Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Made Arya Dalem Megantara

NIM : 1862121012

Kelas : A1

RESUME DISKUSI ONLINE UTILITAS 2

(SABTU, 21 MARET 2020)

Perkuliahan mata kulaih Utilitas 2 pada tanggal 21 Maret 2020 dilakukan secara online (melalui
aplikasi LINE) dikarenakan kebijakan pemerintah yang menghimbau untuk melakukan Social
Distancing yang diakibatkan oleh pandemic Covid-19 (Corona Viruses Disease 19). Perkuliahan
dibuka dengan sesi tanya jawab yang dimana mahasiswa memberi pertanyaan yang kemudian
akan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya maupun oleh ibu Meidayanti (dosen).

Ada beberapa pertanyaan yang menarik perhatian saya, karena dekat dan mudah diumpai
dikehidupan sehari – hari. Yang pertama pertanyaan dari Candra tentang bagaimana cara
mengatasi saluran drainase yang telah ditanam di dalam tanah tersumbat sehingga
mengakibatkan air meluap ke jalan/trotoar. Tanggapan ibu Meida untuk pertanyaan ini adalah
ada beberapa hal yang dapat menyebabkan saluran drainase tersumbat, antara lain adanya
sedimentasi (pengendapan lumpur) yang dapat diatasi dengan penggelontoran, dan penyebab
lainnya adalah adanya tumpukan sampah yang dapat diatasi dengan cara mrmbuka tutup control
(bagian drainase yang bias dibuka) dan diambil dampah – sampahnya.

Pertanyaan kedua dari Adi Pradana tentang apakah jumlah penduduk berpengaruh pada system
drainase pada suatu kota/daerah. Tanggapan untuk pertanyaan ini bermacam – macam yang
pertama menyatakan bahwa jumlah penduduk berpengaruh pada Ruang Terbuka Hijau (RTH)
yang menjadi daerah respaan air, jika jumlah penduduk semakin padat pada suatu kota maka
RTH yang tersedia akan semakin sempit sehingga mempengaruhi jumlah air yang dapat diserap
oleh tanah. Tanggapan selanjutnya menyatakan Sangat berpengaruh karena jumlah penduduk
pada suatu kota berbanding lurus dengan jumlah aktivitas yang terjadi. Semakin banyak
penduduk semakin banyak pula aktivitas yang mempengaruhi system drainase dapat terjadi.

Pertanyaan ketiga dari Winata yang menanyakan tentang action yang dapat dilakukan dari sisi
arsitektur mengenai amblesnya tanah yang diakibatkan oleh penggunaan air tanah yang
berlebihan. Mengingat tanah pada suatu daerah akan menjadi semakin rendah apabila air tanah
padah daerah tersebut terlalu banyak digunakan, sehingga dapat menyebabkan banjir karena
muka tanah di daerah tersebut lebih rendah dari daerah di sekitarnya. Hal yang ditakutkan di sini
adalah kemungkianan bali dapat menjadi Jakarta kedua jika belum ada control dari pemerintah
mengenai penggunaan air tanah di bali. Ibu Dosen menanggapi dengan mengatakan hal ini
merupakn salah satu masalah yang sedang kita hadapi di bali saat ini, karena banyak akomodasi
wisata yang mengandalkan air tanah dengan membuat sumur bor sedalam 150 m – 200 m, ini
disebabkan apabila akomodasi pariwisata tersebut menggunakan PDAM akan membutuhkan
biaya yang sangat banyak. Dan tanggapan dari saya mengenai pertanyaan ini adalah hal ini
mungkin dapat kita cegah dengan cara memajukan bidang arsitektur di Bali, dengan cara
bangunan – bangunan akomodasi pariwisata tapat dibangun dengan teknologi green building
sehingga banging menjadi ramah dan tidak merusak lingkungan.

Yang keempat adalah pertanyaan dari Dhiva yaitu tentang pemanfaatan danau, kolam, dan
waduk sebagai tempat budidaya ikan dan tempat rekreasi (pada konsep system drainse
berwawasan lingkungan (Offset Retention)) yang dapat menimbulkan efek samping pada
pengguna maupun system yang dijadikan tempat tersebut. Tanggapan untuk pertanyaan ini
adalah karena system drainase ini umumnya adalah air hujan dan air yang dianggap sudah tidak
membahayakan lingkungan, jadi efek samping yang ditimbulkan dari system ini kepada pengguna
hamper tidak ada. Kemudia fungsi Offsite Retention ini adalah menampung air saat tidak dapat
diserap dengan cepat oleh tanah. Contoh persoalannya adalah misalkan terdapat tanah 10 hektar
yang kemudian berubah fungsi menjadi perumahan, volume air hujan yang ditangani daerah
tersebut tetap sama tapi daya resap tanah tersebut sudah berkurang jadi dibuat offsite retention
untuk menampung air yang tidak dapat diresap dengan cepat oleh tanah agar tidak terjadi banjir.
Perumahaan yang sudah menerapkan system ini adalah perumahan Citraland yang terdapat di
Surabaya barat.

Kesimpulan dari diskusi Online perkuliahan Utilitas 2 adalah system saluran drainase merupakan
hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup pada suatu daerah, karena saluran
drainase memegang peranan dalam menyalurkan atau menyimpan volume air yang berlebih
sehingga tidak terjadi banjir pada daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai