(KRIKOTIROIDOTOMI)
NIM : PO713201181153
KELOMPOK : 5 KELAS 2 D
2020
SOP KRIKOTIROIDOTOMI
Dilakukan pada korban yang mengalami obstruksi jalan napas atas yang hebat
INDIKASI
dan persiapan trikostomi belum dapat di lakukan.
1. 11-blade scalpel
2. Tracheal hook
ALAT DAN BAHAN
3. Trousseau dilator
4. Tracheaostomi tube
memegang sisi tulang rawan tiroid dengan ibu jari dan jari tengah, gunakan
cricothyroid
penusukan.
6. Selanjutnya tempatkan tracheal hook di lubang membrane lalu Putar ke
8. Setalah itu tarik dilator dan masukkan kanul trakea sepenuhnya, dan cabut
Oksigen adalah kebutuhan paling dasar bagi manusia agar manusia bisa tetap hidup. Bernafas
adalah serangkaian proses masuknya udara dari atmosfir ke paru-paru hingga terjadinya difusi dan pertukaran
gas di alveoli yang selanjutnya oksigen akan digunakan untuk kelangsungan metabolisme di dalam tubuh.
Normalnya manusia akan bernafas 18-20 kali per menit namun hal ini tidak dapat terjadi dengan baik apabila
seseorang mengalami sumbatan jalan nafas. Sumbatan jalan napas adalah salah satu penyebab kematian
tercepat. Udara tidak bisa masuk ke paru-paru apabila terjadi sumbatan jalan napas.
A. Menurut penyebabnya sumbatan jalan napas dibagi menjadi 2 yaitu. Sumbatan jalan napas total dan
sumbatan jalan napas parsial yang akan menimbulkan suara napas tambahan yang abnormal
1. Sumbatan jalan napas total terjadi karena benda asing yang padat menutupi jalan napas. Yang paling
sering terjadi adalah tersedak / choking. Sumbatan jalan napas total juga dapat terjadi akibat jadi udem
2. Sumbatan jalan napas parsial bisa d akibatkan oleh benda padat atau cair yang sering terjadi pada
korban yang mengalami penurunan kesadaran. Yang paling sering pangkal lidah jatuh ke belakang
menutupi jalan napas (snoring). Dan sumbatan jalan napas akibat cairan seperti hipersalivasi pada
mulut korban atau adanya trauma yang mengakibatkan banyak darah dalam jalan napas korban yang
menimbulkan suara napas yang khas seperti berkumur-kumir (gurgling). Sumbatan jalan napas akibat
bengkak laring yang di peroleh korban ketika mengalami luka bakar akan menimbulkan bunyi napas
B. Untuk menjaga kepatenan jalan napas bisa di gunakan 2 cara itu dengan alat atau manual.
1. Cara membebaskan jalan napas tanpa alat (manual) pada pasien yang mengalami snoring
a. Head Tild And Chin Lift (tenadah kepala topang dagu. Namun tidak boleh di lakukan pada korban
b. Korban di miringkan (namun tidak boleh dilakukan pada korban yang mengalami patah tulang
leher)
c. Jika korban di curigai cederah tulang leher maka cara membebaskannya yaitu dengan Jaw Trusht
2. Pembebasan jalan napas dengan menggunakan alat yang paling mudah adalah pemasangan opha
(oropharingeal airway) namun tidak boleh di lakukan pada korban yang masih memiliki refleks
muntah karena jika korban muntah akan mengakibatkan aspirasi yaitu masuknya muntahan korban
yang mengandung asam lambung ke saluran napas yang mengakibatkan terjadinya cedera pada jalan
napas.
b. mengukur opha antara ujung telinga dan sudut mulut yang kobarban
c. Pasang opha dengan posisi yang menghadap ke atas, setelah menyentuh palattum makan putar