3.18.1. Pengantar
P
enyusunan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Muara Enim
tahun 2008-2013 dilatarbelakangi oleh keinginan untuk
melaksanakan ketentuan dalam peraturan perundang – undangan
yang berlaku guna ikut mendukung suksesnya pencapaian
sasaran pembangunan daerah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Muara
Enim tahun 2008-2013.
Berdasarkan alur fikir tersebut, maka dalam rangka melaksanakan
tugas sesuai tugas pokok dan fungsi yang dimiliki, disusunlah Rencana Strategis
Inspektorat Kabupaten Muara Enim sebagai satu bagian yang utuh dari
manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Muara Enim memuat
gambaran keadaan yang ingin dicapai dalam melaksanakan tugas yang
digambarkan dalam bentuk pernyataan visi, misi hingga strategi yang dijalankan
dalam kurun waktu 5 tahun ke depan (2008-2013) dan ditambah 1 tahun (tahun
2014) dalam rangka mengisi masa transisi yang akan terjadi sebagai
konsekuensi dari akan adanya pemilihan Bupati dan wakil Bupati masa bakti
2013-2018.
1. Inspektur
2. Sekretariat
Sub Bagian Perencanaan
Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
Sub Bagian Administrasi dan Umum
3. Inspektur Pembantu Wilayah I
Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan
1. Inspektorat Kabupaten
1.1. Inspektur Kabupaten 1 - 1
2. Sekretariat
2.1. Sekretaris 1 - 1
2.2. Kepala Sub Bagian Perencanaan - 1 1
2.2.1 Staf Pendukung
2.2.1.1 Pegawai Negeri Sipil 1 - 1
2.2.1.2 Honorarium Daerah 1 1 2
2.3. Kepala Sub Bagian Evaluasi dan 1 - 1
Pelaporan
2.3.1 Staf Pendukung 2 2 4
2.3.1.1 Pegawai Negeri Sipil - 1 1
2.3.1.2 Honorarium Daerah - 1 1
2.4. Kepala Sub Bagian Admnistrasi dan
Umum - 2 2
2.4.1 Staf Pendukung - - -
2.4.1.1 Pegawai Negeri Sipil
2.4.1.2 Honorarium Daerah
1 - 1
3. Inspektur Pembantu 1 - 1
3.1. Inspektur Pembantu Wilayah I
3.2. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah 1 - 1
Bidang Pembangunan - - -
3.2.1 Staf Pendukung 1 - 1
3.2.1.1 Pegawai Negeri Sipil
3.2.1.2 Honorarium Daerah 1 - 1
3.3. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah - - -
Bidang Pemerintahan 1 - 1
3.3.1 Staf Pendukung
3.3.1.1 Pegawai Negeri Sipil - 1 1
3.3.1.2 Honorarium Daerah - - -
3.4. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah
Bidang Kemasyarakatan
3.4.1 Staf Pendukung 1 - 1
3.4.1.1 Pegawai Negeri Sipil 1 - 1
3.4.1.2 Honorarium Daerah
1 - 1
4. Inspektur Pembantu - - -
3.1. Inspektur Pembantu Wilayah II 1 - 1
3.2. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah
Bidang Pembangunan 1 - 1
3.2.1 Staf Pendukung - - -
3.2.1.1 Pegawai Negeri Sipil 1 - 1
3.2.1.2 Honorarium Daerah
3.3. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah - - -
Bidang Pemerintahan - -
3.3.1 Staf Pendukung -
3.3.1.1 Pegawai Negeri Sipil 1 -
3.3.1.2 Honorarium Daerah 1 - 1
3.4. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah 1
Bidang Kemasyarakatan 1 -
3.4.1 Staf Pendukung - - 1
3.4.1.1 Pegawai Negeri Sipil - 1 -
3.4.1.2 Honorarium Daerah
5. Inspektur Pembantu - - -
3.1. Inspektur Pembantu Wilayah III - 1 1
3.2. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah 1 -
Bidang Pembangunan -
3.2.1 Staf Pendukung - - -
3.2.1.1 Pegawai Negeri Sipil - -
3.2.1.2 Honorarium Daerah
3.3. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah
Bidang Pemerintahan 1 - 1
3.3.1 Staf Pendukung 1 - 1
3.3.1.1 Pegawai Negeri Sipil
3.3.1.2 Honorarium Daerah 1 - 1
3.4. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah - - -
Bidang Kemasyarakatan 1 - 1
3.4.1 Staf Pendukung
3.4.1.1 Pegawai Negeri Sipil 1 - -
3.4.1.2 Honorarium Daerah - - -
- - -
6. Inspektur Pembantu
3.1. Inspektur Pembantu Wilayah IV 1 - 1
3.2. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah - - -
Bidang Pembangunan
3.2.1 Staf Pendukung
3.2.1.1 Pegawai Negeri Sipil
3.2.1.2 Honorarium Daerah
3.3. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah
Bidang Pemerintahan
3.3.1 Staf Pendukung
3.3.1.1 Pegawai Negeri Sipil
3.3.1.2 Honorarium Daerah
3.4. Kepala Seksi Pengawas Pemerintah
Bidang Kemasyarakatan
3.4.1 Staf Pendukung
3.4.1.1 Pegawai Negeri Sipil
3.4.1.2 Honorarium Daerah
TOTAL 29 11 40
Sumber: Renstra Inspektorat, 2009
1. S-3 - - - - - - -
2. S-2 - - - - 1 1 2
3. S-1 1 4 5 3 4 2 19
4. D-3 - 2 - - - - 2
5. SLTA / - 4 2 3 - 3 12
Sederajat
6. SLTP / - 1 - - - - 1
Sederajat
7. SD / - - - - - - -
Sederajat
A. Honorarium
Daerah
1. S-1 - - - - - - -
2. D-3 - - - - - -
3. SLTA / - 2 - - 1 - 3
Sederajat
4. SD - 1 - 1
TOTAL 2 14 7 6 6 6 40
Sumber: Renstra Inspektorat, 2009
Substansi yang dikedepankan pada bab ini tidak terlepas dari tugas
pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Muara Enim dalam melaksanakan
pengawasan di Kabupaten Muara Enim, dengan demikian, baik gambaran
tentang kondisi umum daerah maupun kondisi yang diinginkan serta proyeksi
masa yang akan datang, akan lebih difokuskan pada pelaksanaan pengawasan
di Kabupaten Muara Enim.
