Anda di halaman 1dari 77

STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN ICU

Ns. Agus Haryanto, S Kep, SH


PP Himpunan Perawat Critical Care Indonesia
Disampaikan pada Pelatihan Perawat ICU
RSPAD GATOT SOEBROTO
OBJECTIVE:

• Mengetahui Standar pelayanan Keperawatan


ICU
• Mengetahui Manajemen Pelayanan ICU
• Mengetahui falsafah pelayanan ICU
• Mengetahui standar kompetensi Perawat ICU
Pasien sakit kritis

ICU

MULTI DISIPLINARY
TEAM
STANDAR PELAYANAN ICU

STANDAR PELAYANAN
KEPERAWATAN KOMPETENSI diklat.file.hipercci.pusat
DEFINISI ICU
Petunjuk teknis penyelenggaraan pelayanan intensive
care unit , KepMenkes, HK.02.04/I/1996/11

• Suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah,


dengan staf yang khusus dan perlengkapan
yang khusus yang ditujukan untuk observasi,
perawatan dan terapi pasien-pasien yang
menderita penyakit, cedera atau penyulit-
penyulit yang mengancam jiwa atau potensial
mengancam jiwa dengan prognosis dubia yang
diharapkan masih reversibel
ICU adalah
• Adalah Unit perawatan khusus yang dikelola untuk
merawat pasien sakit berat dan kritis, cedera dengan
penyulit yang mengancam nyawa dengan melibatkan
tenaga kesehatan terlatih serta didukung dengan
kelengkapan peralatan khusus , Standar Pelayanan
Kep ICU, Depkes , 2006

• is a specially staffed and equipped hospital ward


dedicated to management of patients with life-
threatening illnesses, injuries or complications” ,
Teoh, Intensive Care manual edisi 4, 1997

diklat.file.hipercci.pusat
• Pelayanan keperawatan ICU adalah  pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasien
dalam kondisi kritis diruang perawatan
intensif, dilaksanakan secara terintegrasi oleh
tim yang terlatih dan berpengalaman dibidang
critikal care.
(Standar Pelayanan Keperawatan ICU : Kemenkes RI, 2011)
STANDAR PELAYANAN ICU
 KLASIFIKASI

PRIMER SKUNDER

TERSIER KUARTIER ?

diklat.file.hipercci.pusat
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
NOMOR HK.O2.O4/I/1996/11 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

DI RUMAH SAKIT
KLASIFIKASI PELAYANAN ICU BERDASARKAN KEMAMPUAN PELAYANAN
Primer , ditambah
 Kateter vena sentral, arteri, Swan Ganz dan ICP
TERSIER Monitor
 Pemantauan EKG, pulsoksimetri, tekanan darah
invasif, Swan Ganz, ICP dan ECHO Monitor

Primer , ditambah dg:


 Kateter vena sentral & arteri
SEKUNDER
 Pemantauan EKG, pulseksimetri, tekanan darah invasif
 Menunjang fungsi vital dgn alat
 Prosedur Isolasi
 Hemodialisa intermiten dan kontinyu
 Resusitasi Jantung Paru dan pengelolaan jalan napas (intubasi trakeal, ventilasi
mekanik)
PRIMER  Terapi oksigen
 Pemasangan vena sentral
 Pemantauan EKG, pulsoksimetri dan tekanan darah non invasive
 Terapi secara titrasi, serta Nutrisi Enteral dan Parenteral
 Pemeriksaan Laboratorium, Fungsi vital dgn alat dan Fisioterapi dada
1. Pelayanan Keperawatan ICU Primer

Memberikan pelayanan keperawatan pada


pasien dengan pengelolaan resusitasi segera
pasien sakit gawat, tunjangan kardiorespirasi
jangka pendek, melakukan pemantauan dan
pencegahan penyulit pada pasien medik dan
bedah yang beresiko
2. Pelayanan Keperawatan ICU Sekunder

