Anda di halaman 1dari 30

BUKU SAKU

APKOWIL KODAM III/SLW


PENANGANAN COVID-19

April 2020
IDENTITAS PEMEGANG

Nama :

Pangkat/NRP :

Jabatan :

Kesatuan :

Alamat Kesatuan :

Alamat Rumah :

Telepon Kantor :

Telepon Rumah :

Nomor HP :
MAYJEN TNI NUGROHO BUDI WIRYANTO S.I.P., M.M.
PANGDAM III/SILIWANGI
KOL ARH G.T.H HASTO RESPATYO, S.T.
ASTER KASDAM III/SILIWANGI
KATA PENGANTAR
( Pangdam III/Siliwangi )

.........................................................

Buku Saku ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi para Apkowil

Kodam III/Siliwangi dalam menghadapi situasi dilapangan/wilayah serta

terbangun dan terpeliharanya sinergitas (TNI – Polri - Pemda) yang terwujud

dalam sinergitas Tiga Pilar di tingkat desa. Peran Komando kewilayahan

khususnya Apkowil jajaran Kodam III/Siliwangi dalam penanganan Covid-19

di wilayah Jabar-Banten dapat berlangsung maksimal. Kami meyakini bahwa

dengan kerjasama yang baik maka kita semua dapat menjadi kuat dalam

menghadapi beragam tantangan di wilayah.


DAFTAR ISI
1. Identitas Pemilik .....................................................................................i
2. Foto Pangdam III/Slwi.............................................................................i
3. Foto Aster Kasdam III/Slw .....................................................................iii
4. Kata Pengantarani ...................................................................................v
5. Daftar Isi ..................................................................................................v
6. Pancasila ..................................................................................................vii
7. Sapta Marga .............................................................................................viii
8. Sumpah Prajurit .......................................................................................ix
9. Wajib TNI ...............................................................................................x
10. 5 Kemampuan Teritorial .........................................................................xi
11. Sikap Teritorial.........................................................................................xii
12. Dasar Hukum Penanganan Covid-19.......................................................1
13. Pedoman Pelaksanaan Tugas...................................................................1
14. Indikator Keberhasilan.............................................................................3
15. Instruksi Presiden.....................................................................................3
16. Apa itu Covid-19 ?...................................................................................4
17. Cara Penularan Covid-19.........................................................................5
18. Tanda dan Gejala Covid-19......................................................................5
19. Cara Memutus Penyebaaran Covid-19.....................................................6
20. Cara Pencegahan Covid-19......................................................................6
21. Siapa Yang Paling Rentan........................................................................7
22. 11 Tahap Mencuci Tangan.......................................................................7
23. Social Distancing......................................................................................8
24. OTG, ODP, dan PDP................................................................................8
25. Pemakaman Jenazah PDP dan Positif Covid-19......................................9
26. Kriteria Status PSBB................................................................................10
27. Tata Cara Penetapan PSBB......................................................................11
28. Moda Transfortasi Yang Boleh................................................................12
29. Aktivitas Yang Dibatasi Dalam PSBB.....................................................12
30. Selama PSBB Warga Harus ?..................................................................13
31. Perkiraan Ancaman Selama PSBB...........................................................13
32. Cara Bertindak Umum.............................................................................14
33. Yang Boleh Menggunakan Jalan Raya Saat PSBB..................................15
34. Apa Yang Dilakukan Apkowil Saat PSBB..............................................16
35. Apa Yang Jangan Dilakukan Apkowil Saat PSBB..................................16
36. Komunikasi Yang Harus Dibangun.........................................................17
37. Apkowil Saat Tanggap Darurat1..............................................................7
38. Tugas Apkowil di Bidang Logistik Saat PSBB.......................................18
39. Tugas Apkowil di Bidang Keamanan Saat PSBB....................................19
40. Prosedur Apkowil Setelah Mengantar Pasien ODP dan PDP..................19
41. Prosedur Penanganan Warga ODP dan PDP Oleh Apkowil....................20
42. Pemulasaran Jenazah ODP/PDP..............................................................21
43. Fatwa MUI Terkait Jenazah ODP/PDP....................................................22
44. Singkatan dan Istilah................................................................................23

PANCASILA

KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

PERSATUAN INDONESIA

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN


DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

SAPTA MARGA
KAMI WARGA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG
BERSENDIKAN PANCASILA.

