Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

MODUL RESERVOIR

1. PENDAHULUAN

Yang dimaksud dengan reservoir di sini adalah tempat penampungan air bersih, pada
sistem penyediaan air bersih. Umumnya reservoir ini diperlukan pada suatu sistem
penyediaan air bersih yang melayani suatu kota.

Mengapa?
Tentunya karena pada suatu sistem penyediaan air bersih, reservoir mempunyai fungsi
dan peranan tertentu yang diperlukan agar sistem penyediaan air bersih tersebut dapat
berjalan dengan baik.

2. JENIS RESERVOIR

Jenis reservoir dapat dibagi berdasarkan bentuk, fungsi maupun tinggi reservoir
terhadap permukaan tanah sekitarnya serta berdasarkan dari bahan konstruksinya.
Berdasarkan tinggi relative reservoir terhadap permukaan tanah sekitarnya, maka jenis
reservoir dapat dibagi menjadi :
 Reservoir permukaan (ground reservoir)
 Reservoir menara (elevated reservoir)

Reservoir Permukaan (Ground Reservoir)


Yang dimaksud dengan reservoir permukaan adalah reservoir yang sebagian besar atau
seluruh reservoir tersebut terletak di bawah permukaan tanah.

Gambar 1. Reservoir Permukaan

1
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

Reservoir Menara (Elevated Reservoir)


Yang dimaksud dengan reservoir menara adalah reservoir yang seluruh bagian
penampungan dari reservoir tersebut terletak lebih tinggi dari permukaan tanah
sekitarnya.

Gambar 2. Reservoir Menara

Berdasarkan bahan konstruksinya, maka jenis reservoir dapat dibagi menjadi :


 Reservoir tanki baja
 Reservoir beton cor
 Reservoir pasangan bata
 Reservoir fiber

Reservoir Tanki Baja

Banyak reservoir menara dan “standpipe” atau reservoir tanah yang dikonstruksi dari
bahan baja yang dibaut atau dilas. Karena baja beresiko terhadap karat dan mudah
menyerap panas, maka perlu dicat dan dilindungi dengan “Cathodic Protection”.
Biasanya tangki baja jauh lebih murah dari tangki beton.

Reservoir Beton Cor

Tanki dan reservoir beton pertama kali dibuat tanpa penutup. Perkembangan
selanjutnya konstruksi ini memakai penutup dari kayu atau beton. Dengan tutup ini maka
masalah sanitasi akan terselesaikan. Kelebihan dari menggunakan beton cor adalah

2
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

kedap air dan tidak mudah bocor. Kelemahan umum dari bahan beton adalah biaya
konstruksi yang relatif lebih tinggi.

Sumber: Saunders International

Gambar 3. Reservoir Tanki Baja

Sumber: tandonaircor.blogspot.com

Gambar 4. Reservoir Beton Cor

Reservoir Pasangan Bata

Penggunaan bata merah sebagai bahan pengisi dinding bangunan sudah umum kita
lihat diberbagai bangunan dari dulu hingga kini. Selain sudah teruji kekuatannya, untuk
mendapatkan material ini pun tidak susah. Kelebihan dari menggunakan material ini
adalah kekuatan, kekokohan serta tahan lama sehingga jarang sekali terjadi keretakan
dinding. Kekurangannya adalah dari sulitnya membuat pasagan bata yang rapi sehingga
membutuhkan plesteran yang cukup tebal agar menghasilkan dinding yang cukup rata
dan kecenderungan pemborosan dalam penggunaan material perekatnya.

Reservoir Fiberglass

Penggunaan fiberglass sebagai bahan untuk membuat reservoir memiliki beberapa


kelebihan seperti ringan, tekstur dinding tanki kaku dan terlihat kuat. Namun dari
kelebihan yang dimiliki, adapun kekurangan yang dimiliki yaitu rentan terhadap benturan

3
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

dan dinding tanki mudah retak, tidak tahan terhadap UV dan oksidasi bila terjemur sinar
matahari.

Sumber: satriamadangkara.com
Gambar 5. Reservoir Pasangan Bata

Sumber: tangkiairr.blogspot.com
Gambar 6. Reservoir Fiberglass

3. PERLENGKAPAN RESERVOIR

Bagian utama dari reservoir adalah bak tempat penampungan air bersih. Biasanya
reservoir ini dilengkapi dengan :
a. Perpipaan, yang terdiri dari :
• Pipa air masuk (pipa inlet)
• Pipa air keluar (pipa outlet)
Pipa air keluar ini pada umumnya dilengkapi dengan saringan.
• Pipa peluap dan pipa penguras
Pipa peluap digunakan untuk membuang air yang berlebih pada
reservoir, sedangkan pipa penguras digunakan untuk menguras
reservoir.
• Pipa udara (pipa vent)
Biasanya pipa udara dilengkapi dengan kawat kasa, yang gunanya untuk
menghindari serangga atau binatang lain masuk ke dalam reservoir.

4
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

Pipa air masuk, pipa air keluar, dan pipa penguras dilengkapi dengan katup
pengatur aliran air.

b. Lubang inspeksi (manhole)


Digunakan untuk mengontrol atau untuk masuk ke dalam reservoir.
c. Tangga untk naik ke menara reservoir dan tangga untuk masuk ke dalam
reservoir
d. Alat penunjuk tinggi muka air dalam reservoir
e. Alat pengukur debit air (meter air)
f. Biasanya alat pengukur debit air dipasang pada pipa air masuk ke reservoir dan
atau pada pipa air keluar dari reservoir.

Disamping itu bila pengaliran air masuk atau aliran keluar reservoir menggunakan
pompa, maka biasanya di dalam reservoir tersebut dipasang elektroda-elektroda untuk
menjalankan/menghentikan jalannya pompa secara otomatis.

4. FUNGSI RESERVOIR

Fungsi utama dari reservoir adalah untuk menyeimbangkan antara debit produksi dan
debit pemakaian air. Seringkali untuk waktu yang bersamaan, debit produksi air bersih
tidak dapat selalu sama besarnya dengna debit pemakaian air. Pada saat jumlah
produksi air bersih lebih besar daripada jumlah pemakaian air, maka kelebihan air
tersebut untuk sementara disimpan dalam reservoir, dan digunakan kembali untuk
memenui kekurangan air pada saat jumlah produksi air bersih lebih kecil daripada
jumlah pemakaian air.

Gambar 3. Pola Fluktuasi Pemakaian Air

Disamping fungsi utama reservoir tersebut, seringkali reservoir ini mempunyai fungsi
yang lain, yaitu :

a. Untuk menambah tekanan air pada jaringan pipa distribusi (khususnya untuk
reservoir menara)

5
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

Gambar 4

b. Agar tekanan air pada jaringan pipa distribusi relatif stabil


Akibat adanya fluktuasi pemakaian air, maka jumlah aliran air dalam pipa
distribusi juga akan berubah-ubah (berfluktuasi). Akibat perubahan debitnya
aliran air pada pipa distribusi ini, maka sisa tekanan air pada pipa distribusi pun
akan berubah-ubah. Pada saat pemakaian air maksimum, maka tekanan air
pada pipa distribusi akan berkurang, dan tekanan air pada pipa distribusi ini akan
naik kembali pada saat pemakaian air minimum. Dengan menggunakan
reservoir, maka dapat dihitung sedemikian rupa, sehingga tekanan air
maksimum dan tekanan air minimum pada jaringan pipa distribusi masih
memenuhi syarat. Dengan perhitungan ini, maka kita dapat menetapkan lokasi
dan ketinggian reservoir terhadap daerah distribusi.