• Memberikan pelayanan keperawatan pada


pasien dengan standar ICU umum yang tinggi,
memberikan bantuan ventilasi mekanik lebih
lama, melakukan dukungan atau bantuan
hidup lain, tetapi tidak terlalu kompleks
3. Pelayanan Keperawatan ICU Tertier

• Memberikan pelayanan keperawatan ICU


dengan rujukan tertinggi termasuk
dukungan/bantuan hidup multisistim yang
kompleks dalam jangka waktu yang tak
terbatas. Memberikan bantuan ventilasi
mekanis,bantuan renal ekstrakorporal dan
pemantauan kardio invasif dalam jangka
waktu yang tak terbatas
PELAYANAN ICU

PRIORITAS SATU PRIORITAS DUA

INDIKASI PASIEN
MASUK ICU
PENGECUALIAN
PRIORITAS TIGA
INDIKASI PASIEN MASUK ICU

1. Prioritas Satu:
Pasien kritis, tak stabil, perlu terapi suportif secara intensif (ventilasi mekanik,
vasoaktif)
Contoh : Hipoksia,Hipotensi, Syok, Post Bedah Thorax

2. Prioritas Dua:
Perlu pemantauan intensif dan “kompleks”:tak stabil, antisipasi terhadap
kemungkinan timbul dekompensasi. Contoh : Pasca Cardiac Aresst, Post Bedah
Mayor, Gagal Ginjal Akut atau berat atau telah pembedahan, umumnya tdk
terbatas terapi

3. Prioritas Tiga:
Penyakit dasarnya berat atau terminal tetapi
pasien keadaan kritis, tak stabil, akut.
Contoh : Pasien dengan keganasan metastase
mendapatkan terapi intensif hanya untuk mengatasi
penyakit akut, tetapi tidak sampai intubasi / RJP

diklat.file.hipercci.pusat
INDIKASI PASIEN MASUK ICU
 PENGECUALIAN

• Berdasarkan pertimbangan seperti pada keadaan luar biasa 


persetujuan Kepala ICU
• Kondisi sbb:
- Memenuh kriteria masuk namun menolak terapi tunjangan
hidup yang agresif dan hanya demi "perawatan yang aman”
saja  dinyatakan" DNR (Do Not Resuscitate).
- Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
- Pasien-yang mengalami mati batang otak namun hanya
karena kepentingan donor organ
KRITERIA PASIEN KELUAR

Pasien sudah membaik tidak perlu pemantauan lagi

• Keadaan umum pasien stabil


Secara perhitungan terapi pemantauan intensive tidak
memberikan hasil yg berarti bagi pasien.
• Contoh: ARDS stadium akhir

Pasien atau keluarga menolak (pulang paksa)

Pasien hanya perlu observasi intensive saja ada pasien lain yg


lebih gawat dan perlu rawat ICU maka pasien pindahkan ke HCU
FASILITAS PELAYANAN
SESUAI DENGAN KRITERIA ICU

diklat.file.hipercci.pusat
Standar Fasilitas dan Sarana

Pemeliharaan Alat
• Gunakan fasilitas dan peralatan sesuai
dengan fungsi
• Lakukan Kalibrasi
• Buat inventarisasi alat
• Jaga kebersihan & sterilisasi
• Ikuti petunjuk operasional penggunaan
alat
diklat.file.hipercci.pusat
KEBIJAKAN

• Standar Asuhan Keperawatan


• Standar Operasional prosedure
• Penyelesaian masalah etik keperawatan
• Indikasi pasien masuk dan keluar
• Pengendalian pemakaian obat
• Pengendalian Infeksi
• Tata tertib petugas dan pengunjung
• Koordinasi lintas
departemen/bidang/instalasi/unit

diklat.file.hipercci.pusat
Manajemen pelayanan keperawatan ICU

Adalah proses pengelolaan di ruang ICU


dengan melalui pendekatan asuhan
keperawatan untuk mencapai pelayanan di
ICU sesuai standar pelayanan yang ditetapkan.
ASUHAN KEPERAWATAN INTENSIVE

Me
mili
ki
lin g
kup
tan


MUTU ASUHAN KEPERAWATAN

n ur
rawa

s in g
perencanaan
kepe

Pengkajian

pro
Intervensi

Evaluasi
linik

ses
tik k
Prak

Lingkup : pasien sakit kritis

diklat.file.hipercci.pusat
Asuhan Keperawatan ICU

Asuhan keperawatan ICU adalah rangkaian


kegiatan praktek keperawatan diberikan oleh
perawat yang kompeten untuk memberikan
asuhan keperawatan di ICU. Proses
keperawatan terdiri atas lima langkah meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
tindakan keperawatan, intervensi
keperawatan dan evaluasi.
1. Pengkajian keperawatan

Merupakan suatu proses pengumpulan data


tentang status kesehatan pasien secara
sistematik, menyeluruh, akurat, dan
berkesinambungan, karena pengkajian yang
sistematis, menyeluruh, akurat, dan
berkesinambungan memudahkan perawat
merumuskan masalah pasien dengan tepat
dan merencanakan tindakan keperawatan
secara komprehensif.
Kriteria Struktur

1. Ada format pengkajian yang baku untuk


pengkajian pasien ICU meliputi pengkajian
sebelum pasien datang, segera setelah
pasien datang, pengkajian lengkap dan
pengkajian berkelanjutan.
2. Ada petunjuk teknis pengisian pasien ICU
3. Ada alat dan sarana untuk melakukan
pengkajian di ICU
Kriteria Proses

1. Mlakukan pengumpulan data sebelum pasien


datang, segera setelah pasien datang,
pengkajian lengkap dan pengkajian
berkelanjutan melalui metode observasi,
wawancara, dan pemeriksaan fisik :
Jenis-jenis pengkajian

1) Pengkajian sebelum pasien datang (Pre


Arrival):
Sebelum pasien datang dari rumah sakit lain
atau ruangan lain, dilakukan pengkajian
kepada pasien yang akan dikirim ke ICU
meliputi; identitas pasien, diagnosa, tanda-
tanda vital, alat bantu invasif yang dipakai,
modus ventilasi mekanik yang sedang dipakai
bila pasien menggunakan ventilasi mekanik.
2) Pengkajian segera (Quick Assessment) :

Pengkajian segera setelah pasien tiba di ICU


meliputi; observasi ABCDE yaitu : Airway,
Breathing , Circulation, Drugs/Obat-obat
(obat yang saat ini diberikan) termasuk apakah
ada alergi pada obat dan makanan tertentu
dan Equipment/ alat: apakah ada alat
terpasang pada pasien atau alat yang akan di
pasang.
3) Pengkajian lengkap (Comprehensive
Assessment)
meliputi:
Pengkajian keluhan utama, riwayat kesehatan
sekarang, riwayat kesehatan yang lalu, riwayat
sosial, riwayat psikososial dan spiritual serta
pengkajian fisik dari setiap sistem tubuh
(sistem neurologi, respirasi, kardiovaskuler,
renal, gastrointestinal, endokrin, hematologi
dan immunologi, serta sistem integument).
4) Pengkajian berkelanjutan (On Going
Assessment)

meliputi :
Kontinuitas monitoring kondisi pasien pada
saat kritis, selanjutnya sesuai kondisi pasien.
2. Mengelompokkan data yang diperoleh secara
sistematis
3. Melakukan Analisa data
4. Merumuskan masalah berdasarkan analisis
data
Kriteria hasil :
1. Adanya dokumen pengkajian keperawatan
pasien ICU
2. Adanya rumusan masalah/diagnose
keperawatan pasien ICU
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan
berdasarkan data status kesehatan pasien,
dinalisis dan dibandingkan dengan norma
fungsi kehidupan pasien, dapat bersifat aktual
maupun risiko, diagnosa keperawatan yang
dirumuskan merupakan dasar penyusunan
rencana keperawatan dalam mencapai
peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan kesehatan pasien ICU.
Kriteria Struktur
1. Adanya daftar masalah keperawatan pasien
2. Adanya daftar diagnose keperawatan
1. Menetapkan masalah keperawatan yang
prioritas (mengancam kehidupan), Seperti:

