OLEH :
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan inkontinuitas jaringan ditandai dengan pasien
mengeluh nyeri dan tampak luka robekan akibat fraktur.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilitas ditandai dengan Pasien
mengeluh nyeri jika bergerak, pasien tampak lemah dan meringis jika bergerak.
3. Defisit perawatan diri : mandi +3 berhubungan dengan kelemahan ditandai
dengan pasien belum mampu bergerak bebas, pasien belum mampu mandi dan
berpakaian, tampak lemah, kulit kusam, lembab, berbau dan pakaian tampak
kotor.
Intervensi
NO Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
. Keperawatan
1. Nyeri Setelah dilakukan -Kaji intensitas, -Pengkajian yang
berhubungan perawatan selama karakteristik dan spesifik membantu
dengan 2x24 jam: derajat nyeri. memilih intervensi
inkoninuitas -Pasien dapat yang tepat.
jaringan beradaptasi dengan -Meminimalkan
ditandai dengan nyeri yang dialami stimulasi atau
pasien Kriteria Hasil : -Pertahankan tirah meningkatkan
mengeluh nyeri -Mengungkapkan baring. relaksasi.
dan tampak nyeri dan tegang di
luka robekan perutnya berkurang -Meningkatkan
akibat fraktur. -Dapat melakukan -Terangkan nyeri koping pasien
tindakan untuk yang diderita pasien dalam melakukan
mengurangi nyeri dan penyebabnya. guidance
mengatasi nyeri.
-Kolaborasi -Mengurangi onset
pemberian terjadinya nyeri
analgetika. dapat dilakukan
dengan pemberian
analgetika.
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1. Mobilitas adalah kemampuan seseorang untuk bergerak bebas , mudah
dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehat. Sedangkan Imobilisasi adalah suatu kondisi yang relatif, dimana
individu tidak saja kehilangan kemampuan geraknya secara total, tetapi
juga mengalami penurunan aktifitas dari kebiasaan normalnya.
2. Faktor-faktor yang mempegaruhi mobilisasi adalah: gaya hidup,
ketidakmampuan, tingkat energi dan usia.
3. Jenis-jenis imobilisasi adalah: imobilisasi fisik, imobilisasi intelektual,
imobilisasi emosional dan imobilisasi sosial.
4. Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuskular, meliputi
sistem otot, skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago, dan saraf.
5. Konsep Perawatan diri meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
individu dikehidupan sehari hari.
6. Asuhan keperawatan yang harus dilakukan pada pasien dengan defisit
perawatan diri dilakukan dengan melakukan pengkajian, menentukan
diagnosa keperawatan, Menentukan intervensi dengan tujuan dan
kriteria hasil, implementasi dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar pasien. Jakarta : Salemba
Medika.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundal Mental Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Sulistyowati, D. & Handayani, F.2012. Jurnal Studies Nursing. Personal Hygene
Menurut Persepsi Pasien Imobilisasi Fisik. 1. 169-174.
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC
dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC.