DOKUMEN STRATEGIS
D
engan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, Dokumen Strategis Sistem Pertahanan dan Keamanan
Rakyat Semesta Abad Ke-21 dapat diselesaikan. Dokumen ini
merupakan hasil pemikiran bersama tim gabungan Kemhan, TNI,
Kementerian dan Lembaga, serta segenap pemangku kepentingan lainnya,
yang ikut berpartisipasi aktif dalam konferensi nasional Sishankamrata
Abad ke-21. Kegiatan konferensi ini diselenggarakan mulai tanggal 14 Juni
sampai dengan 18 Juni 2021 bertempat di Universitas Pertahanan RI,
Sentul, Bogor. Dokumen ini menjelaskan konsep dan implementasi dari
Sishankamrata yang merupakan amanat konstitusi dan sudah dijabarkan di
dalam berbagai peraturan perundang-undangan.
Sebagaimana kita ketahui bersama cita-cita kemerdekaan yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah mewujudkan tujuan
nasional, diantaranya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
i
tumpah darah Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, pada Pasal 30 Ayat (2) dinyatakan bahwa untuk
mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah melaksanakan usaha pertahanan
dan keamanan negara melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta, yang biasa kita sebut Sishankamrata.
Sishankamrata merupakan suatu sistem pertahanan dan keamanan
yang dilaksanakan secara semesta melibatkan seluruh warga negara,
wilayah, dan seluruh sumber daya nasional Indonesia yang dipersiapkan
secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu,
terarah, dan berlanjut.
Implementasi Sishankamrata Abad ke-21 memerlukan pemahaman
dan kesadaran yang baik dari seluruh komponen bangsa, terhadap konsep
Sishankamrata, serta tekad yang kuat, dan inovasi atau kreativitas agar
konsep tersebut bisa diimplementasikan secara nyata. Dokumen strategis
merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan
pemahaman dan implementasi yang dimaksud.
Dokumen strategis Sishankamrata Abad ke-21 ini dirancang agar
sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, serta ancaman,
tantangan, hambatan, gangguan, dan peluang yang ditimbulkannya
terhadap kepentingan nasional Indonesia di Abad ke-21. Semoga dokumen
ini bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan konsep Sishankamrata
kepada segenap komponen bangsa, dan menjadi panduan bagi semua
pemangku kepentingan dalam mengimplementasikannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa selalu memberikan
perlindungan, rahmat dan hidayah-Nya kepada seluruh bangsa dan negara
Indonesia.
Sentul, Juni 2021
Menteri Pertahanan RI,
H. Prabowo Subianto
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... viiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
BAB II DASAR HUKUM SISHANKAMRATA......................................... 3
2.1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
(UUD NRI) Tahun 1945 ...................................................... 3
2.2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia ......... 3
2.3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2002 tentang Pertahanan Negara....................................... 4
2.4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) ................. 4
2.5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2012 tentang Industri Pertahanan....................................... 5
2.6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk
Pertahanan Negara ............................................................ 5
2.7 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara ........... 6
2.8 Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2021 tentang
Kebijakan Umum Pertahanan Negara (Jakumhaneg)
Tahun 2020-2024 ............................................................... 6
BAB III DINAMIKA LINGKUNGAN STRATEGIS.................................... 7
3.1 Lingkungan Strategis Global ............................................... 7
3.2 Lingkungan Strategis Regional ........................................... 8
3.3 Lingkungan Strategis Nasional ........................................... 8
3.4 Ancaman ............................................................................ 8
iii
BAB IV SISHANKAMRATA ABAD KE-21 : DOKTRIN ......................... 10
4.1 Hakikat Doktrin Hankamrata ............................................. 10
4.2 Kedudukan Doktrin Hankamrata ....................................... 10
4.3 Tujuan Sebagai Subsistem Tetap dan Mengikat .............. 11
4.4 Ancaman sebagai Subsistem Bebas (Independent),
Dinamis dan Berpengaruh ................................................ 12
4.4.1 Pandangan Tentang Perang dan Damai ................ 12
4.4.2 Spektrum dan Eskalasi Konflik / Ancaman ............. 13
4.4.3 Pengklasifikasian dan Penilaian Ancaman ............. 13
4.5 Wujud Implementasi Doktrin Hankamrata dalam
“Sishankamrata” Pengelolaan Sumber Daya Nasional
sebagai Subsistem Tidak Bebas (Dependent) .................. 14
4.5.1 Implementasi Doktrin dalam Postur Hankamrata
Abad ke-21 ............................................................. 14
4.5.2 Doktrin Hankamrata dalam Penyelenggaraan
Perang.................................................................... 15
4.5.3 Doktrin Hankamrata dalam Menghadapi Ancaman
Nonmiliter. .............................................................. 17
BAB V SISHANKAMRATA ABAD KE-21: STRATEGI ........................ 19
5.1 Umum ............................................................................... 19
5.2 Strategi Militer ................................................................... 19
5.2.1 Penyiapan .............................................................. 19
5.2.1.1 Penyiapan Komponen Utama .................... 19
5.2.1.2 Pernyiapan Komponen Cadangan dan
Pendukung ................................................ 20
5.2.1.3 Penyiapan Wilayah .................................... 21
5.2.1.4 Penyiapan Logistik Wilayah ....................... 22
5.2.2 Penggunaan ........................................................... 23
5.2.2.1 Operasi Militer untuk Perang (OMP).......... 23
5.2.2.2 Operasi Militer Selain Perang (OMSP) ...... 25
5.3 Strategi Pertahanan Nirmiliter ........................................... 26
5.3.4 Penangkalan .......................................................... 37
5.3.5 Penindakan ............................................................ 38
iv
5.3.5.1 Tanggapan/Respon ................................... 39
5.3.5.2 Susunan Kekuatan .................................... 40
5.3.6 Pemulihan .............................................................. 40
BAB VI SISHANKAMRATA ABAD KE-21 : POSTUR........................... 42
6.1 Postur Militer ..................................................................... 42
6.1.1 Kekuatan ................................................................ 42
6.1.1.1 Matra Darat ............................................... 42
6.1.1.2 Matra Laut ................................................. 43
6.1.1.3 Matra Udara .............................................. 44
6.1.2 Kemampuan ........................................................... 45
6.1.2.1 Matra Darat ............................................... 45
6.1.2.2 Matra Laut ................................................. 45
6.1.2.3 Matra Udara .............................................. 46
6.1.3 Gelar ...................................................................... 47
6.1.3.1 Matra Darat ............................................... 47
6.1.3.2 Matra Laut ................................................. 47
6.1.3.3 Matra Udara .............................................. 48
6.2 Postur Nirmiliter ................................................................ 49
6.2.1 Kekuatan Nirmiliter ................................................. 49
6.2.2 Kemampuan Nirmiliter ............................................ 49
6.2.2.1 Kemampuan Menghadapi Ancaman
Berdimensi Ideologi Politik, Legislasi
Regulasi, dan Keselamatan Umum ........... 50
6.2.2.2 Kemampuan Menghadapi Ancaman
Berdimensi Ekonomi.................................. 52
6.2.2.3 Kemampuan Menghadapi Ancaman
Berdimensi Sosial Budaya dan Teknologi . 53
6.2.2.4 Kemampuan yang Ideal dalam
Penyelenggaraan Sishankamrata Aspek
Nirmiliter Abad-21 ...................................... 53
6.2.3 Gelar ...................................................................... 55
BAB VII PENUTUP.................................................................................. 57
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Hal terpenting dari undang-undang ini adalah aspek tujuan, fungsi dan
ruang lingkup. Sebagaimana tertuang dalam pasal 3 ayat (1) “mewujudkan Industri
Pertahanan yang profesional, efektif, efisien, terintegrasi, dan inovatif”; ayat (2)
“mewujudkan kemandirian pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan”;
dan ayat (3) “meningkatkan kemampuan memproduksi Alat Peralatan Pertahanan
dan Keamanan, jasa pemeliharaan yang akan digunakan dalam rangka
membangun kekuatan pertahanan dan keamanan yang andal”, maupun dalam
pasal 4 ayat (4) penyelenggaraan Industri Pertahanan berfungsi untuk
“memandirikan sistem pertahanan dan keamanan negara”.
3.4 Ancaman
Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit kondisi
bermusuhan dengan menggunakan aksi kekerasan) antara dua atau lebih
kelompok manusia untuk menyiapkan kepentingan nasionalnya. Sementara definisi
damai adalah keadaan di mana tidak ada perang, tidak ada kerusuhan, dan aman.
Perang merupakan ancaman terhadap Pertahanan dan Keamanan Negara yang
bisa terjadi kapan saja, sehingga negara tetap harus membangun kesiapan serta
memelihara kesiapsiagaan setiap saat.
Bangsa Indonesia cinta perdamaian tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan.
Bagi bangsa Indonesia, perang merupakan jalan terakhir dan hanya dilakukan
apabila semua usaha dan penyelesaian secara damai tidak berhasil. Guna
memelihara kondisi damai, maka Indonesia membangun kemitraan global serta
meningkatkan kerja sama internasional dengan menentang segala bentuk
penjajahan dan menganut politik bebas aktif, tidak terikat atau ikut serta dalam
suatu pakta pertahanan dengan negara lain.
Nilai-Nilai Sishankamrata
Sishankamrata Abad ke-21
Dasar Doktrin Saat Ini
• Menghadapi Ancaman Militer:
Kerakyatan Keterlibatan Pengelolaan Komponen Cadangan dan
masyarakat rendah Komponen Pendukung secara bertahap dan
dan tidak sistematis berlanjut
• Menghadapi Ancaman Nonmiliter:
Peningkatan peran aktif K/L, Pemda, dan
masyarakat sebagai subjek dalam
Pertahanan dan Keamanan Negara
• Menghadapi Ancaman Militer:
Kewilayahan Postur terpusat di Postur kewilayahan yang berimbang,
Jawa dan mandiri, dan bertumpu pada pulau-pulau
Sumatera besar (Papua, Kalimantan, Sumatera, Jawa-
Bali-Nusa Tenggara, dan Sulawesi-Maluku)
• Menghadapi Ancaman Nonmiliter:
Peningkatan peran kewilayahan dalam
format perimbangan pusat dan daerah
• Menghadapi Ancaman Militer:
Kesemestaan Penyiapan postur - Organisasi TNI yang efektif baik pada
yang belum masa damai maupun masa perang
terintegrasi, dan - Penyiapan Logistik Wilayah yang mandiri
keterlibatan • Menghadapi Ancaman Nonmiliter:
instansi di luar Integrasi, kolaborasi, sinergisitas, dan
Kemhan/ TNI interagensi antara unsur utama dan unsur
masih rendah lainnya
PERAIRAN
INTERNASIONAL
5.1 Umum
5.2.1 Penyiapan
Strategi yang digunakan TNI dalam hal penyiapan secara garis besar terdiri
atas: strategi penyiapan Komponen Utama, strategi penyiapan Komponen
Cadangan dan Komponen Pendukung, strategi penyiapan wilayah, serta strategi
penyiapan logistik wilayah.
5.2.2 Penggunaan
a. Penangkalan
Tahap penangkalan, berpijak pada prinsip defensif aktif melalui
strategi, yaitu: pembangunan kekuatan TNI, pelaksanaan diplomasi
militer, dan pelaksanaan operasi militer. Pembangunan kekuatan TNI
dilaksanakan secara berkesinambungan melalui modernisasi sesuai
perkembangan teknologi terkini untuk mewujudkan kekuatan militer
dengan daya tangkal dan tindak yang efektif. Pelaksanaan diplomasi
militer dilaksanakan sesuai dengan kebijakan politik luar negeri yang
memegang prinsip bebas dan aktif melalui berbagai aktivitas kerja
sama dengan negara-negara sahabat untuk mewujudkan mutual
2) Penindakan
Pada tahap ini, strategi penindakan dilaksanakan dengan
menggunakan kekuatan TNI dalam menghadapi ancaman
bersenjata melalui operasi militer, antara lain operasi mengatasi
gerakan separatisme bersenjata, operasi mengatasi
pemberontakan bersenjata, operasi mengatasi aksi terorisme,
operasi pengamanan objek vital nasional yang bersifat strategis,
operasi pengamanan wilayah NKRI, operasi pengamanan
Presiden dan Wapres beserta keluarganya, serta operasi
membantu pengamanan tamu negara setingkat kepala negara
dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di
Indonesia, operasi perdamaian dunia sesuai kebijakan politik
luar negeri, dan operasi membantu pemerintah dalam
pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap
pembajakan, perompakan dan penyelundupan. Operasi militer
tersebut didukung dengan Operasi Teritorial, Operasi Intelijen,
dan Operasi Informasi.
