A. Kebakaran
Menurut NFPA (National Fire Protection Association), kebakaran merupakan suatu
beristiwa oksidasi yang melibatkan unsur bahan bakar, udara ataupun oksigen dan energy
yang berupa panas, yang menimbulkan banyak kerugian harta dan benda, keselamatan
manusia dan kelestarian alam.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), kebakaran adalah sebuah fenomena yang
terjadi ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan
oksigen (sebagai contoh) yang menghasilkan panas, nyala api, cahayaa, asap, uap air,
karbon monoksida, karbondioksida, atau produk dan efek lain.
Dapat disimpulkan, bahwa kebakaran merupakan sebuah peristiwa timbulnya
percikan api yang disebabkan sebuah proses kimia antara unsur bahan bakar padat
maupun cair, udara atau oksigen, dan energy yang menghasilkan panas dimana
menimbulkan dampak yang merugikan bagi kehidupan manusia maupun alam sekitar.
Karena berasal dari panas, maka energy ini dapat merambat melalui 3 (tiga) cara
melalui berbagai medium, yaitu :
1. Konduksi, yaitu perpindahan panas pada medium berwujud logam.
2. Konveksi, perpindahan panas melalui medium berwujud cairan dan gas.
3. Radiasi, perpindahan panas tanpa melalui zat perantara
e. Pengendalian Asap, pengendalian asap ini merupakan hal yang penting karena
dapat mengganggu pernafasan, pengeliatan dan efektivitas system pemadam api
otomatis. Hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan asap adalah membuat
pintu, dinding atau partisi yang dapat dibuka selebar 10% dari luas lantai, ventilasi
di dinding, ventilasi di atap gedung dan system penyedotan asap melalui kipas di
atas bangunan.
Ada beberapa factor yang harus kita pertimbangkan dalam merencanakan dan
merancang Sistem Penangkal Petir seperti kamanan secara teknis, penampang
penghantar pengebumian, ketahanan mekanis, ketahanan terhadap korosi, bentuk dan
ukuran bangunan dan factor ekonomis.
1862121060 | Dewa Gde Agung Dhiva Pramudya | A1