Anda di halaman 1dari 1

1.

Xerosis cutis dan peristaltic menurun

Pada keadaan normal, air mengalir secara difusi dari dermis menuju ke epidermis
melalui dua cara yaitu melalui stratum corneum (SC) dan ruang interseluler. Oleh sebab itu
normal air akan keluar dari tubuh melalui epidermis, keadaan tersebut dikenal dengan istilah
transepidermal water loss (TEWL). Xerosis pada lansia dikaraterisasi dengan berkurangnya
kelembaban yang mencapai kelembaban kurang dari 10% di stratum SC. Hal ini dapat terjadi
karena peningkatan pada TEWL karena berkurangnya permeabilitas pelindung. Kelembaban
yang berkurang akan menyebabkan terjadinya pemisahan korneosit. Ketika kulit menjadi
terlalu kering, kulit akan mengeras, merah, dan berkembang menjadi retak.

Pada usus besar kelokan-kelokan pembuluh darah meningkat sehingga motilitas kolon
menjadi berkurang. Keadaan ini akan menyebabkan absorpsi air dan elektrolik meningkat
(pada kolon sudah tidak terjadi absorpsi makanan), feses menjadi lebih keras, sehingga
keluhan sulit buang air besar merupakan keluhan yang sering didapat pada lansia. Proses
defekasi yang seharusnya dibantu oleh kontraksi dinding abdomen juga seringkali tidak efektif
karena dinding abdomen sudah melemah . (Darmojo & Martono, 2006).

Anda mungkin juga menyukai