali tool bar Concrete pada logo Concrete Slab →
Muncul Kotak dialog Concrete Slab Properties → Setting → Modify
→ Apply → OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi pada grid
line.

Gambar 2 .55

2-42 | P a g e wd
Pada gambar 2.55 terdapat Attribute yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada slab.
 Thickness
Berfungsi untuk ketebalan slab yang akan digunakan.
 Material
Berfungsi untuk memilih jenis material untuk slab yang akan
digunakan.
 Finish
Berfungsi untuk memberikan keterangan finishing.
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada slab.
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada profil, tampak pada gambar 2.56.

Gambar 2 .56

2-43 | P a g e wd
Pada gambar 2.57 terdapat Position yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .57
 In depth
Berfungsi mengatur posisi kedalaman Concrete slab, dengan pilihan
middle, front dan behind serta nilai tertentu.

Pada gambar 2.58 terdapat Cast unit yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .58

2-44 | P a g e wd
 Numbering series
Berfungsi mengatur jenis prefix dan nomor awal untuk menentukan
marking pada part.
 Cast unit type
Berfungsi mengatur type, dengan dua pilihan Cast in place dan
Precast.
 Pour phase
Berfungsi mengatur phase, pour phaase akan aktif jika Cast unit
type menggunakan pilihan Cast in place.

Pada gambar 2.59 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil


Concrete Slab.

Gambar 2 .59

Gambar 2 .60

2-45 | P a g e wd
Gambar 2 .61

Pada gambar 2.60 dan 2.61 diatas merupakan modifikasi pada bagian
sudut profile Concrete slab, dengan merubah lengkungan
menggunakan nilai yang sudah ditentukan, caranya sebagai berikut:
Klik profile → Klik dua kali pada titik ungu yang ada pada sudut
profile → Pilih Type chamfer → Masukan nilai → Modify → Apply
→ Ok.

7. Concrete Concrete Panel


Klik dua kali tool bar Concrete pada logo Concrete Panel →
Muncul Kotak dialog Concrete Panel Properties → Setting → Modify
→ Apply → OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi pada grid
line.

Gambar 2 .62
2-46 | P a g e wd
Pada gambar 2.62 terdapat Attribute yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada profil.
 Shape
Berfungsi untuk memilih jenis profil yang akan digunakan.
 Material
Berfungsi untuk memilih jenis material untuk profil yang akan
digunakan.
 Finish
Berfungsi untuk memberikan keterangan finishing
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada profil.
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada profil, tampak pada gambar 2.63.

Gambar 2 .63

2-47 | P a g e wd
Pada gambar 2.64 terdapat Position yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .64
 In Plane
Berfungsi mengatur posisi Concrete panel dari tampak atas, dengan
pilihan middle, left dan right serta nilai tertentu.
 Rotation
Berfungsi mengatur posisi berputar Concrete panel, dengan pilihan
front, back, top dan below serta nilai tertentu.
 In depth
Berfungsi mengatur posisi kedalaman Concrete panel, dengan
pilihan middle, front dan behind serta nilai tertentu.

2-48 | P a g e wd
Pada gambar 2.65 terdapat Cast unit yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .65
 Numbering series
Berfungsi mengatur jenis prefix dan nomor awal untuk menentukan
marking pada part.
 Cast unit type
Berfungsi mengatur type, dengan dua pilihan Cast in place dan
Precast.
 Pour phase
Berfungsi mengatur phase, pour phaase akan aktif jika Cast unit
type menggunakan pilihan Cast in place.

2-49 | P a g e wd
Pada gambar 2.66 terdapat Bending yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .66
 Radius
Berfungsi mengatur radius pada profile dengan nilai yang sudah
ditentukan.

Pada gambar 2.67 dibawah ini merupakan posisi meletakan profil


Concrete panel.

Gambar 2 .67

2-50 | P a g e wd
8. Reinnforcing bar
Klik dua kali tool bar Concrete pada logo Reinforcing bar →
Muncul Kotak dialog Reinforcing bar Properties → Setting → Modify
→ Apply → OK → Letakan rebar sesuai posisi pada member concrete
yang sudah disediakan.

Gambar 2 .68

Pada gambar 2.68 terdapat General yang memiliki bebrapa pilihan,


dibawah ini adalah penjelasanya.
 Prefix
Berfungsi mengatur jenis prefix dan nomor awal untuk menentukan
marking rebar.

