tentang
GERILYA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
KONFIDENSIAL
4
c. Gerilya merupakan cara berperang yang tidak terikat secara resmi pada
ketentuan perang, biasanya dilakukan dengan sembunyi-sembunyi dan dengan
tiba-tiba.Walaupun demikian perlu dibuat Buku Petunjuk Lapangan tentang Gerilya
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas.
b. Tata Urut
1) Pendahuluan.
2) Pokok-Pokok Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab.
3) Pelaksanaan.
4) Komando dan Pengendalian.
5) Penutup.
4. Landasan
BAB II
POKOK-POKOK ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
6. Umum. Gerilya merupakan cara berperang yang tidak terikat secara resmi
pada ketentuan perang, biasanya dilakukan dengan sembunyi-sembunyi dan dengan tiba-
tiba. Organisasi gerilya terdiri dari tentara reguler, para militer dan rakyat yang secara
spontan ikut serta dalam usaha mempertahankan negara. Tugas dan tanggung jawab
satuan gerilya terletak pada kewajibannya dalam membela kedaulatan negara.
Pemahaman arti gerilya dalam lingkup operasi gerilya hendaknya diorientasikan pada
pola operasi penggunaan militer untuk perang, dalam arti gerilya timbul sebagai strategi
menghadapi akibat militer yang dilancarkan oleh negara lain, dimana keunggulan
kekuatan berada di pihak musuh.
a. Gerilya. Gerilya berasal dari kata GUERRILIA yang berarti perang kecil.
Asal kata ini terjadi pada waktu Napoleon berusaha menduduki SPANYOL. Bangsa
Spanyol yang gigih mempertahankan daerahnya membentuk suatu pasukan kecil-
kecil untuk menghancurkan kekuatan Napoleon dari dalam dan mereka
melaksanakan GUERRILIA atau perang kecil.
GERILYA :
e. Perang Revolusioner.
7. Organisasi.
b. Satuan gerilya.
a. Kemampuan.
8
b. Batas Kemampuan.
BAB III
PELAKSANAAN
9
10. Umum. Azas, Prinsip dalam perang gerilya pada prinsipnya sama dengan
perang konvensional. Tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran
dalam pelaksanaan operasi serta taktik, teknik dalam perang konvensional dan lawan
gerilya juga berlaku untuk perang gerilya, namun penerapan di lapangan sesuai situasi
dan kondisi.
a. Azas Perang Gerilya pada dasarnya sama dengan azas perang rakyat
semesta (perata) yang menerapkan azas perang universal dan khusus yakni :
b. Azas di atas menurut ruang dan waktu diperlukan terhadap seluruh usaha
perang, yaitu dibidang idiologi, sosial budaya, sosial politik, sosial ekonomi dan
militer.
c. Azas-azas perang yang sangat menonjol dalam perang Gerilya adalah azas
yang tersebut pada azas khusus perata dan azas perang universal yaitu :
b. Perang Gerilya dalam lingkup strategis adalah defensif sehingga tidak akan
menentukan kemenangan akhir. Kemenangan perang hanya dapat dengan
ofensif oleh satuan-satuan reguler yang teratur dan setara.
a. Pola Operasi Militer untuk Perang. Sesuai Doktrin Kartika Eka Paksi
bahwa perang gerilya merupakan penggunaan militer pada pola operasi militer
untuk perang, yaitu pada tahap operasi perlawanan wilayah. Adapun penggunaan
militer pada pola operasi militer untuk perang yaitu :
(3) Zona III, medan perlawanan dimulai dari garis batas laut
teritorial ke dalam dengan mengunakan kekuatan darat, laut
dan udara serta komponen pertahanan negara lainnya.
perang baik secara fisik maupun non fisik dan pemulihan hubungan
antar negara.
b. Penyiapan wilayah.
3) Penyiapan Daerah.
1. DAERAH PANGKAL
2. DAERAH PENYANGGA
3. DAERAH SENJA
1 2 3 4 4. DAERAH OPERASI TEMPUR
RAHKAL YONIF
RAHKAL BRIGIF
b) Anggota-anggota Hansip/Wanra/Kamra.
d) Para partisan.
a) Satuan reguler.
d. Penyiapan Logistik.
b) Pelayanan pemeliharaan.
e. Pembinaan Latihan.
g. Sasaran gerilya.
a) Organisasi.
b) Gerakan.
c) Pengamanan.
d) Pengendalian.
e) Daerah operasi.
f) Sasaran.
g) Administrasi.
a) Bentuk-bentuk aksi :
(1) Pemogokan.
(2) Pelambatan-pelambatan kerja.
(3) Rapat-rapat protes.
(4) Huru-hara.
2) Sabotase.
3) Serangan.
b) Prinsip serangan.
Dasar-dasar serangan konvensional berlaku juga untuk serangan
gerilya tetapi prinsip-prinsip pokok yang selalu mempengaruhi
rencana serangan gerilya ialah :
(a) Pelaksanaan.
30
(a) Pelaksanaan.
(-) 4/5
(-) 4/5
(+) 1/5
1/5
(a) Pelaksanaan.
(a) Pelaksanaan.
(a) Pelaksanaan.
37
(-)
(a) Pelaksanaan.
e) Penyergapan.
TB AKHIR
PAM
PAM
BANT SERBU
SAS
TB TB SAS
PAM
PAM
(2) Tujuan :
40
(2) Pelaksanaan.
i. Kelompok keamanan.
Tugasnya :
- Memberitahukan/mencegah
datangnya bala bantuan musuh.
- Melindungi pasukan penyerbu.
- Menghambat usaha pengejaran
musuh.
Tugasnya :
- Perusakan.
- Pembunuhan senyap.
- Mendapatkan tawanan.
- Merampas senjata, munisi dan lain-
lain (dapat diperbuat dengan tenaga
pengangkut barang-barang).
f) Penghadangan.
(5) Pelaksanaan.
Rah Penghancuran
Rah bahaya I (g) Bila musuh telah hancur dan barang-barang telah
dirampas bantuan musuh segera datang maka segera
Musuh mundur dengan dilindungi pasukan pengaman.
Pok PAM
(6) Bagan Taktik Penghadangan.
Pok PAM
Pok Penyerbu
TB
TB (cad)
45
1) Pengamanan.
(1) Pendadakan.
(2) Spionase.
(3) Peninjau.
(4) Gangguan musuh.
2) Pertahanan.
16. Kegiatan Operasi Teritorial dalam Gerilya. Kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka OPSTER antara lain :
3) Pam daerah.
4) Dan sebagainya.
e. Turut serta berusaha bersama rakyat agar dapat berdikari dalam bidang
sandang, pangan dan lain sebagainya.
b. Lawan intelijen (counter intel). Tindakan lawan intelijen yang luas dan
ketat diselenggarakan dengan bantuan rakyat terutama terhadap mereka yang
menggabungkan diri dengan pasukan gerilya perlu disaring dan diawasi dalam
satuan periode tertentu.
49
c. Perang urat syaraf (PUS). Perang urat syaraf digunakan sebagai sarana
untuk :
1) Mengobarkan semangat perlawanan rakyat.
2) Menekan moril musuh.
BAB IV
KOMANDO DAN PENGENDALIAN
18. Komando.
19. Pengendalian
BAB V
PENUTUP
20. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam Buku
Petunjuk Lapangan ini oleh para pembina dan satuan pengguna akan sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas.
KONFIDENSIAL