6
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

Gambar 5

c. Sebagai tempat persediaan air pada keadaan darurat


Yang dimaksud dengan keadaan darurat disini, misalnya pada waktu terjadi
kebakaran, atau pipa transmisi sedang diperbaiki atau pada saat pompa untuk
mengisi reservoir tidak jalan dan sebagainya. Pada waktu-waktu tertentu
instalasi air rusak atau perlu dibersihkan, atau pipa transmisi pecah sehingga
perlu diperbaiki, sehingga air tidak dapat diproduksi. Bila tidak ada reservoir,
maka tidak ada air bersih yang dapat didistribusikan ke konsumen. Bila
digunakan reservoir, dan reservoir tersebut berisi air, maka aliran air ke
konsumen tidak terhenti untuk sementara , tetapi masih dapat menerima air yang
berasal dari reservoir. Atau dalam keadaan darurat lain, misalnya pada saat
terjadi kebakaran yang membutuhkan banyak air untuk memadamkan kebakaran
tersebut. Pada waktu melakukan pemadaman kebakaran, maka pemakaian air
akan sangat besar. Dengan adanya air dalam reservoir, diharapkan aliran air ke
konsumen tidak akan terhenti, karena kebutuhan air untuk memadamkan
kebakaran tersebt dapat ditanggulangi dari air yang ada dalam reservoir.
d. Sebagai tempat pencampuran air dengan larutan kimia, terutama pembubuhan
disinfektan
e. Sebagai tempat pencampuran air dengan bahan kimia, sehingga pencampuran
bahan kimia tersebut lebih merata. Dan di samping itu dengan waktu
pencampuran yang lebih lama, diharapkan sisa klor yang berlebih dapat
dikurangi.

f. Sebagai tempat pengendapan pasir atau kotoran-kotoran lain, yang mungkin


masih terbawa air dari instalasi pengolahan atau dari sumur dalam.

7
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

g. Bila pengisian reservoir menggunakan pompa, maka pompa dapat dijalankan


lebih merata. Dengan pemompaan yang merata ini, maka diharapkan dapat
menghemat pemakaian tenaga listrik.

5. LOKASI DAN KETINGGIAN RESERVOIR

a. Reservoir penyeimbang biasanya dibangun di dekat instalasi pengolahan air


b. Reservoir pelayanan ditempatkan sedekat mungkin dengan pusat daerah pelayanan,
kecuali kalau keadaan tidak memungkinkan selain itu harus dipertimbangkan
pemasangan pipa paralel
c. ketinggian reservoir pada sistem gravitasi ditentukan sedemikian rupa sehingga
tekanan minimum sesuai hasil perhitungan hidrolis di jaringan pipa distribusi primer
adalah 15 m. Muka air reservoir rencana diperhitungkan berdasarkan tinggi muka air
minimum
d. Jika elevasi muka tanah wilayah pelayanan bervariasi maka wilayah pelayanan dapat
dibagi menjadi bebrapa zone wilayah pelayanan yang dilayani masing-masing
dengan satu reservoir.

6. VOLUME RESERVOIR

a. Volume reservoir pelayannan ditentukan berdasarkan:


• Jumlah volume air maksimum yang harus ditampung pada saat pemakaian air
minimum ditambah volume air yang harus disediakan pada saat pengaliran jam
puncak karena adanya fluktuasi pemakaina air di wilayah pelayanan dan perioda
pengisian reservoar
• Cadangan air untuk pemadam kebakaran kota sessuai dengan peraturan yang
berlaku dari Dinas Kebakaran untuk daerah setempat
• Kebutuhan air khusus, yaitu penggelontoran, taman dan peristiwa khusus
• Kebutuhan air untuk backwash
b. Volume efektif reservoir atau reservoir penyeimbang ditentukan berdasarkan
keseimbangan aliran keluaran dan aliran masuk reservoir selama pemakian air di
daerah pelayanan. Sistem pengisisan reservoir dapat dengan sistem pompa maupun
sistem gravitasi. Pasokan air ke konsumen dilakukan secara gravitasi dan/atau
pemompaan.
c. Metoda perhitungan volume efektif reservoir dietntukan dengan :
• Cara tabulasi, volume efektif adalah jumlah dari selisih positif terbesar (m 3) dengan
selisih negatif terbesar (m 3) antara fluktuasi pemakaian air dan pasokan air ke
reservoir. Hasil perhitungan nilai kumulatif dibuat dalam bentuk tabel
• Kurva masa, volume efektif didapat dari jumlah presentase akumulais surplus
terbesar pemakaian air terhadap akumulasi pengaliran air ke reservoar (bila
pengaliran air ke reservoir dilakukan selama 24 jam).
• Secara presentase, volume efektif ditentukan minimum 15% dari kebutuhan air
maksimum per hari.

8
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

5. KESIMPULAN

Fungsi utama reservoir pada suatu sistem penyediaan air bersih adalah untuk
menyeimbangkan antara produksi dan pemakaian air. Disamping fungsi utama tersebut,
reservoir seringkali mempunyai fungsi lain, seperti untuk menambah tekanan, mengatur
tekanan air, mengatasi keadaan darurat, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai