Anda di halaman 1dari 6

BAB III

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Pengertian

CP adalah sindroma postur dan gangguan motorik yang nonprogresif yang


menyebabkan terbatasnya aktivitas dan seringkali disertai gangguan kognitif atau
defisit visual. Hal itu disebabkan oleh adanya kerusakan otak nonprogresif atau
disfungsi perkembangan otak pada saat janin maupun bayi (Sitorus dkk, 2016).

Etiologi

Menurut Wong (2010), penyebab cerebral palsy dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu
prenatal, perinatal, dan pascanatal :

a.Pranatal: Pelekatan plasenta yang abnormal Anoxia.

b.Perinatal: Oksigenasi otak yang tidak cukup, Kelahiran multiple, Kelahiran


premature.

c.Childhood: meningitis, injury otak, toxin.

Patofisiologi

Pada CP terjadi kerusakan pada pusat motorik dan menyebabkan terganggunya fungsi
gerak yang normal. Pada kerusakan korteks cerebri terjadi kontraksi otak yang terus
menerus dimana disebabkan oleh karena tidak terdapatnya inhibisi langsung pada
lengkung reflex. Bila terdapat cidera berat pada system ekstra pyramidal dapat
menyebabkan gangguan pada semua gerak atau hypotonic, termasuk kemampuan
bicara. Namun bila hanya cedera ringan maka gerakan gross motor dapat dilakukan

tetapi tidak terkoordinasi dengan baik dan gerakan motorik halus sering kali tidak
dapat dilakukan. Gangguan proses sensorik primer terjadi di serebelum yang
mengakibatkan terjadinya ataksia. Pada keterbatasan gerak akibat fungsi motor
control akan berdampak juga pada proses sensorik (Hardiman, 2013).
Pathway

PATHWAY CEREBRAL PALSY

Faktor Predisposisi :

Kemampuan Gangguan
Gangguan
Prematurit Menelan Pertumbuhan Hambatan
Kurangnya Infeksi
B3Terjadi B4 B1
Kelemahan
Konstipas Gangguan
B2 Pusat
B5Kurang
Nutrisi Pembeda
Gangguan
Risiko Masuknya
Kerusakan
B6
Kelainan
Perdarahan
Volumepada Meningitis as Cerebral
Perdarahan
Anoksia/Hip
Terganggu, dan Kerusakan
Kelumpuha
Mobilitas
Volume Dalam Virus
Masa
(Blood)Hipoksia i (Breath)
(Bladder)
Dibagian Pernafasan
(Brain) dan
(Bowel)
dari Kebutuhan hanJatuh
Komunikasi Ikterus
Jaringan
Bilirubun Otak
ke
(Bone)
Plasenta
Janin
Darah Purulenta purulenta Nafsu Otak
oksis
Palsy
Makan Perkembang nMotorik
Spatisitas
Fisik
Cairan: Darah Kandungan Pencernaan Peredaran
Tubuh Darah Verbal Ganglia
yang Kekal
Basal
Menurun an
(Ani. 2017)
Manifestasi Klinis

a.Kemampuan Motorik

Anak CP memiliki gangguan fungsi motorik. Gangguan ini berupa kekakuan,


kelumpuhan, kurang koordinasi, hilang keseimbangan dan munculnya gerakan-
gerakan ritmis. Gangguan ini tidak hanya berakibat kepada fungsi anggota gerak
tetapi fungsi-fungsi lain yang berhubungan dengan masalah motorik lain seperti
gangguan bicara, mengunyah, dan menelan.

b.Kemampuan Sensoris

Pada umumnya anak CP juga memiliki gangguan dalam hal sensorisnya. Gangguan
sensoris tersebut meliputi gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan
gangguan kinestetik-taktil.

c.Kemampuan Intelektual

Kemampuan intelektual anak CP beragam dari rentang idiot sampai gifted, tetapi
sebagian besar penderita cerebral palsy mengalami keterbelakangan mental. 1/3 dari
populasi anak CP mengalami keterbelakangan mental berat.

d.Kemampuan Persepsi

Peristiwa persepsi terjadi di otak. Karena kerusakan pada anak CP terjadi di otak,
maka pada umumnya mereka juga mengalami gangguan persepsi baik itu secara
visual, auditif maupun kinestetik-taktil.

e.Kemampuan Berbicara dan Komunikasi

Sebagian besar anak CP mengalami gangguan bicara sebagai akibat dari kekakuan
otot-otot motorik bicara mereka. Gangguan bicara yang terjadi dapat mengarah
kepada gangguan komunikasi. Anak CP mengalami kesulitan dan mengungkapkan ide
dan gagasan mereka bahkan banyak diantara mereka yang bicaranya tidak jelas
sehingga sukar dipahami maksud pembicaraanya.

f.Kemampuan Emosi dan Penyesuaian Sosial

Kebanyakan anak CP mengalami kesulitan dalam penyesuaian sosial ini berkaitan


dengan konsep yang mereka miliki (Azizah, 2005).
Pemeriksaan Penunjang Cerebral Palsy

Cerebral palsy dapat didiagnosis menggunakan kriteria Levine (POSTER). POSTER


terdiri dari :

a.P – Posturing/Abnormal Movement (Gangguan Posisi Tubuh atau Gangguan


Bergerak).

b.O – Oropharyngeal Problems (Gangguan Menelan atau Fokus di Lidah).

c.S – Strabismus (Kedudukan Bola Mata Tidak Sejajar)

d.T – Tone (Hipertonus atau Hipotonus).

e.E – Evolution Maldevelopment (Refleks Primitif Menetap atau Refleks Protective


Equilibrium Gagal Berkembang).

f.R – Reflexes (Peningkatan Refleks Tendon atau Refleks Babinski menetep).

Abnormalitas empat dari enam kategori diatas dapat menguatkan diagnosis CP


(Sitorus dkk, 2016).

Penatalaksanaan

Tidak ada terapi standar untuk semua kasus, tergantung dari gejala, jenis dan derajat
beratnya cerebral palsy. Terapi mencakup :

a.Terapi Fisik

Tujuan utama untuk memperbaiki fungsi alat gerak, mengontrol gerakan refleks
patologis, merangsang gerakan yang normal. Metode yang digunakan antara lain :
Vojta, Bobaath, Peto, Doman-Delecato, Phelps, Shang Dian, Brunnstrom.

b.Terapi Okupasi

Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan untuk menolong diri sendiri,


memperbaikikemampuan motorik halus, penderita dilatih supaya bisa mengena-kan
pakaian, makan, minum dan keterampilan lainnya.Terapi motorik disesuaikan dengan
jenishambatan dan kelainan. Meningkatkan kemampuan gerak pada persendian,
meningkatkankekuatan otot, meningkatkan pengontrolan motorik tubuh.

c.Terapi Wicara

Latihan vonsi : melatih gerakan bibir, lidah, otot-otot vocal. Latihan pemahaman
Bahasa. Latihan mengungkapkan: termasuk mengungkapkan dengan bahasa verbal
atau nonverbal.

d.Alat Bantu
Alat bantu untuk menopang tubuh,siku, kaki, lutut, agar fungsi persendian tetap
terjaga dan tidak terjadi perubahan bentuk.

e.Terapi Bedah

Bila terjadi kekakuan dan kelainan bentuk sendi pada pasien diatas usia 5 tahun.

f.Terapi Obat-obatan

Untuk merangsang saraf otak dan roboransia yang sesuai, mencegah kejang pada
kasus kejang (Erico, 2011).

Anda mungkin juga menyukai