• Bersihan jalan yang tidak efektif,


• Pola nafas tidak efektif,
• Ketidakmampuan untuk bernafas spontan,
• Gangguan pertukaran gas,
• Penurunan curah jantung,
• Gangguan perfusi jaringan,
• Defisit/ kelebihan volume cairan.
• Gangguan Irama Jantung
2. Menetapkan diagnosa keperawatan yang
prioritas di ICU, seperti :

• Jalan napas tidak efektif berhubungan dengan adanya


benda asing pada trakhea
• Pola napas tidak efektif /ketidak mampuan bernapas
spontan berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan
• Gangguan pertukaran gas: hipercapnea berhubungan
dengan hipoventilasi alveolar
• Gangguan pertukaran gas: hipoksemia berhubungan
dengan perubahan ventilasi-difusi, peningkatan
permeabilitas membran alveoli kapiler
• Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan gangguan
fungsi pompa jantung ( ejeksi )
Kriteria hasil :
1. Diperoleh serangkaian masalah keperawatan
prioritas di ICU
2. Diagnosa keperawatan berdasarkan rumusan
PES/PE
3. Diagnosa keperawatan dan masalah
keperawatan di dokumentasikan pada
catatan keperawatan
3. Perencanaan

Serangkaian langkah-langkah yang bertujuan untuk


menyelesaikan masalah kesehatan serta
meningkatkan kesehatan secara terstruktur dan
terorganisir dengan melibatkan klien, keluarga dan
tenaga kesehatan lain untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, rencana tindakan keperawatan
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
tindakan keperawatan yang sistematis, efektif dan
efisien.
Kriteria struktur :

1. Adanya rumusan tujuan dan kriteria hasil


2. Adanya rumusan rencana tindakan
keperawatan
Kriteria proses :

• Merumuskan tujuan dan kriteria hasil yang


specific, measureable, achievable, reliable dan
time (SMART)
• Menetapkan rencana tindakan keperawatan
berdasarkan prioritas kebutuhan pasien ICU
• Mendokumentasikan rencana keperawatan
Kriteria hasil :

1. Tersusunnya rencana tindakan keperawatan


ICU
2. Rencana tindakan keperawatan
didokumentasikan
4. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Perawat melaksanakan tindakan keperawatan yang


telah direncanakan sesuai dengan lingkup dan
kewenangan bertujuan untuk peningkatan,
pencegahan, pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan, Pelaksanaan tindakan keperawatan
merupakan upaya mempercepat kesembuhan,
mencegah komplikasi serta mempertahankan status
kesehatan pasien.
Kriteria struktur :

1. Ada rencana tindakan keperawatan berdasarkan


prioritas kenutuhan pasien
2. Ada standar keperawatan ICU yang memperhatikan
gender dan patient safety
3. Ada standar prosedur operasional yang memperhatikan
gender dan patient safety
4. Tersedia format tindakan keperawatan
5. Ada informed consent
6. Ada kebijakan rumah sakit tentang pendelegasian
tindakan medis
Kriteria proses :

1. Melakukan tindakan keperawatan mengacu pada rencana


tindakan keperawatan
2. Monitoring respon pasien terhadap tindakan keperawatan
3. Melakukan modifikasi tindakan berdasarkan respon pasien.
4. Mengutamakan prinsip keselamatan pasien (patient safety)
5. Melakukan tindakan keperawatan dengan memperhatikan
Gender
6. Menerapkan prinsip standar baku (standar precaution)
7. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
Kriteria hasil :

1. Adanya dokumen tentang tindakan


keperawatan serta respon pasien
2. Ada dokumen tentang pendelegasian
tindakan medis (standing order)
5. Evaluasi
Adalah tahap akhir dari proses keperawatan meliputi
evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses
atau formatif adalah evaluasi yang dilakukan segera
setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.
Sedangkan evaluasi hasil atau sumatif evaluasi yang
dilakukan dengan mengacu pada tujuan dan kriteria
hasil evaluasi menggambarkan tingkat keberhasilan
tindakan keperawatan di ICU.
Kriteria struktur :

1. Ada tujuan dan kriteria hasil yang telah


ditetapkan
2. Ada formulir catatan perkembangan pasien
Kriteria proses :

1. Melakukan evaluasi terhadap respon pasien pada


setiap tindakan yang diberikan (evaluasi proses)
2. Melakukan evaluasi dengan cara
membandingkan hasil tindakan dengan tujuan
dan kriteria hasil yang sitetapkan (evaluasi hasil)
3. Melakukan revisi terhadap askep yang telah
diberikan, jika tidak ada perbaikan pada pasien.
4. Mendokumentasikan hasil evaluasi proses dan
evaluasi hhasil
Kriteria Hasil :

1. Adanya dokumentasi evaluasi respon


2. Adanya dokumen catatan perkembangan
dalam bentuk evaluasi data subyektif,
obyektif Analisa and planning.
3. Adanya dokumentasi revisi asuhan
keperawatan
Level Perawat ICU
POSISI JABATAN KUALIFIKASI KOMPETENSI STANDAR

PK 1 ICU (Asociate Nurse) Pendidikan : • Memahami konsep


D3 Keperawatan + keperawatan intensif
pengalaman kerja di ICU 0 • Memahami standar
tahun asuhan keperawatan pada
S1 Keperawatan + pasien kritis di unit intensif
pengalaman kerja di ICU 0 • Mampu melakukan
tahun pendokumentasian di
Orientasi program/praktek lembar harian pasien
dan teori 360 jam • Mengetahui prosedur
Lulus uji kompetensi dasar tetap (Protap) pencegahan
ICU infeksi nosokomial di ICU
  • Kompeten melakukan
asuhan keperawatan dasar
umum
POSISI JABATAN KUALIFIKASI KOMPETENSI STANDAR

PK 2 ICU ( Associate Nurse) D3 Keperawatan + Mampu melakukan tugas


pengalaman kerja di ICU 3 pokok perawat PK 1
tahun Melakukan asuhan
S1 Keperawatan + keperawatan pasien
pengalaman kerja di ICU dengan gangguan
tahun respirasi, kardiovaskuler
Telah mengikuti pelatihan dan atau neurology secara
keperawatan intensif mandiri
Telah mengikuti pelatihan Melakukan kolaborasi
Kursus Dasar Pencegahan dengan tim kesehatan lain
Infeksi Nosokomial RS,
BCLS,
Lulus uji kompetensi
perawat intensif PK 1
PK 3 ICU (Nurse Educator, D3 Keperawatan dan S1 Mampu menjadi perawat
Nurse Clinical) Keperawatan serta telah penanggung jawab dalam
menjadi Perawat Intensif tim dinas sore atau malam
PK 2 selama 3 tahun Mampu melaporkan dengan
tepat mengenai
Telah lulus uji kompetensi permasalahan pasien kepada
PK 2 tim medis
Lulus uji menjadi Perawat Menyusun rencana
Penanggung Jawab Shift keperawatan sesuai kondisi
Telah mengikuti pelatihan pasien secara sistematis
Standar Asuhan Mengevaluasi efektifitas
Keperawatan tindakan keperawatan yang
direncanakan dan telah
diimplementasikan
Melakukan supervisi dan
bimbingan kepada Perawat
Intensif PK 1 dan PK 2
Melakukan evaluasi kinerja
keperawatan Perawat
Intensif PK 1 dan PK 2
PK 4 ICU (Nurse Manager, S1 Keperawatan dan telah Melatih tenaga baru dalam kegiatan
Nurse Clinical care Manager, menjadi PK 3 selama 5 tahun program orientasi ICU
Memberikan bimbingan dan arahan
Nurse Educator) Telah lulus uji kompetensi PK 3 kepada PK 1, PK 2 dan PK 3 dalam
Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan kegiatan keperawatan
Pelayanan Prima, Pelatihan ICU
Clinical Instruktur Menerima laporan dari Primary
Nurse terkait permasalahan pasien
dan sarana atau prasarana ICU
Menilai kinerja Primary Nurse dan
Perawat Asosiate (Kinerja spesifik,
DP3 dan Remunerasi).
Membuat laporan terkait masalah
SDM, sarana dan prasarana ICU
kepada Kepala ICU
Melakukan ronde Keperawatan satu
kali dalam seminggu terkait kasus
ICU
Membuat Jadwal dinas pegawai
Melakukan analisa kebutuhan 5M
( Man, Material, Methode, Money
dan Machine)
Melakukan koordinasi mengenai
permasalahan ICU dengan Kepala
ICU
Melakukan monitoring evaluasi
terhadap seluruh manajemen mutu
pelayanan ICU
FALSAFAH PELAYANAN ICU
1 • Etika Kedokteran: Autonomy:Benefiscence:Non-maleficencet:Justice

2 • Indikasi yang benar: koordinasi unt tatalaksana,pengawasan


kontinue,, imtervensi oleh tim

• Kebutuhan pelayanan kesehatan pasien : A, B,C, Brain dan organ


3
lain diagnosis & teraphi deefinitif
• Kerjasama multidisipliner dalam masalah medik kompleks:
4 intensivist sbg ketua tim

5 • Azas prioritas : kesesuaian indikasi masuk benar


FALSAFAH PELAYANAN ICU

• Sistim manajemen peningkatan mutu terpadu: tim


6
kendali mutu

7 • Kemitraan profesi -- > medis, perawat dan profesi lain

8 • Efektivitas, keselamatan dan ekonomis:terpadu

9 • Kontinuitas pelayanan  step down layanan


FALSAFAH KEPERAWATAN INTENSIVE
• Pelayanan keperawatan intensif disediakan dan
diberikan kepada pasien
dalam keadaan KRITIS yang perlu ditanggulangi dan
diawasi secara ketat, terus menerus serta tindakan
segera, ditujukan untuk observasi, perawatan dan
terapi.

Multidisiplin secara komphrehensif

diklat.file.hipercci.pusat
SEORANG PERAWAT YANG BEKERJA DI ICU
MEMPUNYAI FALSAFAH :
• Memberi asuhan keperawatan kepada pasien
dan keluarga dengan masalah fisiologis akut,
tidak stabil
• Perlu pengetahuan ttg : fisiologi, patofisiologi,
farmakologi.
• Mampu mempergunakan tehnologi tinggi
untuk mengukur parameter fisiologi dengan
tepat.
PERAWAT CRITICAL CARE
• Ongoing assessement, mengenal secara dini
komplikasi
• Situasi stres kerja tinggi
• Mampu memberi dukungan psikologis
• Komunikasi jelas dan kerja tim
•  PERLU SERTIFIKASI
PERAWAT CRITICAL CARE
 HARUS MENYAKINI
• Setiap pasien mempunyai kebutuhan individual
dan berhak mendapatkan `pelayanan terbaik
• Kepedulian dan perhatian caring dari tim
keperawatan
• Kualitas hidup pasien optimal didukung oleh
lingkungan internal, ekternal, fisik dan psikologis
• Lingkungan kerja kondusif didukung fasilitas yang
memadai
• Kualifikasi tenaga perawat memiliki sertifikat
khusus
• Pelayanan multidisiplin
Karakteristik Perawat ICU
Dit.Kep &Keteknisian Medis, Dep.Kes-RI, 2006

• Memberikan asuhan keperawatan mengacu


pada standar keperawatan ICU dengan konsisten
• Menghormati sesama sejawat dan tim lainnya
• Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan
keterampilan yang diikuti nilai etik dan legal
• Berespon secara terus menerus dengan
perubahan lingkungan
• Menunjukkan kemampuan keterampilan klinis
yang tinggi
• Menerapkan keterampilan komunikasi secara
efektif .
Cont…..

• Menginterprestasikan analisa situasi yang


komplek
• Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk
pasien dan keluarga
• Berfikir kritis
• Mengembangkan pengetahuan dan penelitian
• Inovatif
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN
KEPERAWATAN
• Perencanaan pelayanan Keperawatan:
kualifikasi pendd, lama kerja dan
Standar I peltihan ICU bagi PP, KT dan HN,
Ratio bed:pasien, Ijin praktek

• Pengorganisasian pelayanan
Standar II keperawatan: Kebijakan ICU, SOTK dan
uraian tugas.

• Pelaksanaan Pelayanan keperawatan:


Standar III Ada kebijakan yankep, SPO klinis dan
manajerial dan metode penugasan

diklat.file.hipercci.pusat
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN
KEPERAWATAN
• Asuhan keperawatan ICU: terdapat
form pengkajian dan juknis (pre
Standar IV arraival,quick assessment,
comprehensive assessment dan on
going assessment).

• Pembinaan Pelayanan keperawatan:


Standar V terdapat kebijakan.

• Pengendalian Mutu Pelayanan


Keperawatan: terdapat kebijakan
Standar VI program keselamatan pasien, ada
indikator kinerja yan kep.

diklat.file.hipercci.pusat
• Pengendalian mutu
Standar VI
pelayanan keperawatan

 Kriteria Struktur
 Ktiteria Proses
 Kriteria hasil
STANDAR KOMPETENSI
(Standar Pelayanan Keperawatan ICU, Kemenkes RI 2011)

• Harus dimiliki oleh perawat critical care


• Sesuai dengan klasifikasi ICU: primer, skunder
dan tersier
• Perawat Pelaksana :Minimal D3 Keperawatan,
memiliki sertifikat ICU pengalaman klinik
diruang perawatan minimal 2 tahun di
lingkup keperawatan.
Kompetensi Perawat yang harus dimiliki untuk pelayanan ICU
Primer:

• Memahami konsep keperawatan kritis


• Memahami isu etik dan hukum
• Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang
efektif
• Melakukan pengkajian dan menganalisa data
yang didapat
• Pengelolaan jalan nafas
• Penggunaan dan pengelolaan Ventilasi mekanik
jangka pendek
• Melakukan fisioterapi dada
• Memberikan inhalasi / therafi inhalasi
• Memberikan terapi oksigen
• Mengukur saturasi oksigen
• Monitoring hemodinamik non-invasif
( NIBP,Respirasi, EKG, HR, Temp )
• Melakukan BLS dan ALS
• Merekam dan melakukan interpretasi EKG
• Melakukan pengambilan spesimen untuk
pemeriksaan lab
• Menginterpretasi hasil analisa gas darah
• Mempersiapkan dan asistensi pemasangan
drainase toraks serta pengelolaannya
• Mempersiapkan dan melakukan
pemberian terapi secara titrasi
• Melakukan pengelolaan nutrisi pada
pasien kritis
• Pengelolaan pemberian terapi cairan dan
elektrolit intra vena
• Melakukan pencegahan dan
penanggulangan infeksi nosokomial
• Mampu mengkaji dan mensuport
mekanisme koping pasien yang efektif.
Untuk pelayanan ICU Sekunder
kompetensi yang harus dimiliki adalah :
Kompetensi ICU Primer ditambah dengan:
• Pengelolaan pasien dengan Ventilasi Mekanik lebih lama
• Pengelolaan pasien dengan drainase thorax
• Mempersiapkan pemasangan dan asistensi monitoring
invasif (tekanan vena sentral, tekanan arteri sistemik ,
pulmonal, CO,dan CI)
• Melakukan pengukuran tekanan vena sentral dan arteri
• Melakukan pengelolaan terapi trombolitik
• Melakukan persiapan Renal Replacement Therapy
(Peritoneal Dialisa, Hemodialisa, SLED, CAPD )
Untuk pelayanan ICU Tertier kompetensi
yang harus dimiliki adalah :
Kompetensi ICU sekunder ditambah dengan:
• Mengetahui persiapan pemasangan IABP*
• Melakukan persiapan Continous Renal
Replacement Therapy (CRRT )
• Melakukan persiapan plasmaploresis
• Melakukan ECMO
Ketua Tim (Penanggung Jawab Shift)
Pendidikan dan pengalaman Kerja :
• Minimal D3 Keperawatan, dengan pengalaman kerja
di ICU minimal 3 tahun, memiliki sertifikat ICU dan
sertifikat pelatihan tambahan yang menunjang
kompetensi ICU
• S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja di ICU
minimal 2 tahun memiliki sertifikat ICU dan sertifikat
pelatihan tambahan yang menunjang kompetensi
ICU
• S2 Keperawatan kritis pengalaman kerja di ICU
minimal 1 tahun
Kompetensi Klinis Ketua Tim ICU

Kompetensi yang harus dimiliki Ketua


Tim ICU Primer, Sekunder dan Tertier
sama dengan kompetensi pelaksana ICU
Primer, Sekunder dan Tertier dengan
penambahan kemampuan leadership.
Perawat Kepala Ruangan ICU Primer,
Sekunder dan Tertier:
– Minimal S1 Keperawatan, dengan pengalaman
sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun dan
memiliki sertifikat manajemen keperawatan
– S2 Keperawatan kritis dengan pengalaman sebagai
ketua Tim ICU 2 tahun
Kompetensi yang harus dimiliki adalah
kompetensi yang dimiliki ketua tim ditambah
kompetensi manajerial
Rasio perawat setiap jaga (shift)

• Ratio Perawat dan Pasien Pelayanan ICU


Primer : 1 perawat : 2 atau 3 pasien
• Ratio Perawat dan Pasien Pelayanan ICU
Sekunder : 1 perawat : 1 atau 2 pasien
• Ratio Perawat dan Pasien Pelayanan ICU
Tersier : 1 atau 2 perawat : 1 pasien
Semua perawat yang memberikan
pelayanan/ asuhan keperawatan di
ICU Teregistrasi dan Tersertifikasi
Permasalaahan Ketenagaan Perawat
Perawat yang memiliki kompetensi dibidang keperawatan ICU belum
memadai.
Hasil evaluasi di 18 RS di 9 propinsi pusat regional tahun 2007,
Gambaran pendidikan sebagai berikut :
1. D3 Keperawatan 79,7%,
2. SPK 14,2%
3. S1 Keperawatan 4,5%
4. Diluar S1 Keperawatan 1,6%
5. 77% Rasio perawat dengan pasien tidak sesuai,
6. 22%perawat melakukan tidak sesuai prosedur,
7. 58%perawat ICU yang belum mendapatkan pelatihan,
8. 65% perawat bekerja tidak sesuai dengan kemampuan.

(Sumber : Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan : Dirjen BUK Kemenkes RI)


KESIMPULAN
Meningkatkan Kualitas/Mutu Asuhan
Keperawatan dan Profesionalisme perawat
dengan berpedoman kepada :
1. Program Pendidikan Keperawatan
Berkelanjutan
2. Standar Pelayanan Keperawatan ICU
Tantangan Keperawatan ICU Kedepan
A. Penerapan yang belum optimal dari :
1. Program Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan melalui
Pelatihan dan Seminar → Masih banyak Perawat ICU
yang belum mendapatkan pelatihan
2. Standar Pelayanan Keperawatan ICU
Menjadi Penyebab : (Perawat melakukan
praktik/asuhan tidak sesuai standar /prosedur dan
Perawat bekerja tidak sesuai dengan kemampuan.
B. Rasio perawat di ICU dengan pasien yang tidak
sesuai standar yang ditetapkan
diklat.file.hipercci.pusat

Anda mungkin juga menyukai