(INTRANATAL CARE)
NAMA : SARMILA
NIM : PO713201181143
KELAS : II.C (Kelompok F)
PENGETIAN
1. Nonsteril
2. Celemek
3. Handuk
4. Underpad/alassegiiga
5. Flnel
6. Topibayi
7. Washlap
8. Handuk untuk mengeringkan bayi
9. Celana dalam - Kain/sarung/bajuibu
10. 1 kom kapasDTT
11. 1 komDTT
12. Lido kain
13. Benang
14. Bengkok
15. Doppler
16. 2 baskom berisi klorin 0.5%,DTT
17. Ember untuk menampung linenkotor
18. Plasic untuk baju kotoribu
19. 2 tempat sampah untuk sampah kering dan sampah basah
20. Safetybox
21. Tempat plasenta
22. VitK
23. Tetes mata
24. Set infuse RL
Persiapan Alat steril/partusset
PROSEDUR KERJA
1. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin serta bantu ibu
dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengankeinginannya.
2. Tunggu hingga imbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan
kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman penatalaksanaan fase akif) dan
dokumentasikan semua temuan yang ada
3. Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka untuk mendukung
dan memberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar
4. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (Bila ada rasa ingin
meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau
posisi lain yang diinginkan dan pasikan ibu merasa nyaman)
5. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk
meneran
6. Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efekif
7. Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila
caranya tidak sesuai
8. Bani ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi
berbaring terlentang dalam waktu yanglama)
9. Anjurkan ibu untuk berisirahat diantara kontraksi
10. Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu
11. Berikan cukup asupan cairan per-oral(minum)
12. Menilai DJJ seiap kontraksi uterus selesai
13. Segera lakukan indakan lebih lanjut jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
setelah 120 menit (2 jam) pada primigravida atau 60 menit (1 jam) pada
muligravida
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika
ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
1. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi
telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
2. Letakkan underpad/kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
3. Buka tutup partus set dan perhaikan kembali kelengkapan alat dan bahan
4. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
MENILAI PERDARAHAN
1. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pasikan selaput
ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung plasik atau
wadahkhusus.
2. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan bila
laserasi menyebabkan perdarahan Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan
akif, segera lakukanpenjahitan.
9. Tempatkan semua peralatan bekas habis pakai dalam larutan klorin 0.5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.
10. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
11. Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir
dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
12. Pasikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk
memberi ibu minuman dan makanan yang diingininya.
13. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin0,5%
14. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0.5%, balikan bagian dalam
ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0.5% selama 10menit.
15. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan
dengan issue atau handuk pribadi yang kering dan bersih
16. Dokumentasi
17. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan
kala IV.