Anda di halaman 1dari 9

Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.

PEMBESARAN LARVA IKAN GURAMI Osphronemus gourami


SECARA INTENSIF DI SHEVA FISH BOYOLALI, JAWA TENGAH
Intensive Rearing of Gouramy Osphronemus Gourami Larvae at Sheva Fish Boyolali,
Central Java

Naufal Abiyu Pratama1* dan Akhmad Taufiq Mukti2.


1
Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya
2
Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas
Airlangga, Surabaya
*naufal.abiyu.pratama-2015@fpk.unair.ac.id

Abstrak

Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah mengetahui teknik pembesaran larva, manajemen pakan,
kualitas air, pertumbuhan, perkembangan, kendala, dan permasalahan pada peembenihan ikan gurami secara
intensif. PKL ini dilaksanakan pada 18 Desember 2017 sampai 18 Januari 2018 di Sheva Fish Kabupaten
Boyolali, Jawa Tengah. Metode kerja yang digunakan adalah observasi dengan metode pengumpulan data
secara primer dan skunder. Data diambil dengan cara observasi, wawancara, partisipasi aktif, dan studi pustaka.
Pembesaran larva ikan gurami meliputi beberapa aspek, yaitu; sarana dan prasarana, persiapan kolam,
penebaran benih, pemeliharaan benih, kualitas air, pakan, penanganan hama dan penyakit, serta panen. Wadah
pemeliharaan yang digunakan adalah akuarium. Pakan yang digunakan adalah Tubifex sp. Parameter kualitas air
meliputi parameter suhu (28-32 oC), pH (7-8), oksigen terlarut (4,0-6,0 mg/l), dan amonia (0,0-4,0 mg/l).
Pembesaran larva ikan gurami di Sheva Fish memakai sistem budidaya intensif dengan jangka waktu
pemeliharaan 28 hari yang terdiri dari 8 hari pemeliharaan larva ikan gurami dan 20 hari pemeliharaan benih
ikan gurami. Pakan diberikan setelah kuning telur pada larva habis secara ad libitum. Pemanenan dilakukan
pada pagi atau sore hari untuk menghindari fluktuasi suhu. Persentase kelulushidupan pembesaran larva ikan
gurami yang dianggap berhasil adalah 80-95 %. Jumlah tebar pembesaran larva ikan gurami di Sheva Fish
adalah 50.000 ekor dengan hasil pemanenan adalah 41.215 ekor, sehingga persentase kelulushidupan
pembesaran larva ikan gurami adalah 82,43%.

Kata kunci: Ikan Gurami, Pembesaran Larva and Sheva Fish Boyolali

Abstract

The purpose of Field Work Practices was to know the pattern of larvae rearing, feed management,
water quality, growth, development, and problems on gouramy larvae rearing. The Field Work Practices held on
18 December 2017 to 18 January 2018 in Sheva Fish Boyolali District, Central Java. The working method were
used was observation method with primary and secondary data collection. The data were taken with obervation,
interview, active participation, and literature study methods. Gouramy larvae rearing includes several aspects:
facilities and infrastructure, pond preparation, seed distribution, seed maintenance, water quality, feed, pest and
disease management, and harvesting. Gouramy container was aquarium and the feed was Tubifex sp., the water
quality parameters was temperature (28-32 oC), pH (7-8), dissolved oxygen (4,0-6,0 mg/l), and ammonia (0,0-
4,0 mg/l). Intensive rearing of Gouramy larvae at Sheva Fish was done intensively with 28 days aquaculture
consisting of 8 days larvae culture and 20 days seed culture. Feed given after egg yolks on larvae runs out with
ad libitum methods. Harvesting was done in the morning or evening to overcome the temperature fluctuations.
Survival rate of gouramy larvae rearing considered successful if the percentage was 80-95%. The stocking
density of intensive rearing of Gouramy larvae at Sheva Fish was 50,000 heads and harvested 41,215 heads with
survival rate 82.43%.

Keywords: Gouramy, Larvae Rearing and Sheva Fish Boyolali

PENDAHULUAN dipelihara. Keunggulan ikan gurami adalah


Ikan gurami Osphronemus dapat berkembangbiak secara alami dan
gouramy adalah salah satu jenis ikan air dapat hidup di air tergenang, kekurangan
tawar yang banyak dipilih untuk ikan gurami adalah pertumbuhannya
102
Diterima/submitted:4 September 2018
Disetujui/accepted:3 Oktober 2018
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.3

lambat dengan rata-rata panen ukuran dan pemanenan benih. Keterampilan


konsumsi dilakukan 6-12 bulan sekali. dan pengetahuan baik dapat
Habitat asli gurami yaitu terdapat pada menunjang keberhasilan dalam usaha
rawa dataran rendah yang berair dalam. tersebut, sehingga diharapkan dapat
Ikan ini bersifat sangat peka terhadap suhu meningkatkan kualitas dan produktifitas
rendah dan memiliki organ pernapasan ikan gurami. Salah satu usaha yang
tambahan sehingga dapat mengambil dilakukan untuk memperoleh pengetahuan
oksigen dari luar air (Habibah, 2013). tersebut adalah melakukan Praktek Kerja
Jumlah konsumsi ikan di indonesia Lapang (PKL) tentang pembesaran larva
dari tahun ke tahun semakin meningkat. ikan gurami secara intensif di Sheva Fish
Permintaan pasar ikan gurami cukup Boyolali, Jawa Tengah.
tinggi, tetapi hal ini tidak sejalan dengan Sheva Fish memiliki hatchery
kondisi produksi ikan gurami karena dengan komoditas ikan patin, ikan gurami
produksi ikan gurami tergolong tidak dan ikan lele. Sheva Fish terdapat kegiatan
terlalu tinggi (KKP, 2014). Permintaan pembenihan dan pendederan ikan patin,
yang tinggi dapat dilihat dari statistik ikan lele, dan pembesaran larva ikan
konsumsi ikan per kapita yang selalu gurami. Pembesaran larva ikan gurami
meningkat. Konsumsi ikan per kapita pada yang dilakukan di Sheva Fish dilakukan
tahun 2011 adalah 32,25 ikan/kapita, pada selama beberapa periode selama setahun.
tahun 2012 meningkat menjadi 33,89 Pembesaran larva dilakukan berdasarkan
ikan/kapita (KKP, 2013), pada tahun 2013 permintaan pelanggan, jika benih sudah
meningkat menjadi 35,1 ikan/kapita, pada laku terjual sebelum masa pembesaran
tahun 2014 meningkat menjadi 38,14 larva berakhir tidak akan ada kelanjutan
ikan/kapita, pada tahun 2015 meningkat kegiatan pembesaran larva dan akan
menjadi 41,1 ikan/kapita, pada tahun 2016 membeli larva baru untuk dibenihkan
meningkat menjadi 43,88 ikan/kapita, dan kembali.
pada tahun 2017 mencapai angka 47,12
ikan/kapita (KKP, 2018). METODOLOGI
Pembesaran larva diperlukan untuk Waktu dan Tempat
meningkatkan produksi benih guna Kegiatan PKL dilaksanakan di
memenuhi permintaan pasar yang cukup Sheva Fish, Desa Mojosari, Kecamatan
tinggi. Pembesaran larva ikan gurami Nogosari, Kabupaten Boyolali. Provinsi
dibagi menjadi tiga sistem yaitu secara Jawa Tengah. Kegiatan PKL dilaksanakan
tradisional, semi-intensif, dan intensif. mulai tanggal 18 Desember sampai 18
Pembesaran larva tradisional Januari 2018.
menggunakan kolam tanah dan padat tebar
yang rendah, pembesaran larva semi- Metode Penelitian
intensif menggunakan kolam beton dengan Metode kerja yang digunakan
dasar tanah dan padat tebar menengah, dalam PKL ini adalah metode observasi.
pembesaran larva intensif menggunakan Observasi adalah pengambilan data dengan
kolam beton atau akuarium dan padat tebar menggunakan indera mata tanpa ada
yang tinggi. Pembesaran larva ikan gurami pertolongan alat standar lain untuk
secara intensif adalah solusi untuk keperluan (Nasution, 2011). Pelaksanaan
memenuhi permintaan pasar yang tinggi observasi pada saat PKL adalah
karena memiliki kelebihan pada jumlah mengamati dan mengikuti semua kegiatan
padat tebar yang tinggi (Ulumiah, 2016). yang berhubungan dengan pembesaran
Kegiatan yang dilakukan dalam larva ikan gurami secara intensif di Sheva
pembesaran larva ikan gurami secara Fish.
intensif meliputi persiapan kolam,
pemeliharaan larva, pemeliharaan benih, HASIL DAN PEMBAHASAN
103
Diterima/submitted:4 September 2018
Disetujui/accepted:3 Oktober 2018
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.3

Sheva Fish didirikan pada bulan akuarium, pengeringan akuarium yang


Mei 2015. Sheva Fish memiliki unit usaha dilakukan selama 1-2 hari, pembilasan
hatchery, pengiriman ikan, dan pelatihan akuarium dari sisa residu klorin, pengisian
pembenihan ikan. Chief executive Officer air sampai ketinggian 20 cm dari dasar
(CEO) Sheva Fish Boyolali mempunyai akuarium, dan meneteskan lima tetes
latar belakang jual beli online yang methylene blue di setiap akuarium.
mengaharuskan beliau mempunyai Proses persiapan wadah sebaiknya
hatchery untuk meyakinkan pembeli. dilakukan secara urut karena dapat
Sheva Fish mempunyai 3 komoditas memutus rantai penyakit dari
utama yakni, ikan gurami, ikan patin pemeliharaan sebelumnya apabila
dan ikan lele. Komoditas yang dilakukan dengan benar (Sulistyo dkk.,
diunggulkan di Sheva Fish yakni 2016). Klorin berguna sebagai desinfektan
pembenihan dan pendederan ikan patin, yang mampu membunuh mikroorganisme
serta pembesar ikan gurami. merugikan yang masih menempel pada
Pembesaran larva terdiri atas fase dinding dan dasar akuarium. Klorin
pemijahan dan fase pendederan. membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari untuk
Pendederan ikan gurami dibagi menjadi melakukan proses perusakan enzim pada
lima stadium. Pendederan pertama adalah mikroorganisme. Pembilasan klorin harus
pemeliharaan larva ukuran 0,75-1 cm dan dilakukan karena klorin yang masih
pemeliharaan benih ukuran 1-2 cm. tersisa pada dinding akuarium dapat
Pendederan kedua adalah pemeliharaan menyebabkan keracunan pada ikan dan
benih ukuran 2-4 cm. Pendederan ketiga terakumulasi dengan kandungan bahan
adalah pemeliharaan benih ukuran 4-6 cm. organik pada air (Hasan, 2006).
Pendederan keempat adalah pemeliharaan
benih ukuran 6-8 cm. Pendederan kelima Penebaran Larva
adalah pemeliharaan benih ukuran 8-11 cm Penebaran larva ikan gurami
(SNI, 2000a). Pembesaran larva ikan dilakukan setelah persiapan kolam selesai
gurami yang dilakukan di Sheva Fish dan dipastikan kondisi air stabil.
adalah pembesaran larva larva dan Pemeliharaan larva dilakukan selama 8
pendederan pertama benih yang hari dan dilanjutkan dengan proses
dibudidayakan di hatchery pada wadah pemeliharaan benih selama 20 hari. Larva
pembenihan berupa akuarium berukuran ikan gurami berasal dari salah satu
0,8×0,8×0,4 m dengan luas 0,64 m2 dan pembudidaya di purwokerto. Larva
volume 0,256 m3. ditransportasikan pada sore hari dan
sampai di Sheva Fish pada pukul 03.00
Persiapan Wadah WIB. Transportasi pada sore hari
Kegiatan persiapan kolam dimaksudkan agar tidak terjadi fluktuasi
dilakukan untuk mendukung keberhasilan suhu yang tinggi sehingga larva dapat
pembesaran larva dan pencegahan bertahan hidup sampai masuk ke dalam
terjadinya penyakit (Sulistyo dkk., 2016). akuarium. Larva yang akan dimasukkan ke
Pembesaran larva ikan gurami dalam akuarium terlebih dahulu di
menggunakan akuarium sebagai wadah aklimatisasi. Aklimatisasi adalah proses
pemeliharaan. Sebelum dilakukan pemberian kesempatan pada ikan untuk
penebaran larva ikan gurami harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
dilakukan persiapan wadah. Persiapan yang baru khususnya suhu dengan tujuan
wadah dilakukan dengan enam tahap yaitu menghindari terjadinya stres pada larva
akuarium dibersihkan dari sisa air yang akan ditebar di akuarium.
pemakaian sebelumnya, penyemprotan Aklimatisasi dilakukan dengan cara
dinding dan dasar akuarium menggunakan menaruh larva ikan gurami yang masih ada
klorin dengan dosis 3 gram/liter untuk 20 di dalam plastik packing diatas air
104
Diterima/submitted:4 September 2018
Disetujui/accepted:3 Oktober 2018
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.3

akuarium selama 20 menit, lalu dibuka dan kuning telur sudah habis. Sesuai dengan
ditebar. Sesuai dengan pendapat Effendi pendapat Lucas dkk. (2015) bahwa Larva
dkk. (2006) bahwa aklimatisasi dilakukan ikan gurami yang mengalami kematian
selama 20 menit karena suhu air plastik harus dibuang setiap hari, karena apabila
packing dan suhu air akuarium sudah tidak tidak dibuang akan menyebabkan
jauh berbeda. timbulnya penyakit yang dikarenakan oleh
Larva ikan gurami yang jamur, bakteri, maupun parasit.
didatangkan terdapat 5 paket larva ikan
gurami yang berisi sekitar 10.000 larva Pakan
ikan gurami/paket, dalam 1 paket terdapat Larva ikan gurami mulai diberi
3 plastik packing yang berisi sekitar 3.350 pakan setelah kuning telur pada larva
larva/plastik. Penebaran larva dilakukan habis, yaitu setelah 6-10 hari
dengan 2 sendok nasi/akuarium yang pemeliharaan. Sesuai dengan pendapat
diestimasi terdapat 1.250 larva/sendok Herawati dan Agus (2014) bahwa pakan
nasi. Paket terakhir tidak ditebar alami merupakan pakan awal utama bagi
menggunakan sendok nasi, akan tetapi di larva ikan gurami karena mempunyai
hitung terlebih dahulu secara manual kandungan nutrisi kompleks yang tidak
dengan menggunakan hand counter satu- dapat digantikan oleh pakan buatan. Pakan
persatu untuk mengetahui jumlah larva alami yang diberikan pada larva ikan
dalam satu paket, sehingga dapat gurami berupa Tubifex sp. karena memiliki
dilakukan penebaran larva dengan jumlah pertumbuhan relatif, protein efesiensi
yang pasti dalam satu akuarium. Larva rasio, efisiensi pemanfaatan pakan, dan
ikan gurami pada paket terakhir disebar kelulushidupan yang lebih baik dibanding
pada 4 akuarium secara rata, sehingga pakan alami lain seperti Artemia sp.
dalam 1 akuarium berjumlah 2.500 ekor. (Nugroho dkk., 2015), serta pakan buatan
Larva yang ditebar pada akuarium seperti kuning telur ayam dan pelet (Lucas
masih terdapat kuning telur pada tubuhnya. dkk., 2015).
Sesuai dengan pendapat Sulhi dkk. Tubifex sp. harus dicuci dari
(2007) bahwa masa kritis larva adalah endapan lumpur dan kotoran sebelum
saat kuning telur mulai habis dan larva diberikan ke larva, karena proses
mulai mengambil pakan dari lingkungan. pencucian yang kurang bersih akan
Pencarian pakan ditandai dengan larva menyebabkan kualitas air pemeliharaan
mulai dapat berenang, sehingga harus cepat menurun dan menimbulkan penyakit
mulai diberikan pakan karena apabila tidak pada ikan. Tubifex sp. harus dicuci
diberi pakan akan menyebabkan larva menggunakan antibiotik enrofloxacin
kehabisan energi dan mengalami stres. dengan dosis 1 ml / 3500 gram cacing
Kuning telur larva ikan gurami akan habis Tubifex sp. sebelum diberikan pada ikan.
pada hari ke 6-14 sejak menetas. Sesuai dengan pendapat Luturmas
Larva ikan gurami berwarna (2014) bahwa dosis optimal pemberian
kuning bening saat masih terdapat kuning Enrofloxacin masih belum diketahui secara
telur dan berwarna abu-abu saat kuning pasti dan berpotensi membuat bakteri
telur sudah habis. Larva mati yang resisten. Enrofloxacin diberikan pada
mengapung diambil dan dibuang pakan untuk mencegah terjadinya
menggunakan seser, larva mati yang penyebaran bakteri patogen secara
tenggelam diambil dan dibuang horizontal. Enrofloxacin dapat
menggunakan selang. Ciri-ciri larva ikan menghambat kerja enzim bakteri
gurami mati yang masih memiliki kuning Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella,
telur akan berwarna kuning keputihan dan Escherichia Coli, Enterobacter,
ditumbuhi jamur apabila tidak segera Campylobacter, Shigella, Salmonella,
diambil dan berwarna abu-abu pucat saat Aeromonas, Haemophillus, Proteus,
105
Diterima/submitted:4 September 2018
Disetujui/accepted:3 Oktober 2018
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.3

Yersinia, Serratia, Vibrio, Brucella, 35 cm dari dasar akuarium dilakukan pada


Chalamydia, Staphylocci mycoplasma, dan hari ke-14 karena sebagian besar larva ikan
Mycobacterium. gurami sudah memasuki fase benih dan
Larva ikan gurami diberi pakan membutuhkan tempat pertumbuhan yang
Tubifex sp. dengan sistem ad libitum yang lebih besar (SNI, 2000b).
berarti pemberian pakan sampai ikan Suhu pemeliharaan larva ikan
kenyang, dosis pemberian pakan akan gurami yang optimal adalah 29-30 oC dan
ditambah apabila pakan habis (Lucas dkk., suhu pemeliharaan benih ikan gurami yang
2015). Banyaknya pemberian pakan larva optimal adalah 25-30 oC (SNI, 2000b).
ikan gurami selalu menunjukkan grafik Suhu pembesaran larva ikan gurami di
berkorelasi positif pada setiap harinya. Sheva Fish adalah 28-32 oC. Sesuai dengan
pendapat Hastuti (2005) bahwa perubahan
Pengelolaan Kualitas Air suhu mencapai 4 oC tidak berpengaruh
Pengelolaan kualitas air merupakan banyak pada ikan gurami karena ikan
faktor penting dalam kegiatan pembesaran gurami akan mengalami stres apabila
larva ikan gurami. Pengelolaan kualitas air perubahan suhu mencapai 5 oC keatas.
bertujuan untuk menyediakan lingkungan Pemeliharaan dari fase larva juga dapat
hidup yang optimal bagi benih ikan gurami mempengaruhi tingkat adaptasi sehingga
untuk dapat hidup, berkembang, dan dapat terbiasa dengan kualitas air yang
tumbuh sehingga bisa menunjang tidak sesuai dari kualitas air optimal, tetapi
optimalisasi kelangsungan hidup dan dapat menyebabkan kematian apabila
pertumbuhan ikan gurami (SNI, 2000b). benih tidak dapat beradaptasi. Suhu air
Pengamatan kualitas air meliputi parameter diatas angka optimal karena berlokasi di
suhu yang diukur menggunakan dataran rendah.
termometer, pH yang diukur menggunakan Oksigen terlarut membantu
kertas pH, oksigen terlarut yang diukur didalam proses oksidasi bahan buangan
menggunakan test kit oksigen terlarut, serta pembakaran makanan untuk
amonia diukur menggunakan test kit menghasilkan energi bagi kehidupan dan
amonia. Pengamatan suhu dilakukan setiap pertumbuhan ikan gurami. Pengaruh
hari, sementara pH, oksigen terlarut, dan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam
amonia diukur setiap minggu karena air dapat menyebabkan stres, anoreksia,
keterbatasan prasarana. hipoksia jaringan, pingsan bahkan
Pengelolaan kualitas air larva ikan kematian massal. Kadar oksigen terlarut
gurami dilakukan secara rutin agar larva pembesaran larva ikan gurami yang
terhindar dari penyakit. Pengelolaan optimal adalah 4,0-7,1 mg/l (Sulistyo dkk.,
kualitas air dilakukan dengan melakukan 2016). Kadar oksigen terlarut pembesaran
pergantian air yang dilakukan 2 hari setelah larva ikan gurami di Sheva Fish adalah
pemberian pakan pertama. Pergantian air berkisar 4,0-6,0 mg/l. Kadar oksigen
dilakukan setiap pagi dengan membuang terlarut pada pembesaran larva di Sheva
80% air kotor pada akuarium, pembuangan Fish masih berada pada taraf yang optimal
air dilakukan dengan menyedot dasar untuk menunjang kelulushidupan serta laju
akuarium agar kotoran yang mengendap di pertumbuhan.
dasar akuarium dapat terangkat. Dinding Amonia adalah hasil dari
akuarium sebaiknya digosok menggunakan penguraian protein yang merupakan racun
spons sebelum pergantian air agar bagi ikan. Konsentrasi amonia dalam
ganggang yang menempel pada kaca perairan dipengaruhi oleh kepadatan,
akuarium dapat ikut terbuang. Sesuai pakan, pH dan suhu perairan. Pakan yang
dengan pendapat Kusrini dkk. (2015) tersisa di perairan merupakan sumber
bahwa ganggang dapat menjadi perantara nitrogen terbesar dalam budidaya yang
patogen berbahaya. Pengisian air sampai dapat memacu pertambahan kadar amonia.
106
Diterima/submitted:4 September 2018
Disetujui/accepted:3 Oktober 2018
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.3

Kadar amonia tinggi dapat menyebabkan Pencegahan penyakit infeksius pada benih
naiknya kadar pH darah dan memiliki efek ikan gurami dilakukan pada saat persiapan
yang merugikan pada reaksi berbagai wadah dengan pemberian desinfektan dan
enzim dan stabilitas membran. Efek antibiotik, serta pemberian antibiotik pada
negatif tersebut meliputi kerusakan insang pakan. Penyakit non infeksius adalah
yang menyebabkan pengurangan kapasitas penyakit yang tidak disebabkan oleh virus,
darah dalam membawa oksigen, serta jamur, dan bakteri, tetapi disebabkan
kerusakan histologi pada sel darah merah. karena faktor genetik, pakan, dan kondisi
Tingginya kadar amonia dalam perairan kualitas air buruk.
akan menyebabkan terjadinya penurunan
nafsu makan. Kadar amonia ikan gurami Pemanenan
yang optimal adalah 0,0-0,12 mg/l Pemanenan di Sheva Fish
(Sulistyo dkk., 2016). Kadar amonia dilakukan pada pagi atau sore hari sesuai
pembesaran larva ikan gurami di Sheva dengan pendapat Sulhi dkk. (2007) bahwa
Fish adalah berkisar antara 0,0-4,0 mg/l. pernyataan untuk menghindari fluktuasi
Sesuai dengan pendapat Hastuti (2005) suhu. Lama pemeliharaan tergantung pada
bahwa tingginya kadar amonia pada faktor kesehatan benih dan ukuran
pembesaran larva ikan gurami di Sheva pesanan. Panen pembesaran larva ikan
Fish adalah karena padat tebar yang tinggi gurami dilakukan dengan menggunakan
dan pemberian pakan secara ad libitum. seser yang kemudian menghitung benih
Pemeliharaan dari fase larva dapat satu-persatu untuk kebutuhan pengemasan
mempengaruhi tingkat adaptasi sehingga dan perhitungan kelulushidupan dari satu
dapat terbiasa dengan kualitas air yang siklus budidaya. Ikan saat pengemasan
tidak sesuai dari kualitas air optimal, tetapi harus dihitung karena satu plastik packing
dapat menyebabkan kematian apabila harus berjumlah 600 ikan. Pemanenan ikan
benih tidak dapat beradaptasi dan diatas dilakukan dengan cepat dan hati-hati agar
batas toleransi. ikan tidak stres.
pH berpengaruh terhadap Pengangkutan ikan harus dikemas
kelulushidupan dan laju pertumbuhan ikan. dengan menggunakan plastik yang diisi
kelulushidupan dan laju pertumbuhan ikan dengan oksigen secara tertutup.
dapat dipengaruhi pH karena nafsu makan Transportasi ikan harus dilakukan dalam
dapat menurun saat pH rendah karena keadaan sejuk. Keadaan sejuk pada
akifitas enzim pencernaan menjadi rendah umumnya adalah pada pagi, sore, dan
dan terjadi penggumpalan lendir pada malam hari. Transportasi ikan harus
insang sehingga dapat menyebabkan mempertimbangkan lamanya waktu
kesulitan melakukan proses respirasi. perjalanan yang akan ditempuh karena
Kadar pH pembesaran larva ikan gurami semakin padat jumlah ikan pada
yang optimal adalah 6,5-8,0 (SNI, 2000b). pengemasan dan pengangkutan dapat
Kadar pH pembesaran larva ikan gurami di memperburuk kualitas air pada plastik
Sheva Fish adalah berkisar antara 7-8. packing, kualitas air yang buruk dapat
Kadar pH pada pembesaran larva di Sheva mengakibatkan mortalitas pada benih
Fish masih berada pada taraf yang (Sulhi dkk., 2007).
optimal untuk menunjang kelulushidupan
serta laju pertumbuhan. Sampling
Kelulushidupan dan laju
Penyakit pertumbuhan dapat diketahui dengan
Terdapat dua tipe penyakit, melakukan sampling. Sampling adalah
penyakit infeksius dan penyakit non proses pengambilan contoh secara
infeksius. Penyakit infeksius dapat berupa representatif sehingga dapat mewakili
serangan virus, bakteri dan jamur. seluruh populasi yang ada (Nasution,
107
Diterima/submitted:4 September 2018
Disetujui/accepted:3 Oktober 2018
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.3

2003). Sampling panjang total tubuh benih KESIMPULAN DAN SARAN


ikan gurami dilakukan dari anterior mulut Kesimpulan
sampai posterior ekor menggunakan Pembesaran larva ikan gurami di
penggaris dengan ketelitian 0,1 cm dan Sheva Fish memakai sistem budidaya
bobot tubuh benih ikan gurami dengan intensif dengan jangka waktu pemeliharaan
menggunakan timbangan analitik dengan 28 hari yang terdiri dari 8 hari
ketelitian 0,01 gram. Sampling dilakukan pemeliharaan larva ikan gurami dan 20 hari
metode dari Lucas dkk. (2015) dengan pemeliharaan benih ikan gurami. Pakan
pengambilan 3 ikan di setiap akuarium diberikan setelah kuning telur pada larva
secara acak, sehingga didapatkan total 60 habis secara ad libitum yaitu pemberian
data sampling setiap minggunya. pakan sampai ikan kenyang, dosis
Persentase kelulushidupan pemberian pakan akan ditambah apabila
pembesaran larva ikan gurami yang pakan habis. Pengelolaan kualitas air
dianggap berhasil adalah 80-95 % (SNI, dilakukan pengurasan setiap hari pada pagi
2000b). Jumlah tebar pembesaran larva hari untuk memperbaiki kualitas air yang
ikan gurami di Sheva Fish adalah 50.000 sudah turun dari kadar optimal.
ekor dengan hasil panen 41.215 ekor, Pertumbuhan panjang dan berat berbanding
maka persentase kelulushidupan lurus selalu meningkat.
pembesaran larva ikan gurami selama 28 Kendala yang terjadi di Sheva Fish
hari adalah 82,43%. Faktor yang adalah banyak terjadi kesalahan prosedur
mempengaruhi laju pertumbuhan dan kerja karena pegawai sering melakukan
kelulushidupan ikan gurami diantaranya percobaan, terkait dengan jumlah
adalah kualitas benih, jenis pakan, kualitas permintaan yang tinggi dan jumlah tenaga
air, dan penyakit. kerja yang terlalu sedikit sehingga pegawai
Rerata panjang awal tubuh Sheva Fish sudah terlalu lelah untuk
pembesaran larva ikan gurami adalah 0,875 melakukan prosedur kerja yang baik dan
cm dan rerata panjang tubuh akhir benar.
pembesaran larva ikan gurami adalah 2,36
cm, maka pertumbuhan panjang mutlak Saran
pembesaran larva ikan gurami di Sheva Sheva Fish memerlukan lebih
Fish adalah 1,485 cm dengan pertumbuhan banyak tenaga kerja terkait dengan jumlah
panjang nisbi 169,71%. permintaan yang tinggi dan jumlah tenaga
kerja yang terlalu sedikit. Perlu dilakukan
Analisa Usaha pelatihan pada pegawai untuk mengatasi
Pembesaran larva ikan gurami yang permasalahan yang ada di Sheva Fish.
dilakukan di Sheva Fish memiliki jumlah
produksi sebesar 41.215 ekor dengan harga DAFTAR PUSTAKA
jual Rp 200/ekor, sehingga biaya Effendi, I., H. J. Bugri, dan Widarnani.
penerimaan diperoleh sebesar Rp 2006. Pengaruh Padat Penebaran
8.243.000 dalam satu siklus pembesaran terhadap Kelangsungan Hidup dan
larva. Nilai Revenue cost ratio pada Pertumbuhan Benih Ikan Gurami
pembesaran larva ikan gurami di Sheva (Osphronemus gouramy Lac.)
Fish adalah 0,36. Nilai tersebut Ukuran 2 cm. Jurnal Akuakultur
menunjukkan bahwa usaha ini kurang Indonesia. Institut Pertanian Bogor.
layak karena mengalami kerugian. Nilai Bogor. 5 (2) : 127-135.
Break event point harga pada pembesaran Habibah, R.. 2013. Pengaruh Komposisi
larva ikan gurami di Sheva Fish adalah Rp Gulma Air Hydrilla (Hydrilla
43.091.975 dengan nilai Break event point verticillata) dalam Ransum Ikan
produksi sebesar 212.014 ekor. Gurami terhadap Pertumbuhan Ikan

108
Diterima/submitted:4 September 2018
Disetujui/accepted:3 Oktober 2018
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.3

Gurami (Osphronemus gourami Jurnal Budidaya Perairan. 3 (2) :


Lac). Jurnal Biologis. 1 (1) : 1-7 19-28.
Hasan, A.. 2006. Dampak Penggunaan Luturmas, A.. 2014. Pemberian Antibiotik
Klorin. Jurnal Teknologi Inroflox Terhadap Kelulus Hidup
Lingkungan. P3TL – BPPT. 7 (1) : Benih Ikan Kerapu bebek
90-96. Cromileptes altivelis yang
Hastuti, S. 2005. Resistensi Stress Suhu Terinfeksi Bakteri Vibrio
Lingkungan dan Pertumbuhan alginolitycus. Jurnal TRITON. 10
Kompensasi Ikan Gurami (2) : 79-84.
(Osphronemus gouramy) yang Nasution, R. 2003. Teknik Sampling.
Diberi Pakan dengan dan Tanpa Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Kromium Trivalen. Aquacultura Universitas Sumatera Utara. 1-6
Indonesiana. 6 (1) : 19-25. hal.
Herawati, V. E. dan M. Agus. 2014. Nasution, S. 2011. Berbagai Pendekatan
Analisis Pertumbuhan dan dalam Proses Belajar Mengajar.
Kelulushidupan Larva Lele Bumi Aksara. Jakarta. 223 hal.
(Clarias gariepeanus) yang diberi Nugroho, I. i, Subandiyono, V. E.
Pakan Daphnia sp. Kultur Massal Herawati. 2015. Tinkat
Menggunakan Pupuk organik Pemanfaatan Artemis sp. Beku,
Difermentasi. Jurnal Ilmu Artemia sp. Awetan, dan Cacing
Pengetahuan dan Teknologi. 26 (1) Sutera Untuk Pertumbuhan dan
: 1-11. Kelangsungan Hidup Larva Gurami
Kementrian Kelautan dan Perikanan (Osphronemus gouramy, Lac.).
(KKP). 2013. Direktorat Jenderal Journal of Aquaculture
Perikanan Budidaya. Data Statistik Management and Technology. 4 (2)
Tahunan Produksi Perikanan : 117-124.
Budidaya. Standard Nasional Indonesia (SNI). 2000a.
Kementrian Kelautan dan Perikanan Induk Ikan Gurame (Osphronemus
(KKP). 2014. Peraturan Menteri gouramy, Lac) Kelas Induk Pokok
Kelautan dan Perikanan Republik (Parent Stock). SNI : 01-6485.1-
Indonesia Nomor 35/PERMEN- 2000. 1-7 hal.
KP/2014. 18 hal. Standard Nasional Indonesia (SNI). 2000b
Kementrian Kelautan dan Perikanan Produksi Benih Ikan Gurame
(KKP). 2018. Direktorat Jenderal (Osphronemus gouramy, Lac.)
Perikanan Budidaya. Data Statistik Kelas Benih Sebar. SNI : 01-
Tahunan Produksi Perikanan 6485.3-2000. 1-7 hal.
Budidaya. Sulhi, M., R. Samsudin, dan Hendra. 2011.
Kusrini, E., S. Cindelaras, dan A. B. Penggunaan Kombinasi Beragam
Prasetio. 2015. Pengembangan Pakan Hijauan dan Pakan
Budidaya Ikan Hias Koi Cyprinus Komersial Terhadap Pertambahan
carpio Lokal di Balai Penelitian Bobot Ikan Gurame (Osphronemus
dan Pengembangan Budidaya Ikan gouramy Lac.). Prosding Forum
Hias Depok. Media Akuakultur. 10 Inovasi Teknologi Akuakultur.
(2) : 71-78. 759-764 hal.
Lucas, W. G. F., O. J. Kalesaran, dan C. Sulistyo, J., Muarif, dan F. S. Mumpuni.
Lumenta. 2015. Pertumbuhan dan 2016. Pertumbuhan dan
Kelangsunga Hidup Larva Gurami Kelangsungan Hidup Benih Ikan
(Osphronemus gouramy) dengan Gurami (Osphronemus gouramy)
Pemberian Beberapa Jenis Pakan. pada Sistem Resirkulasi dengan
Padat Tebar 5, 7, dan 9 Ekor/Liter.
109
Diterima/submitted:4 September 2018
Disetujui/accepted:3 Oktober 2018
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.3

Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936.


7 (2) : 87-93.
Ulumiah, M. 2016. Teknik Pembesaran
Ikan Bawal (Colossoma
macropomum) Secara Monokultur
pada Kolam Semi Intensif di Balai
Benih Ikan Puri Mojokerto. ADLN,
Perpustakaan Universitas
Airlangga. Fakultas Perikanan dan
Kelautan. Universitas Airlangga.
Surabaya. 12-13 hal.

110
Diterima/submitted:4 September 2018
Disetujui/accepted:3 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai