Pertanyaan :
Pertanyaan No 2
Jawab :
Meliana Krisnandiar (P27220018066) : Pada penyakit stroke itu sebenarnya
banyak sekali diagnosa yang bisa diambil atau bisa dilihat kembali dipathway.
Misal kami ambil diagnosa mobilitas itu adalah diagnosa pasti. Terus
pernafasannya juga normal 24x/menit dan tidak ada juga alat bantu pernafasan.
Pasien maakan dan minum lewat NGT dan didata fokus juga tidak ditemukan
adanya tanda-tanda aspirasi.
Sanggahan :
Ria Fadhla (P27220018074) : Ya, walaupun masih resiko tapi bukankah
sebaiknya tetap ditegakkan? Karena aspirasi bisa disebabkan oleh air liur yang
berlebih, ditambah lagi ada kerusakan neuromuscular, dan setahu saya
neuromuscular turut serta dalam pengaturan reflek menelan pada pasien. Jadi,
pada pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran ssangat mungkin terjadi
aspirasi.
Jawab :
Meliana Krisnandiar (P27220018066) : Data fokus yang kami kaji tidak
menunjukkan tanda gejala yang mengarah ke resiko aspirasi. Pasien Tn. AH juga
didata tidav ditemukan adanya pengeluaran air liur. Mungkin nanti jika ditemukan
komplikasi yang mengarah keresiko aspirasi bisa kita menegakkan diagnosa
tersebut.
Pertanyaan No 3
Jawab :
Na’afi Qur’aini F(P27220018070) : Keluarga mengatakan itu sebenarnya masuk
DO. Kami tadi terdapat beberapa yang salah penulisan. Tapi dievaluasi pada
diagnosa kedua pada 1 Juni 2020 kita sudah mencantumkan respon” keluarga
mengatakan” pada respon objektif.