Anda di halaman 1dari 4

Topik : SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

Reviewer : I Nyomn Tri Adi Nata (1862121037)

Tanggal : 9, April 2020

1.1 BAHAYA API

Jika titik api telah timbul, maka penyebaran api ke seluruh bangunan dapat terjadi melalui tiga
mekanisme :

1. Konduksi : Konduksi ialah suatu perpindahan kalor atau panas yang melalui zat
perantara tanpa disertai dengan perpindahan zat perantara tersebut

2. Konveksi : Konveksi adalah pergerakan molekul-molekul pada caira atau gas dan rheid,

3. Radiasi : Radiasi merupakan suatu perpindahan panas tanpa zat perantara.

1.2 SISTEM PENCEGAHAN DAN KEBAKARAN PASIF

Koridor dan jalan keluar

 Kompartemen adalah bangunan atau bagian dari bangunan yang dinding, lantai dan
langit-langitnya diselubingi oleh penghalang tahan api dengan tingkatan tahan api
yang tinggi.
 Tangga darurat merupakan tempat paling aman dan harus bebas dari gas panas dan
beracun.
 Perlu ditempatkan beberapa kipas udara.

Syarat emergency Exit

Dilengkapi tanda penunjuk arah lokasi pintu keluar

 Tanda EXIT dengan kuat cahaya min 50 lux o Luas tanda min 155cm, ketinggian huruf
min 15cm dan tebal huruf min 2cm o Tangga darurat dengan pintu tahan api (fire door)
 Min lebar tangga 120cm

Evakuasi darurat pada bangunan tinggi

Evakuasi yang dapat dilakukan adalah mengggunakan semacam kantong peluncur yang
ditempelkan pada ruang tangga.

Pengendali Asap

Pada bangunan tinggi perambatan asap juga disebabkan oleh dampak timbunan asap yang
mencari jalan keluar dan dapat tersedot melalui lubang vertical yang ada, seperti ruang
tangga, ruang lif

1. Jendela pintu dinding/partisi yang dapat dibuka sebanding dengan 10% luas lantai

2. Saluran ventilasi udara yang merupakan system pengendalian asap otomatis.

3. Ventilasi di atap Gedung secara permanen terbuka

4. Sistem penyedotan asap melalui saluran kipas udara diatas bangunan

Pengendalian asap dapat dilakukan dengan beberapa cara


1. Dengan jendela dan pint yang dapat dibuka

2. Terintegrasi dengan system tata udara

3. Menggunakan ventilasi atap

4. Penghisapan asap melalui saluran udara buang di atas bangunan

1.3 SISTEM PENCEGAHAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN AKTIF

1. Alat penginderaan/peringatan dini

pemanfaatan detector asap dan panas memberi peringatan awal /dini kepada orang yang
ada di dalam bangunan

2. Hidran atau selang kebakaran

pemahaman tentang bagaimana cara memadamkan berskala kecil di dalam Rumah ,yaitu
dengan bantuan APAR ( alat pemadam api ringan )

Ketentuan hidran kebakaran :

• Persediaan air setidaknya cukup untuk pemakaian minimum 30 menit


• Pompa kebakaran dan aliran listrik harus dibedakan salurannya
• Besar selang kebakaran minimum 1.5 inci (3,8cm)
• Kopling penyambung harus tersedia dibuat sama dengan kopling barisan
• Pewarnaan hidran di cat berwarna merah.

Hal yang perlu diperhatikan :

• Pipa pemaancar harus sudah terpasang dengan selang


• Hidran bangunan yang menggunakan pipa tegak
• Hidran halaman harus disampung dengan pipa induk
• Hidran halaman 2 kopling katub berdiameter 4 inci(6cm)
• Kotak hidran harus mudah dijangkau,dibuka,terlihat dan tidak terhalang apapun.
3. Pasokan air
a. Tangki air bangunan tinggi memerlukan tangka atas agar dapat menyediakan air
tekanan tinggi untuk mensuplai hidran di bawahnya.
b. Tekanan air setiap wilayah berbeda,contohnya bangunan dengan ketinggian lebih
dari 14 meter perlu adanya pompa untuk memberikan tekanan yang cukup.

1.4 PERANCANGAN SISTEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

1. Pemasangan Detektor panas yang merupakan alat yang mendeteksi adanya bahaya
kebakaran dengan membedakan kenaikan temperature (panas) yang terjadi di ruangan.
2. Pemasangan Detektor Asap yng merupakan alat dengan kepekaan tinggi dan akan
mengirimkan alarm apabila terjadi asap diruangan tempat alat itu dipasang
3. Pemasangan Detektor Api yang merupakan alat yang dapat mendeteksi adanya nyala
api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan
nyala api tersebut
4. Pemasangan Pengendalian Asap
5. Alat Pemadam Api Ringan (PAR)
6. Jalur dan Pipa Kebakaran Serta Hydrant
7. Pemasangan Sprinkler
1.5 SISTEM TANDA BAHAYA (ALARM SYSTEM)

Bangunan dilengkapi dengan sistem tanda bahaya (alarm system) yang panel induknya
berada dalam ruang pengendali kebakaran, sedangkan subpanelnya dipasang disetiap lantai

Perbedaan Sistem Tanda Bahaya Kebakaran dan Kejahatan

Perbedaan sistem tanda bahaya pada pencegahan kebakaran dan pencegahan bahaya
kejahatan terletak pada peralatan detektornya.

Perkembangan Sistem Tanda Bahaya Dewasa

bangunan dilengkapi dengan detektor logam (metal detector) yang dapat mendeteksi adanya
bahan peledak, amunisi, dan senjata api. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah berbagai
tindak kejahatan

1.6 SISTEM PENGAMAN RUANGAN

1. Dengan anak kunci: a. Sistem Master Key

b. Sistem Penguncian yang Dipusatkan (CentralLocking System)

2. Tanpa anak kunci : a. Alternatif alat pembuka pintu lainnya adalah transmitter gelombang
radio atau pengendalian jarak

b. Kunci elektronik yang menggunakan kartu magnetik

c. sistem keamanan pintu ruangan berbasis Smartphone

1.7 SISTEM PENANGKAL PETIR

Prinsip penangkal petir : menyediakan jalur menerus dari logam yang menyalurkan petir ke
tanah saat terjadi sambaran petir pada bangunan

Bagian sistem penangkal petir

a. Tiang Penangkap Petir (Lightning Rods)

b. Pemotong Arus Petir (Lightning Arresters)

Digunakan untuk mencegah kerusakan pada peralatan listrik, elektronik, dan telepon.

c. Penghantar Penyalur Arus Listrik (Lightning Conductors)

d. Terminal hubung (connectors/fasteners)

e. Sistem Pengebumian (Grounding System)

f. Penangkal Petir Sistem Thomas

g. Penangkal Petir Sistem prevectro

Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Merencanakan Dan Merancang Sistem


Penangkal Petir

1. Keamanan secara teknis

2. Penampang penghantar-penghantar pengebumian


3. Ketahanan mekanis

4. Ketahanan terhadap korosi

5. Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindung

6. Faktor ekonomis

1.8 MASALAH-MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBAKARAN

Masalah kebakaran

• Makin sedikitnya ruang terbuka


• Makin sulitnya di jumpai sumber-sumber air untuk keperluan pemadam.
• Jumlah sebaran hidran kota yang masih belum memadai.
• Kondisi dan peralat aparat pemadam kebakaran yang belum memadai,.
• Makin sulit mendekati lokasi mendekati lokasi kebakaran karena kepadatan
• Perubahan cepat pada fungsi bangunan/ruang,
• Banyaknya geduk tidak memiliki sarana pengamanan kebakaran
• Aspek mepeliharaan dan pemeriksaan keandalan,
• latihan kebakaran sebagai kegiatan rutin masih jarang dilakukan,

1.9 TEKNOLOGI SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

Smoke dan heat detektor

Secara umum alarm dari sistem proteksi ini terdiri dari dua jenis alarm yaitu Alarm Alert
berfungsi sebagai pre-alarm sebelum terjadinya kebakaran, juga berfungsi sebagai tanda
bahwa ada sistem yang error atau fault. Alarm Danger berfungsi sebagai peringatan kepada
semua orang

Rudal pemadam kebakaran

Negara china menciptakan teknologi untuk menangani masalah kebakaran yaitu rudal
pemadam kebakaran. Hal yang menjadi kelebihan teknologi ini:

• Merespon cepat kobaran api jarak jauh


• Rudal mendarat tanpa menimbulkan kobaran api dan suara bising
• jika rudal melenceng dari sasaran roket ini sudah dilengkapi dengan sistem
pendaratan yang aman dan tidak menimbulkan ledakan

Elide fire ball

Elide Fire Ball sangat mudah digunakan, otomatis,dan mudah dipasang, produk akan aktif
dengan sendirinya ketika bersentuhan langsung dengan api. Metode manual digunakan ketika
seseorang melihat insiden kebakaran yang sedang berlangsung. Tinggal lempar/
Gelindingkan Elide Fire ball ke pusat api.

Anda mungkin juga menyukai