3.18.3. Sasaran
1. Menurunnya jumlah kasus yang merugikan keuangan
negara/daerah.
3.18.4. Kebijakan
Berdasarkan strategi yang elah ditetapkan, maka disusunlah suatu
kebijakan sebagai berikut :
1. Kebijakan Eksternal
Koordinasi rencana pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah yang responsif dengan tetap mengedepankan prinsip
pengawasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Kebijakan Internal
a. Kompetensi Sumber Daya Manusia
Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam teknis
pengawasan melalui pengikutsertaan dalam diklat-diklat teknis yang
diselenggarakan oleh instansi teknis terkait.
b. Pengelolaan Keuangan
Memperbaiki tata kelola keuangan organisasi dengan
mengedepankan prinsip kehati-hatian, kedisiplinan dan kepatuhan
terhadap ketentuan yang berlaku.
c. Sarana dan Prasarana Kantor
Mengupayakan ketersediaan serta kecukupan sarana dan
prasarana kantor baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
d. Meningkatkan Koordinasi
Meningkatkan koordinasi internal dengan unit-unit kerja yang ada di
Inspektorat Kabupaten Muara Enim.
persen) dengan capaian kinerja sebesar 100 persen. Anggaran ini dialokasikan
untuk belanja tidak langsung sebesar Rp. 1.705.370.510,- yang terealisasi
sebesar Rp. 1.501.673,- (92,15 persen) dengan capaian kierja 100 persen.
Alokasi dana ini digunakan untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS,
tambahan penghasilan PNS berdasarkan pertimbangan objektif lainnya seperti
uang makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan. Sedangkan alokasi belanja
langsung sebesar Rp. 2.182.226.950,- yang tereralisasi sebesar Rp.
1.502.820.840,- (86,48 persen) dengan capaian kinerja sebesar 100 persen.
Alokasi anggaran belanja langsung digunakan untuk membiaya lima program
dan 31 kegiatan seperti penyelenggaran pengawasan internal, penanganan
kasus-kasus pengaduan, tindaklanjut hasil temuan, peningkatan sumberdaya
manusia, peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan, teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja,
penyusunan sistem dan prosedur pengawasan.
Meski demkian, tidak semua kegiatan ini pencapaiannya optimal.
Terdapat beberapa program kegiatan yang pencapainnya masih di bawah 80
persen, antara lain:
1. Kegiatan pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan (22,43 persen) dengan cara mengirimkan tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawas yang ada di Inspektorat Kabupaten Muara Enim
ke berbagai Diklat. Sesuai dengan himbauan Departemen Dalam Negeri
bahwa pelaksanaan Diklat yang dilaksanakan harus sepengetahuan
Departemen Dalam Negeri.
2. Jadwal penyelenggaraan Diklat teknis tersebut bersamaan waktunya
dengan padatnya jadwal pengawasan/pemeriksaan di internal Kabupaten
Muara Enim.
Kondisi yang diinginkan agar fungsi pengawasan atas penyelenggaran
Pemerintahan daerah dapat berjalan efektif adalah sebagai berikut: Mendukung
koordinasi antar pelaku pengawasan; Menjamin terciptanya integrasi,
sinkronisasi dan sinergi baik antar Pemerintah Pusat dan Daerah; Menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara fungsi organik lainnya dengan pengawasan;
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan Menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efisien, efektif dan berkelanjutan.
* Tingkat
kepedulian
warga
masyarakat
terhadap
proses
pembangunan
dan
penyelenggar
aan
pemerintahan
akan semakin
tinggi
Sumber: Renstra Inspektorat, 2009
Mencermati dinamika lingkungan eksternal dan internal serta
kecenderungan yang terjadi beberapa tahun terakhir, maka ke depan
diperkirakan sedikitnya 2 tema penting yang akan menjadi isu sentral dan
perhatian dari berbagai pihak yang juga akan berpengaruh terhadap proses
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kabupaten Muara Enim,
sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :
3.18.6. Penutup
Kegiatan monitoring dan evaluasi penyusunan Rencana Strategis
merupakan langkah awal peningkatan kinerja Inspektorat Kabupaten Muara
Enim Tahun 2008-2013. Rencana Strategis ini adalah acuan yang ada lingkup
Inspektorat Kabupaten Muara Enim dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi
masing-masing secara sinergi, terutama dalam mendukung sasaran dan