Pengertian
Etiologi
Menurut Wong (2010), penyebab cerebral palsy dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu
prenatal, perinatal, dan pascanatal :
Patofisiologi
Pada CP terjadi kerusakan pada pusat motorik dan menyebabkan terganggunya fungsi
gerak yang normal. Pada kerusakan korteks cerebri terjadi kontraksi otak yang terus
menerus dimana disebabkan oleh karena tidak terdapatnya inhibisi langsung pada
lengkung reflex. Bila terdapat cidera berat pada system ekstra pyramidal dapat
menyebabkan gangguan pada semua gerak atau hypotonic, termasuk kemampuan
bicara. Namun bila hanya cedera ringan maka gerakan gross motor dapat dilakukan
tetapi tidak terkoordinasi dengan baik dan gerakan motorik halus sering kali tidak
dapat dilakukan. Gangguan proses sensorik primer terjadi di serebelum yang
mengakibatkan terjadinya ataksia. Pada keterbatasan gerak akibat fungsi motor
control akan berdampak juga pada proses sensorik (Hardiman, 2013).
Pathway
Faktor Predisposisi :
Kemampuan Gangguan
Gangguan
Prematurit Menelan Pertumbuhan Hambatan
Kurangnya Infeksi
B3Terjadi B4 B1
Kelemahan
Konstipas Gangguan
B2 Pusat
B5Kurang
Nutrisi Pembeda
Gangguan
Risiko Masuknya
Kerusakan
B6
Kelainan
Perdarahan
Volumepada Meningitis as Cerebral
Perdarahan
Anoksia/Hip
Terganggu, dan Kerusakan
Kelumpuha
Mobilitas
Volume Dalam Virus
Masa
(Blood)Hipoksia i (Breath)
(Bladder)
Dibagian Pernafasan
(Brain) dan
(Bowel)
dari Kebutuhan hanJatuh
Komunikasi Ikterus
Jaringan
Bilirubun Otak
ke
(Bone)
Plasenta
Janin
Darah Purulenta purulenta Nafsu Otak
oksis
Palsy
Makan Perkembang nMotorik
Spatisitas
Fisik
Cairan: Darah Kandungan Pencernaan Peredaran
Tubuh Darah Verbal Ganglia
yang Kekal
Basal
Menurun an
(Ani. 2017)
Manifestasi Klinis
a.Kemampuan Motorik
b.Kemampuan Sensoris
Pada umumnya anak CP juga memiliki gangguan dalam hal sensorisnya. Gangguan
sensoris tersebut meliputi gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan
gangguan kinestetik-taktil.
c.Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual anak CP beragam dari rentang idiot sampai gifted, tetapi
sebagian besar penderita cerebral palsy mengalami keterbelakangan mental. 1/3 dari
populasi anak CP mengalami keterbelakangan mental berat.
d.Kemampuan Persepsi
Peristiwa persepsi terjadi di otak. Karena kerusakan pada anak CP terjadi di otak,
maka pada umumnya mereka juga mengalami gangguan persepsi baik itu secara
visual, auditif maupun kinestetik-taktil.
Sebagian besar anak CP mengalami gangguan bicara sebagai akibat dari kekakuan
otot-otot motorik bicara mereka. Gangguan bicara yang terjadi dapat mengarah
kepada gangguan komunikasi. Anak CP mengalami kesulitan dan mengungkapkan ide
dan gagasan mereka bahkan banyak diantara mereka yang bicaranya tidak jelas
sehingga sukar dipahami maksud pembicaraanya.
Penatalaksanaan
Tidak ada terapi standar untuk semua kasus, tergantung dari gejala, jenis dan derajat
beratnya cerebral palsy. Terapi mencakup :
a.Terapi Fisik
Tujuan utama untuk memperbaiki fungsi alat gerak, mengontrol gerakan refleks
patologis, merangsang gerakan yang normal. Metode yang digunakan antara lain :
Vojta, Bobaath, Peto, Doman-Delecato, Phelps, Shang Dian, Brunnstrom.
b.Terapi Okupasi
c.Terapi Wicara
Latihan vonsi : melatih gerakan bibir, lidah, otot-otot vocal. Latihan pemahaman
Bahasa. Latihan mengungkapkan: termasuk mengungkapkan dengan bahasa verbal
atau nonverbal.
d.Alat Bantu
Alat bantu untuk menopang tubuh,siku, kaki, lutut, agar fungsi persendian tetap
terjaga dan tidak terjadi perubahan bentuk.
e.Terapi Bedah
Bila terjadi kekakuan dan kelainan bentuk sendi pada pasien diatas usia 5 tahun.
f.Terapi Obat-obatan
Untuk merangsang saraf otak dan roboransia yang sesuai, mencegah kejang pada
kasus kejang (Erico, 2011).