CCTV Analog
CCTV merupakan sebuah perangkat yang bisa digunakan untuk mendapatkan gambar, kamera
CCTV analog mampu mendapatkan video maupun gambar. Resolusi dari kamera CCTV analog
pun juga bervariasi, dan untuk saat ini hanya terbatas pada resolusi 720×575. 720 pixel
merupakan besar pixel yang mendefinisikan resolusi horisontal dan 575 merupakan besar pixel
yang mendefinisikan resolusi vertikal.
Video yang terekam pada CCTV memiliki interval sebesar 60, interval ini disebut dengan “field”
dan field tersebut di transmisikan ke dalam sebuah perangkat yang bernama receiver
(penerima). Kumpulan field disebut dengan “frame”. Ketika sebuah frame di transmisikan maka
hal ini disebut dengan interlaced transmission.
Ada 2 jenis standart sinyal analog untuk televisi yang populer di dunia, Pertama NTSC, NTSC
merupakan jenis sinyal standart yang digunakan pada Amerika utara dan jepang. Kedua, PAL
yang meruapakan jenis sinyal standart yang digunakan pada banyak negara, terutama di eropa.
Selain itu 2 jenis standart sinyal tersebut, ada juga sinyal bernama SECAM, namun bukanlah
sinyal standart yang digunakan pada CCTV.
Sayangnya, jika anda memiliki kamera dengan resolusi yang kecil, anda harus berhati-hati
dalam meletakkan posisi kamera dan arah lensa. Dengan mengambil sudut yang lebar tentu
saja anda akan mendapatkan tempat yang lebar, dengan begitu tampilan anda tidak akan
maksimal jika menggunakan kamera analog. Resolusi dari kamera pun juga tidak akan bisa
mengambil gambar, dan gambar yang anda dapatkan bisa saja cenderung buruk.
PERBEDAAN CCTV ANALOG DAN CCTV IP CAMERA
Namun untuk saat ini memasang CCTV analog hendaknya bisa dipertimbangkan lagi, sistem
transmisi dari kamera ke dalam DVR (Digital Video Recorder) masih menggunakan sinyal
analog. Meskipun telah menggunakan kabel coaxial, kamera analog yang merekam sebuah
kejadian masih menghasilkan noise pada hasil rekaman. Noise tersebut yang mengganggu hasil
dan membuat hasil tidak maksimal. Salah satu masalah terbesar dari CCTV analog adalah cara
menurunkan noise yang dihasilkan. Selain sulit menurunkan noise yang dihasilkan, sangat sulit
juga untuk menurunkan ukuran dari video yang dihasilkan. Jadi hasil akhir dari CCTV analog
mungkin tidak maksimal (cenderung besar) dan cenderung buruk.
IP Camera
IP Camera merupakan teknologi terbaru hasil perkembangan dari CCTV analog. Hasil gambar
yang diperoleh kamera CCTV teknologi ini langsung di transmisikan melalui koneksi jaringan
yang tersedia berupa “data”. Besarnya ukuran data tersebut sebelumnya telah di sesuaikan
dengan protokol jaringan yang telah digunakan. Nama “IP” sendiri merupakan kepanjangan dari
Internet Protocol, Internet Protocol merupakan bahasa komunikasi sederhana antara komputer
yang digunakan untuk melakukan transmisi data via jaringan internet. Lebih mudahnya bisa di
katakan jika IP Camera merupakan komputer sederhana yang digunakan untuk merekam video
atau mengakses video.
Sebenarnya IP Camera merupakan sebuah komputer yang menjalankan sistem operasi namun
berbeda dengan PC anda. IP Camera ini menawarkan sebuah sistem yang fungsinya telah
diatur dan fitur tersebut tidak bisa ditambahkan oleh penggunannya. Dengan begitu, kita bisa
mendapatkan resolusi video yang kita inginkan. Dengan kemampuan kamera yang memiliki
resolusi 10.000×20.000 pixel, anda juga bisa mengatur agar bisa merekam video dengan
resolusi sebesar 800×800.
PERBEDAAN CCTV ANALOG DAN CCTV IP CAMERA
Sensor: IP Camera yang paling rendah menggunakan sensor yang sama dengan kamera analog
biasa. Dengan kata lain, IP Camera paling rendah memiliki resolusi sebesar 720×480 atau
720×576. Namun beberapa IP Camera, masih menggunakan sensor interlaced. Sensor
interlaced sendiri merupakan sensor yang biasa digunakan pada kamera analog, sebenarnya
kami tidak menyarankan anda menggunakan IP Camera yang masih menggunakan sensor
interlaced, karena hasilnya sedikit sekali perbedaanya dengan kamera analog. Pilihlah IP
Camera yang menggunakan sensor progressive. Setiap produsen kamera CCTV pasti
memberikan sebuah keterangan mengenai sensor yang digunakan, jika tidak ada keterangan
anda bisa mencarinya di dalam forum-forum yang ada di internet atau anda bisa menghindari
pembelian produk tersebut.
Dengan resolusi yang cukup besar, tipe sensor yang digunakan oleh IP Camera sebaiknya juga
berkembang. IP Camera menggunakan sensor progressive. Dengan sensor ini, resolusi pada IP
Camera menggunakan ukuran megapixel.
Dengan menggunakan satuan megapixel, kita bisa dengan mudah mengalikan resolusi
horisontal dengan resolusi vertikal lalu di bagi dengan 1 juta untuk mendapatkan banyaknya
pixel pada kameranya. Jadi, kamera yang memiliki resolusi sebesar 1280×720, memiliki 0.9 pixel
di setiap resolusinya, namun biasanya satuan 0.9 ini dianggap mencapai 1 megapixel.
PERBEDAAN CCTV ANALOG DAN CCTV IP CAMERA
Cara kerja IP Camera yang lebih kompleks namun konfigurasi lebih simple
IP Camera memiliki sebuah fitur yang cukup berguna, yaitu mampu mengambil bagian dari
sensor data. Karena IP Camera cenderung memiliki resolusi lebih besar dibandingkan dengan
kamera analog, anda pastinya memiliki resolusi lebih besar pada area yang anda inginkan, hal
ini memudahkan kita untuk bisa menghemat ruang pada harddisk.
PERBEDAAN CCTV ANALOG DAN CCTV IP CAMERA
• Kualitas Gambar: Kamera analog terbaik pun tidak memiliki hasil video yang mampu
menandingi hasil IP Camera yang paling rendah. Hal ini dikarenakan resolusi yang digunakan
oleh IP Camera lebih baik dibandingkan dengan kamera analog. Dan juga bisa dikatakan jika
resolusi yang ada pada kamera analog tidak bisa mencapai angka ½ megapixel. Jika anda memilih
IP Camera, pastikan jika memiliki megapixel yang lebih dari 1, seperti 1.3, 2 atau 3 megapixel.
Semakin besar megapixel yang dimiliki sebuah IP Camera, maka akan semakin baik dan jelas
hasil yang akan di dapat. Sebagai tambahan, bahwa sebuah IP Camera mampu
merekam view yang lebih lebar dibandingkan dengan kamera analog, hal tersebut berarti satu IP
Camera memiliki potensi untuk bisa mengambil gambar yang sama dengan 1 hingga 2 CCTV
analog.
• Analisa Video: Ini merupakan salah satu fitur yang cukup bagus bagi pengguna IP Camera.
Dengan fitur ini, anda bisa mengatur jaringan untuk bisa memahami sebuah kejadian yang
sedang terjadi atau telah terjadi pada kamera. Dengan mudah anda bisa mengawasi objek yang
hilang melalui kamera tersebut, tentu saja hal ini membuat tingkat keamanan anda menjadi lebih
berkembang. Meskipun kejadian tersebut nantinya telah terjadi beberapa jam sebelumnya,
jaringan anda akan tetap menyimpan kejadian itu dan memberikan pemberitahuan kepada anda.
• Fleksibilitas dan Skalabilitas: Ketika menggunakan DVR analog, pengaturan seriap kamera
hatus terhubung langsung ke dalam DVR. IP Camera memiliki pengaturan yang berbeda, hal ini
dikarenakan IP Camera bisa tersambung ke dalam perangkat keras bernama switch terlebih
dahulu. Setelah itu Switch yang menghubungkan lebih dari 1 kamera tersebut bisa di
sambungkan kedalam NVR (Network Video Recorder). Hal ini tentu saja mengurangi penggunaan
kabel dan lebih efisien. Selain itu, dengan teknologi ini anda tidak perlu khawatir mengenai port
yang terbatas pada DVR anda. Dengan menggunakan PoE (Power of Ethernet) dari switch yang
anda gunakan mengakibatkan kabel Cat 5e atau Cat 6 untuk bisa menjalankan sinyal AND dan
mampu menambahkan tenaga ke dalam kamera anda sekaligus menghapus penggunaan power
supply untuk tiap kamera.
PERBEDAAN CCTV ANALOG DAN CCTV IP CAMERA
Kesimpulan
Jadi, pilihannya tergantung anda. Jika anda ingin beralih dari CCTV analog dan menggunakan
IP Camera, ada beberapa hal yang sebaiknya anda pertimbangkan. Ini dia beberapa hal yang
harus anda pertimbangkan jika ingin beralih:
1. Pertama, pengeluaran awal merupakan hal yang substansial, artinya cukup penting. Anda akan
mengeluarkan biaya yang lebih banyak jika dibandingkan dengan menggunakan CCTV analog.
Tapi perlu di ingat jika, kemampuan IP Camera memang jauh lebih bagus dibandingkan dengan
CCTV analog, IP Camera pun bisa mengambil view yang lebih lebar jika dibandingkan dengan
CCTV analog. View yang didapatkan oleh 1 IP Camera sama dengan view yang bisa di dapat oleh 2
hingga 3 kamera analog. Jadi, mungkin 1 IP Camera memiliki harga yang lebih mahal, namun
kualitasnya juga jauh lebih bagus.
2. Dengan menggunakan IP Camera, anda bisa menggunakan switch yang berfungsi untuk bisa
menyambungkan beberapa kamera kedalam 1 NVR, hal yang tidak bisa dilakukan oleh DVR.
Sekali lagi, hal ini bergantung dengan kebutuhan anda sepenuhnya, anda tidak mungkin membeli
kamera analog jika anda membutuhkan 5 hingga 15 CCTV kamera.
3. Dengan menggunakan PoE Switch, IP Camera bisa berjalan tanpa perlu tenaga tambahan (power
supply). Anda juga tidak membutuhkan terlalu banyak kabel sehingga lebih efisien dan hemat.
Jadi jika anda ingin mengatur sistem keamanan yang baru, IP Camera mungkin bisa jadi solusi
yang tepat bagi anda. Jika anda telah memiliki sistem keamanan dan anda sekarang nyaman
dengan hanya menggunakan CCTV analog, anda mungkin bisa memikirkannya kembali untuk
menggantinya dengan teknologi terbaru. Bagaimanapun juga, kata-kata “analog” sepertinya
terdengar seperti jadul atau mungkin terdengar seperti barang lama. Jadi, cukup dipertanyakan
jika anda masih ingin mempertahankannya dan mungkin saat ini adalah saat yang tepat untuk
beralih menggunakan IP Camera.