Anda di halaman 1dari 17

KECERDASAN SPIRITUAL DAN LITERASI KEUANGAN

DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA DENGAN


MEDIASI LOCUS OF CONTROL

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

NELAINI IKA MERTY

NIM : 2013210005

HALAMAN JUDUL

Oleh :

RIZKI AMELIA PUTRI

NIM : 2013210087

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2017
KECERDASAN SPIRITUAL DAN LITERASI KEUANGAN
DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA DENGAN
MEDIASI LOCUS OF CONTROL

Rizki Amelia Putri


STIE Perbanas Surabaya
Email : KielliA_P@ymail.com

Dr. Lutfi, S.E., M.Fin


STIE Perbanas Surabaya
Email : lutfi@perbanas.ac.id
Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRACT
The financial management behavior has become prevailing issue nowadays. This is due tothe
society’s behavior of consumptions in Indonesia, no exeception in Madura. Thisstudy aims to
examine the relationship between Spiritual Intellegence, Financial Literacy, andLocus of
Control on Financial Management Behavior. The sample consists of 110 respondents, in
Madura in which they were taken by means of Purposive Sampling. The characteristic of
respondentssuch as they live in Madura, labor force, and they have income equal to Rp
4.000.000. Using Structural Equation Modeling on PLS, this research found that no
directeffect on Financial Management Behavior by Financial Lietracy and Spiritual
Intellegence. Locus ofControl is positively related to Financial Management Behavior, and
Locus of Control mediatesthe effect of Spiritual Intellegence on Financial Management
Behavior.

Key words: Financial Management Behavior, Spiritual Intellegence, Financial Literacy,


and Locus of Control

PENDAHULUAN
Uang merupakan hal penting dalam tidak adanya perencanaan keuangan (Ayu
hidup karena sebagian besar kebutuhan Krishna, et al, 2010). Oleh karena itu,
harus dipenuhi dengan menggunakan setiap keluarga harus mampu mengelola
uang. Seberapa banyak uang yang diterima keuangan dengan baik, benar, dan bijak
apabila seseorang tidak bisa mengelola agar terhindar dari permasalahan dan
dengan baik dan tidak menunjukkan kesulitan keuangan.
perilaku keuangan yang baik pula maka Pengelolaan keuangan meliputi
akan menimbulkan permasalahan serta aktivitas perencanaan, pengelolaan dan
kesulitan keuangan dan begitupun pengendalian keuangan secara efisien.
sebaliknya. Sedangkan aktivitas perencanaan meliputi
Kesulitan keuangan bukan hanya dari kegiatan untuk merencanakan alokasi
rendahnya pendapatan semata tetapi juga pendapatan yang diperoleh akan
dapat muncul karena terjadi kesalahan digunakan untuk apa saja (Irin Widyawati,
pengelolaan keuangan (miss management) 2012).
seperti kesalahan penggunaan kredit, dan

1
Pada dasarnya mengelola uang yang diantaranya adalah Rosyeni Rasyid (2012)
sehat dan bijak membutuhkan beberapa menemukan bahwa literasi keuangan yang
faktor fundamental yang perlu terdiri dari literasi pengeluaran, literasi
ditingkatkan, diantaranya adalah kredit, literasi tabungan, dan literasi
kecerdasan spiritual, literasi keuangan, dan investasi secara simultan berpengaruh
pengendalian diri (Locus of Control) yang signifikan terhadap pengelolaan keuangan
baik agar dapat mengelola keuangan yang mahasiswa program studi manajemen
baik pula. UNP.
Kecerdasan spiritual merupakan Walaupun beberapa penelitian
kecerdasan yang memberi arti pada hidup mengenai kecerdasan spiritual dan literasi
untuk mendorong pembuatan tujuan yang keuangan berpengaruh signifikan atau
mulia, dan apabila dikaitkan dengan berpengaruh positif terhadap pengelolaan
pengelolaan keuangan maka kecerdasan keuangan seseorang namun juga
spiritual akan mendorong penetapan tujuan ditemukan beberapa penelitian yang
dari pengelolaan keuangan yang baik dan menyatakan bahwa kecerdasan spiritual
benar sehingga berpeluang terhindar dari dan literasi keuangan membutuhkan faktor
cara akumulasi keuangan yang bias. Selain lain agar berpengaruh signifikan terhadap
itu, kecerdasan spiritual juga akan pengelolaan keuangan. Peter Garlans Sina
menimbulkan sikap-sikap positif seperti dan Andris Noya (2012) serta Perry dan
tanggung jawab, kemandirian, kejujuran Morris (2005) menyatakan bahwa
dan optimalisasi kebebasan keuangan akan kecerdasan spiritual dan literasi keuangan
lebih terbuka peluangnya (Peter Garlans membutuhkan faktor lain untuk
Sina dan Andris Noya, 2012). meningkatkan seni mengelola keuangan
Penelitian yang terkait dengan dan pengaruh terhadap perilaku
kecerdasan spiritual dalam bidang pengelolaan keuangan bisa saja tidak
keuangan diantaranya adalah Peter Garlans langsung, namun pengaruhnya dimediasi
Sina dan Andris Noya (2012) menemukan oleh Locus of Control karena pengelolaan
bahwa terdapat pengaruh yang positif yang baik juga tidak bisa lepas dari
namun tidak signifikan antara kecerdasan kemampuan seseorang dalam mengontrol
spiritual terhadap manejeman keuangan perilaku diri sendiri.
pribadi sehingga dibutuhkan faktor lain Berdasarkan latar belakang yang telah
untuk meningkatkan pengelolaan di uraikan di atas, maka peneliti tertarik
keuangan pribadi. untuk mengambil judul penelitian
Faktor lain yang mempengaruhi “Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan
pengelolaan keuangan adalah literasi Literasi Keuangan terhadap Pengelolaan
keuangan. Menurut Lusardi dan Mitchell Keuangan Keluarga di Madura, Jawa
(2007) literasi keuangan dapat diartikan Timur dengan Locus of Control sebagai
sebagai pengetahuan keuangan dengan variabel mediasi”.
tujuan mencapai kesejahteraan. Byrne
(2007) menyatakan bahwa pengetahuan RERANGKA TEORITIS DAN
keuangan yang rendah akan menyebabkan HIPOTESIS
pembuatan rencana keuangan yang salah, Pengelolaan Keuangan Keluarga
dan menyebabkan dalam pencapaian Ayu Krishna, et al, (2010)
kesejahteraan di saat usia tidak produktif menyatakan bahwa pengelolaan keuangan
lagi. Sehingga literasi keuangan adalah perencanaan, pengendalian, dan
diharapkan dapat memberikan pengorganisasian kegiatan keuangan
kesejahteraan walaupun dengan sumber seperti pengadaan dan pemanfaatan dana
daya keuangan yang terbatas. dari perusahaan yang menerapkan prinsip-
Beberapa penelitian dari Indonesia prinsip manajemen umum sumber daya
terkait dengan literasi keuangan keuangan.

2
Salah satu bentuk aplikasi dari dapat hidup di dunia dengan penuh makna,
manajemen keuangan adalah manajemen serta memiliki perasaan nyaman dan aman,
keuangan keluarga yaitu proses tidak terlanggar atau tidak bertentangan
perencanaan dan pengendalian keuangan dengan azas-azas SBO (Spiritual Based
dari keluarga. Sumber lain, Guhardja Organization) yang sudah baku dan pasti.
(1992) dalam Agus Surachman, et al Selain itu Zohar dan Marshall (2007)
(2010), menyatakan bahwa pemilikan mengartikan kecerdasan spiritual sebagai
sumber daya uang dalam suatu keluarga kecerdasan yang bertumpu pada bagian
akan relatif terbatas, tergantung kepada dalam diri yang berhubungan dengan
jumlah dan kualitas orang yang kearifan di luar ego atau jiwa kesadaran.
berpartisipasi dalam pencarian pendapatan, Sebagai kecerdasan yang senantiasa
sedangkan keinginan dan kebutuhan setiap dipergunakan bukan hanya untuk
keluarga dan anggota relatif tidak terbatas. mengetahui nilai-nilai yang ada, melainkan
Bahkan keinginan dan kebutuhan akan juga untuk secara kreatif menemukan
barang atau jasa dari setiap keluarga dan nilai-nilai baru dalam kehidupan.
anggotanya dari waktu ke waktu selalu Pengertian ini mengandung makna bahwa
berubah dan cenderung bertambah banyak. kecerdasan ini berperan sebagai landasan
Pengelolaan keuangan terbagi menjadi bagi kecerdasan lainnya. Kecerdasan
beberapa kelompok, diantaranya adalah: 1) spiritual lebih berurusan dengan
Konsumsi, yakni pengeluaran rumah pencerahan jiwa.
tangga atas berbagai barang dan jasa Orang yang mempunyai Kecerdasan
kecuali rumah baru (Mankiw, N Gregory, Spiritual yang tinggi mampu memaknai
2003), seperti pembayaran tagihan listrik, penderitaan hidup dengan memberi makna
tagihan telepon, dan biaya hidup. 2) positif pada setiap peristiwa, masalah
Tabungan, yakni sebagian pendapatan bahkan penderitaan yang dialaminya.
yang tidak dikonsumsi oleh sebuah rumah Dengan memberi makna yang positif itu,
tangga pada suatu periode tertentu (Case, ia mampu membangkitkan jiwanya dan
2007), seperti memiliki akun bank dalam melakukan perbuatan dan tindakan yang
bentuk tabungan atau giro. 3) Investasi, positif.
yakni pengalokasian atau penanaman
sumber daya saat ini dengan tujuan untuk Literasi Keuangan
mendapatkan manfaat di masa mendatang Lusardi dan Mitchell (2010),
(Henry, 2009). 4) Manajemen pinjaman, mendefinisikan literasi keuangan sebagai
seperti penggunaan kartu kredit dan pengetahuan keuangan dan kemampuan
mengajukan pinjaman di bank atau untuk megaplikasikannya (knowladge and
lembaga keuangan lainnya (Hilgert dan ability). Sementara itu, Ayu Krishna, et al
Hogarth, 2003). 5) Pengalaman keuangan (2010) menyatakan literasi keuangan
lainnya, seperti pembelian rumah, adalah kemampuan seseorang untuk
pembayaran pajak serta penetapan dan mendapatkan, memahami, dan
perencanaan keuangan di masa mendatang mengevaluasi informasi yang relevan
(Hilgert dan Hogarth, 2003). untuk mengambil keputusan dengan
memahami konsekuensi finansial yang
Kecerdasan Spiritual ditimbulkannya.
Syari’ati dalam Ginanjar (2007) Literasi keuangan akan mempengaruhi
menyatakan bahwa spiritual quotient bagaimana orang menabung, meminjam,
adalah penjabaran dari gerakan thawaf berivestasi dan mengelola keuangan
spiritual yang menjelaskan tentang (Hailwood, 2007). Lebih spesifiknya
bagaimana meletakkan aktifitas manusia, tingkat literasi keuangan juga menekankan
agar mampu mengikuti pola-pola atau pada kemampuan untuk memahami
etika alam semesta. Sehingga manusia konsep dasar ilmu ekonomi dan keuangan

3
hingga penerapan secara tepat, seperti yang terjadi padanya (Naila Al Kholilah
pemilihan investasi baik jangka panjang dan Rr. Iramani, 2013). Sedangkan
maupun jangka pendek dengan menurut Robbins (2008) Locus of Control
memperhitungkan keuntungan yang akan adalah persepsi seseorang tentang
diterima, membuat anggaran keuangan penyebab keberhasilan dan kegagalan
untuk kebutuhan sehari-hari dalam satu dalam melaksanakan pekeraannya.
bulan, menghitung jumlah pinjaman Locus of Control dibedakan menjadi
maksimum dengan pendapatan yang sudah dua, yaitu Locus of Control internal dan
diterima dan memilih asuransi. Sehingga Locus of Control eksternal (Naila Al
literasi keuangan didefinisikan sebagai Kholilah danRr. Iramani, 2013). Individu
kecerdasan atau kemampuan seseorang yang memandang masa depan dan
dalam mengelola dan memanfaatkan memiliki keyakinan bahwa nasib atau
keuangan yang dimiliki. kejadian dalam kehidupannya berada di
Sementara itu, Rosyeni Rasyid (2012) bawah kontrol dirinya dapat dikatakan
menyatakan literasi keuangan meliputi dipengaruhi kondisi internal (Internal
bidang–bidang yang luas yakni: 1) Locus of Control) cenderung
Pengeluaran dan kredit, adalah bagaimana merencanakan pengeluarannya dengan
seseorang dapat mengelola pengeluaran- baik dan menganggap bahwa keterampilan
pengeluarannya sehingga perlu adanya (skill), kemampuan (ability), dan usaha
anggaran belanja dengan menentukan (effort) lebih menentukan apa yang
budget yang tepat untuk memenuhi segala diperoleh dalam hidup.
sesuatu yang dibutuhkan dalam satu bulan Sedangkan individu yang masa depan
dan bagaimana disiplin untuk berbelanja ditentukan oleh faktor eksternal (External
sesuai anggaran yang telah ditentukan. Locus of Control) memandang uang
Agar terhindar dari defisit dan pengeluaran sebagai sumber kekuatan yang dapat
yang tidak terlalu penting. 2) Asuransi, berakibat buruk (Lim dan Theo, 1997) dan
merupakan salah satu bentuk proteksi dari cenderung menganggap bahwa hidup
kerugiaan akibat peristiwa-peristiwa yang ditentukan oleh kekuatan dari luar diri,
tidak diharapkan dengan situasi yang seperti nasib, takdir, keberuntungan, dan
semakin banyak ketidakpastian keuangan orang lain yang berkuasa. Individu yang
saat ini. Asuransi dapat berupa asuransi memiliki keyakinan bahwa lingkunganlah
jiwa, aset, mobil, rumah, kesehatan, dsb. yang mempunyai kontrol terhadap nasib
3) Tabungan dan investasi. Tabungan dan atau kejadian yang terjadi dalam
investasi akan membantu seseorang kehidupannya dikatakan individu tersebut
apabila terjadi pengeluaran tidak terduga. memiliki Locus of Control eksternal.
Literasi keuangan akan membantu Dengan demikian, semakin tinggi tingkat
seseorang dalam menentukan instrumen- Locus of Control internal yang dimiliki
instrumen investasi yang tersedia dan oleh individu maka Financial Management
mengelolanya, selain itu dengan literasi Behavior nya akan semakin baik.
keuangan yang baik dapat terhindar dari
penipuan investasi yang kini sedang marak Kecerdasan Spiritual dalam
terjadi Pengelolaan Keuangan Keluarga
Manajemen keuangan seringkali
Locus of Control diabaikan sehingga dapat menyebabkan
Konsep Locus of Control pertama kekeliruan dalam mengelola uang yang
kali diungkapkan oleh Rotter pada tahun dapat berakibat pada akumulasi utang
1996 (Ida dan Cintia, 2010). Locus of (Kiyosaki, 2009). Dengan kata lain,
Control adalah cara pandang seseorang individu yang menerapkan tanggung jawab
terhadap suatu peristiwa apakah dia bisa dalam mengelola uang akan lebih mampu
atau tidak bisa mengendalikan peristiwa menghadapi tantangan-tantangan dalam

4
proses membuat keputusan keuangan dan menyatakan bahwa terdapat hubungan
menggunakan uang untuk konsumsi. yang positif antara kecerdasan spiritual
Seperti apabila seseorang membuat terhadap pengelolaan keuangan, walaupun
perencanaan / anggraran keuangan dan dalam penelitian tersebut tidak signifikan
menerapkan tanggung jawab maka orang dan membutuhkan variabel lain agar
tersebut akan menggunakan uang tersebut terjadi hasil yang signifikan. Sementara
sesuai dengan apa yang telah dianggarkan. itu, Achmad Sani Supriyanto dan Eka
Sedangkan kecerdasan spiritual Afnan Troena (2011) menyatakan bahwa
merupakan kecerdasan jiwa atau terdapat hubungan yang positif antara
kecerdasan kearifan, dimana kecerdasan kecerdasan spititual terhadap kinerja
ini merupakan kapasitas bawaan otak manajer di Bank Syariah kota Malang.
manusia yang memberi kemampuan dasar H1 : Kecerdasan Spiritual berpengaruh
untuk membentuk nilai, makna, dan tujuan terhadap Pengelolaan Keuangan Keluarga
(Zohar dan Marshal, 2005). Lebih
spesifiknya kecerdasan spiritual Literasi Keuangan terhadap
memberikan kemampuan untuk Pengelolaan Keuangan Keluarga
membedakan dan memberikan batasan Literasi keuangan menjadi hal yang
antara mana yang baik dan buruk serta tidak terpisahkan dalam kehidupan
akan menjadi pribadi yang lebih jujur dan seseorang karena literasi keuangan
bertanggung jawab. merupakan alat yang berguna untuk
Dari pemahaman diatas dapat membuat keputusan keuangan yang baik
disimpulakan bahwa kecerdasan spiritual (Orton dalam Rosyeni Rasyid, 2012). Hal
yang baik akan memicu seseorang dalam tersebut juga didukung dengan pernyataan
mengelola keuangan dengan baik dan dari Hilgert dan Holgart (2003) yang
efektif karena apabila seseorang yang menyatakan bahwa dibutuhkan
memiliki tingkat kecerdasan spiritual yang pengetahuan tentang bagaimana mengelola
tinggi maka dalam menggunakan uang keuangan serta teknik berivestasi menjadi
yang dimiliki akan lebih bertanggung hal yang tidak dapat diabaikan.
jawab dan jujur. Bertanggung jawab dalam Literasi keuangan telah terbukti
hal menggunakan uang yang ada sesuai memiliki dampak yang signifikan terhadap
dengan perencanaan / anggaran yang telah pengelolaan keuangan, dan lebih konsisten
ditentukan untuk memenuhi kebutuhan, ketika berbagai macam kebijakan
dengan begitu seseorang tidak akan digunakan (Sarah, 2009). Hal ini dapat
memebeli sesuatu yang bersifat konsumtif dijelaskan melalui cara seseorang
dan tidak penting serta akan berfikir untuk mengelola keuangan pribadinya dan
menyisihkan uangnya untuk menabung pengelolaan keuangan itu menjadi faktor
atau berbagi dengan orang lain dalam utama yang berkontribusi terhadap
bentuk amal. Selain itu orang yang kepuasan keuangan atau ketidakpuasan
memiliki tingkat literasi yang tinggi akan keuangan seseorang.
berbuat jujur pada dirinya sendiri, apabila Secara teoritis, literasi keuangan
diterapkan dalam mengelola keuangan tentang bagaimana pasar keuangan
maka apabila terjadi kesalahan–kesalahan beroperasi harus menghasilkan individu
dalam mengelola keuangan akan yang membuat keputusan lebih efektif
melakukan instropeksi diri apa yang (Robb dan Woodyard, 2011). Sedangkan
menyebabkan kesalahan dalam menurut Hilgert dan Holgart (2003)
pengelolaan tersebut untuk diperbaiki di seseorang yang memiliki pengatahuan
masa mendatang. keuangan lebih cenderung berperilaku
Hal tersebut didukung dengan keuangan dengan cara-cara yang
penelitian yang dilakukan oleh Peter bertanggung jawab secara keuangan.
Garlans Sina dan Andris Noya (2012) Penelitian tersebut menunjukkan bahwa

5
Gambar 1
Kerangka Pemikiran

pengetahuan keuangan dan perilaku anggarannya dan berusaha untuk


keuangan berpengaruh positif. Hasil mengelola keuangan dengan baik pula
penelitian ini didukung oleh teori perilaku seperti membayar tagihan tepat waktu,
keuangan yang mengguakan proses menyisihkan uang untuk menabung dan
kognitif (keterampilan mental manusia melakukan investasi. Selain itu, seseorang
dalam memahami dan mengenali hal-hal yang memiliki kontrol yang baik akan
sekitar) dalam pengelolaan dan pemecahan memiliki keyakinan dapat menyelesaikan
masalah dalam pengambilan keputusan. masalah keuangan sehari-sehari dengan
Semakin terampil mental seseorang pengelolaan keuangan yang baik. Sehingga
(pengetahuan seseorang akan keuangan sebesar apapun pengetahuan seseorang dan
tinggi) maka akan semakin baik pendapatan yang diterima apabila tidak
pengelolaan dan pemecahan masalah memiliki kontrol yang baik maka tidak
dalam pegambilan keputusan investasi akan selalu kekurangan. Oleh karena itu,
H2 : Literasi Keuangan berpengaruh kontrol diri merupakan salah satu faktor
terhadap Pengelolaan Keuangan Keluarga yang benar-benar perlu dimiliki untuk
mengelola keuangan.
Peran Mediasi Locus of Control Hal tersebut juga didukung dari
Perilaku pengelolaan keuangan penelitian dari Naila Al Kholilah dan Rr.
cenderung mengacu pada perilaku Iramani (2013) menyatakan bahwa Locus
seseorang dalam mengelola anggaran, of Control dapat memediasi pengaruh
menabung, dan mengendalikan pengetahuan keuangan terhadap
pengeluaran (Perry dan Morris, 2005). pengelolaan keuangan. Dengan kata lain,
Berdasarkan theory of reasond behaviour seseorang yang memiliki kontrol diri yang
(Ajzen, 1991) menyatakan bahwa perilaku baik maka akan membentuk perilaku
seseorang dipengaruhi oleh niat untuk keuangan yang lebih bertanggung jawab.
melaksanakan perilaku tersebut, dimana Selain itu Perry dan Morris (2005)
niat untuk berperilaku itu ditentukan oleh menyatakan bahwa locus of control
persepsi pengendalian diri. memediasi pengaruh financial knowladge
Selain itu, kontrol diri yang tepat akan terhadap finacial management behaviour
mengarahkan individu untuk taat pada dan terbukti teori self efficacy atau
prinsip pengeluaran yang benar. Nalarnya penilaian seseorang terhadap kemampuan
adalah apabila seseorang membuat diri yang disesuaikan dengan hasil yang
perencanaan (anggaran) keuangan dicapai pada masyarakat Amerika.
keluarga dan memiliki kontrol diri yang H3 : Locus of Control memediasi
baik maka akan berusaha unuk memenuhi hubungan antara Kecerdasan Spiritual
kebutuhan sehari-hari sesuai dengan terhadap Pengelolaan Keuangan Keluarga

6
H4 : Locus of Control memediasi interval range sangat tidak setuju (1)
hubungan antara Literasi Keuangan hingga sangat setuju (5).
terhadap Pengelolaan Keuangan Keluarga Literasi Keuangan
Berdasarkan uraian sebelumnya, Literasi keuangan adalah pengetahuan
kerangka pemikiran dalam penelitian ini seseorang dalam memahami konsep dasar
akan dijelaskan pada Gambar 1. ilmu ekonomi dan keuangan hingga
penerapan secara tepat dalam mengelola
METODE PENELITIAN keuangan. Ada 4 aspek utama didalam
Variabel yang akan dibahas dalam literasi keuangan, antara lain: pengetahuan
penelitian ini dibagi menjadi variabel umum keuangan, pinjaman, investasi, dan
eksogen, variabel endogen, dan variabel asuransi (Chen dan Volpe, 1998).
intervening (variabel mediasi) dengan Indikator variabel ini adalah pengetahuan
rincian sebagai berikut : tentang bunga dan kredit, pengetahuan
Variabel Eksogen (Variabe X) terdiri dari: tentang dividen, pengetahuan tentang
Kecerdasan Spiritual dan Literasi penyusunan anggaran keuangan,
keuangan pengetahuan tentang polis asuransi,
Variabel Endogen (Variabel Y) adalah pengetahuan tentang investasi pada
Pengelolaan Keuangan Keluarga reksadana, deposito, dan property, serta
Variabel Mediasi adalah Locus of pengetahuan tentang perincian laporan
Control. kredit. Pengukuran variabel pada penelitin
Pengelolaan Keuangan Keluarga ini menggunakan skala rasio dimana
Pengelolaan keuangan keluarga adalah terlampir 20 pertanyaan dalam kuesioner
kemampuan seseorang dalam mengatur dengan masing-masing jawaban benar
atau mengelola keuangan yang lebih diberi skor (1) dan jawaban salah diberi
bertanggung jawab. Perilaku keuangan skor (0). Sedangkan untuk penilaian secara
yang bertanggung jawab dapat dinilai keseluruhan menggunakan rumus jumlah
pengelolaan anggaran, penghematan uang, jawaban benar dibagi dengan jumlah soal.
dan pengontrolan pengeluaran serta Locus of Control
berinvestasi (Perry dan Moris, 2005). Literasi keuangan adalah pengetahuan
Indikator pengelolaan keuangan adalah seseorang dalam memahami konsep dasar
pengendalian pengeluaran, pembayaran ilmu ekonomi dan keuangan hingga
tagihan tepat waktu, perencanaan penerapan secara tepat dalam mengelola
keuangan untuk masa depan dan keuangan. Ada 4 aspek utama didalam
penyisihan uang untuk tabungan, investasi, literasi keuangan, antara lain: pengetahuan
dan hari tua. Pengukuran variabel pada umum keuangan, pinjaman, investasi, dan
penelitian ini adalah menggunakan skala asuransi (Chen dan Volpe, 1998).
interval range sangat tidak setuju (1) Variabel pengelolaan keuangan
hingga sangat setuju (5). keluarga, kecerdasan spiritual dan locus of
Kecerdasan Spiritual control diukur menggunakan skala likert
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan dengan penjelasan skala 1-5 mulai dari
yang bertumpu pada bagian dalam diri sangat setuju hingga sangat tidak setuju.
yang berhubungan dengan kearifan diluar Selanjutnya, variabel literasi keuangan
ego atau jiwa kesadaran (Zohar dan diukur menggunakan skala rasio
Marshall, 2007). Indikator variabel ini
adalah: pengetahuan tentang agama, Instrumen Penelitian
kemampuan menjalani hidup sesuai Instrumen yang digunakan dalam
dengan agama, dan kemampuan penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
menghadapi masalah yang dikaitkan disusun oleh peneliti untuk memudahkan
dengan agama. Pengukuran variabel pada memperoleh informasi dari responden
penelitian ini adalah menggunakan skala sesuai dengan tujuan penelitian.

7
Instrumen kuesioner terdiri dari sederhana atau ekonomis dan
beberapa bagian diantaranya adalah mendapatkan unit sampel menurut
identitas responden, skema pertanyaan dan keinginan peneliti (Mudrajat Kuncoro,
pernyataan yang harus diisi oleh responden 2009:138).
dan terakhir peneliti akan melakukan
verifikasi dengan memberikan tanda
tangan serta tanggal pengisian kuesioner ANALISIS DATA DAN
dengan tujuan untuk memastikan bahwa PEMBAHASAN
responden telah mengisi kuesioner tersebut Analisis Deskriptif
secara lengkap. Analisis deskriptif digunakan untuk
menguraikan tanggapan responden
Populasi, Sampel dan Teknik berdasarkan hasil jawaban masing-masing
Pengambilan Sampel variabel penelitian yang meliputi variabel
Populasi yang digunakan dalam pengelolaan keuangan keluarga,
penelitian ini adalah seluruh keluarga yang kecerdasan spiritual, literasi keuangan, dan
bertempat tinggal di Madura, Jawa Timur. locus of control.
Pemilihan sampel yang digunakan yakni Tanggapan responden terhadap
menggunakan metode sampel non- variabel pengelolaan keuangan keluarga
probabilitas, dimana tidak semua anggota mencerminkan bahwa mayoritas
populasi bisa digunakan menjadi sampel. responden telah mampu mengelola
Dalam penelitian ini direncanakan keuangan dengan baik dan bijak sesuai
akan melibatkan 100 responden, namun dengan rata-rata skor pengelolaan
sebagai tindakan antisipasi, peneliti akan keuangan sebesar 3.84.
menyebar 150 kuesioner sebagai cadangan Tanggapan responden terhadap
apabila terdapat kuesioner yang tidak variabel kecerdasan spiritual menunjukkan
kembali atau kurang memenuhi kriteria. bahwa mayoritas responden memiliki
Teknik pengambilan sampel dalam tingkat kecerdasan spiritual yang bagus.
penelitian ini adalah purposive sampling, Hal ini, sesuai dengan besarnya nilai mean
yaitu pemilihan sampel dimana responden variabel kecerdasan spiritual sebesar 4.52
harus memenuhi kriteria yang telah Tanggapan responden terhadap
ditentukan oleh peneliti (Mudrajad, variabel literasi keuangan menunjukkan
2009:119) bahwa mayoritas responden kurang
Kriteria sampel pada penelitian ini, memiliki pengetahuan yang berkaitan
antara lain : dengan keuangan. Hal tersebut
a. Suami atau istri yang berdomisili di ditunjukkan dengan presentase responden
wilayah Madura, Jawa Timur yang menjawab dengan benar hanya
b. Suami atau istri berusia minimal 17 sebanyak 43,44 persen.
tahun dan sudah bekerja Tanggapan responden terhadap
c. Keluarga (suami dan atau istri) yang variabel locus of control mencerminkan
memiliki pendapatan total minimal Rp bahwa mayoritas responden memiliki
4.000.000 per bulan. Karena diharapkan pengendalian diri yang buruk dalam
dengan jumlah tersebut sudah memiliki membelanjakan uang untuk berbelanja.
tabungan atau investasi. Hal tersebut ditunjukkan melalui dengan
Selanjutnya, peneliti akan mengunakan nilai rata-rata sebesar 2,09 persen.
teknik convinience sampling, dengan Tabel 1
tujuan untuk memilih 150 responden saja Tanggapan Responden
diantara banyaknya responden yang telah NO Variabel % Rata-Rata
memenuhi kriteria. Teknik convinience 1 Pengelolaan Keuangan 3,84
sampling yaitu prosedur untuk 2 Kecerdasan Spiritual 4,52
3 Literasi Keuangan 43,44
menggunakan sampel yang paling 4 Locus Control 2,09

8
Analisis Inferensial kecerdasan spiritual terhadap locus of
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui control sebesar -0,222 dengan hasil t
pengaruh variabel bebas terhadap variabel hitung sebesar 2,189 dan nilai P value
terikat dengan pengujian SEM-PLS 0,029 sebesar yang artinya kecerdasan
dengan bantuan software SmartPLS. spiritual berpengaruh signifikan terhadap
locus of control. Sedangkan path
Nilai R Square cefficientlocus of control terhadap
Output pengujian lainnya terhadap pengelolaan keuangan sebesar -0,274
model dapat dilakukan dengan melihat dengan hasil t hitung sebesar 2,412 dan
nilai R-square, dimana R-square pada nilai P value 0,016 sebesar yang artinya
penelitian ini menunjukkan nilai 0.142 locus of control berpengaruh signifikan
untuk variabel pengelolaan keuangan dan terhadap pengelolaan keuangan. Hasil
0,051 untuk variabel locus of control pengujian pada hipotesis ketiga pada
sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini adalah H0 ditolak dan H1
variabel pengelolaan keuangan dapat diterima karena memiliki t hitung lebih
dijelaskan oleh variabel kecerdasan dari 1,96 dan memiliki P values kurang
spiritual dan literasi keuangan sebesar 14,2 dari 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan
persen dan sisanya sebesar 85,8 persen bahwa locus of control dapat memediasi
dijelaskan oleh variabel lain di luar pengaruh kecerdasan spiritual terhadap
penelitian ini, serta variabel locus of pengelolaan keuanan secara full mediation
control dapat dijelaskan oleh variabel karena pada hipotesis pertama tidak
kecerdasan spiritual dan literasi keuangan berpengaruh signifikan.
sebesar 5,1 persen dan sisanya sebesar Pada kolom total effect dapat
94,9 persen dijelaskan oleh variabel lain di diketahui besar pengaruh kecerdasan
luar penelitian ini spiritual terhadap pengelolaan keuangan
dengan locus of control sebagai variabel
Uji Asumsi SEM mediasi sebesar 0,496 yang merupakan
Berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan penjumlahan direct effect sebesar 0,222
bahwa hipotesis pertama diperoleh path dan indirect effect sebesar 0,274
cefficient sebesar 0,205 dengan hasil t Sedangkan pada hipotesis keempat
hitung sebesar 1,578 dan nilai P value berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan
sebesar 0,115. Sehingga diperoleh Hasil bahwa diperoleh path cefficient literasi
pengujian pada hipotesis pertama pada keuangan terhadap locus of control sebesar
penelitian ini adalah H0 diterima dan H1 -0,042 dengan hasil t hitung sebesar 0,720
ditolak karena memiliki t hitung kurang dan nilai P value sebesar 0,359 yang
dari 1,96 dan memiliki P values lebih dari artinya literasi keuangan tidak
0,05. Hal tersebut dapat diambil berpengaruh signifikan terhadap locus of
kesimpulan bahwa kecerdasan spiritual control. Sedangkan path cefficientlocus of
tidak berpengaruh signifikan terhadap control terhadap pengelolaan keuangan
pengelolaan keuangan keluarga. sebesar -0,274 dengan hasil t hitung
Hasil pengujian pada hipotesis kedua sebesar 0,016 dan nilai P value sebesar
pada penelitian ini adalah H0 diterima dan 2,412 yang artinya locus of control
H1 ditolak karena memiliki t hitung berpengaruh signifikan terhadap
kurang dari 1,96 yakni sebesar 0,871 dan pengelolaan keuangan. Hasil pengujian
memiliki P values lebih dari 0,05 yakni pada hipotesis keempat pada penelitian ini
0,163 yang artinya bahwa literasi adalah H0 diterima dan H1 ditolak yang
keuangan tidak berpengaruh signifikan artinya locus of control tidak dapat
terhadap pengelolaan keuangan keluarga. memediasi pengaruh literasi keuangan
Pada Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa terhadap pengelolaan keuangan.
hipotesis ketiga diperoleh path cefficient Berikut tabel hasil uji SEM-PLS

9
seseorang cenderung memiliki kecerdasan
Tabel 2 spiritual yang bagus, maka belum tentu
Hasil Uji SEM-PLS memiliki pengeolaan keuangan yang baik
Output Path
Pengel Locus pula. Begitupun sebaiknya apabila
olaan Tottal of seseorang yang kurang bahkan tidak
coefficients and P
Keuan effects Control
values
gan
memiliki kecerdasan spiritual yang cukup
Path -0,222 maka belum tentu pula memiliki
coefficientskecerdasan pengelolaan keuangan keluarga yang
spiritual 0,205 buruk. Sehingga tidak hanya kecerdasan
Path coefficientsliterasi -0,042 spiritual yang mentukan seseorang dapat
keuangan -0,017 mengelola keuangan dengan baik.
Path coefficients locus
of control -0,274 Hasil penelitian ini berberda dengan
P valuesKecerdasan 0,029 penelitian yang dilakukan oleh Peter
Spiritual 0,115 Garlans Sina dan Andris Noya (2012)
t-statistic Kecerdasan 2,189 menemukan bahwa terdapat pengaruh
Spiritual 1,578 yang positif namun tidak signifikan antara
P values Literasi 0,720
kecerdasan spiritual terhadap manejeman
keuangan 0,163
t-statistic Literasi 0,359 keuangan pribadi mahasiswa strata satu
keuangan 0,871 UKSW serta penelitian Achmad Sani
P values Locus of Soepriyanto dan Eka Afnan Troena (2012)
Control 0,016 menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual
t-statistic Locus of memiliki pengaruh positif dan signifikan
Control 2,412
terhadap kinerja manajer Bank Syari’ah di
Pengaruh mediasi 0,496
Pengel Kecerd Locus
Kota Malang.
Output Latent variable olaan asan of Perbedaan hasil pada penelitian ini
coefficients Keuan Spiritu Control dapat disebabkan dari subyek penelitian.
gan al Responden pada penelitian ini
R-squared coefficients 0,142 0,051 menggunakan pengelola keuangan
Composite reliability 0,850 keluarga, sedangkan peneliti sebelumnya
coefficients 0,778 0,840
Cronbach's alpha 0,658
yang menggunakan responden pengelola
coefficients 0,602 0,788 keuangan pribadi mahasiswa UKSW dan
Average variances 0,740 manajer bank syari’ah di Malang. Hal
extracted 0,539 0,572 tersebut bisa terjadi karena jika pengelola
keuangan pribadi maka mereka cenderung
Pembahasan memikirkan kebutuhannya sendiri dan
Penelitian ini bertujuan untuk tidak ada tuntutan untuk memenuhi
memecahkan masalah dan menjawab kebutuhan keluarga dan mereka akan
hipotesis yang telah diajukan oleh peneliti. meminta orang tuanya jika ada kebutuhan
Berikut merupakan pembahasan dari yang melebihi anggarannya. Apabila
analisis data yang telah dilakukan oleh responden adalah pengelola keuangan
peneliti. keluarga mereka cenderung ada tuntutan
kebutuhan dari keluarga dimana mereka
Kecerdasan Spiritual berpengaruh harus bisa memenuhi kebutuhan dari
terhadap Pengelolaan Keuangan semua keluarga yang menjadi tanggung
Keluarga jawabnya sehingga hal tersebut dapat
Hasil pengujian hipotesis pertama menyebabkan pengelola keuangan
membuktikan bahwa kecerdasan spiritual keluarga belum tentu mempertimbangkan
tidak berpegaruh signifikan terhadap kecerdasan spiritual karena yang menjadi
pengelolaan keuangan keluarga di Madura. prioritas utama mereka adalah dapat
Hal tersebut dapat dikatakan apabila memenuhi kebutuhan keluarga. Misalnya

10
seseorang akan melakukan hutang untuk menabung, hari tua serta pengelolaan uang
memenuhi kebutuhannya apabila uangmya sesuai dengan anggaran. Hal tersebut
sudah habis sebelum menerima terjadi karena aspek indikator pengelolaan
pendapatan bulan berikutnya atau orang keuangan bersifat umum seperti mengenai
akan menunda pembayaran hutang karena tabungan dan pinjaman sehingga meskipun
yang dimiliki tidak cukup untuk membayar literasi keuangan masyarakat Madura
hutang dan hanya bisa untuk memenuhi rendah namun masih tetap memahami
kebutuhan keluarganya, padahal dalam bagaimana pengelolaan keuangan yang
Islam (yang merupakan agama yang dianut berkaitan dengan tabungan dan pinjaman.
oleh seluruh responden pada penelitian ini) Hasil penelitian ini berberda dengan
sudah ada anjuran bahwa apabila penelitian yang dilakukan oleh Rosyeni
berhutang wajib hukumnya untuk segera Rasyid (2012) yang menemukan bahwa
melunasi. Namun karena tuntutan literasi keuangan yang terdiri dari literasi
kebutuhan, orang akan mengabaikan pengeluaran, literasi kredit, literasi
mengenai ajaran itu. tabungan, dan literasi investasi secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
Literasi Keuangan berpengaruh pengelolaan keuangan mahasiswa program
terhadap Pengelolaan Keuangan studi manajemen UNP. Perbedaan hasil
Keluarga pada penelitian ini dapat disebabkan dari
Literasi keuangan yang dimaksudkan objek penelitian.
dalam penelitian ini berfokus pada Perbedaan hasil pada penelitian ini
pengetahuan dalam mengelola keuangan dapat disebabkan dari subyek penelitian.
khususnya dalam pengelolaan keuangan Responden pada penelitian ini
keluarga. Literasi keuangan mempunyai 4 menggunakan pengelolaan keuangan
aspek utama yaitu pengetahuan umum, keluarga sedangkan penelitian dari
tabungan dan pinjaman, investasi dan Rosyeni Rasyid menggunakan responden
asuransi. mahasiswa manajemen
Hasil pengujian hipotesis
keduamembuktikan bahwa literasi Locus of Control memdiasi hubungan
keuangan tidak berpegaruh signifikan antara Kecerdasan Spiritual terhadap
terhadap pengelolaan keuangan keluarga Pengelolaan Keuangan Keluarga
di Madura. Hal tersebut dapat dikatakan Hasil pengujian hipotesis ketiga dapat
apabila seseorang cenderung memiliki disimpulkan bahwa locus of control dapat
literasi keuangan yang cukup baik, maka memediasi kecerdasan spiritual terhadap
belum tentu memiliki pengelolaan pengelolaan keuangan keluarga secara full
keuangan yang baik pula. Begitupun mediasi.Hal tersebut dapat dikatakan
sebaliknya apabila seseorang yang apabila seseorang yang memiliki
memiliki literasi keuangan yang buruk kecerdasan spiritual yang cukup baik
maka belum tentu pula memiliki namun tidak memiliki kontrol diri yang
pengelolaan keuangan keluarga yang kurang baik, maka akan memiliki
buruk. pengeolaan keuangan yang kurang baik.
Apabila dikaitkan dengan tanggapan Begitupun sebaiknya apabila seseorang
responden tentang literasi keuangan memiliki kecerdasan spiritual yang kurang
dengan presentase jawaban benar paling baik, namun memiliki kontrol diri yang
rendah yakni literasi keuangan tentang baik maka akan memiliki pengelolaan
tabungan dan pinjaman, hal tersebut keuangan keluarga yang baik.
berbanding terbalik dengan tanggapan Sehingga kontrol diri seseorang dalam
responden mengenai pengelolaan mengelola keuangan untuk tidak
keuangan keluarga yang memiliki mean membelanjakan uang melebihi anggaran
yang baik tentang penyisihan uang untuk sangatlah penting. Hal tersebut jelas

11
terbukti pada hipotesis pertama bahwa kecerdasan spiritual membutuhkan faktor
kecerdasan spiritual tidak berpengaruh lain agar berpengaruh signifikan terhadap
terhadap pengelolaan keuangan keluarga pengelolaan keuangan keluarga.
namun pada hipotesis yang ketiga dengan
adanya mediasi dari kontrol diri, Locus of Control memdiasi hubungan
kecerdasan spiritual menjadi berpengaruh antara Literasi Keuangan terhadap
secara signifikan terhadap pengelolaan Pengelolaan Keuangan Keluarga
keuangan keluarga. Hal ini berati jika Hasil pengujian hipotesis keempat
seseorang memiliki kecerdasan yang tinggi menunjukkan tidak ada pengaruh
akan membuat orang tersebut mampu signifikan antara lietrasi keuangan
mengendalikan diri yang akan berdampak terhadap locus of control dan
pada pengelolaan keuangan keluarga menunjukkan bahwa lietrasi keuangan
karena mampu untuk tidak menghambur- tidak berpengaruh terhadap pengeolaan
hamburkan uang dan mampu keuangan keluarga. Namun, locus of
menempatkan uang untuk hari tuanya agar control berpengaruh signifikan terhadap
tehindar dari kemiskinan di masa depan pengelolaan keuangan keluarga. Hasil
keluarganya. Namun jika seseorang penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
memiliki tingkat kecerdasan spiritual yang locus of control tidak dapat memediasi
tinggi tetapi tidak membuat orang tersebut literasi keuangan terhadap pengelolaan
dapat mengendalikan diri maka orang keuangan keluarga.
tersebut belum tentu mampu menjadi Kecerdasan keuangan yang bersifat
pengelola yang baik. Kecerdasan spiritual duniawi tidak mampu mempengaruhi
yang tinggi belum menjamin seseorang control diri seseorang sehingga
menjadi pengelola keuangaan yang baik, menyebabkan seseorang tidak mampu
sehingga kecerdasan yang tinggi harus mengelola keuangan dengan baik, dan
mampu meningkatkan kontrol diri yang mampu mempengaruhi kontrol diri
seseorang yang nantinya akan berdampak adalah kecerdasan spiritual. Orang yang
pada pengelolaan keuangan yang baik. memiliki kontrol diri yang baik bukanlah
Seseorang yang memiliki tingkat orang yang memiliki tingkat kecerdasan
kecerdasan spiritual yang tinggi sangat keuangan yang tinggi terlebih jika tidak
tahu bahwa dalam agama dilarang untuk dibarengi dengan kecerdasan spiritual
mengahambur-hamburkan uang dan yang baik. Misalnya jika orang dengan
menggunakan uang untuk berbelanja pendidikan yang sangat tinggi dan
secara berlebihan melainkan diwajibkan memiliki tingkat literasi keuangan yang
untuk menyisihkan sebagian uang untuk baik pula namun jika dia tidak
masa depan keluarganya dalam bentuk menjalankan ajaran agama yang dianut
tabungan atau investasi, namun apabila maka akan mempengaruhi kontrol diri dan
orang tersebut tidak memiliki kontrol diri akan berdampak pada pengelolaan
yang cukup baik maka orang tersebut akan keuangan yang buruk.
tetap melakukan hal yang sudah jelas Penelitian ini memiliki hasil yang
dilarang oleh agama yakni menghambur- berbeda dengan penelitian yang dilakukan
hamburkan uang. Begitupun sebaliknya, oleh Perry dan Morris (2005) serta Naila
apabila orang tersebut memiliki kontrol dan Iramani (2013) yang menyatakan
diri yang baik maka orang tersebut akan bahwa locus of control dapat memediasi
menjalankan sesuai dengan ajaran agama literasi keuangan atau pengetahuan
yang dianutnya, sehingga akan berdampak keuangan. Hal tersebut bisa terjadi karena
pada pengelolaan keuangan yang baik. adanya perbedaan responden yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan memiliki budaya dan kebiasan yang
penelitian Andris Noya (2012) dan Karvof berbeda, dimana hal tersebut tidak diteliti
(2010) yang menyatakan bahwa

12
pada penelitian ini sehingga tidak mediasi berupa niat dan sikap pengelola
mendapat hasil hipotesisnya. keuangan.
Selain itu literasi keuangan dan Bagi masyarakat : sebaiknya pengelola
kecerdasan spiritual hanya mampu keuangan meningkatkan kecerdasan
menjelaskan pengelola keuangan sebesar spiritual dengan belajar banyak tentang
14,2 persen dan sisanya sebesar 85,8 agama yang dianut agar menjadi orang
persen dijelaskan oleh variabel lain, salah yang dapat mengendalikan diri sehingga
satu variabel lain tersebut adalah niat. hal tersebut akan berdampak pada
Menurut Ajzen (1991) niat telah pengelolaan keuangan keluarga yang baik
dikonseptualisasikan sebagai fungsi dari karena mampu mengelola keuangan sesuai
keyakinan yang menjadi penghubung dengan anjuran agama yang dianut serta
antara keyakinan dan perilaku berikutnya. mampu melakukan belanja sesuai dengan
Apabila dikaitkan dengan hubungan anggaran yang telah dibuat. Sehingga akan
literasi keuangan terhadap pengelolaan terhindar dari perbuatan menghambur-
keuangan dengan mediasi locus of control hamburkan uang yang sangat jelas dilarang
yang tidak berpengaruh secara signifikan oleh agama danterhindar dari berbelanja
bisa disebabkan karena bukan variabel yang melebihi anggaran. Sehingga akan
locus of control yang dapat mempengaruhi terhindar dari perbuatan menghambur-
pengaruh literasi keuangan terhadap hamburkan uang yang sangat jelas dilarang
pengelolaan keuangan keluarga melainkan oleh agama danterhindar dari berbelanja
karena tidak memiliki faktor niat untuk yang melebihi anggaran
berperilaku untuk mengelola keuangan Terdapat beberapa keterbatasan yang
dengan baik sehingga tidak akan timbul ada dalam penelitian ini diantaranya
perilaku pengelolaan keuangan yang baik sebagai berikut: (1) Responden pada
pula lebih mempengaruhi hubungan antara penelitian ini seluruhnya beragama Islam,
literasi keuangan dengan pengelolaan sehingga tidak mampu mewakili setiap
keuangan. agama yang ada di Indonesia. (2) Beberapa
item pertanyaan memiliki makna yang
SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN ambigu yang mengakibatkan salah
DAN KETERBATASAN penafsiran seperti item PK.1, PK.2, PK.3,
Melalui hasil analisis yang telah PK.5, KS.1, KS.8, KS.10, LOC.1, LOC.2
dilakukan dapat disimpulkan bahwa Locus dan LOC.3 sehingga perlu dihapus agar
of Control dapat memediasi hubungan variable tersebut menjadi valid. (3)
antara Kecerdasan Spiritual terhadap Variabel pengelolaan keuangan dapat
Pengelolaan Keuangan Keluarga. dijelaskan oleh variabel kecerdasan
Sedangkan Kecerdasan Spiritual dan spiritual dan literasi keuangan hanya
Literasi Keuangan tidak berpengaruh sebesar 14, 2 persen dan sisanya sebesar
terhadap Pengelolaan Keuangan Keluarga 85,8 persen dijelaskan oleh faktor lain
serta Locus of Control tidak dapat
memediasi hubungan antara Literasi
Keuangan terhadap Pengelolaan Keuangan DAFTAR RUJUKAN
Keluarga Agus Surachman, Astari Sukmaningtyas,
Beberapa saran yang diperlukan dalam dan Diara Mutiarani. 2010. Program
penelitian ini sebagai berikut. Bagi peneliti Kreatifitas Mahasiswa Integrasi
selanjutnya: 1) Mencari responden dari Bimbingan Manajemen Keuangan
berbagai agama agar dapat mewakili Keluarga Dalam Program Keluarha
agama yang ada di Indonesia 2) Merujuk Harapan (PKH) Sebagai Upaya
pada penelitian Ajzen (1991) peneliti Pengentasan Kemiskinan Di Indonesia.
selanjutnya dapat menambahkan variabel Bidang Kegiatan PKM-GT (diakses di

13
www.repository.ipb.ac.id pada tanggal 5 Resource Management Association. Pp
Oktober 2016) 102-109
Ahmad Sani Supriyanto dan Eka Afnan Emmons R.A. 2000. “Is Spirituality
Troena. 2012.“Pengaruh Kecerdasan Intelligence? Motivation, Cognition,
Emosional dan Kecerdasan Spiritual And The Psychology Of Ultimate
Terhadap Kepemimpinan Concern”. International Journal
Transformasional, Kepuasan Kerja Dan Psychol. Religion. Vol. 10. Pp 3–26.
Kinerja Manajer (Studi Di Bank Hailwood, DWAK. 2007. “Financial
Syari’ah Kota Malang)”. Journal Literacy and Its Role in Promoting a
Aplikasi Manajemen. Vol.10, No. 4, Sound Financial System”. Reserve Bank
Desember 2012. Pp 693-709 of New Zealand. Vol. 70. Pp 37-47
Ajzen, I. 1991. “The Teory of Planned Hengky Latan dan Imam Ghozali. 2012.
behavior”. Organizational Behavior Partial Least Squares: Konsep, Teknik,
and Human decision Processes. Vol. 50. Dan Aplikasi Smart PLS 2.0 M3 Untuk
Pp 179-211 Penelitian Empiris. Jakarta: Badan
Anatoli Karvof. 2010. Kaya Dengan Penerbit Universitas Diponegoro.
CEPIL; Cara Cerdas Meraih Kekayaan Henry Faizal Noor. 2009. Investasi
Dan Keberkatan Finansial. Elex Media Pengelolaan Keuangan Bisnis dan
Komputindo. Jakarta Pengembangan EkonomiMasyarakat.
Ary Ginanjar. 2007. Rahasia sukses Jakarta : Indeks
Membangun Kecerdasan Emosi dan Hilgert, M.A dan Hogart M.
Spiritual. Jakarta : Arga Publishing 2003.“Household Financial
. 2007. Rahasia Sukses Management: The Connection Between
Membangun ESQ Power. Jakarta : Knowledge And Behavior. Federal
ARGA Publishing Reserve Bulletin. Vol.89. Pp 309-322
Ayu Krishna, Rofi Rofaida, Maya Sari. Imam Ghozali. 2007. Aplikasi Analisis
2010. “Analisis Tingkat Literasi Multivariate Dengan Program SPSS,
Keuangan Di Kalangan Mahasiswa Dan Edisi Keempat, Semarang : Badan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Penerbit Universitas Diponegoro
(Survey Pada Mahasiswa Universitas Irin Widyari. 2012. “Faktor-Faktor yang
Pendidikan Indonesia)”. Proceedings Of Mempengaruhi Literasi Finansial
The 4th International Conference On Mahasiswa Fakultas Bisnis dan
Teacher Education; Join Conference Ekonomi Universitas Brawijaya”.
UPI & UPSI Bandung, Indonesia. 8-10 Jurnal Akuntansi dan Pendidikan. Vol
November 2010 1. Pp 89-99
Case, Karl. E. 2007. Prinsip-Prinsip Kiyosaki, Robert. T. 2009. The Cash Flow
Ekonomi. Edisi Kedelapan. New Jearsey Quadrat. Jakarta: Gramedia
: Pearson Lim, V.K and Teo, T.S. 1997. “Sex,
Chen, Haiyang dan Volpe, Ronald P. Money and Financial Hardship: An
1998. “An Analysis Of Personal Empirical Study of Attitude Towards
Literacy Among College Money Among Undergraduetes in
Students”.Journal Of Financial Service Singapore”. Journal of Economic
Review. Vol. 7. Pp 107-128 Phychologi. Vol.18. Pp 369-384
Cude, B.J, Lawrence, F.C, Lyons, A.C, Lusardi, Annamaria, & Mitchell, Olivia S.
Metzger, K, LeJeune, E, Marks, L, dan 2007, “Baby Boomer Retriment
Machtmes, K. 2006. “College Students Security: The Roles Planning, Financial
and Financial Literacy: What They Literacy, And Housing Wealth.”
Know adnd What We eed to Learn”. Journal Of Monetary
Eastern Family Economics and Economics.Vol.54. Pp 205-240.

14
. 2010. “Financial Literacy Sekaran. Uma, Bougie. Roger, 2011,
Among The Young”. Journalnof Research Methods For Business,Edisi
Consumer Affairs. Vol. 44. Pp.358-380 Kelima Belas, Great Britain : Wiley
Mankiw, N Gregory. 2003. Pengantar Willy Abdillah dan Jogiyanto. 2015.
Ekonomi. Jakarta : Erlangga Partial Least Square (PLS). Bengkulu:
Mudrajatkuncoro. 2009, Metode Riset Penerbit Andi.
Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Edisi Zohar, D. & Marshal, I. 2001. Kecerdasan
Ketiga, Jakarta : Erlangga Spiritual. Mizan, Bandung
Naila Al Kholilah dan Rr. Iramani. 2013.
“Studi Financial Management .2005. SC Spiritual Capital.
Behaviour Pada Masyarakat Mizan, Bandung
Surabaya.”Jurnal Business And
Banking. Vol. 3. Pp 69-80
Norma Yulianti dan Melyza Silvy. “Sikap
Pengelola Keuangan dan Perilaku
Perencanaan Investasi Keluarga di
Surabaya”. Journal of Business and
Banking. Vol. 3. Pp 57-68
Otoritas Jasa Keuangan. Edukasi dan
Perlindungan Konsumen. 2016 (diakses
di www. ojk.go.id pada tanggal 26
September 2016)
Perry, Vanessa G, dan Marlene D Morris,
2005, “Who Is In Control? The Role Of
Self Perception, Knowledge, And
Income In Explaining Consumer
Financial Behavior”, The Journal Of
Consumer Affair., Vol. 39. Pp 299-313
Peter Garlans Sina dan Andris Noya. 2012.
“Pengaruh Kecerdasan Spiritual
Terhadap Pengelolaan Keuangan
Pribadi”. Journal Manajemen.Vol.11.Pp
171-187
Robb, Cliff. A . 2011. “Financial
Knowledge and Credit Card Behavior of
College Students”. Journal of Family
and Economic Issues. Vol.32. Pp 690-
698
Robbins, Stephen. P. Perilaku Organisasi:
Konsep, Kontroversi dan Apikasi. Edisi
Kedua. Jakarta : Prenhallindo
Rosyeni Rasyid. 2012. “Analisis Tingkat
Literasi Keuangan Mahasiswa Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang. Jurnal
Kajian Manajemen Bisnis”. Jurnal
Kajian Manajemen Bisnis. Vol. 1. Pp
91-106

15

Anda mungkin juga menyukai