Ancaman dari dimensi ekonomi dapat bersifat nyata tapi dapat juga berupa
virtual, dimana eskalasinya dapat berkembang dari ancaman terhadap satu bidang
di wilayah tertentu menjadi ancaman terhadap lintas bidang yang bersifat nasional
bahkan regional. Ancaman dari dimensi ekonomi terbagi menjadi 4 (empat) bagian
yaitu: ancaman sektor sumber daya, ancaman sektor perdagangan, ancaman
sektor maritim, dan ancaman sektor keuangan. Dengan adanya ancaman-ancaman
tersebut, strategi yang telah diupayakan oleh K/L terkait dimensi ekonomi adalah
sebagai berikut:
a. upaya perbaikan ekonomi melalui dukungan dari sisi demand, yang
mana kontributor utama pertumbuhan ekonomi dari sisi demand
adalah Konsumsi Rumah Tangga (KRT) sebesar 57.38%, dan
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 32.87%;
b. upaya pemulihan aktivitas produksi yang berkontribusi besar terhadap
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) seperti Industri Pengolahan,
Transportasi, dan Perdagangan;
c. membentuk Komite Stabilisasi Sistem Keuangan (KKSK) sebagai
upaya penyelenggaraan penanganan sistem keuangan demi
kepentingan dan ketahanan negara di bidang perekonomian;
Ancaman dari dimensi sosial budaya terdiri menjadi 4 (empat) bagian yaitu:
ancaman kemiskinan, ancaman kebodohan, ancaman keterbelakangan, dan
ancaman pengaruh budaya asing. Begitu pula dengan ancaman teknologi, yang
bahkan dapat menjadi ancaman hibrida jika penggunaannya oleh pihak lain telah
mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
Beberapa ancaman nonmiliter pada dimensi teknologi antara lain: keamanan siber,
kesenjangan teknologi, kecerdasan buatan, penguasaan data dan Teknologi
Informasi, Nuklir, Biologi, Kimia, kejahatan Fintech Ilegal, dan Cryptocurrency Ilegal.
Adapun strategi yang diterapkan K/L terkait ialah:
a. pengintegrasian data dan Informasi Geospasial, Meteorologi,
Klimatologi, Geofisika, Biologi, Logistik dan Statistik dalam penataan
ruang dalam rangka pemberdayaan Location-based Services dengan
Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Lingkungan
Hidup;
b. pemanfaatan teknologi satelit untuk pemetaan batas wilayah negara;
dan
c. pemetaan wilayah separatisme dan rawan separatisme, pemetaan
wilayah bencana, rawan bencana, serta pemetaan wilayah pandemi.
5.3.4 Penangkalan
5.3.5 Penindakan
5.3.6 Pemulihan
6.1.1 Kekuatan
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa tidak ada badan atau lembaga khusus
yang langsung menangani semua ancaman secara komprehensif dan terintegrasi.
Hal demikian membuat kekosongan komando dalam upaya penanganan ancaman
6.2.3 Gelar
Gelar kekuatan nirmiliter menjadi bagian dalam keseharian dinamika
kehidupan karena aspek ancaman nonmiliter melekat dalam aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bemegara. Dengan tata Iain penggelaran kekuatan
pertahanan nirmiliter sesuai fungsi yang diemban dari tingkat pusat sampai dengan
tingkat daerah mengikuti pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan