Anda di halaman 1dari 4

Nama: I Made Wedana Putra

Npm : 1862121046
Kls : A1

Resume
SISTEM PENCEGAHAN DAN KEBAKARAN
Tanggal 13 April 2020
Utilitas 2

1) TEORI TERJADINYA KEBAKARAN

Kebakaran merupakan suatu peristiwa yang diakibatkan oleh adanya tiga unsur nyala
api yang dapat memebahayakan keselamatan jiwa ataupun harta benda. Titik api pada
bahan organik terjadi jika ada tiga faktor, yaitu bahan bakar, oksigen, dan panas yang
hadir dalam jumlah tertentu. Jika oksigen, panas dan bahan bakar yang ada dapat
dikurangi di bawah tingkat tertenut, maka titik api dapat dicegah. Prinsip ini adalah dasar
yang digunakan alam praktek pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
Tingkat kemudahan bahan-bahan seperti kertas,kayu dan plastik dapat terbakar
tergantung pada seberapa kecil atau halusnya bahan-bahan ini, serta bagaimana
kondisi permukaan bahan-bahan ini terhadap kemungkinan kehadiran oksigen dan
panas. Jika titik api telah timbul, maka penyebaran api ke seluruh bangunan dapat
terjadi melalui tiga mekanisme :
1. Konduksi : Konduksi ialah suatu perpindahan kalor atau panas yang melalui zat
perantara tanpa disertai dengan perpindahan zat perantara tersebut, konduksi
terjadi pada benda padat yang berbahan logam.
2. Konveksi : Konveksi adalah pergerakan molekul-molekul pada caira atau gas
dan rheid, konveksi tidak dapat terjadi di benda padat.
3. Radiasi : Radiasi merupakan suatu perpindahan panas tanpa zat perantara.
Radiasi tersebut biasanya disertai cahaya

2) SISTEM PENCEGAHAN DAN KEBAKARAN PASIF

 KORIDOR DAN JALAN KELUAR


SYARAT EMERGENCY EXIT
1. Dilengkapi tanda penunjuk arah lokasi pintu keluar
2. Tanda EXIT dengan kuat cahaya min 50 lux
3. Luas tanda min 155cm, ketinggian huruf min 15cm dan tebal huruf min 2cm
4. Tangga darurat dengan pintu tahan api (fire door)
5. Min lebar tangga 120cm
 KOMPARTEMEN
Kompartemen adalah bangunan atau bagian dari bangunan yang dinding, lantai dan
langit-langitnya diselubingi oleh penghalang tahan api dengan tingkatan tahan api
yang tinggi. Kompartemen berfungsi sebagai tempat berlindung sementara bagi
penghuni bangunan untuk menunggu sampai api dipadamkan atau jalur menuju
pintu keluar aman

 EVAKUASI DARURAT
Tangga darurat merupakan tempt paling aman dan harus bebas dari gas panas dan
beracun. Pengisian ruang tangga dengan udara segar bertekanan positif akan
mencegah menjalarnya asap dari lokasi yang terbakar ke dalam ruang tangga.
Tekanan udara yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan pintu tangga sulit/tidak
dapat dibuka. Selain itu evakuasi lain yang dapat dilakukan adalah mengggunakan
semacam kantong peluncur yang ditempelkan pada ruang tangga. Dengan adanya
system ini orang dapat memilih untuk menggunakan tangga darurat atau
menggunakan kantong peluncur. Sitem ini dapat digunakan dengan aman oleh
orang cacat untuk mencapai lantai dasar dengan selamat

 PENGENDALIAN ASAP
Pengendalian asap dapat dilakukan dengan beberapa cara
1. Dengan jendela dan pint yang dapat dibuka
2. Terintegrasi dengan system tata udara
3. Menggunakan ventilasi atap
4. Penghisapan asap melalui saluran udara buang di atas bangunan

3) SISTEM PENCEGAHAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN AKTIF


1. Alat Penginderaan/Peringatan Dini (DETEKTOR) pemanfaatan detector asap dan
panas memberi peringatan awal /dini kepada orang yang ada di dalam bangunan
tinggi untuk memberi tahu bahwa telah terjadi kebakaran di dalam Gedung ,detector
asap dan panas memberi manfaat dalam evakuasi di dalam Gedung menjadi lebih
cepat
2. HIDRAN DAN SELANG KEBAKARAN pemahaman tentang bagaimana cara
memadamkan berskala kecil di dalam Rumah ,yaitu dengan bantuan APAR ( alat
pemadam api ringan ) membuktikan bahwa kegunaan praktis APAR pada setiap
rumah jika terjadi kebakaran skala kecil dapat menjadi solusi jika terjadi kebakaran.