2-51 | P a g e wd
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada rebar.
 Size
Berfungsi untuk mengatur ukuran rebar.

Gambar 2 .69
 Grade
Berfungsi untuk memilih jenis grade untuk rebar yang akan
digunakan.
 Bending Radius
Berfungsi untuk mengatur ukuran radius pada tekukan rebar
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada profil.
 Hooks
Berfungsi untuk mengatur jenis tekukan pada rebar, yang terletak
pada titik awal dan titik akhir dengan nilai yang ditentukan
sebelumnya.
 Cover thickness
Berfungsi untuk mengatur jarak rebar terhadap sisi concrete, dengan
nilai yang ditentukan sebelumnya.

2-52 | P a g e wd
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada rebar, tampak pada gambar 2.70.

Gambar 2 .70

Pada gambar 2.71 dibawah ini merupakan posisi meletakan


reinforcing bar pada concrete yang sudah disediakan.

Gambar 2 .71

2-53 | P a g e wd
9. Reinnforcing bar group
Klik dua kali tool bar Concrete pada logo Reinforcing bar group
→ Muncul Kotak dialog Reinforcing bar group Properties → Setting
→ Modify → Apply → OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi
pada member concrete yang sudah disediakan.

Gambar 2 .72
Pada gambar 2.72 terdapat General yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.
 Prefix
Berfungsi mengatur jenis prefix dan nomor awal untuk menentukan
marking rebar.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada rebar.

2-54 | P a g e wd
 Size
Berfungsi untuk mengatur ukuran rebar.

Gambar 2 .73
 Grade
Berfungsi untuk memilih jenis grade untuk rebar yang akan
digunakan.
 Bending Radius
Berfungsi untuk mengatur ukuran radius pada tekukan rebar
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada profil.
 Hooks
Berfungsi untuk mengatur jenis tekukan pada rebar, yang terletak
pada titik awal dan titik akhir dengan nilai yang ditentukan
sebelumnya.
 Cover thickness
Berfungsi untuk mengatur jarak rebar terhadap sisi concrete, dengan
nilai yang ditentukan sebelumnya.

2-55 | P a g e wd
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada rebar, tampak pada gambar 2.74.

Gambar 2 .74

Pada gambar 2.75 terdapat Group yang memiliki bebrapa pilihan,


dibawah ini adalah penjelasanya.

Gambar 2 .75

2-56 | P a g e wd
 Creation method
Berfungsi untuk mengatur jarak rebar, dengan metode jarak dan
jumlah rebar.
Pada gambar 2.78 dibawah ini merupakan posisi meletakan reinforcing
bar group pada concrete yang sudah disediakan.

Gambar 2 .76

10. Reinnforcement mesh


Klik dua kali tool bar Concrete pada logo Reinforcement mesh
→ Muncul Kotak dialog Reinforcement mesh Properties → Setting
→ Modify → Apply → OK → Letakan Profil/Member sesuai posisi
pada member concrete yang sudah disediakan.

Gambar 2 .77
2-57 | P a g e wd
Pada gambar 2.77 terdapat General yang memiliki bebrapa pilihan,
dibawah ini adalah penjelasanya.
 Prefix
Berfungsi mengatur jenis prefix dan nomor awal untuk menentukan
marking rebar.
 Name
Berfungsi untuk mengatur penamaan pada rebar.
 Mesh
Berfungsi untuk mengatur ukuran rebar.

Gambar 2 .78
 Grade
Berfungsi untuk memilih jenis grade untuk mesh yang akan
digunakan.
 Class
Berfungsi untuk mengatur warna yang digunakan pada mesh.
 Mesh type
Berfungsi untuk mengatur type mesh yang digunakan.
 Cover thickness
Berfungsi untuk mengatur jarak mesh terhadap sisi concrete,
dengan nilai yang ditentukan sebelumnya.

2-58 | P a g e wd
 User Defined Attributes
Berfungsi untuk mengatur beberapa pilihan tambahan yang
digunakan pada mesh, tampak pada gambar 2.79.

Gambar 2 .79

Pada gambar 2.82 dibawah ini merupakan posisi meletakan


reinforcement mesh pada concrete yang sudah disediakan.