KAMI PATRIOT INDONESIA PENDUKUNG SERTA PEMBELA


IDEOLOGI NEGARA YANG BERTANGGUNG JAWAB DAN TIDAK
MENGENAL MENYERAH.

KAMI KSATRIA INDONESIA YANG BERTAKWA KEPADA TUHAN


YANG MAHA ESA SERTA MEMBELA KEJUJURAN KEBENARAN DAN
KEADILAN.

KAMI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA ADALAH


BHAYANGKARI NEGARA DAN BANGSA INDONESIA.

KAMI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA MEMEGANG


TEGUH DISIPLIN PATUH DAN TAAT PADA PIMPINAN SERTA
MENJUNJUNG TINGGI SIKAP DAN KEHORMATAN PRAJURIT.

KAMI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA


MENGUTAMAKAN KEPERWIRAAN DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS SERTA SENANTIASA SIAP SEDIA BERBAKTI KEPADA
NEGARA DAN BANGSA.

KAMI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA SETIA DAN


MENEPATI JANJI SERTA SUMPAH PRAJURIT.

SUMPAH PRAJURIT

SETIA KEPADA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG


BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945.

TUNDUK PADA HUKUM DAN MEMEGANG TEGUH DISIPLIN


KEPRAJURITAN.

TAAT KEPADA ATASAN DENGAN TIDAK MEMBANTAH PERINTAH


ATAU PUTUSAN.

MENJALANKAN SEGALA KEWAJIBAN DENGAN PENUH RASA


TANGGUNG JAWAB KEPADA TENTARA DAN NEGARA INDONESIA.

MEMEGANG

SEGALA RAHASIA TENTARA SEKERAS- KERASNYA


DELAPAN WAJIB TNI

BERSIKAP RAMAH TAMAH TERHADAP RAKYAT.

BERSIKAP SOPAN SANTUN TERHADAP RAKYAT.

MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN WANITA.

MENJAGA KEHORMATAN DIRI DI MUKA UMUM.

SENANTIASA MENJADI CONTOH DALAM SIKAP DAN


KESEDERHANAANNYA.

TIDAK SEKALI-KALI MERUGIKAN RAKYAT.

TIDAK SEKALI-KALI MENAKUTI DAN MENYAKITI HATI RAKYAT.

MENJADI CONTOH DAN MEMPELOPORI USAHA-USAHA UNTUK


MENGATASI KESULITAN RAKYAT SEKELILINGNYA.

LIMA KEMAMPUAN TERITORIAL

KEMAMPUAN TEMU CEPAT LAPOR CEPAT

KEMAMPUAN MANAJEMEN TERITORIAL

KEMAMPUAN PENGUASAAN WILAYAH

KEMAMPUAN PEMBINAAN WANRA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI SOSIAL

SIKAP TERITORIAL

SENYUM TERITORIAL

TEGUR SAPA

SALING MENGHARGAI
SALING BANTU

GOTONG ROYONG

LARANGAN SIKAP TERITORIAL

DASAR HUKUM PENANGANAN COVID-19

PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam


rangka percepatan penanganan corona virus disease 2019 (covid-19).

Permendagri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan penanganan Corona


Virus Disease 2019 (Covid-19) di lingkungan pemerintah daerah.

ST Panglima TNI Nomor STR/50/2020 tanggal 28 Februari 2020 tentang


Penekanan pencegahan penyebaran virus Covid-19.

Surat Telegram Kasad Nomor ST/855/2020 Tanggal 13 Maret 2020 Tentang


Perintah Menindaklanjuti Penyebaran Virus Corona (Covid-19) Di Wil
Indonesia,

Kep Gub Jabar Nomor 443/Kep.199-Hukham/2020 tanggal 27 Maret 2020


tentang Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Corona Virus Disease 19
(Covid-19)

Pergub Nomor 27 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala


Besar dalam penanganan Covid-19 di daerah Kota Bogor, Kabupaten Bogor,
Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS APKOWIL

Koordinasi secara proaktif dengan Kepala Camat/Desa/Lurah, Ketua RW,


Ketua RT, Toga, Tomas, Toda dan Instansi lainnya.

Melakukan pemetaan penyebaran Covid-19 wilayah Kecamatan / Desa /


Kelurahan berdasarkan data kesehatan dan deteksi dini kerawanan kamtibmas
terhadap sarana kesehatan, sentra perdagangan, ekonomi dan area publik
strategis lainnya.
Melakukan upaya pencegahan melalui Sikap Teritorial untuk menghimbau
masyarakat tetap di rumah, menjaga jarak aman dan membubarkan kerumunan
dengan mempedomani peraturan yang berlaku.

Membantu pelaksanaan disinfektan mandiri oleh warga maupun instansi lainnya


serta pemantauan terhadap warga yang melakukan pembatasan aktifitas mandiri
(One Gate System).

Melakukan himbauan untuk bergotong royong dan disiplin apabila ada warga
yang menjalani karantina rumah dengan memperhatikan kelompok paling
rentan/berresiko terhadap bahaya Covid-19.

Melakukan upaya problem solving bila terjadi permasalahan sosial pada tingkat
Desa/Kelurahan maupun RW, berkoordinasi dengan Babinkantibmas apabila
memerlukan upaya penegakan hukum dan melaporkan bila berdampak meluas.

Memberikan edukasi pemanfaatan media sosial yang positif kepada masyarakat


agar tidak mengunggah atau share berita yang belum jelas kebenarannya
sehingga menyebabkan keresahan masyarakat.

Mengutamakan kesehatan dan keselamatan diri dengan tetap menjaga jarak


aman dalam setiap kegiatan pembinaan di masyarakat.

Dilarang memberikan pernyataan/komentar terkait kebijakan Pemerintah


kepada masyarakat, jurnalis maupun melalui media sosial yang berdampak
kontraproduktif.

Melaporkan kejadian menonjol secara berjenjang kepada Danramil dan


Dandim, serta berkoordinasi dengan Desa/Kelurahan dan Bhabinkamtibmas.

INDIKATOR KEBERHASILAN

Adanya peran serta masyarakat dalam mendukung percepatan penanggulangan


Covid-19 di Wilayah Kodam III/Siliwangi.

Adanya peran serta masyarakat dalam mewujudkan memelihara Kamtibmas.

Adanya hubungan yang sinergis antara TNI-Polri dengan masyarakat.

Apkowil dapat dipercaya masyarakat dan mendapat dukungan dalam percepatan


penanggulangan Covid-19 di Wilayah Kodam III/Siliwangi

Gangguan kamtibmas tidak terjadi diwilayahnya.


Setiap informasi yang berkembang segera dapat diketahui (deteksi dini dan
cegah dini).

Terkendalinya situasi dimasyarakat.

Terjalinnya hubungan yang proaktif TNI, Polri, dan Pemda serta potensi
masyarakat yang ada di wilayah/Mitra Karib.

INSTRUKSI PRESIDEN RI

Belajar dari Rumah, Bekerja dari Rumah, Beribadah dari Rumah.

Libatkan pemuka Agama.

Libatkan pelaku usaha.

Lakukan Rapid Test.

Protokol Kesehatan yang memiliki alur jelas, sederhana.

Rencana Kontingensi Kesiapan Layanan Rumah Sakit.

Perlindungan Maksimal bagi para dokter, tenaga medis, dan jajaran.

Pastikan ketersediaan alat-alat kesehatan yang cukup.

Pastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok yang dibutuhkan


masyarakat.

APA ITU COVID-19 ?

COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama


SARS COV-2, atau Virus Corona.

Virus Corona sendiri merupakan keluarga virus yang sangat besar. Ada yang
menginfeksi hewan, seperti kucing dan anjing, namun ada pula jenis Virus
Corona yang menular ke manusia, seperti yang terjadi pada COVID-19. Saat ini
terdapat lebih dari ± 1,2 juta orang terinfeksi dan hampir 65 ribu orang
meninggal dunia. Di Indonesia sendiri, ada lebih dari ± 3 ribu kasus ditemukan
dan ± 300 orang telah meninggal dunia.

Kenapa banyak yang tertular dan meninggal ?

Pertama, COVID-19 merupakan penyakit baru, jadi manusia belum punya


kekebalan tubuh terhadap Virus SARS-COV-2.

Kedua, vaksin dan obatnya belum ditemukan.

CARA PENULARAN COVID-19

COVID-19 ditularkan melalui DROPLET (percikan ketika orang


batuk/berbicara) orang dengan COVID-19.

Kontak erat. Seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan, cipika-cipiki.

Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi Virus Corona dapat bertahan


pada permukaan benda mati selama berjam-jam sampai berhari-hari.

“ VIRUS CORONA TIDAK MENULAR MELALUI UDARA ! “

TANDA DAN GEJALA COVID-19

Demam ˃ 38˚ C.

Batuk, pilek dan sakit tenggorokan.

Letih dan Lesu.

Sesak nafas.

CARA MEMUTUS PENYEBARAN COVID-19


Tinggal di rumah. Hindari kumpul-kumpul, meskipun hanya di depan rumah.
Anak-anak dihimbau untuk tinggal di dalam rumah, jangan bermain di luar
rumah.

Jaga Jarak 2 Meter. Jika terpaksa harus keluar rumah, jangan berdekatan dengan
orang lain. Hindari tempat padat orang, seperti pasar dan acara kondangan.

Gunakan masker ketika berpergian. Selalu pakai masker ketika berpergian,


sehat maupun sakit. Dianjurkan menggunakan masker kain yang diganti 4 jam
sekali

CARA PENCEGAHAN COVID-19

Cuci tangan selalu. Cuci tangan sesering mungkin. Virus akan mati ketika kita
cuci tangan dengan sabun, minimal selama 20 detik.

Hindari menyentuh wajah. Hindari menyentuh area wajah, terutama ketika


belum cuci tangan. Kita tidak tahu, apakah tangan kita baru saja menyentuh
permukaan benda dengan Virus Corona atau tidak.

Rutin mandi. terutama setelah berpergian. Mandi dapat membunuh Virus


Corona yang ada di permukaan tubuh. Setelah berpergian dianjurkan untuk
langsung mandi.

Hidup Sehat.

Tetap beraktivitas fisik dan olahraga meskipun dirumah. Jangan lupa istirahat 8
Jam sehari.

Jangan merokok dan minum minuman beralkohol.

Konsumsi makanan bergizi seimbang.

Konsumsi suplemen daya tahan tubuh dan multivitamin.

SIAPA YANG PALING RENTAN ?

Sebanyak 98% orang


yang terinfeksi COVID-19 sembuh.

Penyakit ini menjadi mematikan ketika orang usia lanjut dan orang dengan
penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner,
diabetes (penyakit gula) terinfeksi.

Kita jaga anggota keluarga kita yang rentan, dengan tetap tinggal di rumah,
jaga kesehatan mereka, pastikan mereka mengonsumsi obat rutin, serta jaga
jarak jika anggota keluarga yang muda sedang sakit.

TAHAP MENCUCI TANGAN

Basahi tangan dengan air mengalir.

Gunakan Sabun.

Gosok antar telapak tangan.

Gosok punggung tangan dengan telapak tangan lainnya.

Gosok antar telapak tangan dan sela-sela jari.

Jari jemari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.

Ibu jari digenggam telapak tangan lainnya lalu gosok dengan gerakan berputar.

Gosok ujung tangan dan kuku dengan telapak tangan lainnya.

Bilas dengan air mengalir.

Keringkan tangan dengan tisu kering.

Pakai tisu tersebut untuk menutup kran air.

SOCIAL DISTANCING

Penularan COVID-19 terjadi ketika orang yang sakit berkontak erat dengan
orang sehat.

Untuk mencegahnya,
masyarakat diminta untuk menjaga jarak, atau sering disebut SOCIAL

DISTANCING

Tidak berwisata dan mudik.

Tidak menerima tamu.

Bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.

Anak tidak bermain di luar rumah.

Jika keluar rumah, pakai masker.

ODP.

ODP memiliki riwayat kontak dengan pasien COVID-19 maupun tinggal di


wilayah dengan transmisi lokal.

ODP seringkali mengalami :

Demam >38ºC.

Batuk, pilek, dan/atau sakit tenggorokan.

Letih dan lesu.

PDP.

PDP memiliki riwayat kontak dengan pasien COVID-19 maupun tinggal di


wilayah dengan transmisi lokal.

PDP seringkali mengalami :

Demam >38ºC.

Sesak nafas.

Batuk, pilek, dan/atau sakit tenggorokan.


Letih dan lesu.

OTG, ODP, dan PDP

(Orang Tanpa Gejala, Orang Dalam Pemantauan, dan Pasien Dalam


Pengawasan)

OTG.

Orang yang terinfeksi COVID-19, namun tidak menunjukkan gejala.

Meskipun tidak menunjukkan gejala, OTG dapat menularkan COVID-19 ke


orang lain. Oleh karena itu, semua orang perlu memakai masker. Kita tidak tahu
lagi siapa yang sakit dan siapa yang sehat.

PEMAKAMAN JENAZAH PDP DAN PASIEN POSITIF COVID-19

“ Tidak usah khawatir apabila ada Pemakaman Jenazah Pasien Dalam


Pengawasan dan Pasien Positif

COVID-19 ”

Pemulasaran jenazah COVID-19 telah melalui prosedur khusus.

Pemulasaran jenazah dilakukan dengan ketat di rumah sakit. Jenazah dibungkus


dalam kantong jenazah yang sangat rapat, lalu dimasukkan dalam peti yang
tertutup rapat. Peti tersebut di-disinfektasi. Dari rumah sakit, jenazah langsung
menuju ke tempat pemakaman untuk dikebumikan.

Pemakaman jenazah COVID-19 dilakukan oleh petugas terlatih.

Petugas pemakaman sudah dilatih untuk prosedur pemakaman jenazah

COVID-19, serta menggunakan alat pelindung diri ketika memakamkan


jenazah. Proses pemakaman dilakukan dengan cepat dengan jumlah pelayat
yang sangat dibatasi.
Virus tidak menyebar di lingkungan sekitar.

Virus Corona tidak bisa mencemari tanah atau sumber air disekitarnya, apalagi
menyebar di
lingkungan sekitar pemakaman.

Hal tersebut dikarenakan virus ini tidak dapat bertahan lama di luar tubuh
manusia

KRITERIA STATUS PEMBATASAN SOSIAL SERSKALA BESAR

Peraturan Mentri Kesehatan No. 9 Tahun 2020

Ada peningkatan jumlah kasus/kematian secara bermakna dalam kurun waktu


tertentu dan ada bukti terjadi transmisi lokal.Peningkatan jumlah
kasus/kematian secara bermakna diketahui dari pengamatan kurva epidemiologi
kasus/kematian.

Kecepatan penyebaran penyakit di suatu wilayah dengan melakukan


pengamatan penyebaran penyakit secara harian dan mingguan.

Terjadi transmisi lokal disuatu wilayah yang menunjukan bahwa virus penyebab
penyakit telah bersirkulasi di wilayah tersebut dan bukan merupakan kasus dari
daerah lain.

TATA CARA PENETAPAN PSBB

Peraturan Mentri Kesehatan No. 9 Tahun 2020

Gubernur/bupati/walikota menyampaikan usulan kepada Menkes.

Permohonan oleh Gubernur/Bupati/Walikota dapat disampaikan secara


terpisah/bersama-sama.

Bupati/Walikota terlebih dahulu berkonsultasi kepada Gubernur.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 dapat mengusulkan penetapan PSBB.


Jika pemerintah daerah lintas provinsi bersepakat melakukan PSBB secara
bersama, pengajuan permohonan dilakukan.

Pembentukan Tim Kajian oleh Menkes.

Tim Kajian memberikan rekomendasi.

Menkes menetapkan PSBB maks. 2 hari sejak diterimanya permohonan


penetapan.

MODA TRANSPORTASI YANG BOLEH BEROPERASI SAAT PSBB

Peraturan Mentri Kesehatan No. 9 Tahun 2020

Transportasi Penumpang. Kendaraan umum/pribadi tetap berjalan dengan


pembatasan penumpang.

Transportasi Darurat. Layanan kebakaran, layanan hukum dan ketertiban, dan


layanan darurat lainnya.

Transportasi Pengangkut Barang. Layanan transportasi udara, laut, kereta api,


jalan raya untuk layanan kebutuhan pokok dan barang-barang penting.
Angkutan Ojek Online hanya untuk mengangkut barang/paket dan tidak
melayani penumpang.

Transportasi Bantuan dan Evakuasi. Pergerakan kargo, bantuan dan evakuasi,


dan organisasi operasional terkait.

AKTIVITAS YANG DIBATASI DALAM PSBB

Peraturan Mentri Kesehatan No. 9 Tahun 2020

PSBB tidak sepenuhnya membatasi seluruh kegiatan masyarakat, hanya


aktivitas tertentu saja yang di batasi.

Pembatasan kegiatan keagamaan.