4) PERANCANGAN SISTEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


1. Pemasangan Detektor Panas
2. Pemasangan Detektor Asap
3. Pemasangan Detektor Api
4. Pemasangan Pengendalian Asap
5. Alat Pemadam Api Ringan (PAR)
6. Jalur dan Pipa Kebakaran Serta Hydrant
7. Pemasangan Sprinkler
5) SISTEM TANDA BAHAYA (ALARM SYSTEM)
A. Alarm manual
- Alat deteksi asap ( smoke detector ) ada dua pemicu : perubahan ionisasi
udara krn mengandung asap dan cahaya lightdiode (yang terpicu oleh
perubahan cahaya yang terkena asap)
- Alat deteksi nyala api ( flame detector ) bekerja berdasarkan prinsip radiasi dari
api yang mempunyai frekwensi 5 – 30 Hz dan tidak akan bereaksi terhadap
cahaya matahari.
- Alat deteksi panas ( heat detector ) - Detektor gas
B. Kontrol atau Master control fire alarm yang menerima tanda alarm
C. Lonceng atau sirine dan pengendali (Listrik dan pompa)

6) SISTEM PENGAMAN RUANGAN


1) Sistem Master Key : dalam sistem master key, sebuah anak kunci dapat membuka
beberapa pintu yang berada dibawah tingkatannya, yang disusun berdasarkan
hirarki
2) Sistem Penguncian yang Dipusatkan (CentralLocking System) :Dalam sistem central
lock, beberapa anak kunci tertentu yang berbeda dapat membuka satu pintu
tertentu. Sistem central ini biasanya digunakan pada blok apartemen. Setiap
penghuni apartemen, dapat membuka blok apartemennya, pintu kamar unit
apartemennya, maupun pintu tempat cuci atau laundry hanya dengan 1 buah anak
kuncinya masing-masing.

7) SISTEM PENANGKAL PETIR


Prinsip penangkal petir : menyediakan jalur menerus dari logam
yang menyalurkan petir ke tanah saat terjadi sambaran petir pada
bangunan.
BAGIAN SISTEM PENANGKAL PETIR:
A. Tiang Penangkap Petir (Lightning Rods)
B. Pemotong Arus Petir (Lightning Arresters)
C. Penghantar Penyalur Arus Listrik (Lightning Conductors)
D. Terminal hubung (connectors/fasteners)
E. Sistem Pengebumian (Grounding System)
F. Penangkal Petir Sistem Thomas
G. Penangkal Petir Sistem prevectron

8) MASALAH-MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBAKARAN


MASALAH KEBAKARAN DI PERKOTAAN •
1. Makin sedikitnya ruang terbuka yang dapat berfungsi sebagai penghalang
menjalarnya kebakaran ataupun sebagai tempat operasi pemadaman kebakaran.
2. Makin sulitnya di jumpai sumber-sumber air untuk keperluan pemadam.
3. Jumlah sebaran hidran kota yang masih belum memadai.
4. Kondisi dan peralat aparat pemadam kebakaran yang belum memadai, terutama
untuk menghadapi kebakaran bangunan tinggi/bertingkat banyak.
5. Makin sulit mendekati lokasi mendekati lokasi kebakaran karena kepadatan
kompeksitas dan kemacetan lalu lintas.
6. Perubahan cepat pada fungsi bangunan/ruang, yang tidak diimbangi dengan sarana
penanggulangan yang beresikomenyebabkan terjadinya kebakaran.
7. Banyaknya geduk tidak memiliki sarana pengamanan kebakaran yang lengkap dan
memperkatikan pentingnya sarana jalan keluar aman.
8. Aspek mepeliharaan dan pemeriksaan keandalan, misalnya seperti terhadap
instalasi listrik, tabung pemadam api, genset yang sudah lebih dari 5 tahun • latihan
kebakaran sebagai kegiatan rutin masih jarang dilakukan, bahkan sering tidak
dilakukan.

9) TEKNOLOGI SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

1. SENSOR SMOKE
Dipasang dua buah dengan prinsip LOGIC AND dimana sensor harus aktif keduanya
untuk menghindari alarm palsu. Apabila hanya satu saja yang aktif sistem hanya
memberikan alarm, apabila kedua sensor aktif sistem akan memberikan sinyal evakuasi
dan setelah 30 detik proteksi pemadaman aktif. Sistem menjadi lebih safety dengan
ditambahkan beberapa fitur seperti manual switch, bypass switch, hold switch, dan mute
switch. Fungsi Manual Switch adalah apabila terjadi bahaya kebakaran, tetapi sistem
tidak memberikan proteksi atau alarm, dengan menekan tombol ini sistem akan
memberikan alarm, jalur evakuasi, serta proteksi pemadaman.
2. RUDAL PEMADAM KEBAKARAN.
Negara china menciptakan teknologi untuk menangani masalah kebakaran yaitu rudal
pemadam kebakaran.rudal ini digunakan pada saat terjadi kebakaran pada gedung-
gedung pencakar langit di china yang memiliki tinggi 200meter,dengan kecepatan tinggi
yang disebut HIGH-RISE SUPRESSION (HFS).Menurut perancangnya HFS dapat
diluncurkan dan dikendalikan mengarah kepada ruangan yang terkena kebakaran dan
rudal ini tidak membuat bangunan hancur.di dalam rudal ini mengandung zat kimia
pemadam.

Anda mungkin juga menyukai