Gambar 2 .80

2-59 | P a g e wd
BAB 3
MEMBER EDITING

3.1. Penggunaan Garis & Lingkaran


Penggunaan garis bantu dalam proses modeling sangat diperlukan, untuk
mudahkan perletakan sebuah profil dan objek yang berhubungan dengan
modeling. Dalam pembahasan ini, kami akan menjelaskan tentang sebuah
garis bantu yang berbentuk garis dan sebuah lingkaran.

a. Penggunaan garis (construction line)


Klik dua kali tool bar points → Muncul Kotak dialog Add construction
line (Gambar 3.1) → klik pada titik pertama disebuah grid line → klik
pada titik kedua disebuah grid line.

Gambar 3.1

Pada Construction Line pun memiliki properties yang berfungsi untuk


mengatur garis tersebut, seperti yang terlihat pada gambar 3.2

Gambar 3 .2

3-1 | P a g e wd
 Extension
Berfungsi menambah panjang garis pada construction line.
 Color
Berfungsi merubah warna garis pada construction line.
 Magnetic
Berfungsi pengikat garis pada construction line.

b. Penggunaan garis (construction circle)


Klik dua kali tool bar points → Muncul Kotak dialog construction circle
(Gambar 3.3) → klik pada titik pusat disebuah grid line.

Gambar 3 .3

Pada construction circle pun memiliki properties yang berfungsi untuk


mengatur garis tersebut, seperti yang terlihat pada gambar 3.4

Gambar 3 .4
 Color
Berfungsi merubah warna garis pada construction line.

3-2 | P a g e wd
3.2. Member Properties Editing
Setelah kita melakukan peletakan material pada sesi awal, biasanya kita di
haruskan untuk melakukan pengaturan ulang apabila ada beberapa posisi
yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Disinilah fokus utama member
editing, mengatur beberapa profil baja yang posisinya tidak sesuai dengan
yang di harapkan. Kita dapat mengatur kembali dengan cara, sebagai
berikut: Klik dua kali profile → properties → Properties.

Gambar 3 .5

a. On Plane
Berfungsi mengatur posisi beam dari tampak atas, dengan pilihan middle,
left dan right serta nilai tertentu.

Gambar 3 .6

3-3 | P a g e wd
b. Rotation
Berfungsi mengatur posisi berputar beam, dengan pilihan front, back, top
dan below serta nilai tertentu.

Gambar 3 .6
c. At depth
Berfungsi mengatur posisi kedalaman beam, dengan pilihan middle, front
dan behind serta nilai tertentu.

Gambar 3 .7

d. End offset
Berfungsi mengatur panjang dan pendek pada titik start/awal dan
end/akhir dengan nilai tertentu.

3-4 | P a g e wd
3.3. Cutting/Pemotongan
Cutting memiliki 4 jenis pemakaian, fungsi cutting sendiri bisa kita temui
pada Detailing Toolbar.

a. Fit Part End


Pemotongan yang didasarkan atas hasil minoritas pada bidang member
(apabila pada suatu member, diadakan pemotongan dan dari hasil
pemotongan tersebut, menghasilkan bagian 30% bagian dan 70% bagian,
maka bagian yang di hilangkan/dipotong adalah bagian yang mempunyai
minoritas yaitu besar 30%.

Gambar 3 .8

b. Cut Part with Line


Memiliki pengertian yang sama dengan proses pemotongan dengan
menggunakan proses Fit Part End, tapi dalam kasus ini, kita dapat
memilih bagian yang akan dipotong, tanpa memperdulikan besaran
bagian, baik minoritas maupun mayoritas, karena dalam perintah ini, kita
yang akan menentukan bagian mana yang akan kita hilangkan/potong.

c. Cut Part with Polygon.


Pemotongan yang didasarkan atas bentuk tertentu pada suatu potongan
terhadap sebuah profil.

3-5 | P a g e wd
Gambar 3 .9

d. Cut Part with another part.


Memotong dengan bentuk profil lain (secondary part) yang
bersinggungan pada profil yang akan dipotong (main part), untuk
membentuk suatu potongan dengan bentuk profil tersebut. Pada gambar
3.10 merupakan proses cut part dan gambar 3.11 merupakan hasil dari cut
part.

