Anda di halaman 1dari 3

Selamat ibu ucapkan untuk kalian yang telah berhasil naik ke kelas VIII dengan belajar di

rumah saja tanpa tatap muka.


Materi pertama PPKn tugas kalian menyalin materi yang ada dalam file ini!!
Kenapa harus disalin, supaya kalian lebih ingat dari sekedar membaca apalagi sekedar
download dan print.
Silakan tulis materi yang ada di bawah ini!

BAB I
MEMAHAMI KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA
A. Arti Kedudukan dan Fungsi Pancasila.
Para pendiri Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 telah
menyepakati Dasar Negara adalah Pancasila.
Istilah Pancasila menurut Darji Darmodihardjo, SH (1995:3) sudah dikenal sejak jaman
Majapahit pada abad ke XIV, terdapat dalam buku Nagarakertagama karangan Prapanca dan
buku Sutasoma karya Mpu Tantular. Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yakni Panca
(lima) dan Sila (sendi, asas/dasar) dan memiliki dua pengertian, yaitu berbatu sendi yang
lima dan pelaksanaan kesusilaan yang lima, yaitu:
1. Dilarang melakukan kekerasan.
2. Dilarang mencuri.
3. Dilarang berjiwa dengki.
4. Dilarang berbohong.
5. Dilarang mabuk/minuman keras.
Istilah Pancasila di Indonesia dikenalkan pertama kali oleh Ir.Soekarno dalam sidang
BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Yang saat ini tanggal tersebut diperingati sebagai hari
lahirnya Pancasila
Menurut TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum Nasional dan Tata
Urutan Perundangan dinyatakan bahwa Pancasila berfungsi sebagai dasar
Hal ini mengandung makna Pancasila digunakan sebagai dasar dalam mengatur
penyelenggaraan negara. Yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan. Dengan kata lain peraturan atau perundang-undangan apapun yang
dibuat tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
Pancasila sejak tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan sebagai dasar negara
sebagaimana tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Fungsi dan peranan Pancasila sebelumnya dikenal sebagai:
1. Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
2. Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
3. Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
4. Sebagai Perjanjian Luhur
5. Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
6. Sebagai Satu-Satunya Asas dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
7. Sebagai Moral Pembangunan
B. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Semua negara di dunia haruslah memiliki dasar atau fondasi negara. Fondasi
tersebut berupa ciri, cita-cita, acuan, dan tujuan yang akan dicapai suatu negara yang
tentunya berbeda dari negara lain.
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pertanyaan dan pemikiran
tentang dasar negara yang dikutip dalam pidatonya:
”Saja mengerti apakah jang paduka Tuan ketua kehendaki! Paduka Tuan ketua
minta dasar, minta philosophi grondslag, atau djikalau kita boleh menggunakan
perkataan jang muluk-muluk, Paduka tuan Ketua jang mulia meminta suatu
”weltanschauung” di atas mana kita mendirikan Negara Indonesia itu… Apakah
”weltanschauung” kita, djikalau kita hendak mendirikan Indonesia yang merdeka”.
(kutipan menggunakan tulisan Soewandi).

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


alenia keempat terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila
disebut juga sebagai dasar falsafah negara (philosofische Grondslag) dan ideologi
negara (staatidee).
Rumusan Pancasila pada alenia tersebut secara yuridis-konstitusional sah, berlaku,
dan mengikat seluruh lembaga negara, lembaga masyarakat, dan setiap warga negara,
tanpa kecuali.
2. Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Kita semua pastilah memiliki cita-cita yang ingin diwujudkan, cita-cita tersebut
disebut visi yaitu pandangan kedepan, hal yang ingin diraih dan misi yaitu usaha untuk
meraih visi.
Negara dapat diibaratkan seperti sebuah bangunan, tempat bernaung para
penghuninya, yaitu rakyat. Agar bangunan itu kuat dan kukuh, tentunya bangunan harus
mempunyai dasar bangunan yang kuat dan kukuh pula. Dasar negara ini biasanya juga
disebut dengan ”ideologi negara”.
ideologi berasal kata idea, yang artinya ide, konsep atau gagasan, cita-cita dan
logos yang artinya pengetahuan. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu tentang pemikiran,
ide-ide, keyakinan, gagasan atau cita-cita.

Anda mungkin juga menyukai