Anda di halaman 1dari 29

FORUM ORMAWA

Kamis, 25 Juni 2020

Pembahasan soal hasil audiensi dan SKEP atau Surar Edaran terkait UKT

-Advo BEM U (Ka Shania)

Hasil audiensi dengan pihak rektorat terkait UKT

Senin, 22 Juni 2020 audiensi kemarin dari pihak bem membawa 10 tuntutan terkait keringanan
UKT, yaitu;

1. Menyadari bahwa pandemi COVID 19 memberikan dampak perekonomian dari setiap


keluarga mahasiswa UPNVJ.

Respon dari rektorat menanggapi bahwa pihak rektorat juga menjamin, membantu bahwa tidak
ada mahasiswa yang putus kuliah karena alasan perekonomiannya yang benar-benar membuat
tidak dapat membayar UKT.

2. Pihak rektorat menjamin dan memastikan adanya keringanan UKT pada semester ganjil tahun
akademik 2020/2021 untuk seluruh mahasiswa aktif UPNVJ

Hal ini sudah dipastikan dengan turunnya SE terbaru dengan keringanan-keringanan UKT,
seperti pembebasan UKT semester akhir, diskon 50% untuk mahasiswa semester akhir,
penurunan UKT, pencicilan, dan penurunan sementara.

3. Meminta pihak rektorat untuk melakukan keterbukaaan mekanisme terhadap poin-poin


keringanan UKT, seperti penundaan, penurunan, dan pencicilan.

Dan hal ini juga sudah dilakukan dengan keluarnya SE.

4. Meminta pihak rektorat untuk memberikan pembahasan UKT bagi mahasiswa semester akhir
yang sedang mengerjakan tugas akhir skripsi dan mengalami kendala pengerjaannya akibat
COVID 19.

Hal ini juga sudah diterbitkan SE yang mana memang ada pembebasan UKT bagi mahasiswa
semester akhir yang tinggal mengerjakan skripsi.
5. Memberikan persyaratan tambahan bagi mahasiswa yang orangtua/pihak yang membiayainya
merupakan pekerja informal sehingga bisa memenuhi syarat pengajuan keringanan atau
pembayaran UKT.

Di poin ini dari pihak rektorat menegaskan kembali apabila terdapat mahasiswa yang benar-
benar kesulitan tetapi tidak mempunyai persyaratan yang diminta boleh untuk mengajukan saja
mungkin bisa melalui ormawa ke pihak rektorat, dalam hal ini mungkin nanti bem u sebagai
jembatan antara mahasiswa tersebut dengan pihak rektorat.

6. Pihak rektorat bersedia untuk membuat sistem online terbuka, terpadu dalam pengajuan
ataupun pengumpulan berkas persyaratan penurunan keringanan UKT.

Hal ini telah direalisasikan sedang berjalannya sampai saat ini dari pihak rektorat juga
memberikan penjelasan baru tadi bahwa akan dibuat aplikasi atau website untuk pengumpulan
berkas keringanan UKT, untuk aplikasi/website ini sebagai sarana mahasiswa mengumpulkan
persyaratan jadi tidak perlu lagi mengumpulkan melalui email fakultas. Dan untuk waktu sampai
kapan selesai website/aplikasi ini belum bisa ditentukan, tapi untuk sekarang sedang di pada
proses pengerjaan.

7. Pihak rektorat bersedia untuk memberikan respon sebagai jalan keluar bagi seluruh mahasiswa
yang mengajukan ataupun mengumpulkan berkas persyaratan keringanan UKT dengan salah satu
opsi yang diberikan yaitu penundaan, penurunan atau pencicilan.

8. Pihak rektorat bersedia untuk memberikan transparansi bagi mahasiswa yang diterima dan
ditolak pengajuan penurunan ataupun keringanan UKT melalui laman si akad.

Dalam hal ini pihak rektorat bersedia untuk memberikan transparansi hasil dari mahasiswa yang
telah mengajukan persyaratan baik itu diterima ataupun ditolak dengan mengeluarkan berita
acara mengenai hasil mahasiswa yang diterima atau ditolak pengajuan penurunan UKT.

9. Pihak rektorat harus berkomitmen menjamin bahwa tidak ada mahasiswa yang berhenti kuliah
akibat tidak mampu membayar UKT semester ganjil.

Hal ini direspon positif memang pihak rektorat untuk berkomitmen dan mejamin tidak ada
mahasiswa yang berhenti kuliah
10. Pihak rektorat harus menjawab tuntutan-tuntutan tersebut dan diselesaikan dengan
penyelesaian maksimal 7 hari semenjak diadakannya audiensi.

Dengan audiensi yang dilaksanakan bem, dan juga telah kemukakan ke rektorat pun kemarin
baru turun SE terbaru mengenai teknis penyesuaian pembayaran uang kuliah tunggal di UPNVJ,
yang mana SE ini terdapat 5 opsi yang bisa diambil mahasiswa dalam pengajuan keringanan
UKT, pertama pembebasan UKT pada mahasiswa semester akhir yang sedang cuti kuliah atau
setelah selesai seluruh pembelajaran tetapi belum lulus, kedua penurunan UKT sebesar 50 %
bagi mahasiswa semester akhir yang masih mengambil matakuliah kurang/samadengan 6 sks,
ketiga penurunan kateogori UKT untuk mahasiswa di luar mahasiswa semester akhir, keempat
pencicilan pembayaran UKT, dan kelima penyesuaian UKT sementara selama satu semester.
Dari turunnya SE ini, dari BEM mengharapkan memang benar-benar diperlukan adanya
pengawalan teknis dari keringanan UKT ini, karena bagaimanapun informasi seperti ini harus
disebarluaskan sehingga menyasar kepada seluruh mahasiswa yang memang ingin mengajukan
keringanan UKT, oleh karena itu dari BEM U ingin mengajak ormawa terkhusus dari divisi
advokasinya ataupun divisi yang sejenis advokasi untuk membantu bersama mengawal SE ini
agar sampai kepada mahasiswa dan juga mengawal agar pihak dekanat pun tidak mempersulit
proses birokrasinya dan hal-hal yang lainnya kepada mahasiswa, jadi tidak menghalangi
mahasiswa untuk mengikuti teknis penurunan UKT.

SARAN DAN TANGGAPAN :

1. Tiara Alya (bem fisip), pertama berkaitan dengan surat edaran yang keluar kemarin, tiara
sudah dapat informasi dari adkesma yang masuk ke dalam forum advokasi yang telah dibuat oleh
bem u, namun mungkin ada beberpaa hal yang masih janggal terkait pemberian berkasnya,
mungkin tadi ka shania sudah menyinggung soal aplikasi dan lainnya, tapi di sini pengen banget
bem u untuk meminta pihak rektorat untuk secepatnya membuat aplikasi tersebut, karena waktu
terus berjalan dan mahasiswa terus menanyakan mengenai perihal UKT ini. Kedua, di sini
terdapat kebingungan dari tiara pribadi mengenai informasi yang diberikan bem u di instagram,
karena ada arahan dari bem u untuk menghubungi TU masing-masing fakultasnya, yang menjadi
kebingungan di sini adalah dari bem u posisinya pengen tau apakah rektorat ini sudah
mengarahkan kepada dekanat atau belum? Karena dekanat belum memberikan informasi apapun
ke fakultas, kita hanya mendapatkan informasi dari bem u, mungkin nanti dari fakultas akan
mem-follow up ke pihak dekanat masing-masing tapi tiara berharap dari bem u tidak
memberikan informasi yang berkaitan dengan fakultas tanpa konfirmasi terlebih dahulu ke bem
fakultas karena mahasiswa tersebut meminta kita untuk memberikan informasi namun pihak
dekanat saja belum mengambil keputusan mekanismenya seperti apa, timelinenya seperti apa,
pemberian berkasnya seperti apa. Ditambah lagi banyak informasi tambahan yang sebenarnya
membingungkan, jadi sarannya lebih baik untuk di fixin dulu pemberian berkasnya dan lain-lain
lalu ada arahan yang jelas dari rektorat ke dekanat secara tertulis, karena pihak dekanat fisip itu
selalu bilang kalau mereka menunggu arahan secara tulisan bukan lisan karena jika lisan
pertanggungjawabannya cukup sulit, Jadi mohon kepada bem u sekiranya apabila ingin
memberikan informasi kepada mahasiswa yang berkaitan dengan fakultas tolong hubungi bem
fakultas, itu harus dikonfirmasi kembali kepada bem fakultas agar bem fakultas tidak bingung
menjawabnya apa yang dimaksud oleh mahasiswa sedangkan informasinya juga masih setengah-
setengah.

Jawaban;

Ka Shinta;

Inti pertanyaannya itu berarti, dari pihak rektorat apa sudah ada arahan langsung ke dekanat apa
belum secara tertulis? Terus saran ke bem u kalau ada informasi untuk mahasiswa bisa tolong di
follow up terlebih dahulu dengan pihak fakultas biar gak ada kekeliruan atau kesalahpahaman.
Jadi soal informasi arahan langsung dari rektorat secara tertulis di surat gitu sepertinya belum
ada sampai ke dekanatnya, karena dari bem sendiri belum diberikan informasi atau dikirimin
surat dari dr. Ria, berarti mungkin nanti setelah forum ini nanti bakal langsung follow up ke dr.
Ria untuk mempertanyakan mengenai arahan langsung dari rektorat ke dekanatnya seperti apa,
biar nanti kedepannya dari fakultas juga gak bingung harus kaya gimana kedepannya.

2. Rehan Habibi (bem feb), terkait pengajuan keringanan UKT perihal penundaan, penurunan
dan lainnya, apakah ada kuotanya?, jadi dari feb khawatir misalkan ada mahasiswa yang
memang terdampak di ekonomi karena memang harus melakukan pengajuan seperti permohonan
keringanan dengan mengajukan penurunan hasil pendapatan selama pandemi, nah memang betul
mahasiswa tersebut merasakan bahwa adanya penurunan keuangan dari segi ekonomi di
keluarganya, tapi dari mahasiswa tersebut takut nanti kalau ada kuota takutnya misalnya ngajuin
permohonan ini diterima tapi ternyata ada yang lebih membutuhkan tapi gak diterima. Intinya
yang lebih ditekankan dari permohonan keringanan UKT ini lebih ke kuota atau lebih ke
fleksibel?

Jawaban

Ka shania : Kuota ini gak ada sama sekali, gak pernah dapet instruksi ada kuota atau yang
lainnya, jadi keringanan ini lebih ke fleksibel dan boleh siapa saja mahasiwa yang benar-benar
membutuhkan, jadi kalaupun nanti misalnya ada mahasiwa yang benar-benar membutuhkan dan
ke tolak dari proses pengajuan ini boleh laporan ke ormawa dan nanti bisa dibantu juga oleh
pihak bem-u untuk laporan ke warek 3.

3. Prisky Eka

Kemarin UPN mengeluarkan SE nah mau tanya, SE ini sifatnya sudah final dan tidak bisa
diganggu gugat atau masih bisa kita perjuangkan lagi yang sekiranya tuntutan kita itu belum
terpenuhi? Misal contoh di SE gak ada poin yang menjamin bahwa seluruh mahasiswa ini
mendapat subsidi kuotanya dijamin semester depan nanti full dapet semua dan di SE itu tidak
ada poin mengenai hal tersebut, nah apakaah setelah dikeluarkannya SE ini yang sekirnya belum
terpenuhi salah satunya yang tadi kuota atau mungkin dari mahasiswa yang lain ada yang merasa
masih kurang mampu ketika misalnya dikurangi 50% atau yang lainnya.

Jawaban

Ka Shania : Untuk terkait kuota beda SKEP lagi, karena SE yang sekarang masih di dalam tema
penyesuaian UKT, kalau nanti terkait kuota nanti bisa kita perjuangin lagi bareng-bareng.

Info : Untuk kuota mahasiswa masih dapet 2 kali subsidi jadi belum habis masa subsidinya.