Gambar 3 .10

Gambar 3 .11

3-6 | P a g e wd
BAB 4
BOLTING & WELDING

4.1. Aplikasi Bolting


Fungsi dari Bolting sendiri adalah, sebagai media pembantu dalam proses
Assembly. Aplikasi Bolting dapat kita lihat pada Steel Toolbar, dengan Icon
Create Bolts.Sebelum kita mulai mengaplikasikan proses Bolting tersebut,
kita diharuskan mengatur kembali Bolting tersebut. Untuk menghasilkan
Bolt Size, Bolt Group, dan sebagainya. Kita dapat mengatur kembali
Bolting dengan cara:

Gambar 4.1

4-1 | P a g e wd
Terlihat pada gambar 4.1 terdapat kotak dialog untuk susunan Bolt dengan
fungsi menampilkan atau menyembunyikan Bolt, Nut, Washer, dan juga
Slotted Holes.

Aplikasi bolting dengan cara sebagai berikut:


Double Click, icon Create Bolts pada Steel Toolbar → Modify, Bolt
Properties sesuai dengan kebutuhan dalam model → Click, Apply untuk
menyetujui komposisi tersebut → Click, pada profil baja yang
bersinggungan atau pun tidak bersinggungan → Click, mouse scroll untuk
menyetujui profil baja yang dipilih → Pilih, area Bolting dengan cara
mengambil titik awal dan titik akhir.

Pada gambar 4.2 merupakan hasil dari proses bolting dengan menampilkan
bolt, sedangkan pada gambar 4.3, merupakan hasil proses bolting hanya
menampilkan holes/lubang pada sbuah profil.

Gambar 4.2

Gambar 4.3

4-2 | P a g e wd
4.2. Aplikasi Welding & Assembly
Terkadang dalam sebuah pemasangan profi baja, kita diharuskan untuk
menyatukan profil baja tersebut tanpa menggunakan proses Bolting
dikarenakan beberapa hal, disini proses Welding sangat diharapkan
fungsinya untuk menambah kekuatan dalam proses pemasangan prosil baja.
Kita bisa mengaplikasikan proses Welding ini dengan menggunakan Icon
Create Weld between Parts pada Steel Toolbar.

Aplikasi welding dengan cara sebagai berikut:


Click icon Create Weld between Parts pada Steel Toolbar → Click kedua
part yang akan mengalami proses Welding dengan urutan sebagai berikut
→ Click part pertama dengan asumsi Main Part (part utama dalam aplikasi
Welding) → Click part kedua sebagai Secondary Part (part yang
bersinggungan denga Main Part).

Pada gambar 4.4 merupakan hasil dari proses welding.

Gambar 4.3

Pada Tekla Structure , terdapat pula perintah yang fungsinya kurang


lebih sama dengan Welding yaitu aplikasi Assembly. Dalam
Assembly pun terdapat 5 jenis bentuk Assembly, untuk penjelasanya
sebagai berikut.

4-3 | P a g e wd
a. Make into Sub- Assembly
Perintah untuk menyatukan beberapa part yang telah diwelding
menjadi satu dengan tidak merusak kesatuan part yang telah di
welding sebelumnya.
b. Add to Assembly
Tidak jauh berbeda dengan pengaplikasian welding, karena
dalam perintah ini kita hanya menambahkan secondary part
secara simpel/mudah, karena tanpa perlu melalui proses welding.
c. Set as New Main Part of Assembly
Perintah untuk memilih, part mana dalam assembly yang akan dijadikan
part utama.
d. Remove from Assembly
Perintah untuk melepas salah satu part atau bahkan lebih dari suatu
assembly.
e. Show Assembly
Perintah untuk memperlihatkan part mana saja yang bersinggungan
dalam satu assembly.

4-4 | P a g e wd
BAB 5
SIMPLE CONNECTION

5.1. Aplikasi Macro Connection


Tekla Structure memiliki beberapa Macro Connection yang sudah tersedia
pada Component Catalog. Fungsi dari macro connection adalah membuat
sambungan profil baja. Pada Macro Connection terdapat beberapa
connection/sambunugan yang simple, connection/sambungan ini biasa
digunakan untuk sambungan baja pada saat proses modeling, sambungan
tersebut diantaranya sebagai berikut.

a. Beam to Beam/Beam to Column (144, 146),


Connection yang digunakan untuk menyambung beam dengan beam.

Gambar 5.1

5-1 | P a g e wd
Gambar 5.2

Gambar 5.3

Gambar 5.4

5-2 | P a g e wd
b. Base plate (1042),
Connection yang digunakan pada bagian dasar column baja.

Gambar 5.5

Gambar 5.6

5-3 | P a g e wd
c. Gusset plate (11 dan 20),
Connection yang digunakan pada bracing, sambungan ini erjadi antara
bracing dengan column dan bracing dengan beam.

Gambar 5.7

Gambar 5.8

5-4 | P a g e wd
BAB 6
NUMBERING

6.1. Aplikasi Numbering


Setelah proses Modelling selesai, kita wajib untuk membuat hasil dari
Modelling tersebut menjadi sebuah gambar kerja yang akan diaplikasikan
dilapangan. Sebelum menghasilkan gambar kerja tersebut, proses
Numbering harus dilakukan untuk memberikan identitas dari sebuah
profil/member yang sudah dimodelkan.
Aplikasi numbering, dengan cara sebagai berikut:
Toolbar Drawing & Report→ Numbaering

Gambar 6.1

a. Number Modified
Berfungsi untuk modifikasi Numbering.
b. Number All Parts
Berfungsi untuk re-numbering semua profil baja.
c. Change Number
Berfungsi untuk mengganti no. profil baja.
d. Clear Number
Berfungsi untuk membersihkan no. profil baja.

6-1 | P a g e wd
e. Save Preliminary…
Berfungsi menyimpan no. profil baja sebelumnya.
f. Lock/Unlock Control…
Berfungsi untuk mengunci no. profil baja.
g. Numbering Setting
Berfungsi untuk mengatur proses Numbering (Gambar 6.2)

Gambar 6.2

6-2 | P a g e wd
BAB 7
CREATE DRAWING

7.1. General Arrangement Drawing


Sebelum create General Arrangement drawing, agar diseting terlebih
dahulu, tampak pada gambar 7.1 dan gambar 7.2, kemudian dilanjutkan
dengan membuat gambarnya yang tampak pada gambar 7.3 dibawah ini.

Gambar 7.1

7-1 | P a g e wd
Gambar 7.2

Gambar 7.3
7-2 | P a g e wd
7.2. Single Part Drawing
Sebelum create Singlepart drawing, agar diseting terlebih dahulu, tampak
pada gambar 7.4 dan gambar 7.5, kemudian dilanjutkan dengan membuat
gambarnya yang tampak pada gambar 7.6 dibawah ini.

Gambar 7.4

7-3 | P a g e wd
Gambar 7.5

Gambar 7.6

7-4 | P a g e wd
7.3. Assembly Drawing
Sebelum create Assembly Drawing, agar diseting terlebih dahulu, tampak
pada gambar 7.7 dan gambar 7.8, kemudian dilanjutkan dengan membuat
gambarnya yang tampak pada gambar 7.9 dibawah ini.

Gambar 7.7

7-5 | P a g e wd
Gambar 7.8

Gambar 7.9

7-6 | P a g e wd
Penjelasan beberapa tool untuk setting, sebelum membuat gambar General
Arrangement drawing, Singlepart drawing dan Assembly Drawing.
a. View
Berfungsi untuk mengatur pandangan dalam proses edit drawing.
b. Dimensions
Berfungsi untuk mengatur tata letak dimensi beserta karakternya dalam
proses edit drawing.
c. Marks
Berfungsi untuk mengatur semua marking/identitas yang ada didalam
shop drawing.
d. Objects
Berfungsi sebagai alat bantu untuk menampilkan object pembantu seperti
garis tengah, bentuk bolt, dan sebagainya.

7-7 | P a g e wd
BAB 8
EDIT DRAWING

8.1. Fungsi Drawing Tools


Setelah selesai proses modeling kemudian dilanjutkan dengan proses
drawing, melakukan proses re- checking pada tiap gambar yang sudah
selesai dihasilkan, baik Single-Part Drawing, Assembly Drawing maupun
General Arrangement Drawing. Pada proses drawing Tekla Structure
menyediakan dua Toolbar yang sudah disiapkan untuk membantu mengatur
ataupun mengedit kembali beberapa bagian dari gambar yang tidak sesuai
dengan kebutuhan.
Pada gambar 8.1 dibawah ini merupakan hasil gambar yang
didapatkan setelah proses pengaturan pada drawing properties.

Gambar 8.1

8-1 | P a g e wd
Pada gambar 8.2 dibawah ini merupakan drawing tool beserta fungsinya.

Gambar 8.2
 Open Drawing List
Berfungsi untuk membuka daftar gambar yang telah ada.
 Open Previous Drawing
Berfungsi untuk membuka gambar sebelumnya.
 Open Next Drawing
Berfungsi untuk membuka gambar berikutnya.
 Save Drawing and Model
Berfungsi untuk menyimpan gambar dan juga model.
 Undo
Berfungsi untuk mengembalikan perintah sebelumnya.
 Redo
Berfungsi untuk mengembalikan perintah selanjutnya.
 Print Drawings
Berfungsi untuk mencetak gambar yang telah di edit.
 Create Drawing View from
Berfungsi mengambil bentuk gambar yang berasal dari model Tekla.
 Create Drawing View from
Berfungsi mengambil bentuk gambar yang berasal dari model Tekla
dengan metode pemilihan.
 Create View of Selected…
Berfungsi mengambil tampilan gambar.
 Create Section View
Berfungsi mengambil potongan gambar.
 Create Curved Section…
Berfungsi mengambil potongan gambar dengan potongan yang berbeda.
 Create Detail View
Berfungsi mengambil gambar detail gambar.

8-2 | P a g e wd
 Arrange Drawing View
Berfungsi mengatur tatanan gambar.
 Zoom In
Berfungsi untuk memperbesar gambar.
 Zoom Out
Berfungsi untuk memperkecil gambar.
 Zoom Original
berfungsi untuk menampilkan gambar sesuai jendela.

Catatan: Beberapa Icon, pada Tekla Structure ada yang fungsinya


tidak terlalu dominan pada saat proses drawing.

Pada gambar 8.3 dibawah ini merupakan drawing object beserta fungsinya.

Gambar 8.3

 Add Horizontal Dimension


Berfungsi untuk menambakan dimensi horizontal.
 Add Vertical Dimension
Berfungsi untuk menambahkan dimensi vertikal.
 Add Orthogonal Dimension
Berfungsi untuk menambahkan dimensi vertikal/horizontal.
 Add Free Dimension
Berfungsi untuk menambahkan dimensi pada ruang kosong gambar.
 Add Parallel Dimension
Berfungsi untuk menambahkan dimensi dengan posisi Sesuai yang
diinginkan.
 Add Perpendicular Dimension
Berfungsi untuk menambahkan dimensi dengan posisi tegak lurus.

8-3 | P a g e wd
 Curved Dimension
Berfungsi untuk menambahkan dimensi dengan posisi radial.
 Add Radial Dimension
Berfungsi untuk menambahkan dimensi radius.
 Add Angular Dimension
Berfungsi untuk menambahkan besaran sudut.
 Add or Remove Dimension…
Berfungsi untuk menambahkan dimensi pada dimensi yang sudah ada.
 Combine Dimension Line
Berfungsi menggabungkan 2 atau lebih dimensi dengan posisi yang sama
tapi tidak beraturan.
 Link Dimension Line
Berfungsi menggabungkan dimensi vertikal dan horizontal.
 Unlink Dimension Line
Berfungsi melepaskan dimensi vertikal dan horizontal yang telah
bergabung.
 Add Part Mark
Berfungsi untuk menambahkan Part Mark pada profil baja yang telah di-
select.
 Add Text with Leader Line
Berfungsi untuk menambahkan teks dengan garis.
 Add Text
Berfungsi untuk menambahkan teks tanpa garis.
 Add Text Along Line
Berfungsi untuk menambahkan teks tanpa garis pada posisi miring.
 Add Text Along Line
Berfungsi untuk menambahkan teks dengan garis pada posisi miring.
 Add Associative Note
Berfungsi untuk menampilkan keterangan profil baja dengan garis.
 Add Associative Note
Berfungsi untuk menampilkan keterangan profil baja tanpa garis.