Pembatasan kegiatan di tempat/fasilitas umum.

Peliburan sekolah dan tempat kerja.


Pembatasan kegiatan sosial dan budaya.

Pembatasan moda transportasi dan pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait


aspek pertahanan dan keamanan.

SELAMA PSBB WARGA HARUS ?

Saling meningatkan untuk tidak usah berpergian.

Tidak menerima tamu terlebih dahulu.

Apabila harus menerima tamu, jangan lupa menggunakan masker dan jaga jarak
ketika bertemu tamu. Jangan lupa selalu cuci tangan.

Warga tidak perlu melarang pedagang ataupun ojek online masuk ke kampung.

Jika ada warga yang pulang dari luar daerah/luar negeri, diminta untuk lapor ke
kepala desa atau ketua RT dan RW. Orang tersebut diminta untuk mengisolasi
diri di kediamannya selama 14 hari.

Kita perlu meningkatkan kewaspadaan dengan memantau keluar-masuknya


orang ke desa/kampung/perumahan untuk mengurangi risiko penularan. Akan
tetapi, pemantauan tersebut tidak perlu dengan memblokir pintu masuk, apalagi
sampai menyebabkan warga berkumpul untuk menjaga pintu masuk. Hal
tersebut dapat meningkatkan risiko penularan.

PERKIRAAN ANCAMAN SELAMA PSBB

Terjadi aksi unjuk rasa dari kelompok masyarakat yang sengaja diciptakan oleh
para elit politik tertentu untuk menolak kebijakan pemerintah dalam
penangananan wabah corona virus disease 2019 (Covid-19).

Terjadi aksi perlawanan dari warga pada saat dilakukan pemeriksaan keluar
masuk wilayah PSBB oleh petugas di lapangan.

Aksi perlawanan dari sekelompok orang yang tidak mau untuk dibubarkan pada
saat sedang mengadakan kegiatan sosial dan keagamaan maupun kerumunan
massa.
Apabila perekonomian dan kebutuhan pokok dimasyarakat semakin sulit dan
berkurang dimungkinkan akan terjadi aksi penjarahan terhadap pertokoan,
swalayan, mall / pusat perbelanjaan, gudang Bulog dan lain-lain.

Moment wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) dapat dimanfaakan oleh
para pelaku aksi terorisme dengan melakukan aksi berupa peledakan terhadap
fasilitas umum, kantor pemerintahan, kantor kepolisian maupun obyek vital.

CARA BERTINDAK UMUM

Waktu pelaksanaan kegiatan PSBB agar disesuaikan dengan jam sibuk /


kepadatan wilayah masing-masing (pagi jam 06.00 wib s.d 08.00 wib dan sore
jam 16.00 wib s.d 18.00 wib)

Setiap titik check point agar melibatkan instansi terkait.

Para petugas check point wajib menggunakan masker dan sarung tangan dan
membawa hand sanitizer.

Koordinasi dengan dinas kesehatan / puskesmas utk penyediaan Termometer


digital / termometer tembak.

Sebelum dilaksanakan kegiatan PSBB agar para Danramil mensosialisasikan


giat dimaksud.

Kegiatan patroli gabungan TNI-Polri dan unsur terkait ke lokasi keramaian.

Koordinasi dengan Satkowil terdekat.

Penerapan Sispamkota sesuai perkembangan situasi di lapangan.

YANG BOLEH MENGGUNAKAN JALAN RAYA SAAT PSBB

Kendaraan TNI-Polri dan Instansi terkait yang menunjang pelaksanaan


pencegahan covid-19.

Kendaraan badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah.


Kendaraan dunia usaha sektor swasta, yang bergerak dalam bidang: kesehatan,
bahan pangan makanan dan minuman, energi, komunikasi dan teknologi
informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis.
Pelayanan dasar dan utilitas publik, serta industri yang ditetapkan sebagai objek
vital nasional atau objek tertentu. Sektor swasta yang melayani kebutuhan
sehari-hari.

Organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial terkait


kebencanaan terkait dengan penanganan covid-19.

Olah raga untuk membina kesehatan jiwa dan raga.

Pekerja informal seperti ojeg, tukang sayur, penjual gerobak, dan sebagainya
dengan batasan waktu tertentu.

APA YANG DILAKUKAN APKOWIL SAAT PSBB

Melaksanakan kegiatan Pembinaan Teritorial disesuaikan dengan Prosedur


penerapan PSBB (Bin Wanwil, Bakti TNI dan Bin Komsos)

Membentuk sistem komunikasi warga.

Membentuk Satgas di tingkat Kecamatan / Kelurahan / Desa / RW / RT.

Mengawal peraturan untuk keselamatan warga yang telah di buat oleh Aparat
terkait.

✓Larangan berkumpul

✓Larangan membuat acara di wilayah

✓Larangan lain terkait keamanan dan keselamatan warga secara fisik dan sosial

✓Dengan disertai sanksi yang disetujui Bersama.

Memastikan komunikasi dilakukan kepada seluruh warga, termasuk warga


dengan status ODP dan PDP.

Mencegah timbulnya Stigma Sosial.

Menerima warga dari luar atau dari rantau tanpa memintanya melakukan isolasi
mandiri 14 hari.
KOMUNIKASI YANG HARUS DIBANGUN

a.Ikut mengsosialisasikan dan menyebarkan poster tentang COVID-19 dan


perilaku hidup sehat

b.Memiliki semua nomor telepon penting (ambulans, dokter, hotline COVID -


19 ) dan memastikan semua warga juga memilikinya di wilayah.

c.Memberikan informasi yang tepat, akurat dan tanpa stigma kepada seluruh
apabila ada warga yang menjadi ODP atau PDP

d.Memastikan semua warga paham aturan RT kewaspadaan C O V I D - 1 9


terkait

e.Memonitor kondisi warga

f.Mencegah timbulnya stigma social

APA YANG JANGAN DILAKUKAN APKOWIL SAAT PSBB

a.Menshare informasi hoax.

b.Menshare informasi tanpa melakukan pengecekan.

c.Membuat acara yang mengakibatkan orang berkumpul.

d.Melakukan sesuatu tanpa mengindahkan protokol kesehatan (protokol


memakai masker, mencuci tangan dengan sabun cair dengan air mengalir,
mengganti baju selepas tugas bertemu warga, dst).

APKOWIL SAAT TANGGAP DARURAT

a.Membuat prosedur tanggap darurat bila ada warga menjadi ODP atau PDP.

b.Prosedur karantina warga yang menjadi ODP atau PDP.


c.Prosedur disinfektan wilayah Prosedur mengubah sebuah tempat (mis.
Mushola, balai pertemuan, atau rumah warga) menjadi tempat karatina warga
yang sakit Prosedur pengantaran warga ODP atau yang harus dibawa ke RS

TUGAS APKOWIL DI BIDANG LOGISTIK SAAT PSBB

Mengumpulkan semua nomor telepon penjual sembako yang melayani pesan


antar.

Mengumpulkan semua nomor pengendara online yang bisa melakukan


pengantaran, termasuk warga sendiri.

Bila memungkinkan, membentuk lumbung desa untuk menyimpan cadangan


logistik bagi warga, berupa sembako, makanan kalengan dan alat kebersihan.

Mendata warga yang mempunyai usaha pembuatan makanan agar bias


disebarluaskan kepada warga yang lain

Memastikan semua warga tidak kekurangan makanan.

Mengatur cara penyediaan logistik dasar untuk warga ODP atau PDP yang
dikarantina, termasuk obat-obatan dan alat kebersihan.

Bila diperlukan, menggalang upaya kebun desa untuk menjaga pasokan


makanan.

TUGAS APKOWIL DI BIDANG KEAMANAN SAAT PSBB

a.Memastikan semua aturan RT yang telah disepakati dan dikomunikasikan


ditegakan secara konsisten

b.Mengatur cara untuk menyaring orang yang masuk ke wilayah

c.Membentuk satuan penjagaan sukarela dengan jumlah anggota 2

d.orang per kelompok, untuk melakukan ronda keliling. Jumlah

e.kelompok bisa disesuaikan dengan besaran wilayah


f.Membuat jadwal pemeriksaan wilayah secara rutin sesuai kebutuhan

g.Membangun komunikasi dengan apparat setempat, ambulans dan rumah sakit


terdekat untuk membantu mengatasi bila terjadi insiden

h.Menyiapkan alat keamanan yang diperlukan: senter, sistem alarm,dan lainnya

i.Menegakan sanksi sosial yang sudah disepakati bersama apabila ada


pelanggaran

PROSEDUR APKOWIL SETELAH MENGANTAR PASIEN ODP/PDP

Jangan langsung masuk ke rumah:

a.Cuci tangan dulu dengan sabun

b.Setelah cuci tangan pakai sabun, LEPAS ALAS KAKI DI LUAR RUMAH,

c.LANGSUNG K E KAMAR MANDI UNTUK MANDI DAN KERAMAS

d.RENDAM BAJU YANG DI PAKAI MENGANTAR DI CAIRAN

e.DISINFEKTAN, pisahkan dari baju anggota keluarga yang lain

f. Bersihkan kendaraan yang dipakai untuk mengantarkan dengan cara:

g.Bersihkan semua bagian mobil, termasuk jok kursi, kaca jendala,

h.tombol pintu dengan cairan sabun,

i.Semprot semua bagian tersebut dengan cairan disinfektan

j.Cuci atau semprot bagian luar mobil dengan disinfektan termasuk ban mobil

l.BERSIHKAN ALAS KAKI DENGAN SABUN DAN DESINFEKTAN

PROSEDUR PENANGANAN WARGA ODP/PDP OLEH APKOWIL


PEMBERSIHAN RUMAH
a.Bersihkan seluruh rumah dengan cara berikut ini:

b.Pel lantai dengan menggunakan cairan disinfektan

c.Lap semua permukaan yang sering disentuh (meja, kursi, tombol lampu,
gagang pintu, daun pintu dan jendela, dan sebagainya) dengan cairan
disinfektan.

d.Cuci alas tidur, sarung bantal/guling dan handuk yang dipakai

e.pasien dengan deterjen lalu direndam cairan diinfektan

f.Buka semua jendela rumah saat melakukan pembersihan

g.Bersihkan kamar yang dipakai oleh pasien dengan cara yang sama di atas,
namun pastikan SELURUH BAGIAN KAMAR disemprot dengan disinfektan

31. PEMULASARAN JENAZAH ODP/PDP

a.Penduduk yang wafat saat dalam status ODP/PDP/Karantina atau Isolasi


Mandiri atau yang wafat karena gejala-gejala yang menyerupai COVID-19
(Sesak nafas, Demam Tinggi, dsb) untuk dikonsultasikan dengan petugas medis
untuk dikenakan prosedur pemakaman COVID-19 oleh petugas medis.

b.Jenazah tidak boleh disentuh, dicium oleh sanak keluarga. Kenakan pelindung
diri dan masker saat menangani jenazah, dan tidak menyentuh daerah wajah dan
merokok saat melakukannya. Membersihkan diri dan mengganti pakaian setelah
menangani jenazah.

c.Berdasarkan fatwa MUI 18 tahun 2020, (menurut pendapat ahli sesuai


panduan RSPI SuliantI Saroso halaman 20) maka berlaku ketentuan dlarurat
syar’iyyah, Point 3.g dalam Fatwa no.18/2020

32. FATWA MUI TERKAIT JENAZAH ODP/PDP

Untuk menjaga keselamatan petugas,:


a.Pakaian yang dikenakan jenazah saat wafat bisa berfungsi sebagai kafan
darurat.

b.Jenazah tidak perlu dimandikan atau tayamum. Bila masih ada najis, bisa
diabaikan.

c.Dibungkus lagi dengan kain kafan di atas kafan darurat, dimasukkan kantong
kedap air.

d.Dimasukkan ke dalam peti yang kedap air dan udara, dihadapkan ke kanan
sehingga

e.menghadap kiblat saat dikuburkan.

f.Dikuburkan tanpa dikeluarkan dari peti, kantong jenazah atau kain


pembungkus.

g.Disholatkan secara ghaib, maupun setelah pemakaman tanpa penyemayaman


untuk menghindari pengumpulan massa

33. SINGKATAN DAN ISTILAH

a.

b.

PSBB :

Epidemiologi

Epidemi

Sirkulasi

Moda Transfortasi

Tim Kajian

Rekomendasi

Social Distancing

Masker
Terinfeksi

Penyakit Kronis

Orang Usia Lanjut

OTG

ODP

PDP

Pasien Positif Covid-19

PKH

“ Virus Covid-19 tidak akan melunturkan tekad TNI

untuk tetap selalu bersama rakyat, membangun Indonesia”

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. S.I.P Panglima TNI

Catatan :

Anda mungkin juga menyukai