Kalau untuk apabila mahasiswa tersebut memang sudag diturunin 50% tapi sama sekali masih
gak mampu, nanti mungkin ini sifatnya lebih laporan ke ormawa, karena seperti yang sudah
disampaikan dibutuhkan sekali dari ormawa khususnya di bagian advokasi ormawanya untuk
bantu mengawal SE ini agar mahasiswa memang benar-benar jangan sampai nantinya ada isu
putus kuliah akibat tidak bisa bayar UKT, jadi sifatnya lebih ke laporan ke ormawa fakultas nanti
bakal dibantu juga oleh bem u untuk penyampaian ke warek 3 agar mendapat peringanan untuk
mahasiswa tersebut.

4. Bariq Amjad (bem fikes), melihat dengan sudah keluarnya SE yang dari rector mengenai
penurunan UKT,

- Apakah tuntutan bem-u ini ingin menurunkan UKT secara keseluruhan mahasiswa atau hanya
sesuai dengan SE dari rektor bahwa hanya mahasiswa yang ingin mengajukan atau mahasiswa
yang terdampak perekonomiannya?

- Melihat juga dari persyaratan sesuai di SE hanya keterangan dari RT atau RW terkait adanya
penurunan penghasilan, nah apakah dari bem u sudah tahu proses penyeleksiannya seperti apa,
karena kita tahu bahwa seluruh mahasiswa dan yang harus kita pahami dengan keluarnya SE ini
berarti menyatakan bahwa itu tidak akan diturunkan secara keseluruhan, kenapa? Karena SE
sudah keluar berarti secara tidak langsung membantah bahwa keseluruhan itu tidak bisa
dilakukan. Dan seluruh mahasiswa ini bisa membuat surat pernyataan kepada
RT/RW/Kelurahan, nah kira-kira apakah dari bem u sudah mengetahui atau sudah ada arahan
yang bem u ketahui terkait bagaimana proses penyeleksianny nanti, karena yang kita tahu bahwa
banyaknya miss pemberian subsidi kuota kepada mahasiswa.

Jawaban

Ka Shania : Terkait proses validasi jika melihat dari SE itu dikembalikan ke pihak dekanat, nanti
mungkin dari dekanat atau rektorat bakal ada tim survei yang langsung wawancara kepada
mahasiswa, nah mungkin dari proses wawancara tersebut ada satu hal atau dua hal yang memang
menyebabkan atau faktor untuk mahasiswa itu turunnya seberapa banyak, di SKEP sebelumnya
juga sudah dijelaskan pertimbangan bahwa mahasiswa itu diterima atau nggaknya tercantum di
SKEP tersebut.

Dan untuk pertanyaan pertama, kenapa kita membuat diskusi ini agar bisa mendengar pendapat
juga dari teman-teman yang lain terkait tuntutan ataupun tambahan dari masing-masing ormawa
apakah ada, jadi melalui forum ini hasilnya mungkin nanti bisa dipertimbangkan lagi oleh bem u
kedepannya.

Bariq (bem fikes) : Menganggapi kembali soalnya melihat dari sesuai dengan 9 tuntutan yang
diarahkan bem u kemarin itu antara poin tunntutan kedua dengan poin-poin di bawahnya
sepertinya itu saling bertabrakan, kenapa? Karena poin kedua menyatakan “Menjamin adanya
keringanan UKT kepada seluruh mahasiswa aktif” berarti secara tidak langsung kita memahami
seluruh orang awam untuk adanya jaminan untuk penurunan UKT secara keseluruhan, namun di
poin-poin di bawahnya seolah-olah tuntutan bem u ini menuntut untuk penundaan, penurunan,
dan pencicilan UKT jadi lebih berfokus untuk orang-orang yang terkena dampak. Dan hal ini
yang masih keliru dan benar mungkin bisa didiskusikan kembali.

Jawaban (ka shania) : Jadi untuk tuntutan poin kedua maksudnya itu menjamin dan memastikan
adanya keringanan UKT itu nyambung di poin ketiga yang mana lingkupnya itu, masuk ke
penundaan, penurunan dan pencicilan, nah di sini yang dimaksud itu untuk seluruh mahasiswa
yang memang mengajukan berkas penyesuaian UKT.

Jawaban untuk pertanyaan Tiara di chat, terkait subsidi itu baru dapat info 2 kali dan itu untuk
juli, tapi belum tau bakal dilangsungin 2 bulan atau dengan bulan agustus, nanti untuk hal ini
masih difollow up kembali, dan kalau ada info terkait kuota ini akan dishare di grup advokasi
UPN.

5. Gilang Dermawan

- Mengenai kuota, dari hmps ika masih ada beberapa mahasiswa yang belum dapet kuota sampai
sekarang yaitu mahasiswa yang pindah provider misalnya dari by.u dan smartfren, nah itu ada
beberapa yang masih belum mendapatkannya sampai sekarang. Kelanjutannya bagaimana?

Jawaban

Hanif: Untuk permasalahan kuota, Bem u sekarang sedang membuat kuisioner pengisian kembali
tinggal di up di sosmed, jadi nanti mahasiswa yang telat update di si akad maupun yang bulan
lalu tidak dapat dan yang belum dapat sama sekali bisa untuk mengisi kuisioner itu, jadi nanti
hasil dari kuisioner bakal dikirim ke puskom untuk diinjectkan kuota kembali, kemudian untuk
pengiriman kartu by.u kan kemarin bem u sudah membuat kuisioner pengiriman kartu by.u
gelombang 2, saat ini kami sebenarnya sisa menunggu biaya pengiriman dari pihak UPN -nya,
jadi ada 50 kartu yang akan dikirimkan untuk gelombang kedua.

- Terkait masalah Baju Dinas Fikes yang ada di S1 Keperawatan dan jurusan yang ada di FIKES,
kalau dari kita sudah ke wadek 2 terkait masalah ini, kemudian menurut beliau katanya ini ada
miss komunikasi antara rektorat dengan dekanat FIKES terkait baju dinas ini. Minta kejelasnnya
baju dinas ini akan dapat atau tidak karena masih takut penjelasannya, karena kalau dari
dekanatnya sendiri dilemparin ke rektorat, dari rektorat sendiri dibalikin lagi ke fakultas, nah jadi
mana yang benar, harus percaya kepada siapa?

Jawaban

Ka shinta: Soal baju dinas bem baru tau, setelah ini bakal difollow up ke dr. Ria, nanti bakal
ditanyain dan dipastiin lagi ini urusannya ada di univ atau di fakultas. Terakhir info terkait baju
dinas itu dikembalikan ke fakultas, dan belum ada info lagi setelah itu.

6. Fikri (bem fh)


- Terkait langkah konkrit bem u soal UKT, apakah mengikuti SE ini atau bakal banding dan
kalau banding atau audiensi kembali nanti minta pendapat ormawa lagi atau dijadikan satu kajian
khusus atau gimana?

Jawaban

Ka ady : Dari bem u sendiri langsung berkaca dari kajian mengenai UKT ini, sejauh ini bukan
kajian lagi cuman ada diskusi untuk membahas langsung terkait SE yang sudah ada tapi memang
kajian rincianya terkait itu belum ada tapi sudah ada diskusi dan memang bisa disimpulkan dari
bem u sendiri untuk rektorat sendiri bisa dibilang sudah menjawab apa yang sejauh ini dijadikan
narasi bem u untuk menyampaikan audiensi, tambahannya yang pertama pasti karena surat
edaran iti sudah keluar dan menurut kita ini sebagian besar sudah mengakomodir semua apa saja
yang menjadi tututan dari bem u untuk permasalahan UKT.

Kemudian seperti yang sudah dijelaskan oleh rekan lainnya, langkah pertama itu perlu mengawal
SE ini mengingat kenapa diperlukan pengawalan, karena situasi pandemi sekarang bisa dibilang
kemungkinan besar banyak mahasiwa yang terkena dampak terhadap ekonominya maka itu perlu
pengawalan mengingat situasi yang seperti ini dan kemungkinan besar mahasiswa yang
mengajukan atau mengirimkan berkas kemungkinannya sangat banyak untuk kondisi yang
seperti ini, kemudian yang kedua melihat memang koordinasi yang sejauh ini dialami ormawa
fakultas dan univ terkait masalah univ ke fakultas maupun fakultas ke univ, hal itu sudah
menjadi permasalahan klasik di UPN itu sendiri, maka dari itu tuntutan dari bem u untuk langkah
selanjutnya adalah benar-benar memastikan kalau pihak rektorat yang tadi saran dari tiara
mungkin bisa dijadikan salah satu pertimbangan juga untuk mereka mengeluarkan arahan tertulis
secara langsung dari pihak rektorat.

7. Aldena Herdiputra

Dari penjelasan ady tuntutan bem u sudah terjawab, kalau dari ka aldena sebenarnya lebih
mengacu kepada permendikbud nomor 25 yang sudah dikeluarkan itu memang sudah beberapa
dijawab oleh pihak rektorat meskipun teknis dan rinciannya belum semua terjawab, nah kalau
dari pribadi lebih bertanya di permendikbud nomor 25 di pasal 10 ayat (3) ini mengenai besaran
UKT itu memperhatikan kemampuan ekonomi mahasiswa, kalau dari yang disampaikan di SE
itu sudah mengelompokkan yang bisa mendapatkan yaitu kalau misalnya orangtuanya
meninggal, kemudian di PHK, padahal terkait COVID ini sebenarnya banyak ekonomi yang
menurun meskipun bukan di kelompok itu misalnya dari orangtuanya ada pemotongan gaji 50%,
di SE rektor itu tidak diatur atau kemudian turun persen gajinya selain 50% tapi tetap ada gajinya
bukan di PHK itu tidak diatur kalau gak salah, maka dari menurutnya ternyata di sana masih
banyak yang belum diatur, dan sebenrnya tadi setuju pertanyaan teman-teman lainnya
pergerakannya seperti apa kedepannya dari bem u, karena memang masih banyak yang belum
diatur dari permendikbud nomor 25 yang sudah dikeluarkan di dalam SE rektor.
Jawaban

Sebenarnya untuk hal tersebut masih bisa masuk ke poin opsi-opsi keringanan UKT dengan
melampirkan bukti-bukti penunjang misal, slip gaji sebelum atau sesudah pandemi dari
orangtua/wali, karena hal ini sudah disampaikan saat audiensi bahwa meskipun tidak tertera di
SE/SKEP, jika memang mahasiswa benar-benar kesulitan dalam perekonomian bisa langsung
mengajukan, kalaupun dari pihak rektorat atau dekanat menolak karena tidak diatur di dalam SE,
maka dari untuk itu tim pengawalan dari advokasi per fakultas dan ormawa univ sangat
diperlukan, untuk nantinya kita sama-sama perjuangkan ke warek 3.

Pertanyaan kedua : mengenai tuntutan bem u saat audiensi ada tuntutan terkait transparansi, nah
kalau seperti itu bagaimana karena masih banyak dari teen-temen mahasiswa masih yang merasa
meskipun tidak berdampak secara ekonomi tapi sebetulnya berdampak di dalam akademik,
misalnya semua hanya belajar di rumah, nah sudah jelas ada fasilitas kampus yang tidak kita
gunakan, nah untuk transparansi itu apakah masih bisa diajukan lagi atau tidak? Atau dari bem u
sudah cukup/ memang dari tuntutan yang lainnya sudah terpenuhi?

Jawaban

Mengenai poin transparansi itu lebih ke hasil mekanisme dari pengajuan keringanan UKT ini,
karena sejauh ini yang kita tahu kalau mekanisme ini terkadang sering ditutup-tutupi. Jadi di
poin ini agar mengetahui mekanismenya seperti apa dan dari pihak rektorat sudah tidak apa-apa
untuk nanti disebarkan kepada mahasiswa mekansimenya yang ada seperti apa agar menyentuh
ke semua mahasiswanya untuk mengajukan penurunan tersebut. Jadi mungkin lebih ke hasil dari
keringanan UKT itu sendiri, karena sejauh ini tiba-tiba setelah pengajuan nominalnya berubah
tanpa ada pengumuan apapun, tapi hal tersebut nantinya bakal diadakan hasil dari pengajuan
mahasiswa berbentuk berita acara/pengumuman di laman si akad.

Saran : Bisa dilihat di Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Perguruan
Tinggi, pada bagian kedelapan tentang akuntabilitas perguruan tinggi Pasal 78 ayat (4) bahwa
laporan tahunan akuntabilitas perguruan tinggi harus dipublikasikan ke publik/masyarakat,
artinya berarti rekorat itu tidak transparan jadi sebetulnya dari kita bisa memperjuangkan hak itu.

8. Balqis (bem fk)

Ingin meluruskan terkait ketika orangtua mengalami penurunan masalah gaji saat COVID itu
tertera di surat edaran di poin E di Surat Edaran.

Pertanyaannya, sesuai SE yang didapat mengenai penyesuaian UKT, di sini tertera ada
pembebasan UKT, penurunan 50 %, dan lainnya, dan di SE itu juga tertera persyaratannya,
contoh di pembebasan UKT, nah di poin pertama itu ada persyaratan mahasiswa mengajukan
permohonan kepada dekan dan hanya itu yang tertera di SE rektor, yang ingin ditanyakan apakah
persyatannya memang dipermudah seperti ini untuk administrasinya karena kondisi pandemi
atau menyesuaikan seperti di tahun lalu karena setahu balqis di tahun lalu persyaratannya ada
seperti fotokopi KK, KTP, KTM, slip gaji orangtua, foto rumah dan lainnya, nah apakah itu
masih berlaku untuk penyesuaian ukt saat ini atau memang persyaratan ini hanya seperti yang di
SE saja?

Jawaban

Ka shania : Terkait persyaratan memang berpacu kepada SE yang terbaru, jadi memang yang
dibutuhin misal dipembebasan UKT yang diperlukan hanya surat permohonan, KHS, dan
tambahan KTM dan Nomor Induk Mahasiswa. Untuk formatnya sendiri dari bem u sedang
mencoba kordinasi dengan pihak rektorat untuk lebih mempermudah mahasiswa karena sejauh
ini banyak yang nanya formatnya seperti apa karena memang tidak ada sama sekali format baku
yang diberikan jadi kemungkinan besar nanti kalau memang format dari bem sudah disetujui
akan kita share juga ke mahasiswa untuk formatnya seperti apa.

Nanti bakal ada format baku dari bem u untuk disesuain agar semua sama dan sudah disetujui
jadi kemungkinan besar tinggal nanti bakal di design dan di share di sosmed bem u,
kemungkinan minggu ini sudah bisa dishare.

9. Gilang Dermawan, bagaimana pandangan bem u mengenai terbentuknya aliansi.

Menurut gilang, dengan ini akan timbul sebuah perpecahan kepercayaan di kalangan mahasiswa,
mahasiswa akan bingung harus percaya kemana untuk menyampaikan aspirasinya? Hal ini akan
terjadi krisis kepercayaan. Kemudian yang kita tahu aliansi ini pasti dibentuk oleh para petinggi-
petinggi ormawa, nah dengan bergabungnya petinggi ormawa apakaah akan jauh lebih efektif
jika petinggi ormawa ini bersatu kemudian membentuk kajian bersama saja, lalu mematangkan
kajian yang diajukan bersama-sama? Dan hal itu akan lebih membuat rektorat tahu karena itu
kan akan lebih jelas darimana.

Jawaban

Ka ady : Sebenarnya dari bem u sendiri, karena memang sifat bem u sebagai organisasi jadi
memang yang namanya organisasi punya koridor dalam menyelesaikan suatu permasalahan,
karena memang berjalannya kita di ormawa atas legalitas dari SK rektorat/SK dekanat. Maka
dari itu mengingat setiap organisasi punya koridor, punya cara dalam menyelesaikan sebuah
permasalahan.

Jika ditanya pandngan, balik lagi ke konteks bernegara, kesepakatan negara ini dengan paham
hukum yang ditopang dengan demokrasinya, jadi memang tempat teman-teman yang mau
berkumpul, berdiskusi dan menyampaikan pendapat itu dijamin di dalam Undang-Undang.
Tentunya bem u sendiri sebagai organisasi tingkat universitas harus mampu untuk menghadirkan
organisasi yang menjamin adanya demokrasi ini.
Sebenarnya salah satu tujuan dari adanya forum ini seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
mungkin info dari univ ke fakultas kurang yang akhirnya menjadi salah persepsi atau kurang
maksimal karena disebabkan kondisi seperti ini, dari bem u akan terus evaluasi diri, adaptasi juga
dengan kondisi seperti ini kira-kira efektifnya bagaimana membangun komunikasi lagi dengan
pihak ormawa, maka dari itu mencoba melakukan upaya secepat mungkin adaptasi dengan
kondisi ini.

Kemudian mengenai tindak lanjutnya, ini salah satu tindakan/langkah dari bem u untuk
memperbaiki apa yang sejauh ini apa yang sudah dijelaskan, dengan langkah ini dengan adanya
forum untuk memperbaiki komunikasi.

Dari bem u bakal beradaptasi baiknya koordinasi kita bersama seperti apa

Ini tugas kita semua karena yang merasakaan bukan dari bem u tapi ormawa yang lain juga
merasakan karena jangankan organisasi di kampus, bahkan negara pun harus beradaptasi, ini
memang tugas kita bareng-bareng karena kondisi seperti ini kira-kira efektifnya kedepannya
gimana untuk membangun komunikasi dan kordinasi lagi.

-Fikri

Mengenai koordinasi dan semacamnya, menurutnya di grup mpc sudah sering menanyakan
kajiannya seperti apa, pergerakannya seperti apa, langkah selanjutnya seperti apa, tapi dari pihak
bem u selalu bilang pertimbangkan kritik dan saran, pendapat akan dipertimbangkan,
dipertimbangkan terus, jadi pendapat dan saran kami mentok di bem u, seperti yang dikatakan
ady masalah UKT ini masalah bersama berarti seharusnya diruntuhkan terkait masalah birokrasi
yang harus melalui bem u, seharusnya menjalin kerjasamaa secara menyeluruh, terintegrasi yang
dilakukan oleh bem u, tapi yang sangat disayangkan adalah setelah dikeluarkannya audiensi
pertama yang tertutup yang putusannya SE nomor 1/Januari 2020 itu sangat kecewa kenapa bem
u setelah dikeluarkan SE itu yang padahal jawabannya hanya formalitas tapi tidak mengajak
kami lagi terkait kajian atau pergerakan selanjutnya, penyebaran kuisioner dan lainnya. Yang
dibingungkan bantuan bem u ini apa? Pertama ady bilang ini masalah bersama tapi untuk
integrasinya atau penyampaian ke pihak rektorat hanya dari bem u saja, bahkan dalam proses
pergerakannya cukup dari bem u saja, jadi kita ini mau dibawa kemana gitu.

Jawaban

Ka ady : Yang disampaikan akan jadi evaluasi bem u agar kedepannya seperti apa, mugkin
terkait yang disampaikan karena kondisi seperti ini jadi miss komunikasi yang sebenarnya dari
awal hal ini dilakukan karena beritikad untuk mempercepat alur birokrasi, maka inisiatif untuk
membuat multichat untuk berdiskusi dan berkomunikasi juga. Jadi harus ditarik ulur lagi
mengenai penyusunan awal bagaimana bem u menyusun rencana strategis dan lainnnya? Jadi
Bem u sendiri mengingat sebenarnya bem u sendiri seperti yang sudah dijelaskan punya cara
untuk menjalankn organisasi, paham ini masalah kita bersama tapi memang secara birokrasi ini
memang ranahnya bem u untuk audiensi ke pihak rektorat, maka dari itu dari bem u sendiri
sepakat awal itu nyebar kuisioner mengenai permasalhan ini dan kuisioner ini berpacu kepada
keputusan/saran dari majelis rektor, terus bikin forum diskusi antara bem univ dengan fakultas,
lalu kita berdiskusi dan dari bem u sudah menyebar kuisioner yang sudah seminggu, dan di
diskusi tersebut menyampaikan bahwa fokus bem u sedang ke sana, banyak juga dari temen-
temen fakultas menyampaikan pendapatnya dan sudah clear juga kita bahas kemarin, dari saya
juga sudah menyampaikan strategi-strategi yang akan dijalankan oleh bem u, disampaikan juga
pandangan bem u melihat masalah ini bagaimana dan lainnya, nah dan akhirnya seteah melihat
pertimbangan itu semua maka dari itu bem u menilai memang langkah pertama permasalahan ini
memang harus diambil oleh bem u terlebih dahulu dan ini pun sudah disampaikan langkah
pertama ini memang harus bem u terdahulu, jika belum maksimal dari apa yang didapatkan dari
hasil audiensi itu bisa didiskusikan dengan adanya forum seperti ini, hanya saja gambaran
diskusi kita mengingat kita diskusi itu satu minggu sebelum uas kesepakatannya adalah
bagaimana mengawal subsidi kuota untuk dilaksakan di satu hari sebelum pelaksanaan UAS dan
saya menerima saran dari ormawa fakultas dan langsung ditindaklanjuti ke bagian advokasi yang
bertugas ke arah sana ke pihak univ bagaimana penyaluran secara serentak dan juga dari ka ady
sudah ngabarin kendalanya dimana untuk penyalurannya tidak bisa serentak dan lainnya.

- Tanggapan dari Fikri (bem fh), dari fisip mengawali dengan permendikbud, gimana rektorat
terkait permendikbud ini akhirnya muncul inisiasi untuk ngobrol, terus akhirnya mungkin kita
beda-beda persepsi terkait notulensi diskusi pertama, terus terkait masalah ukt dari saya pribadi
atas nama bem fh sangat menyayangkan gerakan ini tidak terintegrasi, mungkin bisa dilihat bem
fisip membuat kuisioner sendiri dan bem u membuat kuisioner sendiri, menurut saya ini tidak
efektif untuk pengajuan ke rektorat, setelah itu saya mengajukan ke ady, meminta agar kajiannya
dilempar ke mpc biar sama-sama bisa bantu, sampai saat itu tidak dilempar-lempar ke mpc
dengan alasan belum rampung, justru seharusnya saat belum rampung belum ada substansi yang
kuat argumennya justru itu peran bantuan kita dari bem fakultas, bukan justru menutupi
kajiannya, nah setelah itu ady mengirimkan SE Nomor 1/Januasi 2020 yang dimana katanya itu
hasil dari audiensi pertama tersebut dan kenapa pada audiensi pertama seperti itu kemudian
audiensi kedua sama saja maksudnya jawabannya formalitas saja, kenapa gak dari audiensi
pertama itu kita bergerak bersama-sama, itu yang sangat disayangkan karena audiensi pertama
hasilnya sangat buruk dan ketika itu bem u sudah tidak bisa bergerak sendiri lagi berarti harus
merangkul dari bem fakultas yang lain.

Jawaban

Terkait bem u menutupi kajian, itu bem u tidak sama sekali menutupi soal kajian, bahkan
disampaikan langsung “okay, kita fokus untuk mengawal masalah subsidi kuota tapi saya juga
meminta tolong kepada ormawa fakultas untuk melakukan pembahasan setidaknya diskusi atau
lebih baik sudah menghasilkan sebuah kajian, nantinya jika kajian bem u sudah rampung dan
kajian dari ormawa fakultas sudah rampung nanti baru didiskusikan bareng-bareng, itulah
sebenarnya rencananya tetapi karena kemarin sudah terjadi miss komunikasi sehingga diskusi
tersebut tidak jadi dilaksanakan.

Lalu menanggapi bahwa audiensi yang pertama, sebenarnya audiensi kan kita gak pernah
audiensi dengan rektorat, audiensi pertama yang live di youtube kemarin, cuman dalam artian
bem u tidak beraudiensi seperti kemarin live pun ka ady secara pribadi seperti adanya arahan
ataupun saran pers dari majelis rektor, terus juga langsung komunikasi, minta tanggapannya dr.
Ria, bukan hanya soal UKT yang lainnya pun selalu dikomunikasiin, bukan hanya terbatas
menunggu-menuggu diaudiensi, jadi untuk audiensi yang pertama yang dilakuin itu yang
pertama saat live di youtube, terus sebelum audiensi kita selalu berkordinasi ke pihak rektorat
untuk menanggapi.

- Mikhail Nuryansah (MPM-U)

1. Beberapa waktu yang lalu dari mpm sudah melalukan pertemuan bem u terkait pembahasan
hal-hal yang diperjuangkan kita akhir-akhir ini. Sepakat dengan Fikri bahwa kordinasi yang
diberikan belum maksimal, oleh karena itu dari mpm menyarankan beberapa poin terkait hal
yang harus dibenahi soal kordinasi ini.

Jawaban

Ka ady : Benar mpm u sudah berkordinasi juga terkait masalah koordinasi, komunikasi dan ini
sudah dijadikan bahan evaluasi dari bem u sendiri

2. Sepakat juga dengan Aldena bahwa yang kita perjuangin itu sebenarnya bukan hanya
penurunan UKT saja, tapi ada dua hal, ada hak atas kewajiban yang telah dibayarkan kita pada
semester ini itu kemana? Sebenarnya ini menjadi pertanyaan yang dasar dari masalah yang ada
kalau memang dana tersebut atau UKT yang telah dibayarkan di semester ini ada
akuntabilitasnya itu bisa menjawab untuk pertanyaan di semester depan juga bahwa memang
apakah dana yang digunakan dipakai untuk kepentingan covid atau ada hal yang lainnya. Jadi
bukan hanya keringanan UKT yang harus kita perjuangkan. (transparansi dan akuntabilitas
pembayaran UKT semester ini sangat penting)

Jawaban

Ka ady : Sebenarnya soal yang disampaikan mengenai transparansi dana ini memang tidak ada di
dalam narasi ataupun tuntutan dari yang kita sampaikan kepada pihak rektorat, tetapi jika temen-
temen sadar juga itu sempat disinggung sebenarnya dari bem u untuk permasalahan BKT sendiri,
dan sudah ada jawaban dari rektorat terkait perhitungan BKT dan lainnya namun secara teknis
belum disampaikan secara gamblang, lebih menjurus ke sana karena BKT itu sendiri terdapat
banyak poin-poin memunculkcn BKT akhirnya dapat subsidi dari pemerintah 10
% maka munculah menjadi UKT, kemarin sudah disampaikan juga untuk permasalahan
transparansinya di sana cuman memang nanti kital bakal coba tindaklanjuti kira-kira pihak
rektorat bisa gak melakukan transparansi dan lainnya.

3. Langkah antisipasi apa yang dilakukan jika ada mahasiswa yang mengajukn keringanan UKT,
kalau nanti ditolak bagaimana, hal itu harus kita siapkan dari sekarang jangan nunggu kasus dulu
baru kita maju.

- Maghreza Surya (MPM), tambahan kepada pihak bem u segera melakukan taktik konkrit untuk
penanganan UKT ini setelah audiensi kemarin khusunya, ditambah juga dengan nantinya kalau
memang tetap dari rektorat menggunakan sistem pengajuan, nah itu walaupun rektorat akan ada
sedikit mempermudah walaupun tidak diperjelas mempermudah nantinya di dalam prosesnya,
tapi itu ada jaminan bahwa tidak sesulit seperti pada umumnya melakukan penurunan UKT ini,
mungkin harus ada penekanan tentang jaminan di hal tersebut.

Jawaban

Ka Shania: Langkah selanjutnya yang bakal bem u lakuin itu untuk sekarang kita membantu
seperti pengawalan dari tim advokasi se-UPN itu sendiri dari mulai proses pendaftaran,
pengajuan dan nanti hasil keputusan itu kita bantu kawal meskipun nantinya ada mahasiswa yang
memang bener-bener tidak diterima seleksi itu dari kita bakal diperjuangin bareng-bareng biar
mahasiswa memang bener-bener tidak ada yang putus kuliah.

Tanggapan dari Mikhail : Mungkin saran dengan cara kuisioner yang belum dapet kuota, terus
juga segala macemnya, dari bem u bisa juga nyebar kuisioner misal belum ada yang keterima
dan ditolak terkait peringanan UKT. Langkah persuasif bisa dilakuin tapi juga memang harus ada
langkah strategis yang dibangun narasinya buat nekan juga ke rektorat, jadi dari bem u
sebenarnya langkah lebih konkritnya ada gak?

Ka Shania : Kalau konkritnya mau gimana mungkin nanti lebih detailnya bakal ada forum
advokasi setelah forum ormawa ini, jadi nanti bisa dibahas bareng-bareng langkah yang efektif
dan strategis untuk mengawal benar-benar mahasiswa agar tidak putus kuliah dan akan benar-
benar membantu jika terdapat mahasiswa yang ditolak pengajuannya tetapi benar-benar
membutuhkan, di sini kami akan benar-benar membantu sampai apa yang diajukannya terpenuhi.

-Aldena (bem fik)

Ingin menyampaikan ke temen-temen bem u yang sebenarnya sudah disampaikan juga pada saat
rapat kordinasi 5 juni, jadi waktu itu dari temen-temen bem u sudah mengatakan agar
audiensinya itu dibuat tertutup oleh bem u karena memang dari rektorat pada saat itu kondisinya
masih proaktif dengan bem u, nah sebetulnya waktu itu saya sudah menyarankan bahwa memang
baiknya audiensi dengan rektorat itu terbuka, maksudnya bukan terbuka hanya dapat dilihat
semua orang tapi memang melihat dilibatkan dari temen-temen mahasiswa, karena di sana
tekanannya pasti beda, kemudian waktu itu juga sudah diberitahu contoh di fik sendiri sudah
melakukan audiensi secara terbuka, dan karena audiensinya terbuka ini lah yang padahal
sebenarnya dekanat kita kurang proaktif jadi dari hasil audiensi itu outputnya baik. Mudah-
mudahan dari hasil audiensi yang dilakukan bem u karena memang menurut saya benar sudah
banyak juga yang sudah terjawab, tetapi memang misalnya terkait dengan transparansinya dan
sebagainya yang masih belum tersampaikan dan menurut saya itu adalah tuntutan yang cukup
tinggi, jadi mudah-mudahan dari bem u bisa habis ini membuat gerakan atau audiensi yang
terbuka yang melibatkan dari seluruh mahasiswa.

Kemudian terkait yang sudah dijelaskan ady ini memang sebenarnya tupoksi dari bem u, itu saya
paham betul memang bahwa kordinasi dengan rektorat adalah tupoksi dari bem u, tetapi
mengingat lagi karena memang ini permasalahannya yang cukup besar dan dirasa sulit apabila
tekanannya kurang banyak sehingga saya berharap dapat melibatkan dari seluruh mahasiswa.

Jawaban

Ka ady : Terimakasih sudah memberikan saran dan masukan yang sudah disampaikan terkait
kedepannya audiensinya itu harus seperti apa, terus bisa jadi salah satu penekanan kita juga
dengan menambah SDM yang ikut terlibat di dalam audiensi itu mungkin sudah disampaikan
juga sebelumnya itu sudah jadi rencana strategis bem u apabila poin tuntutan tidak
terpenuhi/gagal total itu pasti bakal melibatkan semua dan bem juga gak bisa tentunya untuk
apabila tuntutannya gagal 100% pasti akan melibatkan semua, akan tetapi pertimbangannya
karena bem di tingkat univ, jadi menurut bem langkah yang paling tepat ya memang bem univ
dulu untuk melakukan kordinasi ataupun secara birokasi yang tepatnya seperi itu. Selanjutnya
baru jika kita ingin menindaklanjuti lebih lanjut itu bisa kita bahas lagi kedepannnya lebih seperti
apa. Setidaknya bem u udah buka gerbang untuk permasalahan ini dan rektorat juga udah buka
gerbang juga untuk permasalahan ini, nah tinggal saatnya kita bagaimana kita menanggapi dari
SE itu yang seharusnya kita pertimbangkan/diskusikan lagi.

Tanggapan Aldena, kedepannya memungkinkan akan ada audiensi lagi yang seperti tertutup
yang sudah dilakukan sebelumnya atau bagaimana?

Ka ady : Untuk kedepannya yang pasti seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kita akan
kawal ini dulu, tapi tidak menutup kemungkinan juga SE ini akan dikaji dengan kondisi di
lapangan seperti apa dan lainnya, nah untuk tindak lanjutnya nanti melihat prosesnya dulu dan
pengawalan terhadap poin-poin seperti transparansi. Dari awal kita sudah gaungkan tentang
trasnparansi terhadap penolakan ataupun penerimaan pengajuan tersebut tapi sekarang memang
belum terlaksana cuman kita tetap mengawal kedepannya seperti apa kita tetap fokus juga bukan
hanya mengawal ini tetapi juga mempertegas transparansi di pemberian informasi tersebut terkait
hal tersebut.

-Bariq (bem fikes)


Jadi, mohon maaf kepada seluruh mahasiswa dari seluruh organisasi mahasiswa upn, kenapa?
Karena kita terlalu sibuk dengan permasalahan-permasalahan politis seperti birokrasi dan
lainnya.

Jika melihat ke belakang dengan mengungkit masa lalu jangan sampai dari kita menjatuhkan
salah satu pihak dan itu tidak benar, coba kita buka pandangan bahwa fokus kita adalah untuk
kepentingan mahasiswa, jadi di sini kita selalu membahas koordinasi lagi dan lagi kita terlalu
sibuk dengan kordinasi lagi, sedangkan mahasiswa sudah menunggu bagaimana gebrakan
tuntutan atau keadilan dari hak-hak mahasiswa terkait UKT ini, namun pandangan publik saat ini
terdapat perbedaaan pergerakan, jadi kita terlalu sibuk dengan hal-hal seperti ini sedangkan kita
tahu bahwa rektorat selalu normatif dan diplomatif ketika memberikan jawaban-jawabannya
kepada mahaisswa bahkan orang dari YLBHI pun sempat diskusi mempertanyakan rektorat itu
berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan yang mengkomersialisasi pendidikan atau sebagai
civitas akademika ini terdapat perbedaan. Jadi di sini yang dibutuhkan adalah gerakan dari
mahasiswa untuk menekan dan menuntut pihak rektorat dan kita tekankan sekali lagi bahwa kita
bukan juru bicara pihak rektorat tapi kita mempunyai hak atas pendidikan dan hak berbicara
untuk menyampaikan pandangan kita kepada pihak rektorat dan kita juga bukan pejabat publik
yang hanya berkutik di masalah kordinasi kurang atau apapun, kita tahu negara ini terlalu hancur
gara-gara kepentingan-kepentingan atau jawaban politis, maka dari itu negara ini bobrok, yang
harus ditekankan di sini adalah kita harus melihat bagaimana situasi/aspirasi mahasiswa/kondisi
mahasiswa lalu kita banguni dengan sluruh strategi-strategi yang bersifat pergerakan akan besar
untuk menuntut pihak rektorat dan perlu diketahui bahwa banya pergerakan-pergerakan dari
kampus lain itu sudah terlaksana sedangkan kita masing berkutik di masalah ini. Ayo kita buka
pandangan kita untuk fokus ke tujuan kita terhadap tuntutan keringanan UKT ini.

Dan juga menyampaikan terkait, yang ingin dipertanyakan di sini adalah melihat bahwa seluruh
melihat seluruh teman-teman fakultas bahkan bem universitas juga tahu bahwa ini adalah
pergerakan yang dibentuk oleh teman-teman mahasiswa mungkin atas masa lalu yang kurang
baik dari kordinasi maka terbentuk pergerakan ini.Nah di sini tanpa menjatuhkan pihak
manapun, apakah dengan adanya permasalahan seperti ini, kita tetap harus dengan bergerbong
bahwa kordinasi itu benar-benar harus satu pintu, apakah kita mahasiswa tidak dibenarkan untuk
bergerak bersama-sama untuk poin ini apakah harus berkordinasi melalui bem univ? Apakah
univ tertutup seperti itu untuk pergerakan-pergerakan seperti ini.