8-4 | P a g e wd
 Add Associative Note
Berfungsi untuk menampilkan keterangan profil baja tanpa garis dengan
posisi miring.
 Add Symbol
Berfungsi menambahkan symbol pada gambar.
 Add Level Mark
Berfungsi menambahkan keterangan level pada profil baja.
 Add Weld Mark
Berfungsi untuk menambahkan keterangan weld.
 Draw Line
Berfungsi untuk menambahkan garis pada gambar.
 Draw Rectangle
Berfungsi untuk menambahkan kotak pada gambar.
 Draw Circle
Berfungsi untuk menambahkan lingkaran pada gambar.
 Draw Arc by 3 Points
Berfungsi untuk menambahkan radius dengan menggunakan 3 points.
 Draw Polyline
Berfungsi untuk menambahkan garis yang berkelanjutan.
 Draw Polygon
Berfungsi manambahkan profil tak beraturan.
 Draw Cloud
Berfungsi menambahkan profil awan pada gambar.
 Remove All Dimension
Berfungsi untuk menghilangkan point pada dimensi yang salah.
 Remove All Dimension
Berfungsi untuk menghilangkan symbol pada dimensi yang berubah.
 Remove All Mark
Berfungsi untuk menghilangkan Part Mark yang tidak sesuai dengan
posisi profil baja.
 Remove All Associative
Berfungsi untuk menghilangkan teks tambahan yang tidak sesuai dengan
posisi profil baja.

8-5 | P a g e wd
BAB 9
MULTI DRAWING

9.1. Proses Multi Drawing


Pada proses drawing, terdapat beberapa profil baja yang sekiranya bisa
dijadikan dalam satu gambar, dikarenakan besaran layout gambar yang
cukup memadai. Dalam hal ini Multi Drawing sangat berpengaruh besar
untuk efesiiensi jumlah gambar. Sebelum melakukan proses Multi Drawing,
terlebih dahulu untuk mengatur Multi Drawing Properties. Pada gambar 9.1
dan gambar 9.2 dibawah ini, merupakan cara untuk mengatur Multi
Drawing Properties.

Gambar 9.1

 Layout
Berfungsi untuk menentukan ukuran kertas yang akan digunakan.
 User defined
Berfungsi untuk menambahkan atribut pada gambar Multi Drawing.

9-1 | P a g e wd
Gambar 9.2
Setelah proses pengaturan selesai, aplikasikan Multi Drawing dilanjutkan
dengan memilih minimal dua gambar atau lebih, dengan menggunakan
layout A2 dan A4. Untuk cara pengaplikasian dapat kita lihat pada gambar
9.3 dibawah ini.
Klik kanan pada Single/Assy Drawing → Create Drawings → Multi
Drawing

Gambar 9.3

9-2 | P a g e wd
Setelah melakukan proses Multi Drawing, akan muncul gambar baru yang
terdapat pada drawing list, gambar tesebut berhubungan dengan Single-Part
Drawing ataupun Assembly Drawing yang telah dipilih sebelumnya.

9-3 | P a g e wd
BAB 10
LAPORAN/REPORTING

10.1. Membuat Laporan/Reporting


Setelah selesai proses modelling, drawing dan edit drawing, langkah
selanjutnya adalah membuat laporan meliputi, Single part list, Assembly
List, Bolt List, Material List dan lain sebaginya. Hasil dari report tersebut,
secara otomatis akan tersimpan pada folder report yang ada pada model
model tekla yang sedang dikerjakan.

Pada gambar 10.1 dan gambar 10.2 dibawah ini, merupakan langkah-
langkah untuk membuat laporan/reporting

Pilih objek dalam model yang akan diuat reporting →Drawing & report →
Create Report (Ctrl+B) → Pilih Report yang akan dibuat → Create from
selected → Close.

Gambar 10.1

10-1 | P a g e wd
Gambar 10.2

10-2 | P a g e wd
BAB 11
PENCETAKAN/PRINTING

11.1. Proses Pencetakan/Printing


Proses Pencetakan/Printing berfungsinya mencetak gambar hasil drawing
yang ada pada drawing list, menjadi file pdf, dwg dan hard copy. Dibawah
ini merupakan cara untuk Pencetakan/Printing yang tampak pada gambar
11.1.

Gambar 11.1

Dari kotak dialog Print Drawing yang terdapat pada gambar 11.1 diatas,
memberikan pilihan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.

11-1 | P a g e wd
DAFTAR PUSTAKA

Tekla Structures, Trimble Solution Indonesia. 2016. Tutorial Tekla


Structures. Jakarta, Indonesia
SOLUSICAD. Solution Specialist. Tutorial Tekla Structures. Jakarta,
Indonesia
BUKAKA, Training Center. Bogor, Indonesia

11-2 | P a g e wd

Anda mungkin juga menyukai