Kita juga harus menyadari kita harus bergerak bersama-sama bukan satu-satu lagi tapi sudah
keseluruhan, inilah timbulnya perpecahan di mahasiswa. Kemudian timbul spekulasi-spekulasi
publik bahwa terdapat perpecahan antara bem u dengan aliansi, yang penting di sini adalah
apakah kita dari teman-teman fakultas tidak dibenarkan/tidak diizinkan untuk gerak bersama-
sama, bahkan kenapa yang melandasi dari pergerakan ini mungkin bahwa kalau kita bergerak
atas nama organisasi seperti audiensi kemarin yang bisa juga dilihat bahwa kita harus bergerak
bersama-sama jadi tidak ada lagi jawaban-jawaban diplomatis dan kita bisa memberikan
serangan yang bertubi-tubi kepada pihak rektorat mengenai hal ini. Jadi intinya adalah yang
ingin dipertanyakan di sini bem u tahu sekarang terjadinya perpecahan diantara mahasiswa dan
menurut saya ini adalah tanggung jawab dari bem u untuk menyatukan seluruh mahasiswa
dengan perspektif- perspektifnya, bukan suatu kegaduhan bahwa adanya perperangan satu
dengan satu dan bahkan yang menjadi miris adalah ketika adanya omongan publik bahwa
pergerakan mahasiswa ada kepentingan di balik itu. Dan intinya adalah apakah bem u keberatan
adanya pergerakan dari teman-teman fakultas untuk membentuk aliansi ini, karena terlalu lama
berputar-putar di kordinasi, apakah bem u keberatan dengan adanya pergerakan ini karena bem u
melihat harus melalui kordinasi, kemudian gerakan seperti ini apakah bem u keberatan, tolong
luruskan ke publik ada apa sebenarnya di balik ini apakah memang ada kepentingan yang seperti
disampaikan oleh publik karena timbul juga pertanyaan dari publik, bahkan dari saya juga saat
diserang dengan pertanyaan apakah pergerakan ini ada yang menunggangi, padahal bem u
sekarang berjalan sendiri, kita di fakultas sudah bergabung, lalu ada apa sebenarnya? Apakah
kita memang kita tidak bisa melebur menjadi mahasiswa saja untuk pergerakan ini? Jika
memang pergerakan ini salah, sampaikan salahnya dimana? Dan jika memang ada keburukan-
keburukan di dalam pergerakan ini tampilkan agar tidak adanya spekulasi-spekulasi atau
perpecahan diantara mahasiswa.
Kecewa juga dari jawaban pihak bem u, ini lebih ke pembenaran bukan kebenaran. Maka dari
itu, ayo kita buka pandangan kita dan jika ada kesalahan dari kami koreksi.

- Adam Alfakhri (HMTM)

1. Sudah ada langkah konkrit untuk selanjutnya dari bem u mengenai respon terkait SE yang
baru beredar.

Jawaban
Ka shinta : Jadi untuk se yang keluar dari rektorat sudah ada yang menanyakan juga, jadi
nantinya dari advo bem u akan membuat semacam tim pengawalan dari advo-advo se-UPN
untuk nanti mengawal proses pengajuan UKT ini.

Tanggapan : Berarti bem u sudah menerima dengan keputusan dari rektor? Karena menurut saya
SE rektor itu isinya sangat bertentangan dengan tuntutan-tuntutan dari bem u di audiensi
kemarin, seharusnya menurut saya bem u tetap melawan terkait keputusan dari SE kemarin
bukan malah kita mengawal karena di situ kita tuntutan bem u sendiri pun masih jauh dari hasil
keputusan itu.

Jawaban :

Ka shinta : Jadi kita gak serta merta langsung menerima 100% hasil SE nya

Ka shania : Kalau pembebasan ukt untuk mahasiswa itu sudah diatur di SE poin pertama itu
pembebasan UKT unutk mahasiswa yang cuti kuliah, dan menyelesaikan pembelajaran tapi
belum lulus di sini termasuk mahasiswa yang masih mengerjakan skripsi, apabila mahasiswa
tersebut masih mengerjakan skripsi dan ada juga matakuliah tambahan itu masuknya ke poin b
penurunan UKT sebesar 50%.

- Adam : Kemudian terkait kordinasi, ingin langsung menyampaikan kekecewaan saya terhadap
bem u karena jujur jadi awal2 ada mpc yang dibuat oleh bem u, di situ dari respon bem u sangat
lamban dari pertanyaan-pertanyaan kita, misal waktu itu sempat nanya tentang tuntutan poin dari
audiensi apa aja terus kajiannya bagaimana, tapi responnya selalu lamban, ntar-ntar bahkan baru
2 hari kemudian baru dijawab dan itu juga gak langsung ini tuntutannya, ini kajiannya, tapi
selalu alasan sedang dikaji dan dirapihkan, maksudnya kalau mau kordinasi ya sudah share saja,
kaya ini kajiannya, ini tuntutannya mungkin ada saran, mungkin kita bisa diskusi online
bukannya setelah audiensi terus cukup minta maaf terkait kuragnya kordinasi, itu sudah
terlambat lagi pula saya juga mewakili HMTM sudah tidak percaya kepada bem u, kenapa? Bisa
dilihat dari hasil audiensi live youtube dari HMTM bisa melihat bahwa bem u sudah kalah telak
oleh rektorat, padahal di situ omongan rektorat banyak yang tidak berdasar tapi dari bem u tidak
melawan.

Jawaban terkait pertanyaan bariq;

Bem u melihat adanya temen-teman mahasiwa aktif lainnya mambuat aliansi, bem u tidak
keberatan dengan adanya aliansi ini, karena meskipun seperti yang dijelaskan bariq melihat
adanya mungkin seakan-akan melihat ada spekulasi terhadap gerakan ini, saya rasa spekulasi ini
di kondisi seperti ini wajar saja siapapun dapat berspekulasi siapapun punya opini/pandangan
terhadap apapun itu.

Bem u sama sekali tidak keberatan adanya mahasiswa yang berkumpul, berpendapat, di dalam
sana, karena memang bem u sebagai organisasi di tingkat univ harus menghadirkan salah satu
ruang dalam berdemokrasi dan bem u juga harus menjamin adanya ruang demokrasi, asalkan
satu poin yang harus kita ingat mungkin ini bisa dibilang spekulasi ini muncul dari temen-temn
bem u setelah melihat adanya komentar-komentar di live youtube saat audiensi kemarin, kaya
seakan-akan bem u yang disalahkan, sebenarnya kurang paham ini kesalahpahaman darimana,
sebenarnya yang harus kita ketahui bem u tidak mungkin menggangap lawan atau lainnya dari
orang yang berdemokrasi di luar, ini sudah jelas disampaikan dimana aspirasi dan keluhan
mahasiswa itu, sebenarnya kurang sepakat ada perpecahan karena kurang tepat dengan melihat
kondisi sekarang, mungkin karena adanya kurang miss komunikasi dan kurangnya kordinasi iya
sepakat, tapi jika dikatakan adanya perpecahan itu tidak ada, karena meyakini ini benar-benar
sama niat dan itikad baik untuk kesejahteraan mahasiswa, saya yakin ini benar-benar pure. Dan
tidak melihat adanya perpecahan ini mungkin ada yang berspekulasi bahwa ada yang berupaya
seakan-akan memanfaatkan teman-teman yang ada di sana hal tersebut bisa saja terjadi, cuman
dari bem u masih positif teman-teman yang terlibat di dalam aliansi itu pure dengan niat itikad
baik tanpa adanya kepentingan politik, dan lainnya.
Bariq : membuka satu pandangan juga yang ingin disampaikan adalah alasan gimana pandangan
dari bem u, dimana motor pergerakan ini adalah seluruh ketua bem fakultas bergabung dalam
pergerakan ini karena kurangnya tekanan kepada pihak univ dan mereka bersedia melepas
keorganisasiannya dan bergerak untuk nama mahasiswa, ini seluruh ketua bem fakultas bukan
1,2 atau 3 jelas bergabung di dalam satu pergerakan, namun jangan sampai ada statement bahwa
kurang kordinasi atau lainnya karena gak seluruh mahasiswa, karena ini keresahan ketua bem
untuk membuat suatu pergerakan untuk melakukan tuntutan gimana pandangan atau tanggapan
dari ady, bahwa di sini ketua bem fakultas bergerak untuk membuat pergerakan, poinnya
memberikan tekanan kepada pihak rektorat untuk menjawab keresahan atau hak-hak mahasisiwa
yang seharusnya terpenuhi.

Ka ady : Siapapun yang mau melakukan pergerakan asal poinnya sama untuk mahasiswa maka
siapaun itu tidak pandang bulu dan sangat menghargai, asal tidak embel-embel ormawa yang
dibawa.

Tanggapan dari Bariq : Tapi balik lagi ada hal yang masih mengganjal adalah itu ketika kita ini
kan bergerak bersama-sama, tidak tahu apa saya dan sudut pandang saya salah untuk melihat ini
dan berusaha menjadi orang awam, tapi di sini posisinya adalah seluruh kenapa sih kita gak
gerak bareng-bareng untuk tuntut kepada pihak rektorat?, bahwa kita tahu bahkan di upn jogja
sudah membentuk aliansi dan di inisiasi oleh presma mereka sendiri, tapi kenapa di kita terjadi
perbedaan seperti ini ketika seluruh mungkin jika ini bergerak atas nama mahasiswa mungkin
aliansi tetapi sebelumnya sudah ada kordinasi ayo kita gerak untuk ini, apa yang bisa kita bantu,
sudah ada selalu penyampaian-penyampaian seperti ini tapi seolah-olah ini ada perbedaan bahwa
bem u menginginkan sudah bem u dulu saja sedangkan fakultas menginginkan memandang ayo
bergerak sama-sama saat ini tidak bisa sendiri lagi, kita harus bergerak sama-sama karena ini
sudah permasalahan yang besar seakan-akan pandangan dari saya pribadi kenapa bem u jadi
terututup untuk bergerak bareng-bareng kecuali kalau cuman fikes doang yang menuntut
membuat pergerakan mungkin patut dipertanyakan ada yang menunggangi presma fakultas/ketua
bem fikes ada yang menunggangi dia, tetapi ini seluruhnya itu sudah bergerak tapi mengapa apa
bem u ini tertutup? Inti poinnya ayo kita bergerak bersama-sama.

Jawaban
Ka ady : Sudah menjelaskan, yang namanya gerakan mahasiswa di kampus, tapi di dalam artian
dari yang disampaikan bariq ini seakan-akan bem u bergerak secara ekslusif. Yang perlu
disampaikan ini memang balik lagi bem u sudah buka gerbang bagaimanapun hasilnya kita
lanjutkan bareng-bareng, karena kondisinya sudah kelar bem u sudah buka gerbang maka dari itu
ada forum diskusi ini untuk kita tindak lanjuti gimana menurut temen-temen SE ini.

Mengenai soal upn jogja yang disampaikan, kebetulan dari upn veteran jogja ini setelah adanya 6
atau 7 kali audiensi bem univnya ke pihak rektorat baru lah berinisiasi untuk membentuk aliansi
baru di tengah mahasiswa di upn jogja.
Jawaban untuk Adam :

Kondisi masalah koordinasi dan informasi bisa dilihat di notulensi.

Adam : Terkait aliansi ini di inisiasi oleh bem fakultas sampai di teknik pun seluruh
himpunannya, lalu alasan apa yang membuat ady tetap tidak mau ikut gabung ke aliansi ini
padahal tadi katanya nggak keberatan?

Jawaban

Ka ady : Kenapa alasan bem u bisa dibilang tidak mau bergabung ke dalam aliansi, tadi sudah
dijelaskan bahkan sebelum kita diskusi multichat itu dibuat sudah ada kordinasi yang dilakukan
secara pribadi dengan rafli, mungkin ada masalah beda persepsi kah dari teman-teman ini dan ini
wajar dalam komunikasi yang seperti ini tapi jika ditanya kenapa bem u sendiri belum ada
pemikiran untuk gabung karena memang bem u juga sudah punya kajian, saat itu juga kajiannya
sudah rampung dan sudah ada narasi yang disusun dan sudah punya rencana strateginya seperti
apa, bem u itu oraganisasi berjalan atas legalitas hukum yang mungkin keluar dari SKEP, dan
organisasi punya koridor punya cara yang berbeda, yang dapat saya pahami di sini bahwa aliansi
itu bergerak di luar system tetapi bem u bergerak di dalam sistem, maka tata cara bergeraknya
pun berbeda makanya dengan bundelan kajian dengan audiensi itu adalah langkah tepat yang
pertama harus diambil oleh bem u baru selanjutnya bem sudah buka gerbang sekarang, tinggal
sama-sama kita bahas kembali sesuai dengan SE rektor itu.

Adam : Dari pak venus sendiri sudah berani bilang bahwa untuk masalah UKT bukan urusan
bem u, bem u masih tetap ingin berjuang sendiri? Padahal bem u butuh power.

Jawaban :

Ka ady : Sebenrnya sudah disampaikan bem u bukan mau melawan, jadi jangan seakan-akan
bem u itu tidak melawan dalam kondisi kemarin karena ini sudah disampaikan bahwa ini
audiensi pertama kali dan ini harus ada itikad baik terlebih dahulu karena sangat penitng untuk
membangun itikad baik terlebih dahulu untuk audiensi yang pertama, teman-teman juga sudah
bisa melihat bagaimana respon dari rektorat bisa dibilang mungkin bem u menumbalkan diri
dengan itikad baik yang dibangun agar mahasiswa melihat rektornya begitu memprlakuakn bem
seperti apa yang ada di dalam audiensi itu.

Adam : Berarti kesimpulannya bem u masih ingin ekslusif sendiri dan tidak mau bergabung
dengan mahasiswa? Jadi cukup mahasiswa menyuarakan aspirasinya ke bem u/menyampaikan
suaranya, lalu nanti bem u menyampaikan ke rektorat? Kemudian, saya sebagai orang yang
mengajak ady secara personal untuk bergabung ke aliansi, jadi sampai saat ini berarti ady belum
bersedia bergabung ke aliansi?

Jawaban :
Ka ady : Ini kan forum dibuat untuk antar ormawa bukan forum diskusi antara bem u dengan
teman-teman aliansi. Yang perlu diperjelas sebenarnya, tadikan teman-teman sudah menjelaskan
bahwa latarbelakang dari aliansi itu adalah tidak menggunakan embel-embel dari
organisasi/ormawanya masing-masing. Tapi kenapa undangannya ke ka ady sendiri selaku bem u
bukan sebagai adyanta untuk berdiskusi atau untuk membangun itu semua? Dan hal itu yang
perlu dipertegas yang memang yang belum ada langkah untuk bergabung atau nggaknya, cuman
dalam artian walaupun sampai sekarang belum ada langkah, bukan berarti tidak ada pembahasan,
sekarang juga tetap ada pembahasan di bem u terkait masalah aliansi.

Fikhri : daritadi muter-muter terus. Ini jawabannya sama kaya rektorat ke bem u ya, kita ini
satker, kita ini butuh koordinasi, sama aja kalian, kita butuh koordinasi. Masalah papua kalau ga
dituntut dari eksternal di luar pengadilan itu ga bakal 1 tahun, sama kaya sekarang ga bakal. Ga
bakal dituntut tanpa massa, ga bakal terealisasi apa yang mau kita tuntut tanpa adanya
pergerakan massa. Simple, kalau mau gabung lo gabung, kalau engga, kenapa gitu? Dan
sekarang bem u mau ngomongin kita serap aspirasi tapi aspirasi ini nanti dibenerin lagi sama
bem u sesuai sama kata Shania akan kami pertimbangkan, oke pertimbangkan. Terus apa aspirasi
kita ke bem u?

Tiara : cuman mau kalian berpikir sejenak, bayangin banyak mahasiswa di luar sana yang
mungkin sekarang lagi nunggu-nunggu banget mengenai tentang kebijakan ukt yang jelas buat
mereka. Bukan cuma yang memang istilahnya tidak mampu tapi banyak mahasiswa yang
istilahnya mampu aja mereka ngerasa keberatan dengan ukt yang istilahnya ini tanpa ada fasilitas
yang diberikan oleh pihak kampus, bahkan subsidi kuota aja terkadang masih banyak pengisian
yang belum bener, pengirimannya belum jelas dll. Itu yang pertama, buka pikiran kalian dan
buka hati kalian. Pikirin mahasiswa-mahasiswa di luar sana yang emang lagi butuh banget, yang
istilahnya buat kuliah buat makan aja besok tuh belum tentu mereka bisa. Bayangin sedikit aja,
pastikan empati kalian sebagai Ormawa digerakin sedikit aja. Itu point pertama yang mau
disampein. Setelah itu, mau sampe kapan horizontal kita di ormawa kita ini banyak perdebatan
dll, mau sampe kapan? Kalau memang perspektif adyanta atau bem u adalah bem u punya cara
sendiri, bem u punya strategi sendiri, it's okey itu memang yang kalian jalankan sebagai
organisasi bem u, begitupun saya sebagai bem fisip pasti punya cara sendiri dong buat
melakukan segala apapun yang untuk menampung aspirasi mahasiswa kami. Tapi sekarang
kondisinya adalah berbeda, ini adalah masalah ukt yang hampir seluruh kampus berjuang
bareng-bareng, bahkan seluruh Indonesia pun berjuang buat ukt bukan cm upn doang bahkan
sedunia pun kampus-kampus diluar negeri itu bergotong royong untuk menggerakan
pemerintahnya untuk subsidi ukt. Berarti permasalahan ini adalah permasalahan yang sangat
kompleks, permasalahan yang kompleks itu tidak bisa digerakan oleh pribadi-pribadi atau sebuah
golongan yang mengatasnamakan organisasi, itu gabisa. Karena goalsnya adalah untuk rektorat,
sistem yang mau kita goyangin, aturan-aturan yang katanya satker, itu susah. Jatohnya kaya
ngelawan negara dan itu kenapa kita harus bareng-bareng. Itu yang harus digaris bawahi, ukt ini
bukan cuma fokus salah satu organisasi aja itu adalah fokus semua mahasiswa. Yang ketiga,
mengenai aliansi. Kita dari semua ketua bem fakultas dan ketua himpunan teknik mengapa
membuat gerakan ini. Sebenernya adalah karena kita ingin mempercepat rektorat untuk
mengeluarkan kebijakan karena banyak mahasiswa yang sudah banyak menunggu, mahasiswa
sudah butuh bukan cuma ingin. Yang harus digaris bawahi, aliansi ini tidak ada kepentingan
apapun di luar kepentingan mahasiswa. Lalu adyanta tadi bilang adyanta tidak tergabung di
dalam aliansi. adyanta, bem u punya caranya sendiri, cara seperti apa yang mau kalian lakukan?
Mengapa kalian tidak tergabung dengan aliansi? Kita sudah jelaskan berulang kali, aliansi ini
untuk mahasiswa bukan buat kepentingan golongan manapun, calon presma tahun depan atau
ormek manapun. Kita ga ada kepentingan di sana, kita cuma ada kepentingan mahasiswa yang
hari ini buat makan aja susah. Mau sampe kapan egoisme kalian dipegang untuk tidak tergabung
di sini? Apa memang aliansi ini sekotor itu? Kalau memang bem u mau memperbaiki koordinasi
antara ormawa di upn kasih jalan konkrit dan konkritnya adalah kalian gabung aliansi, kita kaji
bareng-bareng, kita berjuang bareng-bareng, satu tuntutan istilahnya lawan kita satu adalah
rektorat. Jangan ada egoisme lagi, mau itu pmii, hmi, gmii, kami mau itu apapun gabung ke
aliansi ini terbuka karena kesepakatan kita selalu berdemokrasi. Kenapa kalian gamau
bergabung? Apa alasannya? Kalau emang kalian punya cara sendiri coba jelasin secara konkrit
besok kalian mau ngelakuin apa. Saya harap setelah diskusi ini kita balik satu ke tujuan kita
untuk mahasiswa. Semoga kalian terbuka hatinya untuk gabung ke aliansi, kita kajian bareng-
bareng, kita satuin narasi kita. Kita juga bantu kok dari awal, temen-temen bem fisip juga sering
chat advo bem u untuk tanya apa yang bisa kami bantu, ketua-ketua fakultas juga selalu
menawarkan apa yang bisa kami bantu karena ini masalah kita semua tapi jawabannya kita akan
buat kajian terlebih dahulu nanti akan kita kirimkan kajian dan narasinya tapi dikirimnya setelah
h-brp jam setelah audiensi berlangsung. Surat edaran sudah keluar tapi belum memuaskan, masih
banyak yang harus dibenahi, fokus satu suara, kajian, narasi dan gerakan dan ga perlu lah buat
gerakan lain karena kalau sudah ada yang massanya banyak untuk apa buat lagi.

Rio : pengen konkrit aja untuk bem u, udah sering kasih tau ady kesalahan-kesalahan yang udh
dilakuin dan ady pun alhamdulillah ngerespon baik, minta maaf. Sekarang apalagi kalau bukan
minta maaf dan perubahan. sekarang sering liat ady koordinasi di mpc dan sekarang di group
ormawa. Tapi masih punya pr buat bem u. bem u kalau butuh bantuan bem f dari bem feb siap
bantu dan pr paling pertama untuk bem u adalah pengen bem u terus mastiin bahwasannya
mahasiswa yang melakukan penurunan ukt / pengajuan penurunan ukt karena merasa kesulitan
itu harus dipastikan di akhir SK. Karena disurat edaran tertulis sk, menurut gw disitu nama-
namanya dan ga ada yang boleh terlewat. Mau menyampaikan terkait apakah iya ukt harus turun
secara serentak? di feb sendiri, ada dosen honorer. 2 dosen honorer itu udah cerita di kelas
bahwasannya mereka belum dibayar gajinya selama 3 bulan. Sekarang mau tanya,
kesejahateraan itu cuma punya mahasiswa, apa punya dosen, rektorat atau seperti apa? Itu juga
yang harus diperhatikan sama temen-temen, karena dosen juga punya anak yang masih sekolah
atau kuliah. Di ppt kemendikbud sudah dijelaskan ptn ptn yang paling diapresiasi, yaitu ada ugm.
Gw udah chat langsung temen gw yang ada di ugm, di sana ga semuanya turun berarti sama aja
kaya upn, terus apa yang buat ugm diapresiasi? Ternyata ugm ini cuma dengan surat
permohonan atau surat keterangan bahwasannya dia terdampak perekonomiannya karena
pandemic ini dia sudah bisa mengeluarkan ukt, nantinya akan dapet telfon dari TU terkait
permasalahan yang dialami. FEB udah koordinasi sama pihak dekanat, pihak dekanat terus
menghubungi mahasiswa yang mengajukan penurunan ukt.

Julio : yang menjadi permasalahan adalah kita sama-sama resah terkait ukt. Audiensi ini hasilnya
udah keluar SE kita kawal pengajuannya, kalau bisa seluruh mahasiswa dari semua fakultas
mengajukan supaya ini berlangsung transparan. gw yang bantu advokasi bikin kajian kemarin,
kalau ada salah atau kurang gw minta saran ide dan gagasan, kita ngelepas semua polemik yang
ada. Bem u udah sampein langkah-langkahnya, temen-temen sendiri saran langkah konkritnya
apa? Mungkin kita bisa bikin team khusus untuk bikin pergerakan kita lepas semua embel, kita
turun atas nama mahasiswa. Kalian bisa kasih saran pergerakan, audiensi selanjutnya, kita
perdalam lagi kajiannya, kita survey lagi dosen-dosen yang udah disampein sama Rio dan ini
juga diluar pengetahuan gw karena yang gw tau dosen dan ob itu tidak ada pengurangan biaya
makanya cost yang dilakuin upn itu masih terus berjalan itu yang jadi pertimbangan gw kenapa
kita gabisa netapin angka. Gw baru baca unpad menetapkan 50%, setelah diliat mereka ada
kalkulasi yang jelas. Aliansi juga ada tuntutan 50%, kalau memang 50% ada kalkulasi yang jelas
bisa disampaikan lagi ke rektorat untuk bisa dilakukan tanpa adanya persyaratan.

Aldena : tuntutannya sama tapi pergerakannya bersama, tidak pribadi, karna tuntutan ini berat.
Soalnya kemarin bem u kan udah naik tapi dijawab muter2 sama rektorat yang intinya ngga mau
ngasih

Ady : perlu dibuat forum lagi untuk ngebahas masalah ini, kita gerak bareng2, bem u udah buka
gerbang, tinggal dikaji surat edaran yang udah keluar, kita selesaikan apa yang kira kira masih
perlu diakomodir sama pihak kampus mengenai tuntutan ukt kita.

Audrey : kalau mau gerak bareng2 baiknya kita harus bahas strategi bareng2, kedepannya ada
notulensi atau record biar kita satu pemahaman tentang rapatnya. Dan dari bem u sendiri jalan
keluarnya mau seperti apa? Mau tetap seperti ini siatematisnya atas nama ormawa dan lainnya
atau ikut aliansi. Karna dari tadi pembahasan kita ngambang dan tidak menjawab, tidak solutif
juga.

Rio : sarannya kita ingin transparansi. Pertemukan pihak bem u dan f ke rektorat. Dan kita
bergerak bersama.

Habibi : saat ini kita lebih baik bergerak bersama, karna saat ini kepercayaan mahasiswa sedang
terpecah, karna di bem u ada pergerakan, di aliansi pun memiliki pergerakan. Lebih baik kita
kawal bersama agar tidak ada celah untuk dimanfaatkan pihak tertentu yang ingin mengambil
keuntungan. Kita kawal bersama untuk mahasiswa dengan cara Kita harus membulatkan suara
seluruh mahasiswa.
Tiara alya: cuma mau kordinasi lancar, informasi yg disampaikan bisa sesuai bisa jelas. Mauna
bergerak atas nama mahasiswa, bukan atas nam aormawa membawa embel” lain lain. Dengan
gologan apapun. Intinya mahasiswa bisa mendapatkan haknya.

Julio: gabisa transparansi karena ada persoalan. Dari bem udah ampe tahap pegawalan
pengajuan.

Gilang: ayo bergerak bareng, gausah bawa nama ormawa apapun, karena keputusan yg kita
ambil membawa ratusan kepala dibelakang kita dan imbasnya pun bukna buat kita sendiri.

Ady: surat edaran udah ada, bisa langsung merespon juga terhadap surat edaran ini.

Tiara: kajian nya mengatasnamakan siapa, kalo atas nama bemu sama aja kaya kemarin”. Intinya
bergerak bersama” tanpa membawa atribut ormawa masing-masing. Disini juga kita ingin salin
bantu satu sama lain.

Okta: kita pernah tidak mengatasnamakan apapun. Kajian tersebut dan kajian kita sama sama
kita gabungkan kia jadiin satu, bukan lagi kita compair karena ini udah jadi kesalahan dari
pendidikan. Tertulis dengan jelas atas nama siapa, gausah atas nama aliansi. Tertulis sesuai apa
yg kita mau, atas nama mahasiswa upnvj. Kajian iu udah bisa jadi dasarnya.

Monica she queen: kalau kita ikut aliansi tsb, akan diperjuangkan ke siapa?

Tiara: penjaminan oleh kampus, sesuai dengan UUD 1945 pasal28. Jauh lebih dalam ini sudah
dijamin oleh Negara

Gilang: awal aliansi ini dibuat juga berdasarkan kekecewaan mahasiswa, maka mahasiswa itu
sendiri sebagai aliansi yang akan bertanggung jawab.

Tiara: analogi, gerakan social dari bawah ke atas dan itu diperbolehkan. Dan ini adalah ruang
akademik dimana kita bebas untuk menyampaikan apapun. Alians ini dibuat atas keresahan akan
transparasi yang menjadi hak mahasiswa.

Baariq: prinsip yang harus ditekatkan, jangan pernah takut kalo kita bergerak atas kepentingan
orang banyak. Mahasiswa satu hierarki. Kalau bem fh dibekukan, gua pun berani untuk
membekukan bem fikes. Karena kita satu perjuangan atas nama mahasiswa. Intinya jangan
pernah ada ketakutan untuk pergerakan ini.

Inti:

Penanggungjawab aliansi adalah mahasiswa, kampus dan Negara

Jangan pernah ada ketakutan ketika kita memperjuangkan sesuatu atas kepentingan orang banyak
Transparansi adalah hak mahasiswa.

Audry : Mungkin nanya lagi ke bem u, ini keputusannya mau dari bem u langsung tutup poin aja
gimana mau dari bem u langsung setuju untuk gabung ke aliansi mahasiswa atau mungkin dari
bem u mau ngebalikin lagi ke masing-masing oramawa buat saran ke temen-temen bem u,
karena sepertinya sudah banyak sudut pandang yang disampaikan dari temen-temen tinggal
penyampaian saran kalau misal dari bem ubutuh diyakinkan dari masing-masing oramawa atau
mungkin dari bem u udah punya keputusan langsung digabung dengan mahasiswa atau tidak.

Jawaban

Oktarizain : Kalau dari saya sendiri kita tidak pernah tidak ada di mahasiswa itu sendiri karena
kita juga bagian dari mahasiswa. Jadi kalau misalnya bergabung atau tidak, ini bergabung ke
aliansi atau bergabung ke mahasiswa? Kalau bergabung ke mahasiswa jelas kita ada di
mahasiswa, karena kita sendiri adalah mahasiswa. Yasudah kita mulai kaya waktu, kita pernah
membuat kajian bareng-bareng tidak atas nama apapun, tidak atas nama aliansi/lainnya,
contohnya apa? Ya itu tadi yang disampaikan tentang omnibus law misalkan itu sudah pernah
disampaikan gimana dari temen-temen tiap per fakultas mengkaji hal tersebut, kemudian dari
bem u juga mengkaji digabungkan terus kita sampaikan, kita sama-sama naikkan bareng-bareng,
itu satu gebrakan walaupun kecil tapi kan hal tersebut menurut saya ada impectnya jadi kita
tergabung, kenapa kita tidak melakukan hal tersebut? Karena sama saja gitu, kajian dari bem u
sudah ada, dari aliansi juga sudah ada ayo kita gabungkan, setelah digabungkan kita jadikan itu
landasan kita gerak sama-sama itu tertera ata nama Mahasiswa UPN Veteran Jakarta sudah jelas
pergerakannya kan, landasan pergeraknya sudah jelas di situ, bukan seperti itu? Yasudah kita
tinggal jalan tinggal bergerak ke sana, kalau misalkan dari rektorat nanti pun setelah kajian atas
nama mahasiswa UPNVJ itu menanyakan bahwasannya siapa yang bertanggung jawab, jujur
saya siap untuk bertanggung jawab untuk melakukan hal tersebut karena segala hal untuk tentang
bidang sosial politik saya rasa itu bagian dari saya, itu adalah tanggung jawab saya yang saya
rasakan seperti itu. Maka dari itu, misalkan kita sama-sama sudahlah dari temen-temen bem
fakultas mengkaji hal tersebut seperti apa, perspektifnya seperti ini, kalau dari bem u seperti ini,
ayo kita gabungkan supaya menjadi satu, ketemu tuh titik alurnya dari persimpangannya ketemu
mengkrucut menjadi satu kajian otomatis kalau sudah menjadi satu kajian bisa bergerak satu
hastag satu narasi yang sama, gerakannya jadi satu, satu irama, tidak lagi atas nama siapa, karena
jelas atas nama mahasiswa UPNVJ, kalau disuurh tanggung jawab jelas dari bem u pasti siap
bertanggung jawab atas hal tersebut karena bem u juga bagian dari mahasiswa, kita semua siap
untuk melakukan hal tersebut, jadi menurut saya sudah jelas kalau untuk bergabung ke
mahasiswa ya jelas kita tidak pernah bukan bagian dari mahasiswa itu sendiri. Kalau
permasalahannya dari tadi atas nama siapa sudah ketemu sudah menkrucut juga atas nama
mahasiswa UPNVJ, kajiannya juga sudah jelas dari teman-teman aliansi seperti apa, dari kita
seperti apa, kita saling support, saling bantu kita ketemu dalam satu narasi dan satu hastag yang
sama, bergerak sama-sama di situ sudah selesai jadi, bukan berarti kita dari bem u sendiri
mengekslusifkan diri, saya rasa bem tidak mengeklusifkan diri kita selalu terbuka, tidak pernah
menyembunyikan nomor, id line selalu tersedia dan bisa dihubungi kapan saja, maka dari itu
tidak perlu ada keberpihakan apakah bem u berpindah ke sana itu tidak perlu, kita kerucutin saja
menjadi satu ini sudah saatnya momentumnya berjalan untu mendiskusikan hal tersebut.

Ka ady : Hanya ingin menambahkan tidak pernah bosen-bosen untuk menyampaikn ini ke
temen-temen bem u/ormawa lainnya, kalau UPN ini kita punya keunikan tersendiri dalam proses
pembentukan kampus dan lainnya, itu yang menyebabkan pemikiran kita terkontruksi terlebih
kita semua temen-temn di ormawa tidak usah menampikkan bisa dibilang konstruksi otak
kita/konstruksi yang dibangun di kampus ini, budaya/lingkungan di kampus ini itu yang
membuat kerangkeng di tengah pemikiran kita sendiri. Ini momentum kita untuk bareng-bareng
dan turunkanlah ego masing-masing, pola pikir yang dibentuk selama ini baik itu dari pola pikir
circle budaya yang ada di kampus ini, intinya ini momentum kita untuk bareng-bareng.

Audry : oke thank you okta penegasannya. Mungkin sedikit mau, apa ya, ngelurusin dikit kali ya.
Sebenernya yang aliansi itu juga berdiri bukan atas nama aliansi sih, tapi atas nama mahasiswa
juga. Jadi sebenernya nih, udah ada kesamaan, tinggal di putusin aja kita fix bergerak atas nama
mahasiswa gapake nama ormawa mana-mana berarti mas ya?

Okta : Bukankah semuanya sudah seperti itu ya dry? Tidak pernah ada keberpihakan atas nama
mana pun kita semua bergerak atas nama mahasiswa.

Maghreza : Iya oke. Jadi gini sebenernya, kalo tadi yang diangkat, yang di chat. Tadi misalnya
mas okta, mas adi terus tadi ada juga temen-temen yang lain, padahal dari bem u juga
menyampaikan yaudah kita bergerak atas nama mahasiswa, gitu ya. Tergerak memang untuk
mahasiswa dan lain sebagainya. Saya ingin bertanya. Saya ingin bertanya kepada teman-teman
aliansi, yang saya dengar, aliansi ini adalah nama mahasiswa nah tapi, yang saya ingin ketahui
juga, yang dipandang oleh bem u, yang di ketahui oleh bem u, yang dimaksud oleh bem u,
aliansi ini apa? Saya ingin tahu. Ituloh terutama, karna memang, aliansi ini, tadi yang sudah saya
sampaikan pernah mengajak bem u, pernah mengajak ady, untuk bergabung aliansi ini karna
aliansi ini mahasiswa. Tapi disinggung lagi, ayo saatnya kita sama-sama dengan mahasiswa.
Mahasiswa apa lagi maksudnya? Aliansi mahasiswa. Jadi apakah nanti kalua dikatakan
mahasiswa tidak terpecah tadi mas ady mengatakan bahwa mahasiswa tidak terpecah, kalua
dengan pendapat yang diberikan mas ady tadi berarti mahasiswa terpecah kalua karna bem tadi
dikatakan tetap mahasiswa, aliansi juga mahasiswa terus gimana gitu? Mendingan kalua memang
kta ingin nyatuin sama-sama mahasiswa sudah ada platform nya, tadi yang dikatakan itu aliansi.
Kita bergabung, kita ngobrol disana diskusi. Itu mahasiswa. Sudah jelas itu mahasiswa. Nah jadi
kalua katakan kalua mau berkata sekali lagi ini ada sangkut pautnya dengan mpm. Untuk dari
pihak bemu u sendiri, kemarin kita baru selesai rakor, rapat koordinasi bem u dengan mpm. Oke.
Untuk bemu sendiri, mengajak seluruh ormawa, termasuk mengajak mpm, baru sekarang2 ini.
Mohon maaf mas ady, baru sekarang2 ini. Kenapa baru sekarang2 ini? Jujur dari mpm tidak
sekali, tidak dua kali, tidak tiga kali, tidak berharap seorangpun didalam bem u, tidak hanya
beberapa orang dalam bemu atau dari bemu sendiri. Mpm terus mengajak berkoorndinasi untuk
kolaborasi jauh sebelum sekarang ini, namun kita selalu di tentang mas ady, kita selalu di
Alaskan persiapan uas, sibuk uas, sibuk nyiapin kajian dan sebagainya. Oke kita tidak apa-apa.
Kalau sekarang mas ady mengajak semuanya bergabung sudah terlambat menurut saya pribadi,
sudah terlambat. Menururt saya aliansi ini jadi terbentuk itu dasarnya, itu dasarnya mas. Aliansi
ini terbentuk memang mengatas namakan mahasiswa. Maka dari itu, dengan itikad baik,
menekankan Bahasa itikad baik, dengan itikad baik juga mengajak bem u untuk bergabung,
berjuang Bersama mahasiswa bukan yang saya inginkan, bukan yang aliansi inginkan tapi
memang itu yang seluruh mahasiswa inginkan mas ady. Itu loh. Jadi kalua memang disni mas
ady mengatakan ayolah semua turunkan ego, satukan pikirannya yasudah, mahasiswa sudah
menentukan hal tersebut. Mungkin maaf koreksi saya kalau saya salah teman-teman semua.
Ketua bem-ketua bem fakultas yang saya dengar ada didalam aliansi tersebut, ketua bem-ketua
bem fakultas menentukan dari mahasiswa juga, mas ady juga bagian mahasiswa. Itu saja. Terus
kalau memang mau mengatas namakan mahasiswa bisa bergabung dan lain sebagaianya, kalau
mas okta tadi mengatakan bemu juga mahasiswa, betul mas. Adyanta juga warga negara
Indonesia, pemerintah bukan warga negara asing. Tapi lagi-lagi kalau disinggung dari mas ady
lai lagi ego yang berbeda disni. Maka dari itu kalau kita memang satu tujuan untuk mahasiswa,
satu tujuan untuk ukt mari bergabung menjadi satu lagi. Kalau tadi bemu mengatakan bemu juga
mahasiswa, alinasi juga mahasiswa, terus mau lagi membuat mahasiswa murni, ini bagaimana
caranya? Mau membuat lagi aliansi baru atau gimana? Gituloh maksudnya. Sudah jelas aliansi
ini mahasiswa, percaya-percaya kita percaya bemu juga mahasiswa tapi yasudah kita bergabung
saja dengan platform yang sudah ada. Begitu yang saya ingin sampaikan disni. Terlalu banyak
reetorika disni terlalu banyak hal yang diputer-puter disni. Terlalu banyak hal-hal yang memang
hanya sebagai ngesel disni, mohon maaf, semua aspek ya. Ayolah kita berbicara kongkret
berbicara maunya apa, tujuannya apa, kalau ngga mau yaudah gitu aja. Mungkin kalau dari saya
itu, terimakasih.

Mutiara : oke gua masuk ya. Sebelumnya maaf nih, kalau dibilang gua penyusup, gua penyusup
kali. Soalnya gua dari senat fh disni gantiin ketua gua si yoga dia berhalangan hadir.. Maaf nih
sebelumnya kalau dari bemu ini maunya atau keinginannya gimana ya? Soalnya yang dari tadi
saya tangkepnya tuh, temen temen ormawa kan dari a, b, c, d, e, f, g, nyampein tujuannya. Tapi
kemauan dari bem u disni tuh sebenernya seperti apa dari yang tadi sore kita bahas ini. Soalnya
aga muter-muter dan saya masih belum nangkep. Makasih perhatiannya.

Mutiara : iya. Eh, soalnya kan ini ya. Daritadi itujuga kan kita tau gituloh pasti ngekaji. Pada
forum kaya gini pun pasti dikaji sebelum dijawab kan. Cuman dari tadi tuh ngga nangkep
gituloh. Kemauannya bem u gimana. Karna temen-temen ormawa udah jelas banget mau nya
nih. Mau nya a. maunya b. tapi dari bemu sendiri tuh masih ngawang-ngawang gituloh. Ngga
kebayang. Makasih.

Okta : mungkin, ngejawab sedikit. Apa yang Mutiara sampaikan maunya bem u seperti apa yaitu
tadi.
tadi kan kita juga udah sampaikan, ini udah saatnya kita gerak samasama, dan juga tadi kan udah
jelas juga. kalau ngga salah Tadi saya sempet denger segala bentuk kesalahan, dan koordinasi
bentuk apapun, kesalahan koordinasi apapun yang jadi kesalahan bem u sedniri sudah
dimaafkan. Jadi menurut gua, yaudah udah saatnya kita moveon juga begitu, dalam hal tersebut
gitu. Tadikan dari temen aliansi sudah mengkaji hal tersebut, mengkaji ukt itu seperti apa dan
lain-lain. Yasudah kita gabungkan, kita gabungkan sama-sama. Kita ngangkat atas nama siapa
kalau dari tadi dipermasalahkan atas nama siapa, atas nama siapa. Dan gua juga udah bingung
banget kenapa dibilang diputer-puter dan ngeleas, udah tiga kali disampaikan. Itu dari tadi atas
nama siapa? Mahasiswa UPN Veteran Jakarta. Nanti setelah diskusi tersebut selesai, ya kita
punya hastag yang sama, tujuan yang sama, aksi yang sama gitulah. Jadi gua bingung juga gitu
ja. Toh dari tadi gua udah ngejawab udah ngasih tau juga mau nya bem u seperti apa.

Mutiara : jadi gini gini, maaf nih ya gua motong. Sorry. Jadi mau nya ini atas nama mahasiswa.
Jadi bemu mau nya aliansi ini ngga ada, gitu? Atau gimana?

Okta : kalo dari gua sendiri bukan bilang aliansi ini ngga ada, maksud gua kenapa ngga sekalian
aja kita gabungin satu semua nya atas nama mahasiswa upn veteran Jakarta. Kan tadi juga udah
ada kajiannya gitu kan? Kan juga udah ada landasan geraknya gitu kan. Yaudah dari bem u juga
sudah punya kajiannya. Kita kan landasan geraknya kajian itu juga sendiri.

Mutiara : ya. Iya kita semua disni tau ko bem u pasti juga ngekaji bakal ngawal, bakal
memperjuangkan. Maksudnya gua disni nanya ya to the point aja mau nya bemu gimana, gituloh.

Okta : mau nya bem u atas nama mahasiswa upn veteran Jakarta, tadi udah disampaikan berkali-
kali. Trimakasih. Mungkin ady bisa menambahkan.

Ady : iya tadi udah jelas banget ta apa yang tadi lu sampeinkan mewakili dari bemu. Tinggal dari
temen-temen menanggapinya aja.

Baariq : gini. Haduh cape banget sih sebenernya kaya gini-gini lagi jawaban. Simple ajalah. Gua
suka banget sih gaya dari kaka mutiara sarah sema fh, to the point dari pada berputar-putar. Itu
intinya ya yang kawan-kawan tunggu. Aliansi ini adalah aliansi atas nama mahasiswa. Atas
nama kawan-kawan mahasiswa. Bukan penyaing dari bemu atau merendahkan bemu tapi seolah-
olah jawaban dari Menteri sosial tadi, okta, seolah-olah ingin menyaingi bemu seperti itu yang
gua tangkep. Tapi sekarang kita to the point aja. Balik lagi pertanyaanya bemu seperti apa
sikapnya, kalau atas nama mahasiswa jelas atas nama mahasiswa. Kalau disini melalui koridor
bemu lagi, ini bukan atas nama mahasiswa lagi kawan-kawan. Ini balik lagi ke bem cuman
penyampaian atas nama mahasiswa bahkan reza menyampaikan Gerakan ini juga atas nama
mahasiswa. Jangan sampai dsini terlihat seperti ada gengsi gituloh. Gua kadang memikir ada
gengsi disni, atau seperti apa. Kecuali nih ya, aliansi tersebut aliansi mahasiswa fikes, lalu
mahasiswa fk tidak mau bergabung. Lah lu aliansi mahasiswa fikes. Oiya ya gua paham juga,
pantas juga sebagai evaluasi misalnya mendorong isu-isu aliansi ini. Wah berarti gua salah nih.
Tapi disni ngga atas nama mahasiswa. Udah jelas. Jadi jangan seolah-olah ini seakan akan kaya
ada gengsi terus aliansi ini memerangi atau seperti apa. Nah jadi karna, gini. Karna asa kita
demokrasi, kita vote ajalah gitu, jadi lebih adil kalau kita negara demokrasi, voting. Kalau
orang-orang kan pemilu kalau presiden. Yaudah gini aja yang mana atas nama mahasiswa,
iyaiyaiya tapi bukan itu yang kita tunggu. Aliansi mahasiswa ini di isi oleh teman-teman ormawa
sudah tergabung, yasudah sekarang vote, biar jelas. Bahkan miris, perwakilan dari mpm u
sendiripun sudah menyampaikan seperti itu, bingung depan posisi bemu sendiri, apa yang
sebenernanya bemu mau kalau atas nama mahasiswa berpolitis. Gua sebagai rakyat kecil,
lingkungan gua adalah petani ketawa dengan jawabakan seperti itu. Gitu jadi ayolah , kita jelasin
lah tujuan kita seperti apa gitusih kalau dari gua terimakasih.

Oktarizain: udah saatnya kita gerak sama-sama dan juga tadi udah jelas juga kalo gak salah
segala bentuk kesalahan koordinasi BEM U dalam bentuk apapun sudah dimaafkan. Tadi kan
dari temen-temen aliansi sudah mengkaji terkait UKT tersebut dan BEM U juga sudah ada
kajiannya, jadi ya ayo kita gabungkan kajiannya. Kita ngangkat atas nama mahasiswa UPNVJ,
nanti setelah diskusi tersebut selesai nanti kita akan punya hashtag yang sama, kita punya tujuan
dan aksi yang sama. Kenapa masih dibilang BEM U ngeles?

Mutiara Sarah: jadi maunya atas nama mahasiswa? BEM U maunya aliansi ini gak ada? Apa
gimana?

Oktarizain: dari pribadi sendiri gak bilang aliansi ini ditiadakan, tapi kenapa gak digabungin aja
semuanya atas nama mahasiswa UPNVJ. Kan udah sama-sama ada kajiannya, ada landasannya.

Mutiara Sarah: to the point aja, maunya BEM U gimana?

Oktarizain: maunya BEM U atas nama mahasiswa BEM U. mungkin Ady mau menambahkan

Adyanta: itu jelas banget apa yang udah Okta sampein, tinggal dari temen-temen aja
tanggapannya gimana

Baariq: aliansi ini adalah atas nama mahasiswa, bergerak untuk mahasiswa, bukan penyaing
BEM U, Menteri sospol BEM U seolah-olah menganggap aliansi ini penyaing BEM U. BEM U
seperti apa sikapnya? BEM U maunya apa? Ujung-ujungnya melalui koridor BEM U lagi, ini
bukan atas nama mahasiswa lagi, ini balik lagi ke BEM U. jangan sampe nih di sini ada gengsi.
Kecuali aliansi ini adalah aliansi mahasiswa FIKES. Tapi di sini aliansi itu atas nama mahasiswa.
Saran adain voting aja, biar adil adain voting dan jelas intinya. Jelasin tujuan kita seperti apa.

Adyanta: mewakili diri sendiri, kalo hari ini belum bisa menyampaikan bisa atau tidaknya
bergabung ke dalam aliansi itu. Karna masih ada beberapa pertimbangan yang masih harus
dipertimbangkan.

Fikhri: emang kenapa?


Adyanta: ya karna emang masih harus ada yang dipertimbangkan.

Baariq: kita bukan pejabat public, kalo memang seperti itu. Kita harus tetap memperjuangkan
perjuangan kita menuntut UKT, bahwa sangat yakin rektorat akan tertekan apabila kita terus
menerus menekan pihak rektorat. Mungkin jawaban Ady adalah jawaban yang konkret. Kita
lanjutkan semua perjuangan kita. Apabila terbentuknya aliansi ini itu salah, pergerakan ini salah,
aliansi ini memohon maaf apabila ada kekurangan. Tapi aliansi ini murni untuk perjuangan
mahasiswa. Tidak ada pergerakan-pergerakan yang busuk. Kalo kawan-kawan masih ada yang
meragukan, silakan buktikan jika memang aliansi itu ada kepentingan-kepentingan yang lain
selain untuk mahasiswa.

Rio Bayu: masih gak sreg sama SE karna di point penurunan UKT itu untuk mahasiswa yang
berkebutuhan khusus tidak dicantumkan batas harinya, batas 7 hari sebelum perkuliahan itu
Cuma ada di point mahasiswa tingkat akhir dan mahasiswa yang cuti kuliah. Mohon dipastikan
Kembali.

Anda mungkin juga menyukai